Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ARIQ FAJAT SULAIMAN

NPM : 41151010190190

KELAS : 3 / A3

MATA KULIAH : HUKUM TATA NEGARA

DOSEN : MEIMA SH.,M.HUM

1. Uraikan dengan jelas pengertian Hukum Tata Negara menurut para pakar dan bagaimana
menurut pendapat saudara ?

JAWAB :

 Menurut Van Vollenhoven


Hukum Tata Negara adalah Hukum Tata Negara yang mengatur semua masyarakat hukum
atasan dan masyarakat Hukum bawahan menurut tingkatannya dan dari masing-masing itu
menentukan wilayah lingkungan masyarakatnya. dan akhirnya menentukan badan-badan
dan fungsinya masing-masing yang berkuasa dalam lingkungan masyarakat hukum itu serta
menentukan sususnan dan wewenang badan-badan tersebut.
 Menurut Van der Pot
Hukum Tata Negara adalah peraturan-peraturan yang menentukan badan-badan yang
diperlukan serta wewenang masing-masing, hubungannya satu dengan yang lain dan
hubungan dengan individu yang lain.
 Menurut Scholten
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi dari pada Negara.
Kesimpulannya, bahwa dalam organisasi negara itu telah dicakup bagaimana kedudukan
organ-organ dalam negara itu, hubungan, hak dan kewajiban, serta tugasnya masing-masing.
 Menurut Apeldoorn
Hukum Tata Negara dalam arti sempit yang sama artinya dengan istilah hukum tata negara
dalam arti sempit, adalah untuk membedakannya dengan hukum negara dalam arti luas,
yang meliputi hukum tata negara dan hukum administrasi negara itu sendiri.

Jadi menurut saya Hukum Tata Negara bisa di artikan juga sebagai salah satu cabang dari
hukum privat yang mengatur organisasi dan berfungsi politik lembaga nagara. Hukum Tata
Negara meliputi komposisi hukum yang terkandung dalam hukum konstitusi negara. Hukum
Tata Negara mempelajari kewajiban sosial Pejabat negara dan kekuasaan.

2.Jelaskan pengertian konstitusi menurut para pakar dan jelask an pula menurut saudara mana
yang paling tepat !

JAWAB :

 K. C. Wheare

Menurut K. C. Wheare, pengertian konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraaan suatu


negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur/ memerintah dalam
pemerintahan suatu negara.
 Richard S. Kay

Menurut Richard S. Kay, pengertian konstitusi adalah pelaksanaan dari aturan-aturan hukum atau
rule of law dalam hubungan masa masyarakat dengan pemerintahan. Konstitualisme menciptakan
situasi yang dapat memupuk rasa aman sebab adanya batasan pada wewenang pemerintah yang
sudah diharuskan lebih awal.

 Herman Heller

Menurut Herman Heller, arti konstitusi lebih luas daripada Undang-Undang Dasar (UUD). Konstitusi
tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan politis.

 E. C. Wade

Menurut E.C. Wade, pengertian konstitusi adalah suatu naskah yang memaparkan rangka dan tugas
pokok dari badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan
tersebut.

Menurut saya pengertian konstitusi yang paling tepat adalah menurut K. C. Wheare , karena
Dalam ketatanegaraan Republik Indonesia, konstitusi dapat diartikan sebagai Undang-Undang Dasar
(UUD). Dalam hal ini, UUD dianggap sebagai peraturan dasar dimana di dalamnya terdapat
ketentuan-ketentuan pokok yang menjadi sumber perundang-undangan di Indonesia.

3.Jelaskan bentuk dan fungsi konstitusi serta nilai nilai yg dianut dan harus ada dalam suatu
konstitusi.

JAWAB

Bentuk konstitusi :

1. KONSTITUSI TERTULIS

Adalah konstitusi yang diletakkan dalam suatu naskah tertentu. Ada beberapa keuntungan
konstitusi, yaitu :

 Organisasi Negara itu dapat terjamin, dalam arti tidak berubah sewaktu-waktu jadi tidak
tunduk kepada kehendak orang tertentu.

