NIM : 17200734
Awal cerita dimulai pada saat terjadinya kerusuhan di Indonesia pada Mei 1998.
Dimana pada peristiwa itu, keturunan Tionghoa menjadi korban diskriminasi. Pada waktu
terjadi kerusuhan di Jakarta dan banyak pihak yang menjadi korban dan dirugikan, termasuk
salah satunya adalah keluarga Merry. Hal tersebut membuat orang tua Merry mengirim
Merry ke Singapura yang dikira lebih aman. Sesampainya dia di Singapura Merry bertemu
orang baik bernama Mr.Noor yang memberinya izin mengakses internet untuk menghubungi
keluarganya kalau Om Hans sudah pindah tempat. Melalui media social Merry bertemu Irene
teman SMA yang kuliah di Singapura. Dengan bantuan Irene Merry meninap di asrama Irene
secara illegal.
Karena perbuatanya itu melanggar aturan akhirnya Merry harus diusir dari asrama itu.
Irene,mencoba untuk bernegosisasi dengan pihak kampus agar Merry dapat menginap di
sana, Pihak Kampus memberi syarat untuk tinggal disana harus menjadi mahasiswa di
kampus tersebut. Dan untuk menjadi Mahasiswa di Universitas tersebut Merry harus ikut tes
dan membayar uang sebesar $40.000. Salah satu harapan Merry adalah mengambil student
loan yang hanya bisa didapat jika ada yang menjadi penjamin. Dan Merry harus mencari
penjamin dan bertemulah dengan mahasiswa senior bernama Alfa. Alfa bersedia menjadi
penjamin bagi Merry dengan berbagai syarat, salah satunya menyuruh Merry untuk mencari
kerja sambilan.
Merry sadar dengan kondisi yang dialami saat itu ia harus betul-betul mandiri, ia
berusaha keras untuk mencari pekerjaan namun tidak mudah. Setelah mengalami penolakan
dari beberapa tempat kerja, Merry akhirnya diterima di suatu organisasi sosial sebagai
penyebar brosur dengan gaji rendah. Ia juga sempat bekerja sebagai cleaning service di suatu
perusahaan wahana. Bisnis online dan bermain saham resiko tinggi juga sempat Merry
lakukan hingga membuat kondisi keuangannya naik turun. Pada akhirnya Merry bekerja di
suatu perusahaan asuransi sebagai agen, berjalannya waktu Merry mendapat nasabah
bernama Noor seorang janda yang sangat dermawan. Merry dan Noor sebetulnya sudah
pernah bertemu dan mengenal baik antara keduanya, dari sanalah Noor menginvestasikan
100.000 Dollar-nya karena menyukai kepribadian Merry dengan kegigihannya. Sejak saat itu
dan seterusnya kehidupan Merry menjadi lebih baik hingga ia lulus kuliah dan mendapat satu
juta Dollar pertamanya pada usia 26 tahun.
Nilai yang dapat diambil dari Film Merry Riana :
Jangan pernah menyerah dengan kondisi apapun meski dirasa sulit untuk kita
melaluinya, dengan tetap yakin dan berusaha semua masalah pasti akan
terselesaikan.
Berusaha dan tekad yang kuat serta pantang menyerah akan menghasilkan hasil
yang baik (kesuksesan).
Nama : Rizky Apriyanto NIM : 17200734