Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nabila Ihda Inayatillah

No. Absen : 21
Kelas : XII IPS 2

Unsur Penjelasan
Kepengarangan Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di Pulau
Belitung 24 Oktober 1982, Andrea Hirata sendiri
merupakan anak keempat dari pasangan Seman Said
Harunayah dan NA Masturah. Ia dilahirkan di sebuah desa
yang termasuk desa miskin dan letaknya yang cukup
terpelosok di pulau Belitong. Tinggal di sebuah desa
dengan segala keterbatasan memang cukup mempengaruhi
pribadi Andrea sedari kecil.
Ia dikenal sebagai seorang penulis novel yang karyanya
diangkat ke layar lebar teater musikal. Andrea Hirata
adalah lulusan S1 Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah
menyelesaikan studi S1 di UI, pria yang kini masih bekerja
di kantor pusat PT Telkom ini mendapat beasiswa Uni
Eropa untuk studi Master of Science di Université de
Paris, Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam
University, United Kingdom. Pada tahun 1997, Andrea
Hirata resmi menjadi pegawai PT Telkom dan Andrea
Hirata juga berhasil membuat novel Laskar Pelangi hanya
dalam waktu tiga minggu.
Keterkaitan antara kisah dalam Andrea tumbuh seperti halnya dengan anak-anak
novel dengan kehidupan pribadi lainnya. Dengan segala keterbatasan yang ada, Andrea
pengarang tetap menjadi anak periang yang sesekali berubah menjadi
pemikir saat menimba ilmu di sekolah. Selain itu, ia juga
kerap memiliki impian dan mimpi-mimpi di masa
depannya.
Seperti yang diceritakannya dalam novel Laskar
Pelangi, Andrea kecil bersekolah di sebuah sekolah yang
kondisi bangunannya sangat mengenaskan dan hampir
rubuh. Sekolah yang bernama SD Muhamadiyah tersebut
diakui Andrea cukuplah memprihatinkan. Namun karena
ketiadaan biaya, ia terpaksa bersekolah di sekolah yang
bentuknya lebih mirip sebagai kandang hewan ternak.
Kendati harus menimba ilmu di bangunan yang tak
nyaman, Andrea tetap memiliki motivasi yang cukup besar
untuk belajar. Di sekolah ini, ia bertemu dengan sahabat-
sahabatnya yang dijuluki dengan sebutan Laskar Pelangi.

Zaman dan masyarakat pada Novel Laskar Pelangi merupakan novel sosial yang
saat novel tersebut diciptakan ditulis oleh Andrea Hirata dan terbit tahun 2005. Di tahun
2005, Indonesia mengalami dampak krisis ekonomi Asia
yang terjadi di akhir tahun 1990-an. Walaupun sudah
mulai pulih, tetapi keadaaan krisis ekonomi ini masih
terjadi di daerah-daerah pedesaan. Pendidikan penting di
Indonesia, meskipun banyak tantangan seperti kurangnya
guru, fasilitas yang kurang memadai dan keterbatasan
dalam sarana dan prasarana. terutama di daerah pedesaan
(Pulau Belitung). Pada tahun 2005, Indonesia masih dalam
tahap transisi politik pasca-Orde Baru. Reformasi politik
yang dimulai pada tahun 1998 terus berlangsung, dan
masyarakat Indonesia sedang mencari identitas baru dalam
kerangka demokrasi.
Nilai-nilai yang muncul Pada abad ke 19 Pulau Belitong menjadi tempat
penambangan timah yang menyebabkan adanya status
kasta yang dapat menghambat pendidikan di Pulau
Belitong dan ada pembatas tembok, dibaliknya terdapat
kawasan terlindung yang disebut gedong yaitu negeri asing
yang jika ada di dalamnya bukan seperti di Belitong.
Banyaknya berbagai budaya yang ada dalam novel laskar
pelangi, tetapi agama islam sangat lekat dengan
masyarakat Belitung secara umum. Munculnya nama
Bodenga yang diyakini mempunyai ilmu buaya yang
tinggi. Ada seorang murid yang bernama Lintang yang
selalu sabar dalam mengajari teman-teman lainnya yang
belum bisa memahami pelajaran dengan mudah. Lintang
mengajari temannya dengan cara ia sering membuat
permainan dan mendesain visualisasi guna menerjemahkan
rumusan geometris agar lebih mudah dipahami oleh
teman-temannya. Walaupun sekolah yang mereka tempati
tidak seperti sekolah lainnya yang memiliki fasilitas yang
memadai. Tetapi itu semua tidak menjadi penghalang bagi
mereka dalam menuntut ilmu.
Tujuan pengarang menulis Dengan adanya Novel Laskar Pelangi ini, Andrea
novel tersebut dan pengaruhnya Hirata memiliki beberapa tujuan untuk mengangkat kisah
terhadap masyarakat lokal Belitung, tempat kelahirannya, yang mungkin kurang
dikenal oleh masyarakat luas. Dapat memberikan inspirasi
dan semangat kepada pembaca, khususnya generasi muda.
Dalam meraih pendidikan dan menjadi sebuah motivasi
dalam diri seseorang untuk menggapai cita-citanya.
Melalui kisah pendidikan yang sulit dihadapi oleh tokoh-
tokoh dalam novel, Andrea Hirata ingin menyuarakan
pentingnya pendidikan sebagai jalan keluar dari
keterbatasan dan kesulitan hidup. Ini sejalan dengan
visinya tentang bagaimana pendidikan dapat mengubah
nasib seseorang dan masyarakat.
Novel ini juga mencakup kritik terhadap sistem
pendidikan dan kondisi sosial di Indonesia. Andrea Hirata
ingin membangkitkan kesadaran akan masalah-masalah
tersebut dan mendorong perubahan positif. Pengaruhnya
terhadap masyarakat dapat dilihat dari antusiasme yang
dihasilkan oleh novel "Laskar Pelangi". Banyak pembaca
yang terinspirasi oleh kisahnya dan merasa terhubung
dengan nilai-nilai yang diusung oleh Andrea Hirata. Novel
ini juga telah diadaptasi menjadi film dan pertunjukan
teater, memperluas jangkauan pengaruhnya.

Anda mungkin juga menyukai