KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pengampu:
Rista Aldila Syafri,MM
Disusun oleh:
Tripa Andika
8020190265
02PT4
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun agar pembaca
dapat lebih memahami tentang kewirausahaan. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
Melihat segala pencapaian Merry Riana, tidak mengherankan bahwa banyak orang yang
menganggapnya sebagai seorang super-woman. Dengan kombinasi kecantikan dan
kecerdasan, Merry telah berhasil meraih banyak pencapaian bahkan sebelum dia berumur 30
tahun. Seseorang yang sangat dihormati dan dikagumi di industri keuangan, Merry mencapai
penghasilan satu juta dolar di usia 26 tahun, dan diliput oleh berbagai media massa, bukan
hanya di Indonesia, tapi juga di Singapura, Malaysia, dan Vietnam.
Tetapi, sukses tidak datang dengan mudah untuk Merry. Lahir di Jakarta, dia terpaksa
merantau ke Singapura tahun 1998, untuk melanjutkan pendidikannya di Nanyang
Technological University (NTU), dan untuk mengungsi dari Indonesia yang sedang dilanda
krisis moneter dan kerusuhan pada saat itu.
Merry hanya berbekal seadanya, dengan sejumlah uang yang sangat terbatas, pada saat
dia pertama kalinya sampai di Singapura. Untuk memenuhi biaya hidup dan kuliahnya,
Merry terpaksa harus berutang pada pemerintah Singapura. Tetapi, ternyata itu pun tidak
cukup, dan Merry harus berjuang melalui masa-masa kuliahnya dengan keadaan ekonomi
yang sangat memprihatinkan.
Untuk menghemat, Merry menjalani hari-harinya dengan standard kehidupan yang sangat
sederhana. Merry harus membiasakan dirinya untuk makan hanya roti tawar, mi instan, dan
terkadang bahkan terpaksa untuk tidak makan, karena keadaan keuangan yang tidak
mendukung.
Merry tidak memiliki modal, koneksi, dan keahlian apapun. Namun dengan attitude yang
positif, ketekunan, dan kerja keras yang luar biasa, Merry akhirnya berhasil membayar lunas
semua utangnya dalam waktu 6 bulan dan mencapai kebebasan finansial 4 tahun setelah
kelulusannya.
Saat ini, Merry dikenal sebagai seorang pengusaha miliarder, penulis buku terlaris, dan
motivator wanita no.1 di Indonesia dan Asia.
Alasan utama Merry memutuskan untuk fokus ke dunia inspirasi dan motivasi ini adalah
karena hasratnya membantu orang lain dalam mencapai keberhasilan mereka. Tujuan Merry
adalah membangkitkan generasi baru yang sukses, yang bertanggung jawab atas kehidupan
mereka, hidup sesuai dengan impian mereka, dan pada akhirnya, memberikan kontribusi
kembali ke masyarakat. Merry percaya bahwa efek eksponensial dengan adanya orang-orang
sukses yang berbagi pengetahuan dan kekayaan akan dapat mengubah secara positif masa
depan negara kita tercinta, Indonesia.
Motivator Wanita Tersukses. Buku yang berjudul "Mimpi Sejuta Dolar" itulah sebuah
judul buku inspiratif dan motivatif yang yang terinspirasi dari kisah Merry Riana seorang
Entrepreneur wanita yang sukses di usia muda. Ia juga Seorang Speaker, Trainer dan menjadi
Motivator Wanita No.1 di Asia. Merry Riana yang menjadi salah satu Enterpreneur dan
Motivator wanita tersukses ini berasal dari Indonesia, Ia dilahirkan di pada tanggal 29 Mei
1980 di Jakarta, ayahnya bernama Ir. Suanto Sosrosaputro dan ibunya bernama Lynda
Sanian. Merry Riana lahir dan tumbuh di Jakarta dalam sebuah keluarga sederhana keturunan
Tionghoa. Orangtua Merry adalah seorang pebisnis dan ibu rumah tangga. Ia merupakan
anak sulung dari 3 bersaudara. Adiknya bernama Aris dan juga Erick. Sebagai anak tertua
dalam keluarga, ia harus menjadi panutan dalam keluarganya agar adik-adiknya dapat
mencontohnya.
Merry Riana memulai pendidikannya di Sekolah Dasar (SD) Don Bosco Pulomas, tamat
dari sana ia kemudian masuk di SMP Santa Ursula dan juga SMA ia lanjutkan di sekolah
yang sama yaitu SMA Santa Ursula yang merupakan sekolah katolik khusus perempuan yang
berada di Jakarta Pusat.
Setelah lulus dari SMA, Merry Riana ingin melanjutkan kuliahnya di Universitas Trisakti.
Namun, cita-cita untuk kuliah di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti buyar karena
kerusuhan besar di tahun 1998. Hal inilah yang kemudian akan merubah takdirnya. Karena
kondisi yang tidak aman akibat kerusahan tersebut, Merry Riana kemudian memilih kuliah di
Singapura untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ayah Merry yaitu Suanto Sosrosaputro memutuskan untuk mengirim anaknya belajar di
luar negeri. Dan Singapura kala itu merupakan sebuah pilihan yang paling masuk akal karena
jaraknya yang relatif dekat, lingkungan yang aman dan sistem pendidikannya yang bagus.
