Anda di halaman 1dari 22

menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik film

undefined
undefined

TUGAS INDIVIDU
MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK FILM
DOSEN: WIENDI WIRANTY, S.Pd
PRODI: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEMESTER 1 (SATU)
KELAS A SORE

OLEH:
o FAUZY AHMAD HIDAYAT (511200211)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN


GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP - PGRI)
PONTIANAK
2012/2013
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengarang.
Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung 24 Oktober 1982, Andrea Hirata sendiri
merupakan anak keempat dari pasangan Seman Said Harunayah dan NA Masturah. Ia dilahirkan
di sebuah desa yang termasuk desa miskin dan letaknya yang cukup terpelosok di pulau
Belitong. Tinggal di sebuah desa dengan segala keterbatasan memang cukup mempengaruhi
pribadi Andrea sedari kecil. Ia mengaku lebih banyak mendapatkan motivasi dari keadaan di
sekelilingnya yang banyak memperlihatkan keperihatinan.

Nama Andrea Hirata sebenarnya bukanlah nama pemberian dari kedua orang tuanya. Sejak lahir
ia diberi nama Aqil Barraq Badruddin. Merasa tak cocok dengan nama tersebut, Andrea pun
menggantinya dengan Wadhud. Akan tetapi, ia masih merasa terbebani dengan nama itu. Alhasil,
ia kembali mengganti namanya dengan Andrea Hirata Seman Said Harun sejak ia remaja.
Andrea diambil dari nama seorang wanita yang nekat bunuh diri bila penyanyi pujaannya, yakni
Elvis Presley tidak membalas suratnya, ungkap Andrea.
Sedangkan Hirata sendiri diambil dari nama kampung dan bukanlah nama orang Jepang seperti
anggapan orang sebelumnya. Sejak remaja itulah, pria asli Belitong ini mulai menyandang nama
Andrea Hirata. Andrea tumbuh seperti halnya anak-anak kampung lainnya. Dengan segala
keterbatasan, Andrea tetap menjadi anak periang yang sesekali berubah menjadi pemikir saat
menimba ilmu di sekolah. Selain itu, ia juga kerap memiliki impian dan mimpi-mimpi di masa
depannya.
Seperti yang diceritakannya dalam novel Laskar Pelangi, Andrea kecil bersekolah di sebuah
sekolah yang kondisi bangunannya sangat mengenaskan dan hampir rubuh. Sekolah yang
bernama SD Muhamadiyah tersebut diakui Andrea cukuplah memperihatinkan. Namun karena
ketiadaan biaya, ia terpaksa bersekolah di sekolah yang bentuknya lebih mirip sebagai kandang
hewan ternak. Kendati harus menimba ilmu di bangunan yang tak nyaman, Andrea tetap
memiliki motivasi yang cukup besar untuk belajar. Di sekolah itu pulalah, ia bertemu dengan
sahabat-sahabatnya yang dijuluki dengan sebutan Laskar Pelangi.
Di SD Muhamadiyah pula, Andrea bertemu dengan seorang guru yang hingga kini sangat
dihormatinya, yakni NA (Nyi Ayu) Muslimah.
Saya menulis buku Laskar Pelangi untuk Bu Muslimah, ujar Andrea dengan tegas kepada
Realita.
Kegigihan Bu Muslimah untuk mengajar siswa yang hanya berjumlah tak lebih dari 11 orang itu
ternyata sangat berarti besar bagi kehidupan Andrea. Perubahan dalam kehidupan Andrea,
diakuinya tak lain karena motivasi dan hasil didikan Bu Muslimah. Sebenarnya di Pulau Belitong
ada sekolah lain yang dikelola oleh PN Timah. Namun, Andrea tak berhak untuk bersekolah di
sekolah tersebut karena status ayahnya yang masih menyandang pegawai rendahan. Novel yang
saya tulis merupakan memoar tentang masa kecil saya, yang membentuk saya hingga menjadi
seperti sekarang, tutur Andrea yang memberikan royalti novelnya kepada perpustakaan sebuah
sekolah miskin ini.

Tentang sosok Muslimah, Andrea menganggapnya sebagai seorang yang sangat menginspirasi
hidupnya.
Perjuangan kami untuk mempertahankan sekolah yang hampir rubuh sangat berkesan dalam
perjalanan hidup saya, ujar Andrea.
Berkat Bu Muslimah, Andrea mendapatkan dorongan yang membuatnya mampu menempuh
jarak 30 km dari rumah ke sekolah untuk menimba ilmu. Tak heran, ia sangat mengagumi sosok
Bu Muslimah sebagai salah satu inspirator dalam hidupnya. Menjadi seorang penulis pun diakui
Andrea karena sosok Bu Muslimah. Sejak kelas 3 SD, Andrea telah membulatkan niat untuk
menjadi penulis yang menggambarkan perjuangan Bu Muslimah sebagai seorang guru. Kalau
saya besar nanti, saya akan menulis tentang Bu Muslimah, ungkap penggemar penyanyi
Anggun ini. Sejak saat itu, Andrea tak pernah berhenti mencoret-coret kertas untuk belajar
menulis cerita.
Setelah menyelesaikan pendidikan di kampung halamannya, Andrea lantas memberanikan diri
untuk merantau ke Jakarta selepas lulus SMA. Kala itu, keinginannya untuk menggapai cita-cita
sebagai seorang penulis dan melanjutkan ke bangku kuliah menjadi dorongan terbesar untuk
hijrah ke Jakarta. Saat berada di kapal laut, Andrea mendapatkan saran dari sang nahkoda untuk
tinggal di daerah Ciputat karena masih belum ramai ketimbang di pusat kota Jakarta. Dengan
berbekal saran tersebut, ia pun menumpang sebuah bus agar sampai di daerah Ciputat. Namun,
supir bus ternyata malah mengantarkan dirinya ke Bogor. Kepalang tanggung, Andrea lantas
memulai kehidupan barunya di kota hujan tersebut.
Beruntung bagi dirinya, Andrea mampu memperoleh pekerjaan sebagai penyortir surat di kantor
pos Bogor. Atas dasar usaha kerasnya, Andrea berhasil melanjutkan pendidikannya di Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia. Merasakan bangku kuliah merupakan salah satu cita-citanya
sejak ia berangkat dari
Belitong. Setelah menamatkan dan memperoleh gelar sarjana, Andrea juga mampu mendapatkan
beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2 Economic Theory di Universite de Paris, Sorbonne,
Perancis dan Sheffield Hallam University, Inggris.
Berkat otaknya yang cemerlang, Andrea lulus dengan status cum laude dan mampu meraih gelar
Master Uni Eropa. Sekembalinya ke tanah air, Andrea bekerja di PT Telkom dan Mulailah ia
bekerja sebagai seorang karyawan Telkom. Kini, Andrea masih aktif sebagai seorang instruktur
di perusahaan telekomunikasi tersebut. Selama bekerja, niatnya menjadi seorang penulis masih

