Mery Riana
(Mimpi Sejuta Dolar)
Sinopsis :
Tragedi Mei 1998 membawa dampak yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Tidak
terkecuali bagi keluarga Merry Riana, apalagi mereka berdarah Tionghoa. Situasi dan kondisi cukup
mengkhawatirkan membuat Papa Merry khawatir akan kelangsungan pendidikan putrinya. Tragedi
ini pun mengubur impian Merry Riana kuliah di Universitas Trisakti. Namun, keputusan papa untuk
mengirim Merry Riana ke Singapura adalah alasan yang tepat, karena di Indonesia semakin hari
semakin parah. Banyak keluarga keturunan Tionghoa yang menjadi korban penembakan dan juga
banyaknya mahasiswa Universitas Trisakti yang menjadi korban.
Merry Riana memilih Nanyang Technologial University (NTU), Singapura sebagai pilihan
pendidikan selanjutnya. Beberapa teman SMA Merry Riana di Indonesia juga memilih di NTU.
Salah satunya adalah Elaine. Ada serangkaian tes yang harus dihadapi Merry Riana untuk menjadi
mahasiswa NTU. Pengumuman penerimaan tidak serta merta membuat Merry Riana bahagia. Itu
artinya ia harus menacari pekerjaan untuk membiayai selama kuliah di NTU, karena ia tidak bisa
berharap kepada papanya akan mengirimkan uang sebanyak biaya kuliahnya. Temanya bernama
Elaine juga telah berhasil melalui tes tulis. Akhirnya, mereka berdua tinggal bersama di sebuah
asrama milik NTU. Namun, sayangnya kamar mereka tidak seindah seperti di sisi luarnya.
Kehidupan Merry Riana berjalan dengan baik. Kegiatan kuliahnya dilalui dengan lancar.
Hal ini dibuktikan dengan beberapa prestasi Merry Riana. Antara lain menjadi pembicara
diberbagai acara kampus NTU dan berprestasi dalam bidang kuliahnya.
Suatu hari sebuah acara kampus, Merry berkenalan dengan Alva. Alva adalah kakak
tingkat Merry dari Fakultas Tekhnik Mesin dan Elektro. Ia berasal dari Indonesia dan juga
merupakan korban kerusuhan tahun 1998. Hari itu menjadi awal manis bagi Merry. Hari demi hari
mereka menjadi sahabat dekat dan saling membantu. Namun, Elaine tidak menukai kedekatan
mereka, karena ia telah mengenal Alva lebih dulu dari Merry Riana. Hal ini menyebabkan
renggangnya persahabatan Merry dan Elaine. Elaine memutuskan keluar dari asrama dan memilih
tinggal jauh dari Merry. Meskipun di kampus mereka saling bertemu, itu tidak membuat
persahabatan mereka menjadi lebih baik. Melihat hal itu, Alva bingung untuk menentukan sikap
kepada mereka berdua.
Setelah sekian lama menjadi mahasiswa, hari yang ditunggu pun telah tiba, Wisuda. Merry
Riana lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Hal ini menjadi kabar baik dan bahagia bagi
keluarga Merry Riana di Indonesia. Mereka berencana akan datang ke singapura untuk menghadiri
wisuda. Keadaan ekonomi dan sosial di Indonesia sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Kelulusan
tidak membuat Merry Riana tidak pulang ke Indonesia. Ia ingin mencoba peruntungan di Singapura.
Ia memasukkan lamaran pekerjaan di beberapa perusahaan terkenal di Singapura. Luar biasanya,
semua perusahaan yang ia lamar menerimanya yang justru membuat Merry Riana bingung. Namun,
ia pilihannya jatuh pada sebuah perusahaan asuransi terkenal di Singapura. Melihat kesuksesan
Merry, Alva sangat kagum kepada adik tingkatnya itu.
Bianglala Raksasa, Singapura menjadi tempat bertemunya Merry dan Elaine yang telah lama
berpisah. Tempat itu menjadi saksi membaiknya hubungan persahabatan mereka. Waktu telah
mendewasakan cara berpikir dan bertingkah laku mereka. Kini Elaine bekerja di Perusahaan Mode
Ice Land Singapura.
Mimpi Merry Riana pun sekarang menjadi kenyataan. Kini ia menjadi perempuan dengan
penghasilan satu juta dolar di usia mudanya, 26 tahun. Selain bekerja di Perusahaan Asuransi
Singapura, ia sering diundang untuk menjadi motivator di berbagai perusahaan Singapura.
Kesuksesan ini pun terdengar sampai ke Indonesia. Ia pun diundang menjadi motivator yang digelar
Prudensial pada tahun 2004 di Indonesia. Kebahagiaan semakin bertambah ketka hadirnya Alva
dalam kehidupan Merry Riana. Mereka menjadi sepasang suami istri dan juga partner dalam
menjalankan usaha mereka.
B. Mengomentari Buku Fiksi