Anda di halaman 1dari 8

BAGIAN 2

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945


UNIT 1
IDE PENDIRI BANGSA TENTANG KONSTITUSI

A. UUD NRI TAHUN 1945 SEBAGAI KONSTITUSIONAL


1. PENGERTIAN KONSTITUSI
Istilah konstitusi dari bahasa yang berbeda-beda yaitu dari:
 Bahasa Inggris : constitution
 Bahasa Belanda : constitutie
 Bahasa Jerman : konstitution
 Bahasa Latin : constitutio

Dari 4 bahasa diatas konstitusi berarti UUD atau hukum dasar.


Jadi, konstitusi merupakan hukum dasar tertinggi yang memuat hal-hal mengenahi
penyelenggaraan negara. Atau, konstitusi adalah kerangka kerja (framework) dari sebuah
negara yang menjeaskan tentang bagaimana menjalankan dan mengkordinir jalannya
pemerintah.
Konstitusi, dalam hal ini UUD NRI Tahun 1945, merupakan sumber hukum tertinggi di negeri ini.
Artinya keberadaan menjadi dasar hukum atau sumber hukum tertinggi di Indonesia. Keseluruhan
sistem ketatanegaraan Indonesia melandaskan kepada UUD NRI Tahun 1945.
Ia sekaligus dijadikan asas dalam ketatanegaraan Indonesia yang mengatur kekuasaan
pemerintah, hak dan kewajiban pemerintah, serta hak dan kewajiban warga negara.
UUD NRI Tahun 1945 menjadi dasar bagi seluruh regulasi (aturan perundang-undangan) yang
diterbitkan di Indonesia, baik berlaku ditingkat nasional maupun daerah
Jadi konstitusi adaah: “Hukum dasar tertinggi yang memuat berbagai hal mengenai
penyelenggaraan negara”

2. JENIS-JENIS KONSTITUSI
Konstitusi terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Konstitusi Tertulis : Adalah aturan-aturan pokok dasar negara, bangunan negara, dan tata
negara yang mengatur perikehidupan suatu bangsa didalam persekutuan hukum negara
yang di tuangkan kedalam sebuah perundangan.
Konstitusi tertulis di Indonesia diwujudkan dalam UU atau UUD 1945
Ciri-ciri konstitusi tertulis:
 memuat cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi negara
 memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD
 memuat tentang organisasi negara
 menjamin HAM
 terdapat prosedur perubahan UUD

2. Konstitusi Tidak tertulis atau “konvensi atau pemufakatan” adalah: kebiasaan


ketatanegaraan yang sering timbul dalam sebuah negara.
Hukum dasar tidak tertulis atau biasa disebut konvensi dalam tata kenegaraan contohnya:
pidato ketetenegaraan presiden pada tanggal 16 Agustus.

Tujuan dari konstitusi adalah untuk:

Pembatasan dan pengawasan


a. Melepas kontrol kekuasaan untuk melingdung HAM
b. Memberikan arahan kepada penguasa agar mewujudkan tujuan negara dengan tidak
mementingkan kepentingan pribadi
c. Memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan terhadap politik
Tujuan dibuatnya konstitusi: Untuk membatasi kewenangan penguasa
3. KONSTITUSI DI INDONESIA
Konstitusi Indonesia dikenal sebagai “revolutiegroundwet” yang artinya bahwa UUD 1945
mengandung gagasan revolusi yang berwatak nasional dan sosial
Tujuannya: adalah dekolonisasi dan perubahan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dekolonisasi: Proses dimana koloni menjadi independen dari negara penjajah.
Negara Indonesia menganut paham “kontitusionalisme” sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 1
Ayat 2 UUD NRI Tahun 1945 yang berbunyi: Kedaulatan ditangan rakyat dandilaksanakan menurut
UUD.