terpendam dalam hatinya. Niat untuk menulis semakin menggelora setelah ia menjadi seorang
relawan di Aceh untuk para korban tsunami. Waktu itu saya melihat kehancuran akibat tsunami,
termasuk kehancuran sekolah-sekolah di Aceh, kenang pria yang tak memiliki latarbelakang
sastra ini.
Kondisi sekolah-sekolah yang telah hancur lebur lantas mengingatkannya terhadap masa lalu SD
Muhamadiyah yang juga hampir rubuh meski bukan karena bencana alam. Ingatan terhadap
sosok Bu Muslimah pun kembali membayangi pikirannya. Sekembalinya dari Aceh, Andrea pun
memantapkan diri untuk menulis tentang pengalaman masa lalunya di SD Muhamadiyah dan
sosok Bu Muslimah. Saya mengerjakannya hanya selama tiga minggu, aku pria yang berulang
tahun pada 24 Oktober ini.
Naskah setebal 700 halaman itu lantas digandakan menjadi 11 buah. Satu kopi naskah tersebut
dikirimkan kepada Bu Muslimah yang kala itu tengah sakit. Sedangkan sisanya dikirimkan
kepada sahabat-sahabatnya dalam Laskar Pelangi. Tak sengaja, naskah yang berada dalam laptop
Andrea dibaca oleh salah satu rekannya yang kemudian mengirimkan ke penerbit.
Bak gayung bersambut, penerbit pun tertarik untuk menerbitkan dan menjualnya ke pasar.
Tepatnya pada Desember 2005, buku Laskar Pelangi diluncurkan ke pasar secara resmi. Dalam
waktu singkat, Laskar Pelangi menjadi bahan pembicaraan para penggemar karya sastra
khususnya novel. Dalam waktu seminggu, novel perdana Andrea tersebut sudah mampu dicetak
ulang. Bahkan dalam kurun waktu setahun setelah peluncuran, Laskar Pelangi mampu terjual
sebanyak 200 ribu sehingga termasuk dalam best seller. Hingga saat ini, Laskar Pelangi mampu
terjual lebih dari satu juta eksemplar.
Penjualan Laskar Pelangi semakin merangkak naik setelah Andrea muncul dalam salah satu
acara televisi. Bahkan penjualannya mencapai 20 ribu dalam sehari. Sungguh merupakan suatu
prestasi tersendiri bagi Andrea, terlebih lagi ia masih tergolong baru sebagai seorang penulis
novel. Padahal Andrea sendiri mengaku sangatlah jarang membaca novel sebelum menulis
Laskar Pelangi. Sukses dengan Laskar Pelangi, Andrea kemudian kembali meluncurkan buku
kedua, Sang Pemimpi yang terbit pada Juli 2006 dan dilanjutkan dengan buku ketiganya,
Edensor pada Agustus 2007. Selain meraih kesuksesan dalam tingkat penjualan, Andrea juga
meraih penghargaan sastra Khatulistiwa Literary Award (KLA) pada tahun 2007.
Lebaran di Belitong. Kini, Andrea sangat disibukkan dengan kegiatannya menulis dan menjadi
pembicara dalam berbagai acara yang menyangkut dunia sastra. Penghasilannya pun sudah

termasuk paling tinggi sebagai seorang penulis. Namun demikian, beberapa pihak sempat
meragukan isi dari novel Laskar Pelangi yang dianggap terlalu berlebihan. Ini kan novel, jadi
wajar seandainya ada cerita yang sedikit digubah, ungkap Andrea yang memiliki impian tinggal
di Kye Gompa, desa tertinggi di dunia yang terletak di pegunungan Himalaya. Kesuksesannya
sebagai seorang penulis tentunya membuat Andrea bangga dan bahagia atas hasil kerja kerasnya
selama ini.
Meski disibukkan dengan kegiatannya yang cukup menyita waktu, Andrea masih tetap mampu
meluangkan waktu untuk mudik di saat Lebaran lalu. Bahkan bagi Andrea, mudik ke Belitong di
saat Lebaran adalah wajib hukumnya. Orang tua saya sudah sepuh, jadi setiap Lebaran saya
harus pulang, ujar Andrea dengan tegas. Di Belitong, Andrea melakukan rutinitas bersilaturahmi
dengan orang tua dan kerabat lainnya sembari memakan kue rimpak, kue khas Melayu yang
selalu hadir pada saat Lebaran. Kendati perjalanan ke Belitong tidaklah mudah, karena pilihan
transportasi yang terbatas, Andrea tetap saja harus mudik setiap Lebaran tiba. Terlebih lagi, bila
ia tak kebagian tiket pesawat ke Bandara Tanjung Pandan, Pulau Belitong, maka mau tak mau
Andrea harus menempuh 18 jam perjalanan dengan menggunakan kapal laut.
Perasaan bangga dan bahagia semakin dirasakan Andrea tatkala Laskar Pelangi diangkat menjadi
film layar lebar oleh Mira Lesmana dan Riri Riza. Saya percaya dengan kemampuan mereka,
ujarnya tegas. Apalagi, film Laskar Pelangi juga sempat ditonton oleh orang nomor satu di negeri
ini, Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu.
Kini Laskar Pelangi memiliki artikulasi yang lebih luas daripada sebuah buku. Nilai-nilai dalam
Laskar Pelangi menjadi lebih luas, tutur Andrea
Menjadi seorang penulis novel terkenal mungkin tak pernah ada dalam pikiran Andrea Hirata
sejak masih kanak-kanak. Berjuang untuk meraih pendidikan tinggi saja, dirasa sulit kala itu.
Namun, seiring dengan perjuangan dan kerja keras tanpa henti, Andrea mampu meraih sukses
sebagai penulis memoar kisah masa kecilnya yang penuh dengan keperihatinan.
B.