 Adanya pedoman tertentu untuk perkembangan lebih lanjud. Misalnya pada suautu pasal
atau bab, sehingga prkambangan biasa dikembalikan pada norma tertentu

2. KONSTITUSI TIDAK TERTULIS

Adalah konstitusi ya ng tidak diletakkan dalam suatu naska tertentu. Namun ada pula beberapa
kelemahan tidak adanya naskah (konstitusi tidak tertulis). Misalnya dalam menentukan siapa yang
berwenang menentukan bahwa kebiasaan yang baru dalam masyarakat yang merupakan hokum
yang baru. Karena tidak adanya naskah tertentu, bagaimana kita dapat mengetahui adanya keadaan
yang baru yang bertentangan dengan naskah itu. Di inggris hal ini dipecahkan dalam memberi
wewenang pada parlemen yang disebut omnipotence, yaitu wewenang tertinggi disegala hal pada
parlemen.

Fungsi konstitusi :

Fungsi Konstitusi secara umum yaitu berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadi
kesewenang-wenangan yang dapat dilaukan oleh pemerintah, sehingga hak-hak bagi warga negara
dapat terlindungi dan tersalurkan.

Nilai nilai

Nilai-nilai konstitusi idealnya harus dilaksanakan secara normatif, karena akan memengaruhi
tercapai atau tidaknya tujuan sebuah bangsa yang tercantum di dalam konstitusi, dalam konteks
Indonesia, tujuan bangsa Indonesia, di antaranya, dapat dilihat pada Alinea Keempat UUD 1945.

4. Urai secara rinci sejarah dan kronologis konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia sampai
terjadinya amandemen UUD 1945 ke 1 sd ke-4

JAWAB :

Undang-undang Dasar 1945 atau UUD 45, merupakan hukum dasar tertulis oleh konstitusi
pemerintahan Indonesia. UUD 45 disahkan sebagai Undang-undang Dasar pada 18 Agustus 1945.

periode berlaku UUD 1945 hingga Periode Perubahan UUD 1945 :

 Periode Berlakunya UUD 45 (18 Agustus 45 - 27 Desember 49)

Pada 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya, karena Indonesia disibukkan
dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden Nomor X, pada 16
Oktober 1945 memutuskan bahwa kekuasaan legislatif diserahkan kepada Komite Nasional Indoesia
Pusat (KNIP), karena MPR dan DPR belum terbentuk. Pada 14 November 1945, dibentuk Kabinet
Semi-Presidensial (Semi Parlementer) yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan perubahan
pertama dari sistem pemerintah Indonesia terhadap UUD 1945.

 Periode Berlakunya Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 49 - 17 Agustus 50)

Pada masa ini, sistem pemerintahan Indonesia adalah parlementer. Bnetuk pemerintahan dan
bentuk negaranya federasi yaitu negara yang di dalamnya terdiri dari negara-negara, yang masing-
masing memiliki kedaulatan sendiri untuk mengurus urusan dalam negerinya. Hal ini merupakan
perubahan UUD 1945 yang mengamanatkan bahwa Indonesia adalah Negara Kesatuan.
 3. Periode UUDS 1950 (17 Agustus 50 - 5 Juli 59)

Pada periode UUDS 1950, diberlakukan sistem Demokrasi Parlementer yang sering disebut
Demokrasi Liberal. Pada periode ini kabinet silih berganti, akibatnya pembangunan tidak berjalan
lancar, masing-masing partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau golongannya.

Rakyat Indonesia kemudian sadar bahwa UUDS 1950 dengan sistem Demokrasi Liberal tidak cocok
karena aturan pokok itu mengatur bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan sistem pemerintahan
Indonesia.

 Periode Kembalinya ke UUD 1945 (5 Juli 59 - 1966)

Pada Sidang Konstituante 1959, banyak kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan
UUD baru. Maka pada 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu
isinya, memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-
undang Dasar Sementara 1950.