4. PERSIAPAN DAN PENGESAHAN UUD 1945


UUD 1945 pertama kali dipersipkan oleh BPUPKI pada sidang kedua tangga 10 Juli sampai 17 Juli
1945.
Pada saat itu dibahas hal-hal teknis tentang bentuk negara dan pemerintahan baru yang akan
dibentuk.
Hingga kemudian, pada 18 Agustus 1945 atau sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia
PPKI mengadakan sidang pertama.
Sidang pertama tersebut menghasilkan beberapa keputusan penting, salah satunya pengesahan
UUD 1945 yang diambil dari RUU dan Panitia Perancang UUD tanggal 16 Juli 1945

5. PERIODE KONSTITUSI DI INDONESIA


Konstitusi tertulis yang berlaku di Indonesia:
1. UUD 1945 : 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Bentuk NRI: Kesatuan
Bentuk Pemerintahan: Republik
Sistem Pemerintahan: Presidensial
Konstitusi: UUD 1945
Presiden/ Wapres: Soekarno/ Hatta
Kedudukan presiden: sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan
Selanjutnya terjadi perubahan sistem pemerintahan dikarnakan:
Beralihnya kekuasaan eksekutif yang semula dijalankan oleh presiden beraih ketangan
menteri, akhirnya sistem pemerintahannya dari Presidensial berubah menjadi Parlemen

2. RIS 1949 : 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950


Bentuk NRI: Serikat /Federasi
Bentuk Pemerintahan: Republik
Sistem pemerintahan: Parlementer Semu
Konstitusi: UUD RIS
Preididen / Wapres: Soekarno /Hatta

3. UUDS 1950 : 17 Agustus 195 - 5 Juli 1959


Bentuk NRI: Kesatuan
Bentuk Pemerintahan: Republik
Sistem Pemerintahan: Parlementer
Konstitusi: UUDS 1950

4. UUD 1945 : 5 Juli 1959 - 11 Maret 1966


Bentuk NRI: Kesatuan
Bentuk Pemerintahan: Republik
Sistem Pemerintahan: Presidensial
Konstitusi: UUD 1945
Presiden / Wapres: Soekarno / Hatta
5. UUD 1945 hasil amandemen : 21 Mei 1998 - sampai sekarang
Pada tahun 1998 seiring dengan terjadinya reformasi di Inonesia, maka UUD NRI mengalami
perubahan sebanyak 4 kali:
Pertama Tahun 1999
Kedua Tahun 2000
Ketiga Tahun 2001
Keempat Tahun 2002
Salah perubahanya terhadap UUD NRI Tahun 1945 adalah mengenahi sistematikanya.
Sebelum amandemen, sistematikanya UUD 1945 terdiri atas:
- Pembukaan alinea 4
- Batang Tubuh (37 pasal, 16 bab,49 ayat)
- 4 Pasal Aturan Peralihan dan
- 2 Ayat Aturan Tambahan.

Setelah amandemen, sistematimya UUD 1945 menjadi:


- Pembukaan tetap 4 alenea
- Batang Tubuh (21 bab, 73 pasal dan 170 ayat)
- 3 Pasal Aturan Peralihan dan
- 2 Ayat Aturan Tambahan

Secara garis besar, perubahan pasca-amandemen adalah sbb:


1. Mempertegas prinsip negara berdasarkan atas hukum (Pasal 1 Ayat3)
2. Mengatur mekanisme pengangkatan dan pemberhentian para pejabat, seperti hakim
3. Sistem konstitusional berdasarkan perimbangan kekuasaan: yaitu setiap kekuasaan
dibatasi oleh UU berdasarkan fungsi masing-masing
4. Setiap lembaga negara sejajar kedudukannya dibawah UUDNRI Tahun1945
5. Menata kembali lembaga-lembaga negara yang ada serta membentuk lembaga yang
baru
6. Penyempurnaan pada sisi kedudukan dan kewenangan masing-masing lembaga

PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA BERDASARKAN UUD 1945 SEBELUM DAN


