Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menyadari bahwa di dalam memahami, mengerti, menghayati dan
mengamalkan Undang-Undang Dasar 1945 kita perlu mengetahui maksud dan
tujuan yang terkandung di dalamnya. Bahwa Undang-Undang Dasar 1945 mengikat
penyelenggara negara, masyarakat, warga negara dan penduduk maka UUD 1945
dijadikan dasar untuk berulah negara dan berulah masyarakat.
Untuk ini kami mencoba menguraikan secara popular dan sistematik dengan
harapan dapat membantu dalam mempelajari UUD 1945 ini. Bahwa Undang-
Undang Dasar 1945 merupakan hukum dasar, yang tertulis. Sebagai hukum
mengikat Pemerintah, Lembaga Negara, Lembaga Masyarakat, Warga Negara dan
Penduduk.
Maka dari itu, apapun namanya atau kedudukannya harus mengetahui,
memahami dan menghayati isi dan makna Undang-Undang Dasar 1945. Tanpa
terkecuali kita semua dituntut mengetahui maksud dan tujuan yang terkandung
didalamnya dan melaksanakan tugas dan pekerjaan berdasarkan atas dan dijiwai
oleh semangat Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, kita juga harus mengetahui
bagaimana proses yang terjadi pada Undang-Undang Dasar 1945, apakah yang
menyebabkan UUD 1945 tersebut diamandemen.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah perumusan dan Penetapan UUD 1945


Dalam sejarahnya, Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei
1945 sampai 16 Juni 1945 oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang dikenal
dengan dokuritsu zyunbi tyoosakai yang beranggotakan 21 orang, diketuai Ir.
Soekarno dan Drs. Moh, Hatta sebagai wakil ketua dengan 19 orang anggota yang
terdiri dari 11 orang wakil dari Jawa, 3 orang dari Sumatra dan masing-masing 1
wakil dari Kalimantan, Maluku, dan Sunda kecil. Badan tersebut (BPUPKI)
ditetapkan berdasarkan maklumat gunseikan nomor 23 bersamaan dengan ulang
tahun Tenno Heika pada 29 April 1945.
Badan ini kemudian menetapkan tim khusus yang bertugas menyusun
konstitusi bagi Indonesia merdeka yang kemudian dikenal dengan nama Undang-
Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Para tokoh perumus itu adalah antara lain Dr.
Radjiman Widiodiningrat, Ki Bagus Hadikoesoemo, Oto Iskandardinata, Pangeran
Purboyo, Pangeran Soerjohamidjojo, Soetarjo Kartohamidjojo, Prof. Dr. Mr.
Soepomo, Abdul Kadir, Drs. Yap Tjwan Bing, Dr. Mohammad Amir (Sumatra), Mr.
Abdul Abbas (Sumatra), Dr. Ratulangi, Andi Pangerang (keduanya dari Sulawesi),
Mr. Latuharhary, Mr. Pudja (Bali), AH. Hamidan (Kalimantan), R.P. Soeroso,
Abdul WACHID hasyim dan Mr. Mohammad Hasan (Sumatra).
Latar belakang terbentuknya konstitusi (UUD 1945) bermula dari janji
Jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia dikemudian hari.
Janji tersebut antara lain berisi “Sejak dari dahulu, sebelum pecahnya peperangan
Asia Timur Raya, Dai Nippon sudah mulai berusaha membebaskan bangsa Indonesia
dari kekuasaan pemerintah Hindia-Belanda. Tentara Dai Nippon serentak
menggerakkan angkatan perangnya, baik di darat, laut, maupun udara, untuk
mengakhiri kekuasaan penjajahan Belanda”.

