Anda di halaman 1dari 8

NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUDNRI 1945

Dosen Pengampu:

Dr. Dian Agus Ruchliyadi, S.pd., M.pd.

Disusun oleh : Kelompok 5

Annisa Mahfuzhah 2010817220018


Ikhsan Gymnastiar 2210817310005
Maulidasari 2210817120011
Neysa Nisrina 1910817220024

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2023
NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUDNRI 1945

A. Pengantar
Indonesia merupakan Negara Hukum hal itu menurut UUD 1945.
Hal itu ditandai dengan adanya konstitusi yang ada di negara indonesia.
Penyusunan UUD, norma dan nilai-nilai dalam praktek dalam
penyelenggaraan negara mempengaruhi rumusan naskah, ini yang menjadi
latar belakang sosiologis, filosofi, politis dan sejarah ketentuan
undang-undang dasar.
Konstitusi adalah hukum yang tinggi dan paling fundamental
karena landasan otoritas perundang-undangan lainnya yang sesuai dengan
prinsip hukum yang berlaku umum agar peraturan yang tingkatannya
berada di bawah undang-undang dasar agar dapat berlaku dan
dilaksanakan dengan serta tidak bertentangan dengan Undang-Undang
Dasar. Konstitusionalisme mengatur pelaksanaan rule of law (supremasi
hukum) antara hubungan pemerintah dengan individu. Konstitusi
menghadirkan keadaan yang dapat membentuk rasa akan keamanan dan
kenyamanan karena adanya peraturan batasan terhadap wewenang
pemerintah, yang telah ditentukan terlebih dahulu agar penyelenggaraan
negara dan pemerintah tidak sewenang-wenang dan tidak menyeleweng
dari aturan aturan yang sudah disepakati sebelumnya.
Pada dasarnya paham tentang konstitusionalisme merupakan
prinsip yang dapat membatasi kekuasaan. Konstitusionalisme mengatur
dua hubungan yang saling berkaitan satu sama lain yaitu hubungan antara
pemerintah dengan warga negara dan hubungan antar lembaga
pemerintahan yang satu dengan lembaga pemerintah lainnya jadi sifatnya
adalah mengatur.
Era reformasi memberi harapan untuk mengalami perubahan
penyelenggaraan negara yang lebih demokratis, transparan dan memiliki
akuntabilitas tinggi dan terwujudnya good governance, adanya kebebasan
berpendapat, menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, keadilan, kejujuran,
tanggung jawab, persamaan dan persaudaraan. Hal itu menjadikan
kekuasaan dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan pemerintahan suatu
negara dapat dibatasi dan dikendalikan dengan aturan aturan yang sudah
dibuat. Maka paham konstitusionalisme dalam suatu negara merupakan
konsep yang harus ada. Tetapi warga negara Indonesia masih saja
menyepelekan UUD 1945. Terbukti mereka tidak menghiraukan hukum
dengan melanggar, melakukan penyimpangan-penyimpangan hukum.
Maka, adanya sosialisasi pengetahuan tentang UUD 1945 harus dipelajari
sejak dini yang nantinya akan ikut meneruskan memimpin negeri ini , dan
harus mengerti tentang hal yang berkaitan dengan hal hal yang bersifat
kenegaraan.

B. Definisi
Istilah konstitusi atau Constituer (bahasa Prancis) berarti
membentuk, pembentukan. Dalam arti sempit konstitusi merupakan suatu
dokumen atau seperangkat dokumen yang berisi aturan-aturan dasar untuk
menyelenggarakan negara, sedangkan dalam arti luas konstitusi
merupakan peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang menentukan
bagaimana lembaga negara dibentuk dan dijalankan.
Konstitusi adalah semua ketentuan dan aturan dasar tentang
ketatanegaraan di dalamnya terdapat perlindungan Hak Asasi Manusia
(HAM) dan mengatur mengenai distribusi kekuasaan dalam
penyelenggaraan suatu negara. Konstitusi mengandung permulaan dari
segala peraturan mengenai suatu negara atau dengan kata lain bahwa
konstitusi mengandung permulaan dari segala peraturan mengenai negara
(Prodjodikoro, 1970), pembentukan suatu negara atau menyusun dan
menyatakan suatu negara (Lubis, 1976), dan sebagai peraturan dasar
mengenai pembentukan negara (Machfud MD, 2001).