SETELAH AMANDEMEN.
a. Pokok2 Sistem Pemerintahan Indonesi Berdasarkan UUD 1945 Sebelum diamandemen :
Tentang Tujuh Kunci Pokok Sistem Pemerintahan al :
1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum
2. Sistem konstitusional
3. Kekuasaan negara tertinggi ditangan MPR
4. Presiden penyelenggara negara tertinggi dibawah MPR
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
6. Menteri negara pembantu presiden
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas
Diakhir Orde Baru muncul pergerakan untuk mereformasisistem yang menuju
pemerintahan yg demokratis yaitu pemerintah yang konstitusional yaitu: “Pemerintahan
yang didalamnya terdapat kekuaasaan dan jaminan HAM yang kemudian dilakukanya
Amandemen UUD 1945 sebanyak empat kali (1999, 2000, 2001 dan 2002 )

b. Pokok-pokok Sistem Pemerintahan setelah diamandemen


1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip OTODA yang luas
2. Bentuk pemerintahan adalah Republik Konstitusional
3. Sistem pemerintahan adalah Presidensial
4. Presiden adalah Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan
5. Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat
6. Parlemen terdiri dua bagian (bilateral) DPR & DPD
7. Sistem pemerintahan mengambil unsur-unsur dari sistem presidensial
8. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan perlu disetujui oleh DPR
9. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam membuat UU dan hak budget
B. UUD NRI TAHUN 1945 DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
UUD NRI Tahun 1945 yang bersentuhan langsung dengan kehidupan seluruh warga negaranya,
misalnya:
- Pasal 29 ayat (1 dan 2)
- Pasal 31 ayat (1 dan 2)
- Pasal 28H ayat (1, 2 dan 3)
- Dst

NB.
MACAM-MACAM BENTUK PEMERINTAHAN:
1. Monarki (Kerajaan)
Bentuk pemerintahan tertua didunia.
Yaitu Negara dipimpin olehraja, Kaisar, Syah atau Ratu yangbergantisecara turun temurundan
berlansung seumur hidup.
Contoh: Inggris, Belanda dan Brunei Darusalam
Macam Monarki ada 3;
 Monarki Mutlak (Absulut):
Yaitu Seluruh kekuasaan dan wewenang tidak terbatas (Kekuasaan Mutlak)
 Monarki Konstitusional:
Yaitu Kekuasaan rajadibatasioleh suatu konstitusi (UUD)
 Monarki Parlementer:
Yaitu Suatu monarki dimana terdapat suatu parlrmen (DPR), para menteri, baik perseorangan
maupun secara keseluruhan, bertanggung jaawab sepenuhnya padaparlemen tersebut
2. Tirani
Yaitu Pemerintahan yang sewnang-wenang dan dijalan secara otoriter juga absolut.ini sekilas
sama sseperti monarki mutlak, karena kekuasaan ada pada orang.
Contoh: Jerman oleh Adolf Hitler. Uni Soviet oleh JosephStalin
3. Aristokrasi
yaitu: yaitu bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang oleh beberapa orang yang
dianggap mempunyai peran utama dalam negar, misalnya cendekiawan.
Contohnya Perancisditahun 1700-an
4. Oligargi
Yaitu: Kekuasaan yang dipegang oleh beberapa, misalnya diangkat dari sebab kekayaan,
kekeluargaan, atau kekuasaan dalam militer.
Contonya: di Afrika Selatan, sebel,um Nelson Mandela
5. Demokrasi.
Yaitu: Bentuk pemerintahan yang kekuasaannya ada di tangan rakyat sehingga setiap warga
negara memiliki hak setara dalam mengambil keputusan.
Abraham Lincoln mengatakan: Demokrasi yaitu “dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”.
6. Teknokrasi
yaitu: Bentuk pemerintahan yang kekuasaannya yang dipegang oleh pakar teknis seperti:
ilmuwan, dokter, insinyur yang ahli di bidang tertentu.
Jadi bukan dari turunan
7. Timokrasi
Yaitu bentuk pemerintahan dimana kondisi ideal seperti kehormatan dan kemuliaan pemimpin
yang jadi ukuran. Bukan lagi berdasarkan keturunan.
8. Oklorasi
Yaitu: Pemerintahan terjadi saat massa bersenjata yangaqnarki masuk dalam pemerintahan secara
tidak legal
9. Plutokrasi
Yaitu: Pemerintahan diatur atau disetir oleh orang kaya atau konglomerat

