Anda di halaman 1dari 18

TOP ITTIPAT

“TAO KAE
NOI”
NEYSA NISRINA || 1910817220204
"Jangan patah semangat walau
apapun yang terjadi,
jika menyerah maka habislah
sudah.”
—Top Ittipat
Ittipat Peeradechapan, panggilan akrabnya Top,
adalah seorang pengusaha Thailand. Ia paling
terkenal dengan produknya Tao Kae Noi, snack
rumput laut goreng, yang dijual di sekitar
kawasan Asia Pasifik. Dia dan keluarganya
memiliki 73% perusahaan dan Forbes
memperkirakan kekayaannya mencapai $600
juta pada 2018. Ia dilahirkan pada tahun 1984
di Thailand, ia terlahir dari keluarga yang
berkecukupan dan biasa saja, ia tidak terlalu
memikirkan masa depan, tidak ada yang begitu
spesial dalam dirinya sampai Tuhan benar-
benar mengujinya
Kecandua
n Main 01.
Game
Awal mula perjalanan bisnis Top
Pada awalnya, saat berumur 16 tahun disaat
dirinya masih bersekolah di SMA ia mengalami
kecanduan game online. Walaupun bukan merupakan
suatu hal yang baik, namun jiwa bisnisnya
berkembang disana, ia menghasilkan banyak uang
dari penjualan senjata yang ada pada game tersebut,
ia bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Bath
dan dapat membeli mobil seharga 600 Bath atau
sekitar 200 juta rupiah, namun kehidupan Top saat
itu sangat boros. Tidak berselang lama, rekening
game onlinenya di blokir karena diketahui
melakukan transaksi illegal.
ORANG
TUA
02. BANGKRU
T
Awal mula penyesalan Top Ittipat
Disisi lain orang tuanya sedang mengalami
masalah finansial dan terlilit hutang sangat banyak
namun mereka masih berusaha untuk membiayai
biaya Top kuliah tetapi ia menolak. Akhirnya Top
bisa kuliah tapi dengan mencuri jimat milik ayahnya
dan digadaikan. Disaat bisnis orang tuanya
mengalami kebangkrutan dankarena kemalasannya di
SMA selama ini Top tidak berhasil masuk kuliah
perguruan tinggi negeri. Ia pun harus masuk
Universitas Swasta.
Dengan sisa uang yang masih dimiliknya, TOP
mencoba beralih ke bisnis DVD Player, namun ia
ditipu mentah-mentah karena semua DVD Playernya
ternyata barang palsu dan uangnya tidak dapat
kembali, TOP pun berusaha mencari pinjaman uang ke
bank untuk kembali memulai usaha baru. Namun,
pihak bank tidak dapat menyetujuinya begitu saja.

