Anda di halaman 1dari 5

The Billionaire: Cerita Wirausaha Muda

Aquino Calvin Teno Cahyono


Program Studi Kewirausahaan
Universitas Bina Nusantara
aquino.cahyono@binus.ac.id

Identititas Film
Judul film : The Billionaire
Sutradara : Songyos Sukmakanan
Penulis naskah: Nawapol Thamrongrattanarit
Pemain : Pachara Chirathivat, Walanlak Kumsuwan, Piak Poster, Panupan
Jantanawong, Poramaporn Jangkamol, Chaiwat Anutrakulchai, Torphong Kul-on,
Thanom Assawarungrueng, Karnsiree Kulkaweewut
Studio : Nadao Bangkok
Tahun : 2011
IMDb rating : 7.7

Sinopsis Film
Tob berhasil masuk ke universitas, namun ia sering
bolos karena sibuk dengan mesin chestnuts barunya untuk
kembali memulai usaha. Setelah beberapa minggu
membuka gerai “Chestnuts Tao Kae Noi” di pusat
perbelanjaan, Tob diusir karena asap mesin chestnutsnya
merusak eternit. Selain diusir, Tob juga mendapat
musibah, orang tuanya terlilit hutang, dan rumahnya
disegel.
Suatu hari, kekasih Tob yang bernama Lin,
membawa makanan rumput laut goreng. Saat Tob
mencicipinya, ia langsung mendapat ide untuk
bereksperimen membuat rumput laut goreng. Tob dan
pamannya telah menghabiskan 10.000 baht rumput laut
untuk digoreng. Pada percobaan terakhirnya, Tob berhasil menggoreng rumput laut
dengan sempurna, dan membawanya kepada paman Tob yang sedang dirawat. (P, 2021)
Dengan kepercayaan dirinya, Tob nekat membawa rumput laut gorengnya ke toko
serba ada “7 Eleven”. Saat menemui manajernya, ia sempat ditolak karena harga yang
terlalu mahal dan kemasannya masih terlalu besar. Kemudian Tob mendesain ulang
kemasan Tao Kae Noi menjadi lebih kecil dan bungkusnya sudah siap untuk dijual ke
toko-toko. Saat kembali dibawa ke 7 Eleven, akhirnya produk Tob diterima untuk
dipasarkan di 3.000 cabang, dan memproduksi 72.000 bungkus rumput laut.

1
Ide
Ide bisnis yang Top jalankan pertama kali adalah jualan DVD Player. Menurut Top,
DVD Player ini menampilkan kualitas yang bagus serta menawarkan harga yang
terjangkau. Tetapi realita tidak berjalan sesuai ekspektasi, Top ternyata membeli DVD
Player bajakan yang mana kualitas nya sangat buruk jika dibandingkan dengan DVD
Player yang asli. Meski begitu, Top tidak berhenti di tengah jalan. Disaat ia kelaparan
disitu juga dia menemukan ide bisnis baru, yaitu berjualan kacang khas Thailand.
Ide bisnis yang kedua adalah jualan kacang khas Thailand Chessnut. Awal mula
nya bisnis ini ditemukan saat Top sedang kelaparan dan mengunjungi Expo Makanan.
Expo tersebut berisi alat-alat inovatif pengolah makanan. Tujuan awal Top hanya ingin
mengisi perutnya yang lapar melalui expo tersebut. Saat dia berjalan mengelilingi expo,
ia menemukan alat pengolah kacang otomatis. Melihat alat tersebut, Top ingin membuat
bisnis jualan kacang khas Thailand Chessnut. Beberapa hal harus Top lakukan demi
mewujudkan ide bisnis nya mulai dari cara mengolah kacang, menggunakan alat
pengolah kacang, sekaligus cara memasarkan produk miliknya. Awalnya tidak berjalan
sesuai ekspektasi karena Top hanya ingin berjualan jadi kacang miliknya tidak laku.
Setelah mencari cara, akhirnya usaha kacang Top mulai laku dengan melakukan
perpindahan lokasi. Tetapi lagi-lagi realita tidak sesuai dengan ekspektasi, Top harus
menutup bisnis kacangnya karena permasalahan pada asap yang merusak keindahan di
mall yang Top tempati untuk berjualan.
Terakhir ide bisnis yang Top jalankan adalah Rumput Laut Tao Kae Noi. Ide bisnis
ini Top dapat saat ia sedang keluar bersama pacarnya lalu pacarnya memberikan rumput
laut ke Top. Baginya, rumput laut tersebut terasa enak dan gurih. Melihat hal tersebut, ia
berencana membuat ide bisnis tersebut. Tidak lupa proses yang panjang termasuk trial
and error ia lalui demi mendapat produk rumput laut yang berkualitas. Hingga pada
akhirnya produk yang ia buat telah berhasil diterima oleh 7-eleven.

