“ENTREPRENEUR IDOLA”
OLEH :
NIM 12010120120062
DEPARTEMEN MANAJEMEN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
Merry Riana
Merry Riana merupakan salah satu tokoh idola saya. Ia adalah seorang Entrepreneur
wanita yang sukses di usia muda dan ia juga merupakan seorang Speaker, Trainer dan menjadi
Motivator Wanita No.1 di Asia. Merry Riana yang menjadi salah satu Enterpreneur dan Motivator
wanita tersukses ini berasal dari Indonesia, Ia lahir di pada tanggal 29 Mei 1980 di Jakarta. Merry
Riana lahir dan tumbuh di Jakarta di sebuah keluarga yang sederhana. Orangtua Merry adalah
seorang pebisnis dan ibu rumah tangga. Ia merupakan anak sulung dari 3 bersaudara. Perjalanan
hidup Merry di Singapura berawal ketika terjadi kerusuhan besar di Jakarta tahun 1998. Cita-cita
untuk kuliah di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti buyar karena adanya peristiwa
tersebut. Ia kemudian memilih kuliah di Singapura untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Ayah Merry memutuskan untuk mengirim anaknya belajar di luar negeri. Dan
Singapura kala itu merupakan sebuah pilihan yang paling masuk akal karena jaraknya yang relatif
dekat, lingkungan yang aman dan sistem pendidikannya yang bagus.
Merry mulai belajar di bangku kuliah di jurusan Electrical and Electronics Engineering
(EEE) di Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 1998. Merry mengaku jurusan ini
menjadi jurusan paling masuk akal baginya saat itu. Merry bercita-cita menjadi seorang insinyur.
Cita-citanya tersebut mungkin karena ingin membantu sang ayah dalam menjalankan bisnis. Tanpa
persiapan yang memadai untuk kuliah di luar negeri, Merry sempat gagal dalam tes bahasa Inggris
di Nanyang Technological University. Tanpa persiapan bekal dana yang memadai pula, Merry
meminjam dana dari Pemerintah Singapura. Ia meminjam dana beasiswa dari Bank Pemerintah
Singapura sebesar $40.000 dan harus dilunasi setelah ia lulus kuliah dan bekerja.
Dana tersebut sangatlah minim, karena setelah dihitung-hitung ia hanya mangantungi $10
selama seminggu.Untuk berhemat, Merry menyiasatinya dengan hanya makan mie instant di pagi
hari,makan siang dengan 2 lembar roti tanpa selai, ikut seminar dan perkumpulan di malam hari
demi makan gratis, bahkan untuk minumpun ia mengambil dari air keran/tap water di kampusnya.
Hal itu berangsur hampir setiap hari di tahun pertamanya kuliah. Kehidupan yang sangat
memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk mencari penghasilan diluar. Dari mulai
membagikan pamflet/brosur di jalan,menjadi penjaga toko bunga,dan menjadi pelayan Banquet di
hotel.
Ketika menyadari hidupnya tak berubah meski sudah memasuki tahun kedua kuliah, Merry
mulai membangun mimpi.
”Saya membuat resolusi ketika ulang tahun ke-20. Saya harus punya kebebasan finansial
sebelum usia 30. Dengan kata lain, harus jadi orang sukses. The lowest point in my life
membuat saya ingin mewujudkan mimpi tersebut,” ujar Merry.
Karena tak punya latar belakang pendidikan dan pengalaman bisnis, Merry mengumpulkan
informasi dengan mengikuti berbagai seminar dan melibatkan diri dalam organisasi
kemahasiswaan yang berhubungan dengan dunia bisnis. Tanpa pengalaman dan pengetahuan
bisnis yang memadai, Merry terjun ke dalam dunia bisnis. Itu ia lakukan karena ia mengetahui
bahwa memiliki pekerjaan biasa tidak cukup untuk memenuhi impiannya untuk sukses di usia 30
tahun.
Ia mencoba berbagai peluang bisnis mulai dari, pembuatan skripsi,bisnis MLM,mencoba
bermain saham, yang ternyata semuanya berakhir dengan kegagalan. Merry juga mencoba praktik
dengan terjun ke multi level marketing meski akhirnya rugi 200 dollar. Merry bahkan pernah
kehilangan 10.000 dollar ketika memutar uangnya di bisnis saham. Mentalnya sempat jatuh meski
dalam kondisi tersebut masih bisa menyelesaikan kuliah. Sayang, Merry kehilangan semua
investasinya dan terpuruk. Meski begitu, Merry kembali bangkit dan berusaha keras untuk menjadi
entrepreneur. Merry mulai berusaha dari awal dengan belajar secara sungguh-sungguh tentang
seluk beluk pasar. Setelah merasa siap, ia pun memutuskan untuk menekuni industri perencanaan
keuangan. Merry berpikir itulah hal yang akan membuatnya mampu mewujudkan impiannya
dalam waktu yang relatif singkat.