NB.
MACAM-MACAM SISTEM PEMERINTAHAN:
1. Sistem Pemerintahan Presidensial
Yaitu semua pemerintahan serta negara diatur dan dikepalai oleh seorang presiden.
Ciri-cirinya:
a. Kabinet/Menteri : Dibentuk oleh kepala negara
b. Menteri : Bertanggung jawab kepada kepala negara karena
c. Masa jabatan Kabenet : : Tergantung pada masa jabatan kepala
d. Kedudukan presiden : Sebagai Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan
e. Masa jabatan presiden sesuai dengan Undang-undang
f. Pemerintahan dijalankan oleh presiden
g. Kedudukan presiden dan DPR sama : Artinya sama2 tidak bisa saling menjatuhkan.
h. Negara pelopor: AMIRIKA SERIKAT
i. Kedudukan presiden sebagai kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan
j. presiden dipilih raktyat melalui pemilu
k. Presiden mempunyai hak istimewa (Prerogatif), dimana presiden diperbolehkan
mengangkat sekaligus memberhentikan mentri-mentrinya
l. Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden dan bertanggungjawab
kepada presiddenmbukan kepada parlemen
m. Masa jabatan presiden ditentukan oleh UU
n. Eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif
o. Keputusan kepala negara tidak bisa diganggu gugat
Kelebihan sisitem pemerintahan Presidensial:
1. Pelaksanaan Undang-undang dan hukum lebih stabil
2. Adanya batas masa jabatan ynng tentu
3. Memiliki program kerja yangsangat mudah krnpresiden memilki wewenang untuk memilih
kaninetnya
4. Pelaksanaan hukum berjalan denga cepat karena presiden memiliki kekuasaan penuh
5. Lembaga l;egislatif bukan menjadi tempat untuk lembaga eksekuti berkaderisasi
Kekurangan sistem pemerintahan presidensial:
1. Kekuasaan mutlak dapat ternentuk krn kekuasaan legislatif tidak bisa mengawasi secara
langsung.
2. Adanya ketidakjelasan pertanggungajawaban
3. Kebijakan atau keputusan dibuat hanya berdasarkan tawar-menawar antara eksekutif dan
legislatif
4. Sangat mudah untuk mempengaruhi pemerintahan
Contoh negara yang menggunakan sistem pemerintahan Presidensial:
Amerika Serikat, Filipina, Afghanistanm, Angola, Argrntina, Brazil, Kolombioa,Chili,Kongo dll

2. Sistem Pemerintahan Parlementer


yaitu: suatu negara memiliki dua pemimpin yaitu presidendan perdana menteri
parlemen memilikiperan sangat besar dalam pemerintahan
Negara yang menganut sistem pemerintahan ini:
malaysia, Jepang Inggris, Belanda, SingapurA dll
Ciri-cirinya:
a. Kabinet/Meteri : Dibentuk oleh parlemen
b. Tanggung Jawab Kabinet : kepada parlemen
c. Masa jabatan menteri : Tidak menentu
d. Kedudukan presiden : Hanya sebagai Kepala Negara
e. Kedudukan Kepala Negara: Hanya Lambang / simbol
f. Pemerintahan : Dijalankan oleh Perdana Mentri
g. Negara pelopor : INGGRIS
h. Parlemen menjadi pemeggang oleh seorang presiden atau raja
i. Negara dipimpin oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan
j. Kepala negara dipegang oleh presiden atau raja
k. Perdana menteri memiliki hak prerogatif (hak istimewa)
l. Kekuasaan ekseskutifbertanggungjawab kepada legislatif
m. Menteri-menteri bertanggungjawabkepadakekuasaan legislatif
n. Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkanoleh legislatif

3. Sstem Pemerintahan Semipresidensial


Yaitu: Bentuk dari gabungan antara sistem pemerintahan presidensial dan sistem pemerintahan
parlementer
Sistem pemerintahan ini sering disebut dengan sistem pemerintahan Eksekutif Ganda atau Sistem
Pemerintahan Dual Eksekutif
Contohnya: Perancis