Rumusan Masalah
1. Apa Tema dari film Laskar Pelangi?
2. Bagaimana alur cerita dalam film Laskar Pelangi?
3. Apa latar cerita dari film Laskar Pelangi?

4. Siapa saja Tokoh dan Penokohan dalam film Laskar Pelangi?


5. Sudut Pandang apa yang digunakan dalam film Laskar Pelangi?
6. Amanat apa yang tersurat atau tersirat dalam film Laskar Pelangi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Tema dari film Laskar Pelangi.
2. Untuk mengetahui alur cerita dalam film Laskar Pelangi.
3. Untuk mengetahui latar cerita dari film Laskar Pelangi.
4. Untuk mengetahui Tokoh dan Penokohan dalam film Laskar Pelangi.
5. Untuk mengetahui Sudut Pandang yang digunakan dalam film Laskar Pelangi.
6. Untuk mengetahui Amanat yang tersurat atau tersirat dalam film Laskar Pelangi.
D.

Manfaat Penulisan
1. Supaya mengetahui judul dari film Laskar Pelangi.
2. Supaya mengetahui alur cerita dalam film Laskar Pelangi.
3. Supaya mengetahui latar cerita dari film Laskar Pelangi.
4. Supaya mengetahui Tokoh dan Penokohan dalam film Laskar Pelangi.
5. Supaya mengetahui Sudut Pandang yang digunakan dalam film Laskar Pelangi.
6. Supaya mengetahui Amanat yang tersurat atau tersirat dalam film Laskar Pelangi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Unsur Intrinsik
1.

Tema
Tema utama dalam film Laskar Pelangi ini adalah pendidikan. Namun uniknya tema

pendidikan ini diselingi oleh kisah persahabatan yang erat antara anggota Laskar Pelangi. Tema
pendidikan ini sendiri dipadukan dengan tema ekonomi. Namun tema pendidikan lah yang lebih
menonjol.
2.

Plot (alur)

a. Pengenalan Situasi Cerita


`

Cerita diawali dengan dibukanya penerimaan murid baru di SD Muhammadiyah yang ada

di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan. Sebuah daerah yang
kaya akan sumber daya alamnya yaitu timah. Belitong merupakan daerah yang menjadi tempat
penambangan timah terbesar dan menghasilkan banyak sekali keuntungan. Meski pun begitu,
kehidupan di sana seperti terpetak-petak antara yang kaya dan yang miskin.
Pagi itu, satu demi satu calon siswa yang didampingi oleh orang tuanya berdatangan
mendaftarkan diri di sekolah yang hampir roboh dan mungkin sudah tidak layak untuk dipakai
sebagai tempat belajar-mengajar.
b. Menuju Adanya Konflik
Dalam film Laskar Pelangi ini, banyak sekali bermunculan masalah-masalah atau
konflik-konflik. Namun konflik awal yang pertama muncul adalah saat suasana mulai tegang
karena ternyata pendaftar tidak mencukupi batas minimal siswa yang disyaratkan oleh
Depdikbud Sumsel. Apabila calon siswa yang mendaftar kurang dari sepuluh anak, maka SD
Muhammadiyah harus ditutup.
c.

Puncak Konflik
Puncak konfliknya ialah setelah ditunggu hingga siang, ternyata jumlah pendaftar tidak

lebih dari sembilan orang. Jumlah ini tentu saja belum mencukupi persyaratan Depdikbud. Hal
ini tentu saja sangat mencemaskan Pak Harfan sang kepala sekolah dan Bu Muslimah sang guru.
Sampai pada akhirnya Pak Harfan memutuskan untuk memberikan pidato sekaligus
mengumumkan bahwa penerimaan siswa baru dibatalkan.
Selanjutnya konflik-konflik lain bermunculan dari masing-masing tokoh. Namun konflik
selanjutnya yang secara garis besar melibatkan hampir semua tokoh ialah saat akan diadakannya
lomba karnaval dan cerdas cermat antar sekolah.

d. Penyelesaian
Sesaat hampir saja Pak Harfan memulai pidatonya untuk memberitahukan bahwa
penerimaan siswa baru di SD Muhammadiyah dibatalkan, seorang ibu muncul

untuk

mendaftarkan anaknya (Harun) yang mengidap keterbelakangan mental. Tentu saja kedatangan
Harun dan ibunya ini memberikan napas lega kepada Pak Harfan, Bu Muslimah dan juga para
calon siswa serta orang tuanya. Harun telah menggenapi jumlah siswa untuk menghindarkan SD
Muhammadiyah dari penutupan.
Sekolah yang jika malam dipakai sebagai kandang ternak ini akhirnya memulai kegiatan belajarmengajar meski dengan fasilitas yang seadanya. Tiba saatnya mengikuti karnaval antar sekolah.
Keikutsertaan SD Muhammadiyah sempat diperdebatkan karena ketidakadaan dana dan sikap
pesimistis yang muncul. Namun, Bu Muslimah bersikeras mengikutkan murid-muridnya. Karena
nilai keseniannya paling tinggi dan dianggap sebagai murid yang kreatif, Mahar pun ditunjuk
sebagai ketua untuk mengurusi persiapan karnaval. Dengan ide cemerlang dan kreativitasnya,
Mahar berhasil menggiring teman-temannya merebut piala kemenangan.
SD Muhammadiyah kembali mengikuti perlombaan. Kali ini adalah perlombaan cerdas cermat.
Bu Muslimah, Ikal dan kawan-kawan sempat khawatir karena tak lama perlombaan akan dimulai
namun ujung tombak tim mereka belum juga datang. Untungnya meski hampir terlambat,
akhirnya si cerdas itu pun datang (Lintang). Awalnya tim dari SD Muhammadiyah tertinggal
angka melawan SD PN dan SD Negeri. Namun pada saat memasuki soal yang berbau angka SD
Muhammadiyah mengejar ketertinggalan dan berhasil keluar sebagai juara.
3.

Latar Cerita

a. Latar Tempat
Latar tempat yang digunakan dalam film ini adalah di sebuah sekolah bernama SD
Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera
Selatan. Namun, ada pula yang latarnya adalah di rumah, pohon, gua, tepi pantai, pasar dan lainlain tapi masih di kawasan Belitong.
b. Latar Waktu
Dikarenakan film Laskar Pelangi ini merupakan novel yang menceritakan kisah nyata
meski ada bumbu imajinasi, maka latar waktu yang disampaikan pun jelas yaitu terjadi pada
tahun 1974.

c.

Latar Suasana
Latar suasana yang ada dalam film ini beragam dikarenakan konflik-konfik yang muncul

juga beragam. Ada kalanya senang, sedih, hingga cemas. Berikut beberapa penggalan kisah yang
menjelaskan suasana dalam novel :
Suasana Sedih
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana sedih ialah saat Ikal, temantemannya dan Bu Muslimah berpisah dari Lintang yang memutuskan berhenti sekolah karena
harus mengurusi keluarga yang ditinggal mati ayahnya.
Suasana Senang
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana senang ialah saat tim cerdas
cermat SD Muhammadiyah berhasil memenangkan pertandingan.
Suasana Cemas
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana cemas ialah saat Pak Harfan, Bu
Muslimah dan calon murid SD Muhammadiyah beserta orang tuanya menunggu untuk
menggenapkan calon siswa yang mendaftar agar sekolah tidak ditutup.
4.

Penokohan
Tokoh-tokoh yang berperan dalam film Laskar Pelangi antara lain :

a)

Ikal
Ikal atau yang di dalam film laskar pelangi berperan sebagai aku merupakan tokoh

utama. Ikal adalah salah seorang anggota Laskar Pelangi. Di sekolah ia termasuk murid yang
lumayan pandai, namun kepandaiannya masih di bawah dari temannya yaitu Lintang. Ia selalu
berada di peringkat kedua di sekolah setelah Lintang. Ikal termasuk orang yang tidak mudah
putus asa, selalu bersemangat melakukan hal yang ia sukai dan tegar. Ikal begitu menyukai dunia
sastra terutama puisi. Dalam film ini, Ikal diceritakan menyukai seorang gadis keturunan
Tionghoa bernama A Ling. Ia sering sekali mengirimkan puisi tentang luapan perasaannya
kepada A Ling.
b)

Taprani
Taprani merupakan sosok yang tampan, rapi, perfeksionis, lumayan pintar, bicara

seperlunya (pendiam), santun, sangat berbakti kepada orang tua dan manja. Ia bercita-cita

menjadi guru di daerah terpencil untuk memajukan pendidikan orang melayu pedalaman. Taprani
selalu diperhatikan ibunya. Apa pun yang akan dilakukannya harus selalu diketahui ibunya. Ia
sangat tergantung pada ibunya.
c)

Sahara
Sahara

merupakan

satu-satunya

murid

perempuan

yang

bersekolah

di

SD

Muhammadiyah. Tubuhnya ramping dan selalu berjilbab rapi. Di sekolah ia termasuk murid
yang pintar. Meski pun ia adalah sosok yang perhatian, namun ia termasuk tipe orang yang
temperamental, ketus, skeptis, susah diyakinkan dan tidak mudah terkesan. Sahara Sangat
menjujung tinggi nilai kejujuran. Ia paling tidak suka berbohong. Dalam film itu diceritakan
bahwa ia bertengkar dengan A Kiong yang tidak pernah sependapat atau satu pemikiran
dengannya.
d)

A Kiong
A Kiong adalah satu-satunya murid keturunan Tionghoa yang bersekolah di SD

Muhammadiyah. Sifatnya begitu polos dan selalu mempercayai apa yang dikatakan Mahar. Ia
selalu menjadi pendukung sekaligus pengikut setia Mahar. A Kiong memiliki rasa persahabatan
yang tinggi dan suka menolong. Ia sering kali bertengkar dengan Sahara.
e)

Harun
Harun yang sudah mulai memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar pada usia lima

belas tahun ini mengidap keterbelakangan mental. Sifatnya santun, pendiam, dan murah senyum.
Laki-laki yang memiliki model rambut seperti Chairil Anwar ini hobi sekali mengunyah permen
asam jawa. Ia pun selalu berpakaian rapi. Di kelas, ia sama sekali tidak bisa menangkap
pelajaran membaca atau pun menulis. Ia pun sering kali bercerita tentang kucing belang tiganya
yang melahirkan tiga anak yang juga bebelang tiga secara berulang-ulang.
f)