Namun dalam pelaksanaanya ada 2 penyimpangan UUD 1945, di antaranya :

Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta wakil ketua DPA menjadi
Menteri Negara.

MPRS menetapkan Sukarno sebagai presiden seumur hidup.

 Periode UUD 1945 Masa Orde Baru (11 Maret 66 - 21 Mei 1998)

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945, dan
Pancasila secara murni dan konsekuen.

Pada masa Orde Baru, UUD 1945 menjadi konstitusi yang sangat 'sakral', di antara melalui
sejumlah peraturan :

Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk
mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya.

Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan bahwa bila
MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui
referendum.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan Ketetapan
MPR Nomor IV/MPR/1983.

 Periode 21 Mei 1998 - 19 Oktober 1999

Pada masa ini dikenal dengan masa transisi, yaitu masa sejak Presiden Soeharto digantikan oleh
B.J. Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari NKRI.

 Periode Perubahan UUD 1945

Tujuan perubahan UUD 1945 adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara,
kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum.
Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan di antaranya tidak mengubah pembukaan UUD 1945,
tetap mempertahankan susunan kenegaraan kesatuan, serta mempertegas sistem pemerintahan
presidensial.
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 1-4 kali amandemen yang ditetapkan dalam
Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR :

Sidang Umum MPR 1999, 14-21 Oktober 1999 = Perubahan Pertama UUD 1945

Sidang Tahunan MPR 2000, 7-18 Agustus 2002 = Perubahan Kedua UUD 1945

Sidang Tahunan MPR 2001, 1-9 November 2001 = Perubahan Ketiga UUD 1945

Sidang Tahun MPR 2002, 1-11 Agustus 2002 = Perubahan keempat UUD 1945

5.Apakah yang dimaksud dengan system pemerintahan ? Bagaimana system pemerin


tahan Indonesia menurut UUD 1945 ?

JAWAB :

Sistem pemerintahan merupakan suatu sistem sebagai alat untuk mengatur jalannya
pemerintahan sesuai pada kondisi negara dengan tujuan menjaga kestabilan negara.

Istilah Sistem pemerintahan berasal dari dua kata, yakni sistem dan pemerintahan. Sistem dapat
disebut sebagai susunan, tatanan, dan jaringan yang mempunyai hubungan fungsional baik antara
bagian maupun hubungan fungsional terhadap keseluruhan bagian yang akibatnya jika salah satu
bagian tidak bekerja dengan baik maka akan mempengaruhi keseluruh tatanan tersebut

Sedangkan pemerintahan berarti perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif di suatu negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.

Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945

Berdasarkan UUD 1945 dapat disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan,
sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik.

Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.

6.Jelaskan lembaga- lembaga negara yang ada di indonesia yg saudara ketahui dengan fungsi dan
kewenangannya . !

JAWAB :

 DPR
Fungsi dan kewenangan DPR
Fungsi Anggaran
Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden)
Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait pajak,
pendidikan dan agama
Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
yang disampaikan oleh BPK
Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun terhadap
perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan
negara

Fungsi Pengawasan
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah
Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD (terkait
pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan
daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan agama)

Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang:

 Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas),


 Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU),
 Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan pusat dan
daerah; pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan SDA dan SDE
lainnya; serta perimbangan keuangan pusat dan daerah),
 Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD,
 Menetapkan UU bersama dengan Presiden,
 Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang diajukan
Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU.

 MPR

MPR mempunyai fungsi dan wewenang, yaitu:

 Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar;


 Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum, dalam sidang
paripurna MPR;
 Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan
presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya setelah presiden dan atau wakil
presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di dalam sidang paripuma
MPR,
 Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya;
 Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi kekosongan
jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu enam
puluh hari;
 Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam
masa jabatannya, dari dua paket calon presiden dan wakil presiden yang diusulkan oleh
partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon presiden dan wakil presidennya
meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis
masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu tiga puluh hari;
 Menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR.

Anda mungkin juga menyukai