4. Sistem Pemerintahan Komunis


Sistem pemerintahan dipimpin dan berada dibawah kendali partai komunis
Ciri-cirinya:
 menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan
 sangat menentang kepemilikan akumulasi modal atas individu
 seluruh alat-alat produksi dikuasi oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata
 tidak kenal hak perorangan
 tidak berdasarka pada agama
Contohnya: Kuba, KoreaUtara, China, Laos

5. Sistem Demokrasi Liberal


Yaitu sering disebut dengan demokrasi konstitusional ini memiliki sistem politikyang menganut
paham kebebasan individu
Ciri-cirinya:
 menganut paham demokrasi dalam sistem pemerintahan
 memiliki perwakilan rakyat
 kekuasaan tidak terkonsentrasi pada satu titik
 keputusan didasarkan pada suara mayoritas
 kekuatan dan kekuasaan terhadap negara terfokus padanparlemen
 adanya voting dalam dalam pengambilan keputusan
 dalam pergantian pemimpinan atau perwakilan dipilih oleh rakyat
 tiap-tiapindividu memiilikikebebasandalam memeluknagama
Contohnya: India, Israel, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Islandia dll

6. Sistem Liberal
Yaitu: menjadikan kebebasan dari rakyat mereka sebagai landasan dalam bernegara serta menjadi
dasar penetapan kebijakan serta aturan yang berlaku di negara tersebut
Contohnya: Amirika Selatan, India, Spanyol

SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA


1. SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA MENURUT UUD 1945 :
a. SISTEM PERINTAHAN PERIODE 1945 -1949 sbb :
1. Lama Periode : 18 Agustus –27 Desember 1949
2. Bentuk Negara : Kesatuan
3. Bentuk Pemerintahan : Republik
4. Sistem Pemerintahan : Presidensial
5. Konstitusi : UUD 1945
6. Presiden / Wapres : Soekarno + Hatta
*. Selanjutnya terjadi perubahan sistem pemerintahan dikarnakan :
“ Beralihnya kekuasaan eksekutif yang semula dijalankan oleh presiden
beralih ketangan menteri. Akhirnya sistem pemerintahan dari
presidensial menjadi parlementer”
b. SISTEM PEMERINTAHAN PERIODE 1949 – 1950 sbb :
1. Lama Periode : 17 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
2. Bentuk Neggara : Serikat (Federal)
3. Bentuk Pemerintahan : Republik
4. Sistem Pemerintahan : Parlementer Semu
5. Konstitusi : RIS
6. Presiden / Wapres : Soekarno + Hatta
*. Selanjutnya terjadian perubahan sistem pemerinthan karena tidak sesuai dengan
UUD 1945.
c. SISTEM PERINTAHAN PERIODE 1950 – 1959 SBB :
1. Lama Periode : 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
2. Bentuk Negara : Kesatuan
3. Bentuk Pemerintahan : Republik
4. Sistem Pemerintahan : Parlementer
5. Kontitusi : UUDS 1950
6. Presiden /Wapres : Soekarno Hatta
* Senjutnya terjadi perubahan sistem pemerintahan dikarenakan :
Konstituante gagal membentuk konstitusi baru hingga berlarut-larut
d. SISTEM PEMERINTAHAN PERIODE 1959 – 1966 (Demokrasi Terpimpin)
1. Lama Periode : 5 Juli – 12 Februari 1966
2. Bentuk Negara : Kesatuan
3. Bentuk Pemerintahan : Republik
4. Ssistem Pemerintahan : Presidensial
5. Konstitusi : UUD 1945
6. Presiden ? Wapres : Soekarno + Hatta
* Selanjutnya terjadi perubahan sistem pemerintahan dikarenakan : terjadinya
penyimpangan-penyimpangan al :
- Pengangkatan presiden seumur hidup
- Presiden membubarkan DPR hasil pemilu 1955
- Pemimpin lembaga tertinggi (MPRS ) dan DPRS dijadikan menteri negara
- Pelaksanaan demokrasi terpimpin condong mengarah pada sentralisasi
kekuasaan pada diri presiden
- Terjadi pemberontakan PDI - G30S/PKI
- Konstituante gagal membuat UUD
*Akhirnya dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 isinya al:
1. Pembubaran Konstituante
2. Berlakunya kembali UUD 1945
3. Dibentuknya MPRS dan DPAS
e. SISTEM PEMERINTAHAN PERIODE 1966 – 1998 (ORDE BARU)
1. Lama Periodde : 22 Februari 1966 – 21 Mei 1998
2. Bentuk Negara : Kesatuan
3. Bentuk Pemerintahan : Republik
4. Sistem Pemerintahan : Presidensial
5. Konstitusi : UUD 1945
6. Presiden / Wapres :
1. Soeharto (22 Februari 1966 – 27 Maret 1968)
2. Soeharto & Adam Malik (27 Maret 1986 – 24 Maret 1973)
3. Soeharto & Hamengkubuono IX 24 Maret 1973 – 11 Maret 1983)
4. Soeharto & Try Sutrisno (11Maret 1983 – 11 Maret 1988)
5. Soeharto & Umar Wirahadikusma (8 Maret 1988 – 11 Maret 1993)
6. Soeharto & Soedharmono (11 Maret 1993 – 10 Maret 1998)
7. Soeharto & BJ. Habibie (10 Maret 1998 -21 Maret 1998)
*. Pada masa Orde Baru (1966-1998) – pemerintah akan melaksanakan
UUD 1945 dan Pancasila secara secara murni dan konsekwwen.
Namun pelaksanaannya ternyata lama kelamaan menyimpang dari
Pancasila dan UUD 1945