C. Pentingnya Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa Negara Indonesia


Setiap negara harus memiliki konstitusi karena konstitusi merupakan
tonggak awal terbentuknya suatu negara. Konstitusi menjadi
penyelenggaraan bernegara. Oleh karena itu konstitusi menempati posisi
penting dan strategis dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara.
Negara konstitusional tidak cukup hanya memiliki konstitusi, tetapi juga
negara tersebut harus menganut gagasan tentang konstitusionalisme.
Begitu pentingnya konstitusi bagi negara maka Mirriam Budiarjo
menyatakan bahwa ketentuan konstitusi atau undang-undang sebagai
berikut:
1. Pembagian kekuasaan antara lembaga eksekutif, legislatif, dan
yudikatif.
2. Hak asasi manusia
3. Prosedur perubahan undang-undang dasar.
4. Larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.

a. Fungsi Konstitusi
1. Sebagai landasan konstitusionalisme.
Landasan konstitusionalisme adalah landasan berdasarkan konstitusi,
baik konstitusi dalam arti luas maupun konstitusi dalam arti sempit.
Konstitusi dalam arti luas meliputi undang-undang dasar,
undang-undang organik, peraturan perundang-undangan lain, dan
konvensi. Konstitusi dalam arti sempit berupa Undang-Undang Dasar
(Astim Riyanto, 2009).
2. Untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa
Sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.
Dengan demikian, diharapkan hak-hak warga negara akan lebih
terlindungi. Gagasan ini dinamakan konstitusionalisme, yang oleh Carl
Joachim Friedrich dijelaskan sebagai gagasan bahwa pemerintah
merupakan suatu kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh dan
atas nama rakyat, tetapi yang dikenakan beberapa pembatasan yang
diharapkan akan menjamin bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk
pemerintahan itu tidak disalahgunakan oleh mereka yang mendapat
tugas untuk memerintah (Thaib dan Hamidi, 1999).
b. Tujuan Konstitusi
1. Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan sekaligus
pengawasan terhadap kekuasaan politik.
2. Konstitusi bertujuan untuk melepaskan kontrol kekuasaan dari
penguasaan sendiri.
3. Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para
penguasa dalam menjalankan kekuasaannya.

D. Hakikat Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Konstitusi


Secara umum konstitusi merupakan Undang-Udang Dasar yang
merupakan bentuk terjemahan, istilah constituio menjadi Undang-Undang
Dasar. Konstitusionalisme adalah paham yang perlu dijaga melalui
pembentukan konstitusi. Sedangkan konstitusi merupakan hukum dasar
yang dijadikan pedoman dalam menjalankan pemerintahan suatu negara.
Tujuan konstitusi yaitu membatasi tindakan yang sewenang-wenang,
menjamin hak-hak rakyat dan menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang
berdaulat.
UUD 1945 adalah hukum dasar yang tertulis. Ketentuan yang
terkandung dalam UUD 1945 memiliki makna dan hakikat sebagai hukum
dasar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pengaturan tentang hak asasi
manusia yang diatur dalam BAB XA terdiri dari 10 pasal yaitu 28A
sampai 28J. UUD 1945 memuat norma-norma, kaidah-kaidah yang harus
dilaksanakan dan ditaati oleh semua komponen negara yang berfungsi
sebagai hukum yang tertinggi yang menjadi pedoman hukum bagi setiap
peraturan perundang-undangan di bawahnya

E. Perkembangan Konstitusi di Indonesia


Perubahan UUD 1945 dilaksanakan secara bertahap dan salah satunya
menjadi agenda tahunan MPR sejak tahun 1999 hingga perubahan
keempat tahun 2002.
Diantara periodenya adalah:
1. Periode 18 agustus 1945-27 Desember 1949
Pada periode ini ditetapkannya UUD 1945. Penetapannya
dilakukan oleh PPKI sehari setelah dilaksanakan proklamasi
kemerdekaan Indonesia

2. Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950


Pada periode ini konstitusinya adalah Republik Indonesia Serikat
(RIS). Perjalanannya tidak lupa dari keinginan Belanda untuk
menguasai lagi Indonesia dengan mendirikan Negara Sumatera
Timur, Negara Jawa Timur dan sebagainya yang menyebabkan
terjadinya agresi Belanda 1 pada tahun 1947 dan agresi Belanda II
tahun 1948. Dari hasil tersebut melahirkan Negara Republik
Indonesia Serikat mengakibatkan UUD yang seharusnya berlaku
untuk seluruh negara Indonesia hanya berlaku bagi negara
Republik Indonesia Serikat Saja.