2
B. Pengertian UUD 1945 dan Penamaan UUD 1945
UUD Negara adalah peraturan perundang-undangan yang tertinggi dalam
Negara dan merupakan hukum dasar Negara tertulis yang mengikat berisi aturan
yang harus ditaati. Hukum dasar Negara meliputi keseluruhan system
ketatanegaraan yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk Negara dan
mengatur pemerintahannya. UUD merupakan dasar tertulis (convensi). Oleh karena
itu UUD menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naska yang memaparkan
karangan dan tugas-tugas pokok cara kerja badan tersebut. UUD menentukan cara-
cara bagaimana pusat kekuasaan itu bekerja sama dan menyesuaikan diri satu sama
lainnya. UUD merekam hubungan-hubungan kekuasaan dalam suatu Negara. UUD
disebutkan bersifat singkat dan super karena hanya memuat 37 pasal adapun pasal-
pasal yang lain, hanya memuat aturan peralihan dan aturan tambahan.
C. Fungsi dan Kedudukan UUD 1945
1. Fungsi UUD 1945
Setiap sesuatu dibuat dengan memiliki sejumlah fungsi, sebagai contoh
kunci dibuat dengan fungsi sebagai penutup dan pembuka sebuah pintu, dengan
demikian secara sederhana dapat dijelaskan bahwa kunci berfungsi sebagai
pembeda antara pemilik dan bukan pemilik sebuah rumah.
Sebagai hukum dasar, UUD 1945 berisi norma-norma, dan aturan-aturan
yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua komponen tersebut di atas.
Undang-undang Dasar bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar, yaitu
hukum dasar yang tertulis. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber
hukum tertulis.
2. Kedudukan UUD 1945
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan “pokok-pokok
kaidah negara yang fundamental (Staatsfundamentalnorm). Maka di samping
merupakan suasana kerohaniaanya dari UUD 1945, juga merupakan sumber
penjabaran normatif, oleh karena itu dalam pembukaan UUD 1945 terkandung
sendi-sendi kehidupan negara.
Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945 dalam kerangka tata
urutan perundangan atau hierarki peraturan perundangan di Indonesia
menempati kedudukan yang tertinggi. Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga

3
mempunyai fungsi sebagai alat kontrol, dalam pengertian UUD 1945
mengontrol apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan
norma hukum yang lebih tinggi, dan pada akhirnya apakah norma-norma hukum
tersebut bertentangan atau tidak dengan ketentuan UUD 1945.

D. Struktur UUD 1945 Amandemen yang ke 4


Amandemen IV
Sejarah amandemen UUD 1945 yang terakhir ini disahkan pada tanggal 10
Agustus 2002 melalui ST MPR 1-11 Agustus 2002. Perubahan yang terjadi pada
amandemen ke-4 ini terdiri dari 2 Bab dan 13 Pasal.
Pasal 2, pasal 6A, pasal 8, pasal 11, pasal16, pasal 23B, pasal 23D, pasal 24,
pasal 31, pasal 32, pasal 33, pasal 34, pasal 37.
BAB XIII, Bab XIV.
Inti Perubahan: DPD sebagai bagian MPR, Penggantian Presiden, pernyataan
perang, perdamaian dan perjanjian, mata uang, bank sentral, pendidikan dan
kebudayaan, perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial, perubahan
UUD. Tujuan dari dilakukannya amandemen UUD 1945 yang terjadi hingga 4 kali
ini adalah menyempurnakan aturan-aturan mendasar seperti tatanan negara,
kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan
negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan
kebutuhan bangsa.

E. Pokok-pokok Pemikiran, Pembukaan UUD 1945 dan Penjabarannya pada


Batang Tubuh.
1. Pokok pikiran pertama: 
Negara begitu bunyinya “melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasarkan atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” dalam pengertian ini
diterima pengertian negara persatuan, negara yang melindungi dan meliputi
segenap bangsa seluruhnya.

4
2. Pokok pikiran kedua:
Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, ini
merupakan pokok pikiran ‘keadilan sosial’ yang didasarkan pada kesadaran
bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.
3. Pokok pikiran ketiga:
Yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, negara yang
berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan
perwakilan. Oleh karena itu sistem negara yang termasuk dalam Undang-
Undang 
4. Pokok pikiran keempat:
Yang terkandung dalam “Pembukaan” negara berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena
itu, Undang-Undang Dasar harus mengandung isi mewajibkan pemerintah dan
penyelenggara negara yang lain untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan
yang luhur. Hal ini menegaskan pokok pikiran “Ketuhanan Yang Maha Esa
menurut Dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, ini membuktikan bahwa
pokok pikiran ini merupakan dasar falsafat negara Pancasila.