Strategi
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan terhadap film ini, strategi bisnis yang
digunakan adalah menambah mitra kerja. Penjelasan terkait menambah mitra yaitu
dimana saja kita berada sebisa mungkin kita harus menambah relasi bisnis. Semakin
banyak relasi yang kita dapat, maka kita bisa mempercepat progres bisnis yang kita
jalankan.

Pemasaran
Untuk bisnis pertamanya yaitu DVD Player, menurut saya Top hanya asal menjual
tanpa melakukan rancangan pemasaran karena tujuan utamanya ia ingin mendapatkan
uang secepat mungkin. Jadi dapat disimpulkan untuk bisnis pertama, Top menggunakan
metode pemasaran tradisional dan bahkan tidak menggunakan metode pemasaran sama
sekali.
Kedua, bisnis yang Top jalankan yaitu kacang khas Thailand Chessnuts. Berawal
dari rasa lapar yang membawa Top ke Expo Makanan dan berujung ke pembelian alat
masak kacang otomatis, ia berhasil membuka usaha kacang khas Thailand bersama

2
pamannya. Untuk strategi yang digunakan mereka menggunakan metode tradisional yaitu
berjualan secara offline di mall dan menawarkan promo untuk menarik konsumen.
Ketiga, yaitu bisnis rumput laut Tao Kae Noi. Pada awalnya ia menjual produk
rumput laut di mall karena dengan bekal pengalaman sebelumnya, ia mampu menjual
banyak kacang khas Thailand Chessenuts di mall. Tetapi saat dalam proses
mengembangakan bisnis rumput laut, ia dihadapkan dengan kenyataan pahit terkait
hutang orang tuanya yang menapai 40 juta baht. Sempat mengalami putus asa, namun ia
tidak berhenti sampai disitu. Suatu hari dia mengingat tentang rekaman materi saat
dirinya masih berkuliah. Dengan menggunakan materi yang direkam, dia menerapkan
strategi pemasaran yang namanya Hutan Rimba. Hutan rimba ini adalah strategi
penjualan yang mengharuskan anda untuk bekerja sama sebagai mitra yang mana hal
tersebut membantu kelangsungan usaha dari rumput laut Tao Kae Noi.

Sumberdaya Manusia
Bagaimana wirausaha pada cerita di film membangun staf/tim/organisasi,
mengelola SDM, dan mengatasi konflik?
Dalam film ini, Top selalu ingin menjadi pengusaha muda tidak peduli apa saja
kegagalan yang Top alami. Pada bisnis Top yang pertama, cara Top menyelesaikan
masalah terkait bisnis yang dijalankan yaitu dengan meninggalkannya. Bagi dia, bisnis
DVD ini sudah menipu dirinya, hal itu dikarenakan Top mengira DVD Player ini murah
dan berkualitas tinggi dilihat dari bagusnya tampilan yang dihasilkan dari DVD tersebut
pada saat itu.
Kedua, Top menjalankan bisnis kacang khas Thailand Chessenuts. Permasalahan
yang terjadi pada bisnis kedua yang Top jalankan yaitu asap dari masing-masing stan
yang mengotori bagian atas mall, yang mana menyebabkan Top tidak dapat melanjutkan
usahanya. Berbagai cara ia lakukan contohnya mengecat ulang semua bagian atas stan
kacang khas usaha Top sebagai kesempatan terakhir dari manajer mall tersebut. Tetapi
karena tidak bisa memenuhi perjanjian, akhirnya usaha Top tidak dapat berlanjut dan
menyebabkan usahanya gulung tikar berganti dengan rumput laut Tao Kae Noi.
Terakhir, usaha yang dijalankan Top adalah rumput laut Tao Kae Noi. Awalnya
Top membangun bisnis hanya bersama dengan pamannya. Semakin lama pesanan pun
naik, Top berhasil membangun pabrik yang mempekerjakan beberapa karyawan. Di film
tersebut, Tom mampu mengolah sumber daya manusia di pabrik yang ia bangun setelah
pihak 7-eleven melakukan pengecekan kelayakan bisnis.