3. Periode 17 Agustus 1950 hingga 5 juli 1959


Periode ini adalah Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS
1950). Hal ini karena pada dasarnya bangsa Indonesia ingin
menjadi negara kesatuan. Kembalinya Republik Indonesia menjadi
negara kesatuan maka perlu adanya UUD baru terbentuklah panitia
bersama menyusun rancangan UUD pada 12 Agustus 1950 dan
pada tanggal 17 Agustus nat Republik Indonesia 1950 UUDS
disahkan oleh komite nasional pusat,

4. Periode 5 Juli 1959- sekarang


Periode ini berlakunya kembali UUD 1945 dengan melalui dekrit
presiden 5 Juli 1959. Hingga sekarang Undang Undang Dasar 1945
Terjadi 4 kali perubahan yaitu: amandemen pertama yakni (14-21
Oktober 1999), dan amandemen kedua (7-18 Agustus
2000),amandemen ketiga (1-9 November 2001), amandemen
keempat (1-11 Agustus 2002)

F. Hubungan antara Konstitusi UUD 1945 dengan Kehidupan


Berbangsa dan Bernegara di tanah air.
Konstitusi mendapatkan peran penting dalam kehidupan bernegara
dan berbangsa. Penyelenggara tata negara dan warga negara diwajibkan
taat serta melaksanakan semua peraturan. Kepatuhan ini dilakukan dalam
perilaku konstitusional yang senantiasa berdasarkan pada aturan-aturan
negara yang terkait dalam UUD 1945. Sebagai warga negara yang baik
yaitu warga negara yang memiliki kesetiaan terhadap bangsa dan negara
yang diliputi rasa terhadap ideologi negara, konstitusi, peraturan
perundang-undangan, kebijakan pemerintah. Sikap konstitusional harus
dimiliki semua warga negara dan pemerintah sehingga dapat terciptanya
keadaan yang tertib, sesuai dengan hukum.

G. Tantangan Konstitusi
- Pertengahan 1997
Negara dilanda krisis ekonomi dan moneter yang sangat hebat. Akibat
dari krisis tersebut adalah harga-harga melambung tinggi, sedangkan
daya beli masyarakat terus menurun. Sementara itu nilai tukar Rupiah
terhadap mata uang asing, terutama Dolar Amerika, semakin merosot.
- Pertengahan 1998
Muncul berbagai tuntutan reformasi di masyarakat. Tuntutan tersebut
disampaikan oleh berbagai komponen bangsa, terutama oleh
mahasiswa dan pemuda. Salah satu tuntutan ialah untuk
mengamandemen UUD NRI 1945. Hal ini menyebabkan kemerosotan
kehidupan nasional yang terbukti dengan terjadinya krisis dalam
berbagai bidang kehidupan (krisis multidimensional) Tuntutan
perubahan UUD NRI 1945 merupakan suatu terobosan yang sangat
besar, karena belum pernah terjadi sebelumnya.

H. Esensi dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-Negara


Konstitusi berarti menjadi dasar pembentukan suatu negara. Dengan
demikian dapat dikatakan tanpa konstitusi, negara tidak mungkin
terbentuk. Konstitusi menempati posisi yang sangat krusial dalam
kehidupan ketatanegaraan suatu negara. Hamid S. Attamimi, berpendapat
bahwa pentingnya suatu konstitusi atau Undang-Undang Dasar adalah
sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas, sekaligus tentang
bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan.
Dalam negara modern, penyelenggaraan kekuasaan negara dilakukan
berdasarkan hukum dasar (konstitusi). Dengan demikian konstitusi
mempunyai kedudukan atau derajat supremasi dalam suatu negara. Yang
dimaksud dengan supremasi konstitusi adalah konstitusi mempunyai
kedudukan tertinggi dalam tertib hukum suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai