Anda di halaman 1dari 4

Tugas Review Film

Mata Kuliah Kewirausahaan

Disusun Oleh:
Yulius Rian Prabaswara
211471008
Review Film “The Billionaire “
Film “The Billionaire “ ini adalah film dari negara Thailand yang mengisahkan seorang pengusaha
yang bernama Top Itthipat yang menjalani lika liku dalam usahanya sebelum memncapai kesuksesan.
diawali dengan Top seorang remaja yang bernama Top Itthipat yang sedang mengajukan pinjaman ke
sebuah bank, tapi pengajuanya ditolak oleh pihak bank, kemudian Top menceritakan kisah masa lalu
nya dimana saat ia masih bersekolah. Cerita lalu mundur saat Top masih Sekolah, pada saat ia
mengikuti mata pelajaran komputer di sekolahnya, ia malah bermain game online dengan salah satu
temanya, tidak seperti teman-temanya yang lain yang fokus dalam mata pelajaran itu. Pada saat Top
bermain game oline tiba tiba ada player lain yang menginginkan item game langka miliknya yang
ingin dibeli seharga 500 dollar Singapura. Top pun menyetujui tawaranya nya segera Top meminjam
rekening milik pamanya untuk menerima tranfer pembelian item langka game online tersebut agar
bisa langsung dicairkan, dimulai dari situlah Top bisa membeli beberapa unit komputer sampai
sebuah mobil, sampai ia menjadi agak sombong di sekolahnya karena merasa sudah punya uang.
Sampai-sampai ia nekad memarkir mobilnya di tempat parkir kepala sekolah dengan menyogok
satpam sekolahnya. Meskipun ia mendapatkan banyak uang tapi orang tuanya tidak percaya dengan
penghasilan Top dari game online dan malah menuduh Top mengikuti judi online.
Cerita lalu berlanjut saat Top lulus sekolah, ia mendaftar di universitas negeri namun pada
pengumuman tes masuk ia ternyata tidak diterima, terpakasa ia harus masuk di perguruan tinggi
swassta yang membutuhkan biaya yang tinggi, karena biaya yang tinggi orang tua Top pun tidak
mampu membiayai ditambah tabungan Top yang semakin berkurang, dengan inisisatifnya Top ingin
berjualan CD bajakan namun CD-CD tersebut ternyata rusak dan tidak bisa diputar di VCD player.
Tidak cukup sampai disitu akun game onlinenya yang menjadi sumber pendapatanya diblokir. Karena
hal itu ia pun akhirnya kuliah, saat kuliah ia tidak serius dalam mengikuti kuliah dan seri bolos kuliah.
Saat ia bolos ia datang ke sebuah pameran mesin makanan, dari situ ia tertarik untuk membuka bisnis
makanan yaitu kacang goreng, ia pun membeli mesin penggoreng kacang dan mulai membuka usaha
kacang goreng di sebuah mall. Usahanya pun berjalan lancar meskipun pada hari pertama daganganya
hanya laku sedikit. Karena usahanya laku keras dengan terburu-buru ia membuka cabang baru, namun
ia mendapat masalah baru yaitu asap dari penggorengan kacangnya mengotori plafon mall yang
mengakibatkan noda pada plafon yang berwarna putih, pengelola mall pun memarahinya dan meminta
Top untuk mengecat plafon atau pergi dan tidak berjualan lagi di mall. Lalu dengan kesal Top pun
mengecat plafon mall yang dikotorinya bersama ibunya, tiba-tiba seorang satpam mall
menghampirinya dan mengatakan bahwa mall akan tutup Top pun beupaya menyogoknya tapi ditolak
dengan alasan kejujuran. Lalu Top pun pergi meninggalkan mall dengan kesal, ibunya pun
mengatakan bahwa ia dan keluarganya harus pindah ke China karena hutang ayahnya yang belum bisa
terbayar, tapi Top tidak mau ikut dan memilih untuk tetap tinggal di rumah dan berjanji akan melunasi
hutang ayahnya, sampai akhirnya Top mulai bingung karena rumah orang tuanya disita dan tidak bisa
berjualan lagi di mall. Suatu hari Top dan pacarnya berjalan jalan dengan mobil, pacaranya membawa
camilan rumput laut, lalu Top mendapatkan ide untuk berbisnis camilan rumput laut karena tertarik
dengan rasa dari camilan rumput laut yang dibawa pacarnya, kemudian Top mulai mencoba
menggoreng rumput laut sendiri namun rumput laut yang digoreng Top rasanya asin dan tidak tahan
lama, Top lalu bertanya pada seorang dosen pangan yang menyarankan Top untuk membuat kemasan
yang lebih rapat agar tidak cepat basi, dengan segeraTop menjual semua mesin penggoreng kacang
dan komputernya untuk membeli mesin pengemas dan bahan baku rumput laut tapi hasilnya tetap
tidak enak dan pahit sampai akhirnya Top menemukan rumput laut yang kehujanan lalu mengeluarkan
embun yang menimbulkan rasa yang enak saat digoreng, kemudian Top mulai menjuala secara massal
camilan rumput lautnya dan ternyata laku keras, namun ibunya menelponya dan memberi kabar
bahwa hutang ayahnya yang harus ia tanggung adalah sebesar 40 juta baht, Top pun merasa jatuh