Borek
Borek memilki tubuh yang tinggi tinggi dan besar. Ia sangat terobsesi dengan body

building dan tergila-gila dengan citra cowok macho.


g)

Syahdan
Karakter Syahdan tidak begitu menonjol dalam film itu Ia adalah salah satu anggota

Laskar Pelangi yang selalu setia menemani Ikal membeli kapur tulis di took Sinar Harapan

milik orang tua A Ling. Syahdan merupakan saksi cinta pertama Ikal kepada A Ling. Ia memiliki
cita-cita sebagai aktor.

h)

Kucai
Kucai adalah salah satu anggota Laskar Pelangi yang diamanahi sebagai ketua kelas. Ia

sempat frustrasi ketika menjadi ketua kelas karena kesulitan dalam mengatur teman-temannya.
Meski begitu, laki-laki yang menderita rabun jauh ini selalu terpilih menjadi ketua kelas dan
pada akhirnya ia menerima keputusan itu. Anak yang banyak bicara dan susah diatur ini berbakat
menjadi seorang politikus.
i)

Lintang
Lintang merupakan anak yang paling jenius dan gigih di antara teman-temannya. Meski

pun jarak rumahnya dari sekolah sangat jauh (80 km), ia tetap semangat untuk pergi ke sekolah
dan menjadi anak yang paling pagi datang. Setiap berangkat sekolah, ia harus melalui jalan yang
merupakan tempat buaya tinggal. Ayahnya adalah seorang nelayan miskin yang bertanggung
jawab menafkahi empat belas nyawa yang tinggal di rumahnya. Di sekolah, Lintang begitu serius
belajar dan aktif. Otaknya yang jenius dan cermat membawa tim SD Muhammadiyah menjadi
pemenang dalam lomba cerdas cermat. Lintang sangat suka membaca dan mempelajari berbagai
ilmu penngetahuan. Lintang pun tak segan membagi ilmunya kepada teman-temannya. Idenya
sangat kreatif. Lucunya, kelihaiannya dalam berpikir tidak dibarengi dengan tulisan tangan yang
indah.
j)

Mahar
Mahar memiliki bakat dalam bidang seni, baik itu menyanyi, melukis, seni rupa dan lain

sebagainya. Pemikirannya imajinatif dan kreatif. Anak tampan ini termasuk orang yang
menggemari dongeng-dongeng yang tak masuk akal (mungkin karena ia terlalu imajinatif).
Mahar sering kali diejek dan ditertawakan teman-temannya karena pemikirannya dianggap aneh.
k)

Bu Muslimah

Wanita bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari ini adalah guru di SD Muhammadiyah.
Ia sangat gigih dalam mengajar meski pun gajinya belum dibayar. Ia sangat berdedikasi terhadap
dunia pendidikan dan dengan segenap jiwa mengajar murid-murid di SD Muhammadiyah.
Wanita cantik yang menyukai bunga ini memiliki pendirian yang progresif dan terbuka terhadap
ide-ide baru. Ia termasuk orang yang sabar dan baik hati.
l)

Pak Harfan
Pria bernama lengkap K.A Harfan Efendy Noor ini menjabat sebagai kepala SD

Muhammadiyah. Bersama Bu Muslimah, ia tetap mempertahankan sekolah yang hampir ditutup


karena kekurangan siswa. Pak Harfan juga memiliki dedikasi tinggi terhadap pendidikan.
m) A Ling
Gadis keturunan Tiongoa ini merupakan cinta pertama Ikal. Ia memiliki tubuh yang
ramping dan tinggi. Anak dari pemilik toko Sinar Harapan ini ternyata juga menyukai Ikal.
Namun sayangnya ia pindah ke Jakarta.
n)

Flo
Ia merupakan murid pindahan dari sekolah PN. Gadis tomboi yang berasal dari keluarga

kaya ini merupakan tokoh terakhir yang muncul sebagai anggota Laskar Pelangi.
5.

Sudut Pandang yang Digunakan


Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama

pelaku utama karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata aku. Tokoh aku
dalam novel itu diceritakan paling dominan sehingga si tokoh aku dapat dikatakan sebagai
tokoh atau pelaku utama.
6.

Amanat
Banyak sekali amanat yang terkandung dalam film Laskar Pelangi ini. Diantaranya

adalah :

Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa)


Keadaan boleh saja serba kekurangan, namun kekurangan janganlah menjadi alasan untuk
tidak berusaha. Justru jadikanlah kekurangan itu sebagai motivasi untuk bisa menutupinya.
Dalam film ini diceritakan tentang kehidupan pendidikan yang keadaannya serba minim. Namun,

tokoh-tokoh di dalamnya tidak menyerah dengan keadaan seperti itu. Mereka tetap bersemangat
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kemiskinan bukan alasan untuk tidak belajar.

Jauhi sifat pesimis


Saat menengadahkan perasaan kepada orang-orang yang ada di atas kita, bukan berarti kita
harus merasa kecil dan lemah di hadapan mereka. Kita ada di bawah, bukan berarti kita tidak
bisa seperti orang yang ada di atas. Menengadahkan perasaan ke atas mestinya dijadikan cambuk
semangat untuk bisa seperti orang itu atau bahkan bisa lebih baik lagi. Contonya pada film ini
yang menceritakan sebuah sekolah kampung (SD Muhammadiyah) biasa yang selalu optimis
untuk bisa lebih baik dari sekolah yang dari awal memang sudah baik (SD PN).

Sebagai guru haruslah dengan ikhlas mengajar dan berdedikasi tinggi terhadap pendidikan.
Dalam film ini diceritakan seorang guru yang begitu tinggi dedikasinya terhadap pendidikan.
Guru diibaratkan kompas yang menunjukkan kemana murid-muridnya akan pergi. Bu Muslimah
merupakan sosok yang menjadi guru teladan yang dengan segenap kemampuannya berjuang
untuk memajukan pendidikan di sebuah kampug kecil.
B. Unsur Ekstrinsik
Selain unsur intrinsik, dalam film Laskar Pelangi ini amat kental dengan pengaruh
unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik yang ada dalam film laskar pelangi tidak lepas dari latar
belakang kehidupan pengarang entah itu dari segi budaya yang dipegang, kepercayaan,
lingkungan tempat tinggal dan lain sebagainya. Ada pun beberapa unsur ekstrinsik yang dibahas
antara lain :
1.

Latar Belakang Tempat Tinggal


Lingkungan tempat tinggal pengarang mempengaruhi psikologi penulisan novel. Apalagi

novel Laskar Pelangi merupakan adaptasi dari cerita nyata yang dialami oleh pengarang
langsung. Letak tempat tinggal pengarang yang jauh berada di Desa Gantung, Kabupaten
Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan ternyata benar-benar dijadikannya latar tempat bagi
penulisan novelnya.
2.

Latar Belakang Sosial dan Budaya


Pada novel ini banyak sekali unsur-unsur sosial dan budaya masyarakat yang bertempat

tinggal di Belitong. Adanya perbedaan status antara komunitas buruh tambang dan komunitas

pengusaha yang dibatasi oleh tembok tinggi merupakan latar belakang sosial. Dimana interaksi
antara kedua komunitas ini memang ada dan saling ketergantungan. Komunitas buruh tambang
memerlukan uang untuk melanjutkan kehidupan, sedang komunitas pengusaha memerlukan
tenaga para buruh tambang untuk menjalankan usaha mereka.
3.

Latar Belakang Religi (agama)


Latar belakang religi atau agama si pengarang sangat terlihat seperti pantulan cermin

dalam film Laskar Pelangi ini. Nuansa keislamannya begitu kental. Dalam beberapa penggalan
cerita, pengarang sering kali menyelipkan pelajaran-pelajaran mengenai keislaman.
4.

Latar Belakang Ekonomi


Sebagian masyarakat Belitong mengabdikan dirinya pada perusahaan-perusahaan timah.

Digambarkan dalam cerita bahwa Belitong adalah pulau yang kaya akan sumber daya alam.
Namun tidak semua masyarakat Belitong bisa menikmati hasil bumi itu. PN memonopoli hasil
produksi, sementara masyarakat termarginalkan di tanah mereka sendiri. Latar belakang ekonomi
dalam cerita ini diambil dari kacamata masyarakat belitong kebanyakan yang tingkat
ekonominya masih rendah. Padahal sumber daya alamnya tinggi.
5.

Latar Belakang Pendidikan


Dalam novel ini terkandung banyak sekali nilai-nilai edukasi yang disampaikan

pengarang. Pengarang tidak hanya bercerita, tapi juga menyajikan berbagai ilmu pengetahuan
yang diselipkan di antara ceritanya. Begitu banyak cabang ilmu pengetahuan yang diselipkan
antara lain seperti sains (fisika, kimia, biologi, astronomi). Pengarang gemar sekali memasukkan
istilah-istilah asing ilmu pengetahuan yang tertuang dalam cerita. Ini menandakan bahwa
pengarangnya memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.

BAB III
ANALISIS
A. Sinopsis
Sebuah adaptasi sinema dari film fenomenal LASKAR PELANGI karya
AndreaHirata. Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi
sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan
(Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong,
Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.
Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid
yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak
terlupakan.
5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya
masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan
tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan
bakat

dan

kecerdasannya

muncul

sebagai

pendorong

semangat

sekolahmereka.

Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kehilangan sosok


yang mereka cintai. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?
Film ini dipenuhi kisah tentang tantangan kalangan pinggiran, dan kisah penuh haru tentang

perjuangan hidup menggapai mimpi, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup
manusia, dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau
terkaya di Indonesia.
B. Ringkasan Cerita
Sebuah adaptasi sinema dari film fenomenal Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, yang
mengambil setting di akhir tahun 70-an. Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD
Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini)
dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di
desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan
ditutup.
Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian
diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan.
5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya
masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan
tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan
bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.
Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi
tantangan yang besar. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?
Film ini dipenuhi kisah tentang kalangan pinggiran, dan kisah perjuangan hidup menggapai
mimpi yang mengharukan, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia,
dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di
Indonesia.

B. Analisa Film
Laskar Pelangi adalah bagian pertama dari tetralogi karangan Andrea Hirata yang menulis film
ini berdasarkan pengalaman hidupnya. Walau sebuah autobiografi, penggunaan nama fiksional
menandakan bagian dari serian ini adalah fiksi. Gw sendiri belom baca bukunya. Kemaren abis
nonton mau beli, ternyata harus 69rb. Udah gitu tebel. Akhirnya tadi gw download aja. Cuman
~700kb. Tapi males bacanya. Gw lagi baca Michelangelo & plafon sang Paus.
Anyway, Kisah ini mengikuti 10 anak yang sekolah di sebuah SD gubuk, di Belitong, dimana
sebuah perusahaan tambang timah bermerk Timah menimbang timah & yang kerja disono