F. Amandemen UUD 1945


1. Pengertian Amandemen
Amandemen (bahasa Inggris: amendment) artinya perubahan.
Mengamandemen artinya mengubah atau mengadakan perubahan. Istilah
amandemen sebenarnya merupakan hak, yaitu hak parlemen untuk mengubah
atau mengusulkan perubahan rancangan undang-undang. Perkembangan
selanjutnya muncul istilah amandemen UUD yang artinya perubahan UUD.
Isti1ah perubahan konstitusi itu sendiri mencakup dua pengertian
(Taufiqurohman Syahuri, 2004), yaitu :
a. Amandemen kontitusi (constitutional amendment)
b. Pembaruan konstitusi (constitutional reform)
2. Latar Belakang Amandemen UUD 1945
Latar belakang dilakukan amandemen terhadap UUD 1945:

5
a. Lemahnya checks and balances pada institusi-institusi ketatanegaraan.
b. Executive heavy, kekuasaan terlalu dominan berada di tangan Presiden
(hak prerogatif dan kekuasaan legislatif)
c. Pengaturan terlalu fleksibel (vide:pasal 7 UUD 1945 sebelum amandemen)
Terbatasnya pengaturan jaminan akan HAM
3. Hasil Amandemen UUD 1945
Sejak Proklamasi hingga sekarang telah berlaku tiga macam Undang-undang
Dasar dalam delapan periode yaitu :
Periode 18 Agustus 1945 – 27 desember 1949 (UUD 1945)
Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 (RIS 1949)
Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 (UUDS 1950)
Periode 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999 (UUD 1945 amandemen)
Periode 19 Oktober 1999 – 18 Agustus 2000(amandemen ke 1)
Periode 18 Agustus 2000 – 9 November 2001(amandemen ke 2)
Periode 9 November 2001 – 10 Agustus 2002(amandemen ke 3)
Periode 10 Agustus  2002 – sampai sekarang(amandemen ke 4)

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa sesungguhnya materi muatan yang terkandung pada Konstitusi
Indonesia (UUD 1945) mencakup hal-hal mengenai politik, ekonomi, hukum dan
HAM. Diaturnya hampir semua elemen kehidupan manusia ini memberikan
konsekuensi terhadap pelaksanaan ketatanegaraan yang harus berdasarkan kepada
kepentingan rakyat banyak atau tujuan negara itu sendiri. Mengenai ketentuan
ekonomi pada konstitusi Indonesia sudah mengalami perbaikan yang sangat berarti,
jika dibandingkan dengan UUD 1945 sebelum diamandemen. Harus juga dipahami
prinsip perekonomian seperti halnya, kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, keseimbangan, kemajuan,
kesatuan ekonomi nasional . Seluruhnya harus dijadikan pedoman pelaksanaan
perekonomian di Indonesia.
Terhadap ketentuan sosial yang terkadung tidak cukup mensejahterakan
rakyat, tetapi perlu juga diperhatikan demi kepentingan bersama untuk
mencerdaskan bangsa. Beberapa alasan diamandemennya UUD 1945 menjadi
koreksi bagi pemerintah atau para pelaksana perubahan UUD 1945 untuk secara
langsung melibatkan kepentingan rakyat dan aspirasi rakyat.
B. Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat
bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami.

7
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto. Kewarganegaraan. Jakarta : Erlangga. 2005.

Kaelan. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma. 2008.

Sobirin Malian dan Marzuki Suparman. Pendidikan Kewarganegaraan dan Hak Asasi
Manusia. Yogyakarta:UII Press, 2003.

Taufiqurrahman Syahuri, Hukum Konstitusi, Proses dan Prosedur Perubahan UUD di


Indonesia 145 – 2002 Serta Perbandingannya dengan Negara Lain di Dunia.
Bogor: Ghalia Indonesia. 2004.

https://www.academia.edu/35394450/Makalah_Undang_undang_Dasar_NKRI

8
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Undang-
Undang Dasar 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata pelajaran di SMK Negeri Taman
Fajar.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Guru kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Peureulak, 15 Agustus 2022

Tim Penulis

9i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Perumusan dan Penetapan UUD 1945...................... 2
B. Pengertian UUD 1945 dan Penamaan UUD 1945................. 3
C. Fungsi dan Kedudukan UUD 1945........................................ 3
D. Struktur UUD 1945 Amandemen yang Ke-4........................ 4
E. Pokok-Pokok Pemikiran, Pembukaan UUD 1945 dan
Penjabarannya pada Batang Tubuh....................................... 4
F. Amandemen UUD 1945........................................................ 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................ 7
B. Saran...................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

10
ii

Anda mungkin juga menyukai