Mulai Kuliah di Nanyang Technological University (NTU) Singapura
Merry mulai belajar di bangku kuliah di jurusan Electrical and Electronics Engineering
(EEE) di Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 1998. Merry mengaku
jurusan ini menjadi jurusan paling masuk akal baginya saat itu. Merry bercita-cita menjadi
seorang insinyur. Cita-citanya tersebut mungkin karena ingin membantu sang ayah dalam
menjalankan bisnis. Tanpa persiapan yang memadai untuk kuliah di luar negeri, Merry
sempat gagal dalam tes bahasa Inggris di Nanyang Technological University. Tanpa
persiapan bekal dana yang memadai pula, Merry meminjam dana dari Pemerintah Singapura.
Ia meminjam dana beasiswa dari Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000 dan harus
dilunasi setelah ia lulus kuliah dan bekerja. Dana tersebut sangatlah minim, karena setelah
dihitung-hitung ia hanya mangantungi $10 selama seminggu.Untuk berhemat, Merry
menyiasatinya dengan hanya makan mie instant di pagi hari,makan siang dengan 2 lembar
roti tanpa selai, ikut seminar dan perkumpulan di malam hari demi makan gratis, bahkan
untuk minumpun ia mengambil dari air keran/tap water di kampusnya.
Hal itu berangsur hampir setiap hari di tahun pertamanya kuliah. Kehidupan yang sangat
memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk mencari penghasilan diluar. Dari mulai
membagikan pamflet/brosur di jalan,menjadi penjaga toko bunga,dan menjadi pelayan
Banquet di hotel.
Ketika menyadari hidupnya tak berubah meski sudah memasuki tahun kedua kuliah,
Merry mulai membangun mimpi.
Karena tak punya latar belakang pendidikan dan pengalaman bisnis, Merry
mengumpulkan informasi dengan mengikuti berbagai seminar dan melibatkan diri dalam
organisasi kemahasiswaan yang berhubungan dengan dunia bisnis.
A. Usaha dan perusahaan yang dimiliki
Merry Riana Sukses Sebagai Konsultan Keuangan. Sampai akhirnya ia sukses
sebagai Financial Consultant yang menjual produk-produk keuangan dan perbankan
seperti asuransi,kartu kredit. Deposito ,tabungan, dll. Dalam enam bulan pertama
karirnya di Prudential, Merry berhasil melunasi utangnya sebesar 40 ribu dolar
Singapura.
Tepat satu tahun pertamanya ia berhasil mendapatkan penghasilan sebesar 200 Ribu
Dollar Singapura atau sektar 1,5 Milyar Rupiah. Merry Riana kemudian dianugrahi
Penghargaan Penasihat Baru Teratas yang diidam-idamkan banyak orang yang
menekuni profesi penasihat keuangan pada tahun 2003.
Orang tuanya, dosen serta teman-temannya kurang setuju dengan keputusan Merry
tersebut. Merry saat itu belum memiliki kemampuan berbahasa Mandarin padahal
lebih dari separuh penduduk Singapura ialah etnis China.
Sebagai seorang pendatang asing di sana, pengalaman dan relasi Merry sangat
terbatas. Namun, satu alasan yang membuat Merry pantang menyerah ialah usianya
yang masih muda dan masih lajang sehingga ia merasa lebih bebas dan lebih berani
mengambil risiko.Tanpa merasa terlalu terbebani dengan kemungkinan gagal atau
keharusan untuk berhasil, Merry lebih memilih untuk memfokuskan diri pada
pengalaman dan pelajaran yang ia bisa dapatkan selama fase-fase awal kariernya.
Tapi Merry sudah membulatkan tekad. Ia bekerja 14 JAM DALAM SEHARI, berdiri
di dekat stasiun MRT & halte bus untuk menawarkan asuransi, bahkan ia bekerja
sampe tengah malam dan baru pulang jam 2 dini hari, belum lagi pendapatan yang
tidak pasti membuatnya terpaksa kembali berhemat untuk mengatur kebutuhan
sehari-hari.
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan
wirausaha tidak selalu semulus yang dikira. Seorang sering jungkir balik. uang
bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan
menangkap peluang
b. Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus
selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa
yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk
membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting
tindakan,”.
d. Sukses itu bukan teori. Namun didapat dari perjuangan dan kerja keras, serta.
dilandasi keyakinan kuat untuk mewujudkan cita-cita.
2. Saran
a. Disarankan agar dalam mendirikan usaha sebaiknya melibatkan proses manajemen
yang ada yaitu perencanaan, organizing, actuating, dan pengendalian ( controlling ).
b. Hendaknya usaha yang didirikan merancang bentuk organisasi yang baik sesuai
bentuk usaha yang akan didirikan.
c. Melakukan analisis persaingan bisnis, sejauh mana bisnis yang akan didirikan
dapat bersaing dengan usaha yang lain.