mentalnya setelah mengetahui jumlah hutang yang harus ditanggungnya. Lalu Top tiba tiba mendapat
ide untuk melebarkan bisnis rumput lautnya dengan menjual produknya ke 7 Eleven. Dengan segera
ia menghubungi manager 7 Eleven untuk mereview camilan rumput lautnya, tiba saat Top membawa
camilanya ternyata camilanya ditolak karena memiliki ukuran yang terlalu besar. Karena hal tersebut
Top mengubah ukuran kemasan camilanya menjadi lebih kecil dan simple dan membawanya lagi ke 7
Eeleven untuk direview ulang namun saat itu manager 7 eleven sedang sibuk dan tidak kunjung me
review produk Top. Kemudian karena putus asa ia berniat menyusul keluarganya ke China dan
meninggalkan kardus berisi bebrapa kemasan camilan rumput laut yang ia bawa kepada petugas lift
kemudian camilan tadi dibagikan ke pegawai di kantor 7 Eleven sampai akhirnya manager 7 Eleven
mengetahui produk Top dan menerima produk Top namun dengan syarat Top harus punya pabrik
untuk disurvey satu bulan lagi dan menyediakan 72000 kemasan camilan setelah disurvey pabriknya.
itulah kenapa Top mengajukan pinjaman ke bank pada awal cerita. Tapi ia tidak disetujui karena
alasan usia dan karena ia masih menanggung hutang orang tuanya, lalu Top menjual mobilnya untuk
mendirikan pabrik di ruko ayahnya. Saat disurvey pabrik yang dididrikan Top ternyata masih
memiliki banyak kekurangan yang harus dibenahi, namun Top berjanji akan membenahi kekurangan
pabriknya. pada saat tim survey akan pulang Top disarankan oleh pamanya untuk menyogok tim
survey namun Top memilih memulai usahanya dengan jujur. Pada akhirnya pabrik Top lolos survey
dan produknya diterima, selanjutnya ia harus memenuhi permintaan 72000 kemasan camilan rumput
laut untuk dikirim, pada pagi-pagi buta semua kemasan camilan mulai dikirim ke 7 Eleven, ternyata
Top terlambat satu jam dalam pengirimannya, kemudian Top memohon kepada pegawai pengiriman
untuk menerima kirmanya, pada akhirnya produk Top diterima oleh 7 Eleven. Pada akhirnya produk
Top menjadi mendunia dan Top menjadi salah satu pengusaha terkaya di negaranya dan memiliki
jejearing di berbagai negara serta memproduksi bahan baku rumput laut sendiri di Korea Selatan.
Film ini cukup menari untuk ditonton karena diramu dengan bumbu komedi yang menarik untuk
disimak, serta didukung oleh akting sempurna dari para pemainya, alurnya pun sangat menginspirasi
dan sarat akan pelajaran hidurp terutama motivasi untuk calon calon pengusaha muda yang sedang
merintis usahanya. Disini kita disuguhkan dengan beberapa adegan yang menunjukan tindakan
penyuapan atau menyogok yaitu saat Top parkir di tempat parkir mobil kepala sekolahm, menyogok
satpam mall dan mencoba menyogok tim survey dari 7 Eleven, dari sini kita bisa belajar bahwa
tindakan menyogok mungkin bisa menyelamatkan kita sesaat namun akan berakibat buruk pda
akhirnya, itulah kenapa Top memilih untuk tidak menyogok tim survey dari 7 eleven karena ingin
memulai usahanya dengan baik dan dengan cara yang jujur. Sebagai pelajaran untuk kita yang sedang
merintis usaha bahwa kejujuran sangat penting dan dibutuhkan untuk merintis sebuah usaha. Juga
kegigihan Top dalam mencari sumber dana untuk memulai usahanya mulai dari menjual mesin
penggoreng kacang hingga mobilnya perlu kita contoh. Bukan mencontoh menjual aset aset kita tapi
mencontoh kegigihan dan semangatnya agar kita tidak perlu berkecil hati dalam memulai usaha
walaupun kita kekurangan dalam segi finansial atau pendanaan, lalu selanjutnya yang perlu kita
contoh dari Top adalah jangan berhenti bereksperimen karena eksperimen atau terus mencoba dan
mengembangkan hal baru saangat dibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha, kreasi dan inovasi
harus selalu dilakukan untuk menjawab tantangan zaman yang menuntut semua serba cepat.
Kesimpulanya kita dalam merintis usaha kita harus mengedepankan kejujuran karena dengan
kejujuran selain kita menjalankan usaha dengan cara yang baik kita pun akan mendapat nilai positif
dari segi spiritual. Yang kedua yaitu gigih dan pantang menyerah, dalam memulai usaha kegigihan
sangat perlu dan menjadi penyokong utama sebuah usaha jika kita gigih dan rajin berupaya maka
usaha yang kita rintis akan berjalan dengan baik dan terus berputar atau tidak stuck pada satu tutik
saja dan terus berkembang. Yang ketiga adalah eksperimen, eksperimen sangat diperkukan dalam
merintis usaha untuk mengembangkan inovasi dan meningkatkan kualitas eksperimen sangat
diperlukan, jangan mnyerah jika eksperimen kita gagal terus mencoba dan jangan pantang menyerah.

Anda mungkin juga menyukai