Keuangan
Pada film tersebut, dari berbagai usaha yang Top jalankan ia mendapat berbagai
suntikan dana dari beberapa sumber. Untuk usahanya yang pertama yaitu jualan DVD
Player, ia mendapatkan dana dari uang yang ia kumpulkan sebelumnya dari berjualan
item di salah satu game RPG. Item yang ia dapatkan tergolong langka dan secara tidak
sengaja membantu Top dalam memudahkan ekonomi bagi dirinya.
Untuk yang kedua yaitu usaha kacang khas Thailand Chessnuts. Modal yang ia
dapat untuk membangun usaha tersebut berasal dari sisa modal yang ia keluarkan untuk

3
berjualan DVD Player. Modal tersebut ia gunakan untuk membeli bahan baku, alat untuk
masak kacang, sewa stan dan alat-alat produksi lainnya.
Untuk yang terakhir yaitu usaha rumput laut Tao Kae Noi. Modal yang ia
keluarkan jauh lebih banyak dari sebelumnya karena ia harus menjual beberapa aset
pribadinya seperti contoh menjual aset bisnis sebelumnya yaitu kacang khas Thailand dan
menjual beberapa mobilnya. Beberapa waktu setelahnya, ia mengajukan pinjaman bank
tetapi umurnya masih belum mencukupi syarat yang bank tentukan. Pada akhirnya, ia
mempertaruhkan segala asetnya untuk merenovasi pabrik yang bertujuan untuk
memasuki pasar 7-eleven.

Operasional
Top sebagai wirausaha dan pemeran utama pada film ini, telah melalui 2 bisnis
yang gagal dan 1 bisnis yang berhasil. Untuk bisnis yang pertama yaitu berjualan DVD
Player. Cara yang Top lakukan terkait kegiatan operasional produksi adalah membeli
produk DVD Player dengan harga murah dan menjualnya.
Bisnis yang kedua yaitu berjualan kacang khas Thailand Chessenuts. Kegiatan
operasional produksi yang Top dan pamannya lakukan adalah mengolah kacang tersebut
untuk dijual ke konsumen.
Bisnis yang ketiga yaitu rumput laut Tao Kae Noi. Kegiatan operasional yang
mereka lakukan adalah trial and error. Awalnya mereka melakukan pengujian produk
untuk mendapatkan rumput laut yang berkualitas. Setelah itu mereka mencari supplier
bahan baku rumput laut dikarenakan jumlah permintaan semakin banyak. Setelah
produknya diterima oleh 7-eleven, ia melakukan beberapa perubahan mulai dari proses
penggorengan, peracikan bumbu hingga finishing.