MACAM-MACAM BENTUK NEGARA:


Negara: adalah organisasi yang menguasai suatu wilayah dan sekelompok orang yang ada didalamnya.
Syarat berdirinya suatu negara
Bentuk-bentuk Negara :
1. Negara Kesatuan
Salah satu bentuk negara yang paling umum didunia.
Merupakan suatu negara yang merdeka dan berdaulat, di seluruh negara yang berkuasa hanya
ada satu pemerintah (pusat) yang mengatur seluruh daerah.
Yaitu: Negara kesatuan memiliki kedaulatan satu dan tidak ada negara bagian kekuasaan.
Kedaulatan kedalam maupun keluar negara kesatuan sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah pusat.
Ciri-ciri negara kesatuan:
 memiliki satu pemerintahan pusat
 hanya ada satu konstitusi (UUD)
 hanya satu kepala negara
 satu parlemen dan dewan menteri
 pemerintahan pusat yang boleh menarik pajak
 adanya supermasi parlemen pusat
 dalam pendidikan hanya ada satu kurikulum

Macam-macam bentuk sistem negara kesatuan lainnya ada dua yaitu:


 Sistem Sentralisasi: Yaitu dimana segala sesuatu dala dalam negara itu langsung diatur dan
diurus oleh pemerintah dan daerah-daerah tinggal melaksanakannya
 Sistem Desentralisasi: Yaitu dimana kepala daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan
untuk mengurus rumah tangganya sendiri (Otonomi Daerah)yangdisamakandaerah
Swantantra
Contohnya: Indonesia, Jepang,Filipina, Belanda, Perancis
2. Negara Federasi Atau Serikat
Yaitu: Bentuk negara yang terdiri dari kumpulan beberapa negara bagian.
Disini setiap bagian memiliki pemerintah dan konstitusi sendiri.
Meskipun demikian yang menjalankan hubungan internasional dengan pihak luar negari tetaplah∞
menjadi kewenangan negara federal.
Contonya: Amerika Serikat, Australia, Jerman, Swiss,India, Malaysia
3. Negara Konfederasi
Yaitu: Bentuk negara yang pemerintahannya hanya dilakukan oleh satu orang saja.
Pemerintahan ini adalah bentukpemerintahan yang paling umum hingga abad ke-19, lalu
kemudian beralih ke bentuk negara menjadi berbentuk federal.
Contohnya: Swiss

===========================SSSSSSSSSSSSSSSSS================================

Anda mungkin juga menyukai