Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Maulid Mutiara L.

Kelas : 64.3G.25
NIM : 64211946
Matkul : Entrepreneurship

Resensi Film

Judul Film : Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar

Penulis Naskah : Alberthiene Endah

Diproduksi Oleh : 1. Dhamoon Punjabi

2. Manoj Punjabi

Pemeran : 1. Chealse Islan

2. Dion Wiyoko

3. Kimberly Ryder

4. Ferry Salim

5. Niniek L. Karim

6. Sellen Fernandez

7. Mike Lucock

8. Cynthia Lamusu

Perusahaan Produksi : MD Pictures

Tanggal Rilis : 24 Desember 2014

Negara : Indonesia

Durasi : 107 Menit


Sinopsis :

Merry Riana (Chelsea Islan), adalah gadis lulusan SMA, berpindah ke Singapura dengan
terpaksa karena kondisi negara yang tidak stabil. Orang tuanya tidak mengizinkan untuk tetap
tinggal di Indonesia. Dalam perjalanan menuju bandara, mereka dihadang kawanan penjarah
sehingga mereka terpaksa melepas harta benda milik mereka. Setelah sampai di bandara, kedua
orang tua Merry (Ferry Salim dan Cynthia Lamusu) menjual apa yang tersisa untuk membeli
sebuah tiket untuk Merry. Di Singapura, Merry harus mencari tempat tinggal dan bertahan hidup
sendirian. Dengan bekal uang yang akan habis hanya untuk lima kali makan, cita-citanya untuk
terus kuliah menjadi mustahil.

Resensi Film :

Merry Riana adalah seorang gadis lulusan SMA yang terpaksa mengungsi ke Singapura
untuk menghindari dari kondisi negaranya yang tidak stabil. Dengan sangat terpaksa ia
menerima tiket serta laptop dari ayahnya hasil menjual pakaian yang tersisa dari penjarahan,
kehidupan nya menjadi sangat sulit sesampainya ia di Singapura, karena hanya berbekal uang
seadanya Merry Riana harus bertahan hidup di Negeri orang. Merry kemudian duduk dibangku
taman untuk mencari teman yang sedang berada di Singapura, karena tidak memiliki internet,
ada seorang Ibu-ibu yang bernama Noor memberinya Wifi/Internet, berkenalan mereka satu
sama lain. Lalu ia bertemu teman nya bernama Irene Lee. Merry menceritakan bagaimana ia
bisa di negara itu, lantas Irene langsung mengajak Merry menginap di apartemen fasilitas
kampus, karena apartemen tersebut tidak bisa dimasuki sembarang orang.

Merry pun menyelinap masuk demi menghindari satpam apartement kampus tersebut.
Sesampainya Merry dan Irene di dalam apartemen mereka mengobrol bagaimana Merry
selanjutnya, Merry menelepon ayah nya menggunakan handphone Irene untuk mengabari bahwa
dirinya baik-baik saja, esok paginya Irene yang ingin berangkat masuk kuliah di tegur satpam
untuk menghadap kepala fasilitas apartemen tersebut, Irene pun di marahi oleh kepala apartemen
dan tidak membolehkan Merry tinggal di apartemen kampus lagi. Kemudian kepala kampus
memberi opsi untuk mengikuti tes masuk kuliah supaya Merry bisa tetap tinggal di apartemen
tersebut, kemudian Merry harus membayar 40 ribu dollar untuk kuliah sampai selesai, namun
kampus bisa meminjamkan uang tersebut dengan syarat ada penanggung jawab atas hutang
Merry tersebut.

Kemudian Irene pun menghubungi kaka tingkat nya yang bernama Alva untuk menjadi
penanggung jawab atas hutang tersebut, Alva tidak menerimanya begitu saja, Alva ingin
menerima dengan pertimbangan Merry harus memiliki pekerjaan dan penghasilan. Merry pun
langsung bergegas untuk mencari pekerjaan karena batas waktu meminjam uang oleh kampus
yang hanya 1 hari, Merry mencari kesana-kesini tidak ada yang mau menerima nya karena masih
dibawah umur, Merry tetap mencari dan tidak putus asa. Namun, hasilnya nihil. Sesampainya di
kampus Merry hilang harapan melihat kantor kepala apartement sudah tutup, Merry merasa
sangat putus asa, kemudian Alva datang membawa kertas perjanjian hutang tersebut yang telah
disetujui kampus.