Di titik inilah, Top menyadari kesalahannya


karena telah meremehkan sekolah dan pelajaran,
hutang yang melilit usaha orang tuanya mencapai 40
Juta Bath menyebabkan rumah mereka disita pihak
bank.
Bisnis 03.
Kacang
Sempat berhasil, namun gagal lagi/
Suatu hari, diketerpurukannya Top pergi kesebuah pameran
dan melihat ada sebuah alat untuk menggoreng kacang kemudian ia
terpikir untuk mulai berjualan kacang. Top lalu menyewa alat tersebut
dengan harga 10.000 Bath per bulan, disinilah keberanian Top terlihat
ia membuka toko kacang di Mall Bersama pamannya. Untuk dapat
membuat kacang yang enak, ia bertanya kepada tukang kacang di
jalanan bagaimana cara membuat kacang yang enak. Namun, setelah
ia berhasil membuat kacang yang enak lagi-lagi ia dibuat frustasi
karena dagangannya tetap tidak laku. Kemudian, Top mempunyai ide
untuk memberikan diskon dan berpindah lokasi. Ia pun bersikera
meminta pindah tempat ke bagian depan Mall dan caranya sukses,
bisnis kacangnya laku keras dan ia membuka beberapa cabang.
Namun berwiraswasta tidaklah mudah, saat Top mulai melakukan
ekspansi bisnis kacangnya, timbul masalah dimana mesin pembuat
kacang yang ia gunakan menimbulkan asap dan mengotori atap Mall,
sehingga pihak Mall terpaksa membatalkan kontrak kedainya.
Bisnis
04. Rumput
Laut
Awal mula kesuksean
Dititik dimana Top hampir putus
asa. Orangtuanya pun memutuskan untuk
pergi ke China. Namun, Top memilih
untuk bertahan di Thailand dan
melanjutkan usahanya. Dari bisnis kacang
yang gagal, Top beralih Haluan untuk
berbisnis rumput laut gorang. Idenya
terlintas saat kekasihnya memberikan
Cemilan rumput laut. Setelah itu, ia
mendapatkan inspirasi untuk membuat
rumput laut goreng.
Top-pun membeli beberapa rumput laut sebagai bahan
uji coba, namun rumput laut itu basi dalam waktu 1 minggu,
permasalahan ini membuatnya penasaran dan mendatangi
professor dibidang pangan. Professor tersebut berhasil
membantu Top membuat makanan agar tidak mudah basi
dengan membuat vakum kemasan dan mengganti denagan
nitrogen.

Tantangan berikutnya ialah, Top tidak bisa membuat


tumput laut yang enak karena setelah digoreng, rumput laut
yang ia buat menjadi pahit. Ia dan juga pamannya
menghabiskan lebih dari 100.000 Bath atau sekitar 28 juta
untuk uji coba, namun gagal.
Dalam tekanan yang begitu hebat, Top
berusaha mencari tahu tentang berbagai strategi
penjualan. Ia ingin menerapkan metode
ekspansi penjualan ke berbagai negara. Ia pun
mencoba untuk melakukan penjual ke 7-
Eleven, namun 7-Eleven memiliki standart
yang tinggi untuk dipenuhi agar produk bisa
masuk pasaran. Top hampir saja menyerah dan
ingin menyusul orang tuanya ke china. Namun,
Top melakukan usaha terakhirnya demi
memenuhi syarat pihak 7-Eleven dan upaya
terakhirnya tidak sia-sia.
Kesulitan dari inovasi untuk kemasan hingga
diharuskannya mempunyai pabrik dapat ia lalui, ia
menggunakan kantor kecil yang dimili keluarganya
untuk diubah menjadi sebuah pabnrik kecil.
Dengan itu, Top berhasil memenuhi syarat
ketentuan serta kuota yang ditetapkan. 2 tahun
kemudian Top berhasil membayar hutang
keluarganya dan berhasil mengembalikan rumah
keluarganya. Di usianya yang ke 26 tahun, Top
sudah memiliki 2500 karyawan dan mengirim ke
6000 cabang 7-Eelven seluruh dunia dan
mengekspor camilan rumput lautnya ke 27 negara
termasuk Indonesia.
Top juga telah memiliki lahan perkebunan rumput laut di Korea Selatan dan
pendapatannya mencapai 1.5 Milliar Bath (450 Milliar Rupiah) per tahun. Top
Ittipat telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai a young billionaire from Thailand.
Top ittipat membayar kesuksesannya dengan berkorban jiwa, raga, waktu,
kesenangan jadi gamer, termasuk berkorban cinta terhadap kekasihnya. Kisah
suksesnya juga diangkat kedalam film layar lebar berjudul Top Secret : The
Billionaire yang mengisahkan bagaimana Top Ittipat berjuang jatuh bangun
membangun usahanya.
Sifat Kewirausahaan Top
Ittipat
Tidak Pantang Menyerah Berani Mengambil
Risiko

01 02 03

Percaya Diri
Sifat Kewirausahaan Top
Ittipat
04 Kreatif dan Inovatif

Berorientasi pada masa


05 depan

Berorientasi pada tugas dan


06 hasil

Anda mungkin juga menyukai