ceritanya dapet sekolah di SD PN Timah. Walau klaim sang narrator bahwa kekayaan alam
Belitong dirampas perusahaan tersebut, dan rakyat disitu tidak mendapat menikmati hasilnya, SD
PN timah menggunakan meja2 baru dipoles dengan pensil yang selalu baru diserut dengan
kontras gubuknya SD Muhammadiyah. Kontras ini dipertajam dengan SD Timah selalu memakai
seragam yang baru dijahit dan memakai batik hari Senin, dan murid2 SD Muhammadiyah,
dipakaikan baju satu2nya.
Menariknya, film ini tidak ditulis dengan bahasa baku selayaknya film indonesia biasa, namun
masih disuntik peribahasa indonesia baku untuk accesibility.
Seperti lainnya film seperti ini, 10 anak ini memiliki keteguhan hati baja untuk bersekolah,
dimana gurunya, walau ditekan oleh departemen pendidikan untuk menutup sekolah tersebut,
karena tidak ada angkatan lain selain angkatan 10 anak ini, terus tegar mengajar sampe kepala
sekolahnya mati di kantor, meninggalkan guru cenya sendirian ngajar 10 anak, yang lalu putus
asa, namun anak2 ini tetap tegar untuk terus belajar sendiri. Namun sayang sekali, walau kisah
ini sebenarnya adalah kisah tentang Lintang & siapa tuh nama anak pemeran utamanya?
Penuturan cerita ini sangatlah vague tentang kisah siapa ini yang diceritakan, dengan 1/20 bagian
pertamanya menceritakan tentang siapa tuh nama pemeran utamanya, yang balik kampung,
1/3 kemudian menceritakan tentang 2 guru teladan seideal film jaman orde baru, 1/3 kemudian
tentang apapula lah termasuk cinta yang cintanya ga kerasa & kerasa konyol (audience
ketawa, nggak bisa disangkal), dan 1/3 terakhir menekankan bahwa mereka harus belajar lebih
tekun untuk sesuatu yang harus mereka menangkan, yang ternyata cuma lomba cerdas cermat,
yang terancam gagal karena seekor buaya ngehalangin jalan anak yang paling pinter.
Idealisme warisan jaman orde baru seperti ini sayangnya meracuni film dari dunia yang
sempurna ini, dan dengan clichenya anak yang paling pinter pun bapaknya tewas melaut supaya
dia bisa putus sekolah & menafkahi adik2nya.
Waktu pertama melihat film ini, saya merasa film ini sepertinya dibuat oleh orang lulusan
sekolah seni. (dan ternyata iya, Riri Riza lulusan IKJ) Dimana ada adegan si tokoh utama jatuh
cinta ketika melihat tangan ce Chinese yang terang benderang lengkap dengan lens flare dan
bunga2 berjatuhan. Juga betapa hancur dunianya ketika dia mendapati ce tersebut pindah ke
Jakarta dengan berjatuhannya benda2 di sekitarnya.
Kontrasnya aktor berpengalaman yang bermain di film ini membuat aktor2 amatir di film ini
menonjol seperti jempol yang merah. Entah apa ini kurang arahan dari sutradara, atau bagian

kasting, tapi sebagian anak di film ini tampaknya mereka cuma senang aja bisa muncul di layar
lebar, dan kurang mengerti peran mereka.
Sinema Indonesia masih harus banyak belajar dari Sinema asing tentang struktur cerita,
sinematografi dan simbolisme.
Seperti yang diangkat Mbah Fauzie, warna film ini sangat belel. Laiknya warna film
Dono/Kasino/Indro di tahun 80an. Saya tahu Indonesia bisa membuat film dengan warna yang
baik dan lebih konstan antara adegan, seperti film Jalangkung dulu yang ditransfer ke DVD pun
warnanya masih baik.
Namun, akhirnya ada film indonesia yang bukan tentang cerita cinta ataupun sesetanan. Walau
katanya film denias mengangkat topik yang sama, sepertinya kisahnya nggak sebesar ini.
Inti dari film ini adalah harapan untuk anak Indonesia yang paling terpuruk. Kalau anak yang
sekolah di SD bobrok di pedalaman bisa sekolah di Paris, tentu saja siapapun bisa menggapai
impian mereka. Sayang sekali dalam produksi film ini, tidak tertekankan impian si anak ini untuk
menuju ke Paris, walau telah di hint hint dengan kaleng dengan gambar menara eiffel, dan
pencapaian Impian ini jatuh secara tiba2 ketika, siapa tuh namanya pemeran utamanya,
kembali ke Belitong untuk memberitahu temannya yang putus sekolah, bahwa dia telah
mendapat beasiswa ke Paris, Sorbonne.
Ini adalah jenis film yang diperlukan masyarakat indonesia, namun bukan film dengan kualitas
produksi yang patut mereka dapatkan. Terutama mereka yang tidak mampu membayar 15-20
ribu untuk menonton di studio berAC.
Demikian resensi ini ditulis tanpa pengetahuan tentang kisah dari buku aslinya, namun ditulis
secara kritis hanya berdasarkan filmnya.
Lirik Lagu Laskar Pelangi OST. Laskar Pelangi Nidji
mungkin adalah kunci
untuk kita menaklukkan dunia
telah hilang
tanpa lelah sampai engkau
meraihnya
laskar pelangi
takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa

raih bintang di jiwa


menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia
selamanya
cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau ini kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita
laskar pelangi
takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi
menarilah dan terus tertawa
walau dunia takseindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia
selamanya
Persiapan Pembuatan Film
Laskar Pelangi Siap di Layar Lebar Kolaborasi Peran 12 Anak Belitong Asli dengan 12 Aktor
Profesional Indonesia
Setelah sukses menjadi novel best seller dengan penjualan lebih dari 500.000 eksemplar, kini
Laskar Pelangi siap diangkat ke layar lebar dan akan memasuki tahap syuting pada tanggal 25
Mei 2008. Film ini diproduksi oleh Miles Films bekerjasama dengan Mizan Cinema Productions,
B Edutainment dan Iluni UI.
Laskar Pelangi adalah sebuah kisah anak bangsa yang menggambarkan perjuangan guru dan 10
siswa di Belitong untuk sebuah pendidikan. Ide pembuatan film ini berawal dari rasa kagum
Mira Lesmana dan Riri Riza selaku Produser dan Sutradara film ini terhadap buku karya Andrea
Hirata yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2004. Buku Laskar Pelangi sanggup membuat
kita tiba-tiba merasa bangga jadi orang Indonesia dan memompa semangat serta optimisme

kebangsaan, dengan hadirnya karakter anak-anak Laskar Pelangi, Ibu Muslimah dan Bapak
Harfan, ucap Mira Lesmana selaku Produser film ini.
Selaku sutradara film Laskar Pelangi, Riri Riza mengungkapkan: Laskar Pelangi memiliki
cerita yang unik dan penuh dinamika dengan hadirnya 10 siswa dengan kararkter yang sangat
kuat dan seorang guru ambisius yang mempunyai cita-cita besar dan luhur. Dan Andrea Hirata
adalah faktor yang sangat penting kenapa kami ingin memfilmkan buku Laskar Pelangi ini. Saat
pertama kali ketemu dengan Andrea, ada antusiasme yang terlihat di dirinya. Bertemu Andrea
Hirata seperti melihat matahari yang bersinar keras sekali dan sangat inspiring.
Bagi sang penulis, Andrea Hirata, bukan hal yang mudah untuk mengijinkan karya sastra
pertamanya ini untuk difilmkan. Jelas Andrea mempunyai alasan khusus kenapa ia
mempercayakan penggarapan film Laskar Pelangi ini kepada Mira Lesmana dan Riri Riza. Ada
beberapa alasan kenapa saya rela menyerahkan cerita Laskar Pelangi ini kepada Mira Lesmana
dan Riri Riza. Pertama, Mira dan Riri adalah sineas yang memiliki integritas, yang tidak semata
melihat keinginan pasar dalam membuat karyanya. Kedua, Mira dan Riri mempunyai talent yang
langka dalam membuat sebuah karya seni. Mereka bisa membuat film box office, tapi tetap
bermutu. Dan setelah lama bergaul dengan mereka, saya semakin yakin kalau kedua sineas ini
mempunyai indra keenam dalam membuat sebuah karya dan mempunyai perspektif yang unik,
ungkap Andrea.
Sementara menurut Putut Widjanarko, Vice President Operation Mizan Publika, dengan
terjunnya Mizan dalam produksi film ini merupakan konsekuensi logis dari strategi
pengembangan Mizan ke depan. Mizan Prouductions sangat bangga bekerjasama dengan Miles
Films menghadirkan film yang ditunggu-tunggu kehadirannya oleh masyarakat Indonesia ini.
Apalagi buku best seller Laskar Pelangi adalah terbitan salah satu penerbit dalam kelompok
Mizan, yaitu penerbit Bentang Pustaka.
Setelah melewati proses pertemuan dan diskusi dengan sang penulis selama satu tahun, akhirnya
Juli Desember 2007, proses penulisan skenario yang ditulis oleh Salman Aristo, dibantu oleh
Riri Riza dan Mira Lesmana pun dimulai. Dan persiapan produksi pun sudah dilakukan sejak Juli
2007 lalu dengan melakukan proses penulisan skenario, survey lokasi, serta casting para pemain
Laskar Pelangi. Dalam proses pembuatan film ini hampir 100% pengambilan gambar dan
syuting dilakukan di Belitong. Dan satu hal yang cukup istimewa di film ini, 12 orang pemain,

10 Laskar Pelangi dengan dua karakter pelengkap yang memerankan Flo dan A Ling, semuanya
asli dari Belitong, cerita Mira, antusias.
Adapun keinginan Rira dan Mira untuk menampilkan anak-anak asli Belitong agar chemistry
antara cerita dan para pemain muncul secara real dan natural. Sejak awal kami memang tidak
terpikirkan untuk menggunakan pemain di luar kota Belitong untuk tokoh-tokoh anak Laskar
Pelangi. Jadi proses hunting dan casting pemain pun sudah kami lakukan sejak awal persiapan
produksi, ujar Riri. Meskipun anak-anak ini belum berpengalaman dan awam dengan dunia
akting, tapi mereka ini adalah anak-anak yang sangat berbakat, punya keberanian, mau mencoba,
dan yang terpenting, mereka bisa mempresentasikan tokoh-tokoh utama di film ini, lanjut Mira.
Setelah menjalani proses hunting dan casting di Belitong, akhirnya terpilih juga 12 orang pelajar
Belitong yang akan memerankan karakter Ikal, Lintang, Mahar, Syahdan, Borek, Kucai, A
Kiong, Sahara, Trapani, Harun, Flo, dan A Ling.
Meski begitu, bukan berarti Mira luput menampilkan para pemain profesional. 12 nama aktor
profesional pun turut tampil meramaikan film ini, seperti Cut Mini, Ikranegara, Lukman Sardi,
Ario Bayu, Tora Sudiro, Slamet Raharjo, Alex Komang, Mathias Muchus, Rieke Diah Pitaloka,
Robbie Tumewu, JaJang C. Noer, dan Teuku Rifnu Wikana

BAB IV
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Dari film yang di buat oleh Andre Hirata ini, saya dapat mengambil beberapa pelajaran hidup
yang penting, salah satunya kita harus benar-benar menghargai hidup, menghargai semua
pemberian Tuhan, tidak pantang menyerah bila menginginkan sesuatu, dan tidak ada yang tidak
mungkin asalkan kita mau dan berusaha. Dan satu lagi, pintar tidak menjamin kita untuk selalu
sukses, seperti cerita pada tokoh lintang, dia anak yang pintar, namun diakhir cerita dia menjadi

seorang supir truk, disini saya dapat mengambil kesimpulan, bahwa semua kehidupan manusia
sudah ada yang mengaturnya, yaitu Tuhan. Semua yang kita kerjakan tidak lepas dari campur
tangan Tuhan.
B.

Saran

Beberapa saran dari saya, penggunaan nama-nama ilmiah dikurangi, agar para penonton nyaman
dalam dan memahami maknanya serta menyebutkan tahun di tiap-tiap peristiwa yang terjadi agar
tidak membuat pembaca bingung dengan alurnya.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Anda mungkin juga menyukai