Tantangan dan Bangkit


Setiap usaha yang dijalani oleh Top pasti tidaklah semua mulus. Bisnis
pertamanya yaitu DVD player terpaksa tidak Top lanjutkan karena ketidaktahuan Top
tentang barang yang ia jual. Top mengira produk ini asli dan berkualitas tetapi
kenyataannya produk yang ia jual adalah barang replika yang hanya bagus diawal saja.
Melihat permasalahan tersebut, mau tidak mau Top harus berpindah ke bisnis yang baru.
Bisnis keduanya yaitu kacang khas Thailand Cheesenuts. Permasalahan yang dialami
oleh Top untuk kondisi tersebut adalah atap mall yang kotor dikarenakan beberapa cabang
stan dan stan utama miliknya. Mengetahui hal tersebut, manajer dari perusahaan tersebut
ingin Top segera memindahkan usahanya di tempat lain. Kesempatan kedua sudah
diberikan oleh manajer mall tersebut tetapi karena beberapa faktor, Top tidak dapat
melanjutkan dan ia harus berpindah ke bisnis yang baru. Ketiga yaitu rumput laut Tao
Kae Noi. Permasalahan utama saat ia mendirikan bisnis ini yaitu kenyataan pahit tentang
hutang orang tuanya yang mencapai 40 juta baht. Jumlah yang tidak sedikit,
menyebabkan Top terpukul dan memaksanya berpikir keras bagaimana caranya untuk
melunasi semua hutang tersebut. Hingga pada suatu hari Top berhasil membuat produk
rumput laut dengan rasa yang lezat. Selain itu, mengingat rekaman yang ia rekam saat ia
berkuliah membantunya untuk lebih mengembangkan usahanya selangkah lebih maju.

4
Pelajaran Wirausaha
Pelajaran apa yang anda peroleh setelah menonton film wirausaha tersebut yang
dapat anda terapkan pada rencana wirausaha anda? Apa pesan dan motivasi dari
perjalanan wirausaha cerita film untuk bisnis anda?
Berdasarkan film tersebut, pelajaran yang saya dapat adalah semua tindakan pasti
memiliki resiko baik yang besar maupun rendah. Untuk kondisi kita saat ini di usia yang
masih mudah disarankan untuk mencoba mengambil resiko. Hal itu dikarenakan pada
usia tersebut, masih belum harus mengelurkan banyak biaya untuk kehidupan sehari-hari.
Dan juga anda masih memiliki banyak kesempatan untuk berlatih dan mencoba yang
mana pengaruhnya tidak sebesar saat anda berumur 30-40 tahunan.
Pesan dan motivasi untuk bisnis saya jangan takut untuk mencoba dan mengambil
resiko. Meski begitu, gunakan logika dengan baik dan gali ilmu di berbagai sumber, maka
anda pasti dapat menjalankan bisnis meski tidak semudah yang dibayangkan.

Kesimpulan
Suatu kegagalan bukanlah sebuah proses yang menghambat, melainkan sebuah
progress untuk berkembang. Tidak semua progress harus dilalui dengan mudah dan
menyenangkan, terkadang dengan progress yang tidak menyenangkan memberikan
dampak yang lebih berasa untuk membuat kita semakin lebih baik dan berkembang
kedepannya.

References
Asitah, N., et al. (2022) ‘Green technology: lesson from research mapping through bibliometric
analysis’, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1063(1), p. 012022. doi:
10.1088/1755-1315/1063/1/012022.
Fitri, R., et al. (2022) ‘Three decades of the sustainability strategy publication: A bibliometric
perspective’, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1063(1), p. 012023. doi:
10.1088/1755-1315/1063/1/012023.
IMDB (2011). The Billionaire, IMDb. Available at: https://www.imdb.com/title/tt2292955/
Pratama, F. C., et al. (2022) ‘Visualization of Green Business Research Around the World Over
Two Decades: A Bibliometric Perspective’, in Proceedings of the International Conference on
Industrial Engineering and Operations Management. Istanbul: IEOM Society International.
Prasetyo, Y. T., et al. (2022) ‘Business Model on M-Business: A Systematic Review’, Procedia
Computer Science, 215, pp. 955–962. doi: 10.1016/j.procs.2022.12.098.
P, N. Z., (2021) Sinopsis Film The Billionaire di Vidio: Perjalanan Sang Miliarder Rumput Laut.
[Online]
Available at: https://www.liputan6.com/on-off/read/4676821/sinopsis-film-the-billionaire-di-
vidio-perjalanan-sang-miliarder-rumput-laut
[Accessed 15 December 2022].
Putri, R. A., et al. (2017) Kamus Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo: UNUSIDA Press.
Scarborough, N. M. and Cornwall, J. R. (2019) Essentials of Entrepreneurship and Small
Business Management. 9th edn. Pearson Education.

Anda mungkin juga menyukai