Tamat kuliah, barulah Merry mempersiapkan diri dengan matang. Belajar dari pengalaman
para pengusaha sukses, dia memulai dari sektor penjualan di bidang jasa keuangan. Saat Merry
memulai karier sebagai seorang penasihat keuangan, ia harus bergulat dengan sejumlah tantangan
dan hambatan. Orang tuanya, dosen serta teman-temannya kurang setuju dengan keputusan Merry
tersebut. Merry saat itu belum memiliki kemampuan berbahasa Mandarin padahal lebih dari
separuh penduduk Singapura ialah etnis China. Sebagai seorang pendatang asing di sana,
pengalaman dan relasi Merry sangat terbatas. Namun, satu alasan yang membuat Merry pantang
menyerah ialah usianya yang masih muda dan masih lajang sehingga ia merasa lebih bebas dan
lebih berani mengambil risiko. Tanpa merasa terlalu terbebani dengan kemungkinan gagal atau
keharusan untuk berhasil, Merry lebih memilih untuk memfokuskan diri pada pengalaman dan
pelajaran yang ia bisa dapatkan selama fase-fase awal kariernya. Tapi Merry sudah membulatkan
tekad. Ia bekerja 14 jam dalam sehari, berdiri di dekat stasiun MRT & halte bus untuk menawarkan
asuransi, bahkan ia bekerja sampe tengah malam dan baru pulang jam 2 dini hari, belum lagi
pendapatan yang tidak pasti membuatnya terpaksa kembali berhemat untuk mengatur kebutuhan
sehari-hari.
Sampai akhirnya ia sukses sebagai Financial Consultant yang menjual produk-produk
keuangan dan perbankan seperti asuransi,kartu kredit.deposito,tabungan,dll. Dalam enam bulan
pertama karirnya di Prudential, Merry berhasil melunasi utangnya sebesar 40 ribu dolar Singapura.
Hingga tahun 2003, Merry dianugrahi Penghargaan Penasihat Baru Teratas yang diidam-idamkan
banyak orang yang menekuni profesi penasihat keuangan. Di tahun 2004, prestasi Merry yang
cemerlang membuatnya dipromosikan sebagai manajer. Merry lalu memulai bisnisnya sendiri
setelah diangkat menjadi manajer. Ia mendirikan MRO (Merry Riana Organization). Bersama
timnya di MRO, Merry memiliki program pemberdayaan perempuan dan anak-anak muda.
Anggota timnya di lembaga ini bahkan tergolong muda, berusia 20-30 tahun. ”Saya ingin
menampung orang muda yang punya ambisi dan semangat seperti saya,” katanya.
Keinginannya untuk berbagi ini tak hanya dilakukan di Singapura. Pada ulang tahunnya
ke-30, Merry membuat resolusi baru, yaitu memberi dampak positif pada satu juta orang di Asia,
terutama di tanah kelahirannya, Indonesia. Tahun 2005, Merry menerima penghargaan sebagai
penghargaan Top Agency of the Year dan penghargaan Top Rookie Agency. Hingga kini Merry
telah memotivasi dan melatih ribuan profesional dan eksekutif dalam bidang penjualan, motivasi
dan pemasaran. Dalam perusahaannya, Merry menaungi 40 penasihat keuangan, yang uniknya
memiliki usia yang masih belia (antara 21- 30 tahun).
Media-mediapun berbondong-bondong memberitakan kisah suksesnya dan dengan segera
Merry Riana dikenal sebagai seorang entrepreneur wanita yang sukses dan menjadi Motivator
untuk membagikan ilmu dan kiat-kiat suksesnya agar setiap orang menjadi pribadi-pribadi yang
sukses. Kini, Merry Riana mempunyai mimpi untuk memberikan dampak positif bagi 1 juta orang
di Asia,terutama di Indonesia. Salah satunya dengan meluncurkan buku "Mimpi Sejuta Dolar"
yang sangat inspiratif dan akan diangkat ke layar lebar.
Merry menyatakan bahwa motivasinya tidak hanya berasal dari keinginan untuk
memberikan kehidupan yang lebih baik pada kedua orangtuanya tetapi juga dari ambisinya untuk
membantu generasi muda lainnya untuk melakukan hal serupa. Ia berharap para pemuda mampu
memberikan kehidupan yang lebih baik, tak hanya bagi diri mereka sendiri tetapi juga orang tua
mereka dan anggota keluarga mereka yang lain.