Anda di halaman 1dari 3

Nama : Maura Zelda Laila Sukma

NIM : 1913511035

Kelas :B

Program Studi : Ilmu Kelautan

Review Film : The Billionaire a.k.a Top Secret (Wai Roon Pan Lan)

The Billionaire a.k.a Top Secret (Wai Roon Pan Lan) adalah film berdasarkan kisah nyata
dari seorang remaja asal Thailand berusia 16 tahun yang bernama Top Itthipat Kulapongvanich.
Film ini menceritakan tentang suka duka yang dilewati oleh Top Itthipat dalam merintis
usahanya hingga menjadi sukses yang dirangkai dengan berbagai peristiwa berlatar keluarga,
ekonomi, pendidikan, dan asmara.
Top berasal dari keluarga berada dan kehidupannya terbilang cukup. Ia memiliki hobi
bermain game online bahkan bisa dibilang seorang game maniak, hingga pada suatu saat ada
seseorang yang ingin membeli senjata game yang ia miliki dengan harga tinggi. Dengan bisnis
game online tersebut ia berhasil membeli satu unit mobil. Pada saat itulah naluri berbisnis mulai
timbul dan ambisinya untuk menjadi seorang pengusaha muda semakin kuat. Namun hal tersebut
tidak bertahan lama karena bisnis yang ia jalankan tergolong illegal sehingga pihak admin
menghapus akun game miliknya. Tak lama setelah itu, Top beralih menjual DVD yang ia beli
dengan harga murah dan dalam jumlah yang banyak, namun ternyata DVD itu adalah barang
bajakan. Pihak toko tidak melayani pengembalian barang dan ia pun mengalami kerugian.
Pada suatu ketika Top menghadiri sebuah food expo, Ia akhirnya tertarik dengan
mesin untuk memasak kacang. Namun, karena ia tidak sanggup membelinya ia kemudian menyewa mesin
tersebut.. Beberapa hari Top melakukan survei mengenai apa saja yang berhubungan dengan
pembuatan kacang yang baik. Oleh karena hal tersebut, Top jarang mengikuti kegiatan
perkuliahan. Namun ia tetap mendapat materi perkuliahan melalui bantuan temannya dengan
cara merekam materi yang disampaikan dosen. Kacang pertama yang ia buat mendapat respon
yang baik dari orangtuanya, bahkan tamu yang datang ke rumahnya mengatakan bahwa kacang
yang disajikan mirip seperti kacang buatan pasar yang umum dijual. Hingga akhirnya, usaha
kacang membuahkan hasil. Top menyewa sebuah tempat di Mall yang ia gunakan untuk
berjualan kacang dan omset yang diperoleh pun terbilang banyak. Namun, usahanya tidak
berjalan lancar setelah pihak mall mengetahui bahwa asap dari alat yang digunakan untuk
produksi kacang membuat dinding mall menjadi hitam dan bagian atap mall menjadi kotor. Pihak
mall mengancam akan memutus kontrak sewa secara sepihak. Top diberi waktu hingga tengah
malam untuk membersihkan bagian tembok dan atap mall, namun waktu itu tidak cukup. Satpam
mall memaksa Top untuk segera meninggalkan tempat. Top terus membujuk satpam, hingga ia
mencoba menyuap satpam dengan sejumlah uang agar ia diberi waktu lebih untuk
membersihkannya. Namun bukan waktu yang ia peroleh, satpam justru menegur Ibu Top agar ia
mengajarkan anaknya arti dari kejujuran. Akhirnya, Top terpaksa pergi dan bisnis kacangnya pun
mulai meredup.
Di sisi lain, keluarganya sedang dalam masalah. Bisnis orangtuanya bangkrut dan terlilit
hutang bank dalam jumlah yang besar. Setelah melalui berbagai pertimbangan, orangtua Top
memilih untuk pindah ke Beijing, China. Namun tidak dengan Top, ia memilih tetap tinggal di
Thailand untuk mewujudkan ambisinya. Di tengah kacaunya kehidupan Top, kekasih Top
berusaha menghibur dengan mengajaknya berlibur ke suatu tempat. Di perjalanan, kekasih Top
memberikan sebuah cemilan dari rumput laut yang ia beli di tempat yang jauh. Hal itu membuat
Top berpikir untuk menjual produk serupa. Segera setelah itu, Top membeli rumput laut yang
kemudian ia gunakan untuk bereksperimen. Usahanya kali ini dibantu oleh pamannya yang
sudah berusia lanjut. Percobaan pertama menghasilkan rasa rumput laut yang pahit, begitu pun
percobaan berikutnya. Hingga pada suatu hari, Paman Top terjatuh dan harus dirawat di rumah
sakit. Persediaan rumput laut sudah hampir habis, hanya tersisa satu bungkus rumput laut yang
sudah lembab karena terkena air hujan. Top mencoba menggoreng sisa rumput laut tersebut,
ternyata hal mengejutkan terjadi. Rasa rumput laut tersebut lebih gurih dari hasil percobaan-
percobaan sebelumnya. Top terus mencari berbagai cara dan informasi untuk memperbaiki
kualitas dari rumput laut ia buat. Setelah berhasil, Top kembali menyewa tempat di mall untuk
berjualan dan respon yang diberikan pengunjung mall sangat baik.
Mengingat jumlah hutang orangtuanya yang besar, Top kembali mengalami mental down.
Namun ia tidak tinggal diam, Top berusaha melakukan kerjasama dengan 7-eleven. Banyak sekali kendala
yang ia alami untuk bisa bekerja sama dengan 7- eleven, mulai dari respon awal yang tidak mendukung,
desain kemasan yang tidak menarik, dan tidak memiliki pabrik produksi sendiri. Top berusaha
memperbaiki desain produk kemasan dengan meminta bantuan ahli desain namun tidak mengubah nama
karena menurut ahli desain, Tao Kae Noi memiliki makna yang bagus yaitu pengusaha muda sesuai
dengan ambisi Top. Untuk pembangunan pabrik, Top sudah berusaha untuk mengajukna pinjaman ke
bank namun terkendala usia yang belum mencukupi. Akhirnya Top menjual satu-satunya mobil yang ia
miliki untuk membangun pabrik produksi sendiri. Setelah melalui inspeksi, pabrik Top masih tergolong
tidak layak. Paman Top sempat menyuruh Top untuk menyuap pihak inspeksi, tetapi Top memilih untuk
tetap berada di jalan yang benar berdasarkan pengalaman sebelumnya. Pada saat itu Top sempat
mengalami putus asa, namun keesokan harinya Top mendapat pesan bahwa permintaan kerjasamanya
diterima. Dua tahun setelah menjalin kerja sama dengan 7-Eleven, Top bisa melunasi hutang ayahnya dan
kembali menempati rumah dengan orang tuanya.

Berdasarkan review film diatas, ada beberapa sifat, sikap dan karakter tokoh utama yang dapat
dijadikan sebagai sebuah motivasi terutama bagi siapa saja yang baru memulai untuk
menjalankan bisnis, diantaranya adalah :

1. Pantang menyerah dan terus mencoba


2. Totalitas dan berani mengambil resiko
3. Jujur
4. Bertanggungjawab
5. Pandai membaca peluang
6. Fokus dan tekun
7. Sabar
8. Meiliki prinsip dan ambisi positif yang kuat

Anda mungkin juga menyukai