Setelah itu Merry mencari pekerjaan untuk melunaskan hutang. Mencari kesana-kesini
menelusuri akhirnya, Merry mendapatkan pekerjan di sebuah perusahaan donasi, awalnya
perushaan tersebut tidak menerima Merry karena masi dibawah umur, Merry memaksa
perusahaan tersebut untuk menerimanya, dan dengan sangat terpaksa perusahaan tersebut
menerima Merry sebagai karyawan nya. Beberapa waktu berlalu, perusahaan tersebut ketahuan
oleh polisi karena mempekerjakan anak dibawah umur, perusahaan tersebut terpaksa
memberhentikan Merry menjadi karyawan nya.

Lalu, Alva membantu Merry mencari pekerjaan namun, hasilnya nihil karena
pertimbangan umur dan pengalaman, Merry merasa putus asa kemudian ia mencari info di
internet soal investasi, lalu Merry menjual laptop milik Ayahnya untuk berinvestasi di
perusahaan tersebut yang bernama Success Forever, Merry berinvestasi 200 dollar hasil menjual
laptop tersebut, dengan bangga dan bahagia ia menceritakan dan mengajak Alva bergabung ke
perusahaan tersebut. Alva yang merasa janggal kemudian meminta Merry untuk mendatangi
perusahaan tersebut, ternyata perusahaan tersebut sudah ditutup ada ilegal, Merry pun menangis
dan merasa sangat putus asa, betapa bodohnya ia menjual laptop satu-satunya peninggalan
ayahnya demi investasi yang tidak jelas asal usulnya.
Alva pun berpikir untuk mengasihi pekerjaan nya pada Merry sebagai Cleaning Service
wahana Biang Lala yang ada di Singapura, Merry tidak menerima begitu saja namun, karena
penjelasan Alva yang dikit lagi lulus atau wisuda Merry menerimanya. Seiring berjalan nya
waktu Alva mengajak Merry berinvestasi saham di suatu perusahaan, awalnya berjalan lancar
hingga kemudian Merry bisa membayar hutang serta membiayai acara kampus dari hasil
investasi tersebut, lalu Alva mengajak Merry makan disebuah restoran berniat untuk
melamarnya, namun karena sifat Merry yang selalu berpikiran tentang Uang, Alva
mengurungkan niatnya dan Merry menginvestasi uang lebih banyak lagi kepada perusahaan yang
lagi-lagi tidak jelas asal usulnuya. Esok hari nya ternyata perusahaan tersebut bangkrut, uang
Merry yang di investasikan ludes begitu saja, ia merasa putus asa dan bodoh untuk kesian
kalinya. Merry sangat-sangat merasa putus asa dan bodoh serta bingung karena sifatnya yang
hanya memikirkan uang.

Kemudan orang tua Merry yaitu Mamanya mendatangi Merry untuk memberi semangat
serta uang untuk kebutuhan sehari-hari, dari uang tersebut Merry pun mencari kerja dan diterima
di perusahaan asuransi, syarat pekerjaan nya yaitu mencari orang-orang untuk menerima
asuransi. Dengan sangat pantang menyerah Merry mencari client untuk menerima program
asuransi, sangat kerja keras tidak mengenal putus asa. Kemudian bertemu ia dengan Ibu Noor
yang ia kenal waktu awal datang ke Singapura, Merry membantu belanjaan Ibu Noor yang
berserakan di jalanan karena plastic tersebut rusak, diajak Merry mengunjungi rumah Ibu Noor
dengan membahas dan memulai percakapan, Ibu Noor membaca buku Merry yang berisi target
orang-orang yang sudah di telepon nya untuk ikut program asuransi.

Ibu Noor melihat itu tertarik untuk mengikut asuransi tersebut, Merry merasa sangat
senang sekali dan bahagia karena Ibu Noor menginvestasikan asuransi senilai 100 ribu dollar,
Merry menangis terharu dan bahagia serta berterima kasih kepada Ibu Noor, berkat investasinya
itu Merry mendapat komisi yang cukup untuk membayar hutang nya kepada kampus, singkat
cerita Merry pun akhirnya wisuda dan lulus.
Letak aspek Entrepreneurship dari film Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar ialah dimana
Merry memulai karir dari nol, tidak memiliki apapun. Namun karena sifatnya yang pantang
menyerah dan penuh bekerja keras ia pun tetap berusaha meski jatuh dan gagal berkali-kali,
Merry berpikir hidup bukan hanya uang dan perhitungan serta sukses bukan sekedar punya uang
banyak tapi, sukses ketika kita membuat orang lain punya harapan. Dan kebahagiaan pun
terbentuk. Serta hidup adalah perjuangan yang harus dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai