Abstract: The development of the national living in Indonesia for the last ten years, the
character of the people in Indonesia (sources litbang compass 2012) was marked by
many events that have a major impact on the degree of weaknesses of the character
people in Indonesia. This fact indicates that the relevant literature into instructions to
educate character education. The aim of the research; (1) describes the educational
values of the characters in a drama chidrentkerajaan burung by Saini KM; (2)
describes the educational values of characters in achildren’s drama Neng Nong by M.
Udaya Syamsudin; (3) describe a comparison the educational values of character
inchildren’s dramasKerajaan Burung by Saini KMand children’s dramasNeng Nong by
M. Udaya Syamsudin. The research was aqualitativeanalysis method and using mimetic
capproach. The result of research shows; (a) thevalueofcharacter educationonfaith and
devotion;(b) the valuesthat emphasizeonhonesty, (c) Thevalueof character education
stressed on brilliantine;(d) Thevalueof character education focuseson indicator
ssuchaspatient, courage to sacrificeandhard worker;(e) Thevalueof character education
straight on caring attitude.
31
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
30
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
31
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
Kiku :Kau lihat saja seekor induk ayam. mengusulkan untuk tidak gegabah,
Kalau anaknya diganggu ia akan namun harus diselidiki terlebih dahulu.
mempertahankannya dengan Kutipan naskah drama anak
galak. Kalau anaknya kau berikut mengandung nilai-nilai
tanggkap juga ia akan terus pendidikan karakter kecerdasan dengan
menerus memanggilnya indikator analisis dan objektif. Hal ini
Didu :Ambil pusing betul kau tentang tampak pada pengambaran dialog berikut
ayam! ini.
Kiku :saya hanya menjelaskan, bahwa Petani 5/3 : Tetangga saya punya
binatang pun merasa sedih seorang anak, namanya Kiku. Dia
(Saini KM : 5-6) sangat sayang kepada burung-
Kutipantersebutmengindikasikansikapber burung. Di halaman, belakang
pikir secara logis tokoh Kiku yang rumahnya dia biasa menyediakan
memperlihat sebuah proses berpikir air untuk, burung-burung, dan
dengan menggunakan logika, rasional berbagai -macam buah-buahan
dan masuk akal dalam menghadapi dan biji-bijian yang mereka sukai.
pertentangan dengan kedua anak pak Dari pagi sampai sore biasanya
lurah Didu dan Dudi yang ngotot burung-burung berkumpul dan
menpertahankan penda-patnya. bernyanyi di belakang rumah
Kutipan naskah drama Kiku.
anakberikut ini mengandung nilai- Pak Lurah : Bagus, mungkin Kiku dapat
nilaipendidikan karakter kecerdasan membantu kita. Mari kita pergi ke
dengan indikator solutif. Lihatlah kutipan sana sekarang juga ! (mereka
berikut ini. pergi).
Pak Lurah : Sebelum kita bertindak, kita (Saini KM : 19)
harus tahu dulu beberapa Kutipan naskah drama anak tersebut
persoalan. Pertama, mengapa mengidentifikasikan sikap berpikir
burung itu menghilang. Kedua analisis dan objektif yang dimiliki oleh
kemana burung itu pergi. Ketiga, tokoh Petani yang menyarankan kepada
apa yang dapat mengembalikan Pak Lurah untuk menemui Kiku. Petani
burung-burung itu. Sekarang berpikir bahwa Kiku dapat membantu
adakah di antara kalian yang dapat menyelesaikan persoalan yang sedang
menjawab pertanyaan-pertanyaan menerpa kampung mereka.
itu ?. Kutipan naskah drama anak
Petani 1 : Saya tidak tahu. berikut mengandung nilai-nilai
Petani 2 : Sayapun tidak tahu. pendidikan karakter kecerdasan dengan
Petani3 : Kita harus mengadakan indikator berpikir positif dan terbuka.
penyelidikan. Lihat kutipan berikut ini.
Petani 1 : kita harus mencari ahli. Kiku : Sekarang orang tua mereka akan
(Saini KM : 19) melarang bahkan menghukum
Kutipan tersebut mengindikasikan sikap Burung Hantu: Mana mungkin. Orang-
solutif yang ditunjukan Pak Lurah ketika orang tua biasanya memanjakan
menghadapi masalah. Pak Lurah anaknya dan tidak peduli akan
mendengarkan pendapat warganya lalu permainan anak-anaknya.
memutuskan bagaimana solusi terbaik Kiku : Sekarang tidak lagi. Karena
untuk menyelesaikan masalah yang kalau burung-burung tidak
menimpa desa mereka. Beberapa petani kembali warga desa akan
kelaparan.
32
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
33
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
musyawarah, tertib, damai, dan pemaaf. Kiku : Tapi tidak saya-sendiri yang
Lihat Kutipan berikut ini. mencintai burung-burung, Gusti
Burung 1 : Baik, Kiku. Terimakasih Prabu. Umumnya anak-anak
atas-itikad baik dan jerih manusia suka kepada burung.
payahmu. Sekarang selamat Prabu Garuda : Kau benar,
tinggal, untuk sementara. mengapa dua anak buahku mereka
(Saini KM : 3) lukai ?
Kutipan tersebut mengindikasikan sikap Kiku : Tapi hanya dua orang, yaitu
sopan santun yang diperlihatkan oleh putra-putra Pak Lurah yang
tokoh Burung yang mana sikap melakukan itu, Gusti Prabu.
mengucapkan terimakasih adalah Prabu Garuda : Putra Pak Lurah
gambaran sikap yang sopan dan santun Kiku : Betul, Gusti Prabu.
seseorang. Prabu Garuda : Nah, apalagi
Kutipan naskah drama anakdi kalau putra Pak Lurah. Putra
bawah ini mengandung nilai-nilai pemimpin biasanya ditiru oleh
pendidikan karakter kepedulian dengan anak-anak lain.
indikator loyal. Lihat kutipan berikut ini. (Saini KM : 27-28)
Bersama : Kita hadiahkan bunga Kutipan tersebut mengindikasikan sikap
Kita persembahkan bungaKepada Prabu Garuda dalam mengambil
umat manusia keputusan, Prabu Garuda senantiasa
Yang sayang kepada kita mementingkan musyawarah dan dialog.
Pohon 3:Para petani yang baik Prabu Garuda mengambil keputusan
memupuk dan menyirami setelah mnegetahui musabab apa yang
Kita yang membalas budi terjadi tidak hanya mendengarkan dari
Memberi buah dan umbi. sebelah pihak saja (rakyatnya) namun
Bersama : Moga-moga abadilah juga mendengarkan penjelasan Kiku.
Hidup yang saling membantu Di dalam naskah drama anak
Pohon-pohon, margasatwa berikut ditemukan nilai-nilai pendidikan
Dengan umat manusia karakter kepedulian dengan indikator
(Saini KM :15-16) sikap kekeluargaan. Lihat kutipan Berikut
Kutipan tersebut mengindikasikan sikap ini.
loyal yang digambarkan oleh tokoh Kiku : saya tahu. Kalian sayang kepada
burung-burung, petani, dan pohon-pohon saya. Tapi sayapun tahu, saya
yang tetap dalam kesetiaan pada tidak dapat menahan kalian.
komitmen yang telah ditetapkan oleh (Saini KM : 9)
Tuhan YME. Kutipantersebutmengindikasikansikap
Sikap demokrasi akan tokoh Kiku yang mempunyai rasa
menjadikan cara berpikir seseorang bisa persaudaraan yang tinggi terhadap
bersikap saling terbuka dan saling teman-temannya.
memahami. Lihat kutipan berikut ini. Di dalam naskah drama anak ini
Prabu Garuda : Kiku, kau dengar sendiri ditemukan nilai-nilai pendidikan karakter
jawabanku melalui mulut kepedulian dengan indikator toleransi/
rakyatku. Saya tidak dapat suka menolong. Lihat kutipan berikut ini.
bertindak tanpa persetujuan Burung 2 : Benar, Kiku. Kau sangat
rakyatku. sayang kepada kami. Kami
Kiku : Gusti Prabu, tidak semua berterima kasih padamu untuk
manusia jahat. makanan dan minuman yang biasa
34
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
35
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
36
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
bagaimana tokoh Lonceng berpikir secara yang ditunjukkan oleh tokoh Lonceng.
logis.Lihat kutipan berikut ini. Lihat kutipan berikut ini.
Lonceng : Masa setiap hari berduka? Lonceng : Eit, jangan dong … orang
Setiap hari bersedih? bilang benar-benar, kok mau
Koor : kami tak tahu harus berbuat ditonjok ?
Lonceng : Lalu, kalian anggap cukup Apa-apa nih?
dengan berpangku tangan dan (Pause)
bertopang dagu saja? Lihatlah aku, si lonceng …
(Syamsudin : 4-5) suaraku nyaring dan berirama.
Dalam berpikir membutuhkan Tak pernah bersedih, hingga
ketrampilan untuk bisa mengerti fakta, pikiran selalu jernih.
memahami konsep, saling keterkaitan (Pause)
atau hubungan antara sesuatu yang Aku juga seperti kalian, merasa
tersurat dan tersirat, alasan, dan menarik kecewa sekali di campakkan
kesimpulan. dalam ruang sempit ini. Tetapi,
Di dalam kutipan berikut aku tidak bersedih. Aku terus
bagaimana karakter berpikir logis berpikrir dan berpikir, bagaimana
digambarkan oleh tokoh Lonceng. caranya bisa keluar dari tempat ini
Menyelesaikan masalah bukan dengan dan mencari tuan yang baru.
kepala yang panas, namun dengan kepala Koor : Sudah dapat hasilnya ?
dingin, tanpa tekanan dan selalu berpikir Lonceng: Sudah dong….
positif. Lihat kutipan berikut ini. Koor : Bagaimana ?
Lonceng: Bagus… bagus… Lonceng:Yaaa… Kabur dari sini. Keluar
(Pause) dari pintu itu.
Begini, beberapa bulan yang lalu, (Menunjuk sebuah pintu)
rumah ini pernah kedatangan (Syamsudin : 7-8)
tamu, seorang bapak tua, yang Kutipan tersebut mengambarkan
mengaku sebagai pengelola bagaimana Lonceng menghadapi sebuah
sebuah panti asuhan. Katanya, di masalah bukan dengan cara berpangku
sana banyak anak-anak yang tangan atau menunggu hal yang tidak
kurang mampu. Mereka pasti tapi menghadapi masalah harus
membutuhkan sepatu, tas sekolah, dengan cara berpikir analisis, yaitu
buku, mainan dan lainya bagaimana masalah itu bisa terjadi dan
sebagainya. bagaimana masalah tersebut dapat
Koor : Lalu…lalu… diselesaikan.
Lonceng: Apa salahnya kalau kita ke d. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
sana ? Sekaligus membantu Ketangguhan
orang-orang yang papa. Dan kita
bisa berbakti pada Bersikap sabar tergambarkan
mereka.Bagaimana ? dalam naskah drama anak Neng Nong
Koor : Boleh juga tuh… karya M. Udaya Syamsudin dalam
(Syamsudin : 7) menghadapi persoalan kehidupan, di
Menurut Lonceng sebesar apapun dalam agama Islam menempati posisi
masalah yang sedang dihadapi, yang sangat penting. Lihat kutipan
sebenarnya Tuhan selalu menyisakan berikut ini.
solusi buat kita. Mereka berharap cemas menanti
Kutipan berikut memuat kapan berakhirya keadaan seperti
penggambaran sikap analisis dan objektif ini.
37
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
38
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
mempunyai sikap yang toleransi dan suka dialog-dialog para tokoh. Di dalamnya
menolong terhadap sesama. ditemukan nilai pendidikan karakter
Nilai-nilaipendidikan karakter beriman dan bertakwa, kejujuran,
kepedulian dengan indikator pemaaf kecerdasan, ketangguhan dan, kepedulian,
ditemukan dalam kutipan naskah drama namun dengan indikator masing-masing
anakberikut ini. karakter yang berbeda.
Pak Gandhi : (Kepada Bapak Tua) B. Pembahasan
Maaf kan saya, Bapak Tua. Saya Drama Anaksebagai Salah Satu
telah berprasangka buruk pada Media Penanaman Nilai-nilai
Bapak. Orang sebaik, sehebat dan Pendidikan Karakter Anak Bangsa
seulet Bapak ini tidak pantas di
perlakuka demikian. Sastra merupakan pelukisan
Bapak Tua : Tidak apa-apa, Tuan. kehidupan dan pikiran imajinatif ke
Pak Gandhi : Mulai sekarang saya dalam bentuk dan struktur bahasa. Sastra
menjadi penyumbang setia panti merupakan gambaran kehidupan yang
asuhan ini. bersifat universal. Wilayah sastra
Bapak Tua : Terimakasih, Tuan. meliputi kondisi insani atau manusia
Terima Kasih yaitu kehidupan dengan segala perasaan,
Koor : Terima kasih, Tuan pikiran, dan wawasannya. Bagi banyak
Budi : Saya usulkan, tuan menjadi orang, misalnya, karya sastra menjadi
Bapak asuh kami. sarana untuk menyampaikan pesan
Koor : Setuju….setuju….setuju tentang kebenaran, tentang apa yang baik
Budi : Bagaimana, tuan? dan buruk. Ada pesan yang sangat jelas
Pak Gandhi: (Mengangguk setuju) disampaikan, ada pula yang bersifat
(Syamsudin : 25) tersirat secara halus.
Kutipan tersebut mengindikasikan sikap a. Nilai-nilai Pendidikan Karakter
Bapak tua dan penghuni panti yang Keimanandan Ketakwaan
menunjukkan rasa maaf, maaf yang
mereka berikan ini dapat dijadikan Prayitno dan Afriva Khaidir
sebagai pilihan sikap yang dapat menepis (2011:130) menjelaskan bahwa nilai
keinginan untuk menyakiti orang lain dan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
diri sendiri. Sikap pemaaf merupakan merupakan percaya kepada Tuhan Yang
motivasi yang dapat mengubah Bapak Maha Esa, melaksanakan perintah dan
Tua dan penghuni panti agar tidak menjauhi larangan Tuhan sesuai dengan
mempunyai keinginan untuk membalas agama yang dianut, yaitu berbuat
dendam terhadap Pak Gandhi yang telah kebaikan/ kebajikan dan menghindari
mengusir mereka. berbuat salah/ kejahatan, amanah,
3. Perbandingan Nilai-nilai bersyukurdan, ikhlas.
Pendidikan Karakter teks drama Kutipan naskah drama anak
anak Kerajaan Burung karya Saini Kerajaan Burung karya Saini KM dan
KM dan naskah drama anak Neng naskah drama anak Neng Nong karya M.
Nong karya M. Udaya Syamsudin Udaya Syamsudin yang menggambarkan
tentang nilai-nilai pendidikan karakter
Naskah drama anak Kerajaan keimanan dan ketakwaan yaitu
Burung Karya Saini KM dan naskah meninggalkan larangan Tuhan dan
drama anak Neng Nong karya M. Udaya melaksanakan sholat dari usia dini
Syamsudin inimengandungnilai-nilai terdapat dalam kutipan berikut ini.
pendidikan karakter yang tergambar lewat
39
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
40
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
41
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
bukti keimanan kepada Allah Swt. Lihat penerus generasi muda memiliki karakter
kutipan berikut ini. kepedulian kepada sesama dengan
Burung 3 : Kami senang kalau kau mau indikator sopan dan santun, loyal,
bicara dengan mereka. Mudah- demokratis, sikap kekeluargaan, toleransi/
mudahan kau berhasil membujuk suka menolong, damai dan pemaaf.
mereka agar mereka tidak suka Simpulan
mengetapel kami. Berdasarkan hasil penelitian dan
(Saini KM : 3) pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut ini.
e. Nilai-nilai Pendidikan Karakter 1. Nilai-nilai pendidikan karakter di
Kepedulian dalam kutipan naskah drama anak
Kerajaan Burung karya Saini KM adalah.
Nilai-nilai pendidikankarakter (a) nilai-nilai pendidikan karakter
yang terdapat di dalamnaskah drama anak keimanan dan ketakwaan yang
Kerajaan Burung karya Saini KM dan menganjurkan tingkat kepercayaan
naskah drama anak Neng Nong karya M. kepada Tuhan YME, melaksanakan
Udaya Syamsudin sebagai pembentukan perintah dan menjauhi larangan Tuhan,
karakter adalah penanaman karakter bersikap amanah, menpunyai rasa syukur,
kepedulian. dan ikhlas;(b) nilai-nilai yang
Kutipan naskah drama anak menekankan kepada kejujuran yang
Kerajaan Burung karya Saini KM terdiri atas indikator berkata apa adanya,
dannaskah drama anak Neng Nong karya memegang janji, berbuat atas kebenaran
M. Udaya Syamsudin dalam kutipan di dan lapang dada; (c) nilai-nilai
bawah ini memperlihatkan bagaimana pendidikan karakter yang menekankan
rasa kepedulian dengan sikap sopan dan kepada kecerdasan. Kecerdasan yang
santun, loyal, demokratis, sikap dimaksud adalah kecerdasan dengan
kekeluargaan, toleransi/ suka menolong, indikator berani berkorban, bekerja
damai dan pemaaf digambarkan. Lihat keras;(d) nilai-nilai pendidikan karakter
kutipan berikut ini. yang mengarahkan ketangguhan dengan
Burung 1 : Baik, Kiku. Terimakasih indikator berani berkorban, bekerja
atas-itikad baik dan jerih keras;(e) nilai-nilai pendidikan karakter
payahmu. Sekarang selamat yang mengarahkan sikap kepedulian yaitu
tinggal, untuk sementara. sopan dan santun, loyal, demokratis,
(Saini KM : 3) sikap kekeluargaan, toleransi/ suka
Kutipan naskah drama anak Kerajaan menolong, damai dan pemaaf.
Burung karya Saini KM dan naskah 2. Nilai-nilai pendidikan karakter di
drama anak Neng Nong karya M. Udaya dalam kutipan naskah drama anak
Syamsudin yang menganjurkan di atas Neng-Nong karya M. Udaya
mengajarkan kepada anak untuk membina Syamsudin adalah. (a) nilai-nilai
anak untuk melakukan interaksi sosial pendidikan karakter keimanan dan
bersama masyarakat menumbuhkan sikap ketakwaan yang menganjurkan
kepedulian dan tanggung jawab terhadap tingkat kepercayaan kepada Tuhan
persoalan umat. YME, melaksanakan perintah dan
Berdasarkan beberapa kutipan menjauhi larangan Tuhan, bersikap
naskah drama anak Kerajaan Burung amanah, menpunyai rasa syukur, dan
karya Saini KM dannaskah drama ikhlas;(b) nilai-nilai yang
anakNengNongkarya M. U daya menekankan kepada kejujuran yang
Syamsudin di atas, menganjurkan kepada terdiri atas indikator berkata apa
42
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
43
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 3, Oktober 2014
44