Anda di halaman 1dari 3

A.

Sejarah dan Asal Permainan

Latar belakang sejarah perkembangan permainan dhingklik oglak-aglik belum ada


seorangpun yag mengetahui. Namun dalam perkembangannya permainan ini cukup dikenal
oleh masyarakat di DIY
Mungkin di era modern ini sudah sangat jarang anak memainkan permainan ini.
Namun sebenarnya, Permainan dingklik oglak-aglik merupakan permainan tradisional
yang dimainkan oleh suku Jawa baik laki-laki maupun perempuan khususnya kaum remaja
dan anak-anak pada aman dahulu. Dingklik kalau diartikan dalam bahasa Indonesia adalah
kursi kecil. Sedang oglak aglik adalah sebuah istilah bahasa Jawa bila diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia "goyah". Jadi yang dimaksud Dingklik oglak-aglik adalah kursi kecil
yang goyah. Hal yang menyebabkan bisa goyah mungkin kurang presisi ketika membuat
sambungan-sambungan bahan untuk kursi itu. Kaki-kaki kursi tidak bagus. Ketika
dirangkai, kemungkinan terjadi pemaksaan, yang penting jadi kursi dan bisa untuk tempat
duduk sehingga kursi yang dihasilkan menjadi goyah ketika digunakan untuk
duduk. Umumnya, Permainan ini dilakukan ketika siang hari, tetapi ada juga yang bermain
malam hari, yaitu ketika malam bulan purnama datang.. Dingklik oglak-aglik dimainkan
oleh 3 sampai 4 orang dalam satu kelompok yang kemudian membuat lingkaran. Biasanya
dalam satu kelompok memilih tinggi dan besar orang yang sama, dengan tujuan agar dapat
menjaga ketahanan dan keseimbangan kelompok tersebut.
Dingklik oglak-aglik bisa diartikan sebuah kiasan, sebagai contoh dalam sebuah
kalimat jawa : "wong agung lungguh Dingklik oglak-aglik....." artinya seorang pejabat
tinggi yang kedudukannya sedang goyah. Mungkin sedang terjerat kasus atau sengaja
digulingkan karena terjadi perbedaan paham atau kepentingan.
Permainan dhingklik oglak-aglik merupakan sarana sosialisasi bagi anak yang
sebaya karena dalam permainan tersebut semua peserta mempunyai tugas menyusun
puzzle. Mereka juga harus saling membantu supaya tetap dalam keadaan utuh sampai
selesainya permainan. Di dalam akhir permainan mereka tampak bergembira walaupun
diantara mereka ada yang kesakitan karena gagal dalam membentuk satu ikatan sehingga
tidak ada keseimbangan diantara peserta sehingga mudah jatuh. Dengan demikian
permainan dhingklik oglak-aglik dapat dijadikan untuk melatih anak menanggung
resiko dan menjadi anak yang bandhel atau tahan uji.
Latar belakang sejarah perkembangan permainan dhingklik oglak-aglik belum ada
seorangpun yag mengetahui. Namun dalam perkembangannya permainan ini cukup dikenal
oleh masyarakat di DIY
Maksud dari permainan ini adalah mengajarkan tentang kepemimpinan,
kekompakan dan ketahanan dalam suatu kelompok. Semua berhak untuk menjadi
pemimpin tanpa adanya syarat atau apapun itu. Ketika pemimpin yang adil dan bijak dalam
menyikapi suatu hal, maka ketahanandan kekompakan dalam suatu kelompok akan terjaga.

B. Gambar Permainan

Berjalan bersama dengan kaki saling terikat satu sama


lain

s p p f
t u u i
r z z n
a z z i
r l l s
t e e h

Keterangan :
Mengambil potongan puzzle
Menyusun potongan
: orang puzzle yang sudah
didapakan
: arah hadap orang
: lajur permainan
C. Cara bermain

1. Semua pemain berdiri berhadap-hadapan dengan saling bergandengan. Misalkan nama


pemain tersebut adalah A, B, C, dan D,
2. Pemain B dan C menerobos dibawah lengan A dan B sehingga para pemain berdiri dengan
saling bertolak belakang dan tangan tetap bergandengan. Setiap pemain mengangkat salah
satu kakinya ke arah dalam lingkaran, kemudian masing-masing kaki saling dikaitkan
untuk membentuk suatu posisi yang kokoh sehingga tidak mudah jatuh,
3. Tangan yang saling bergandengan lalu dilepaskan, kemudian jalan bersama-sama dengan
posisi yang sudah kokoh ke arah puzle-puzle dan mengambil potongan-potongan puzle
tersebut dan disusun digaris finish.
4. Jika kalah, tim yang paling terakhir sampai di garis finish diberi hukuman yang disepakati
bersama.

D. Peraturan Permainan

1. Terdiri dari 3-4 orang


2. Ikatan kaki tidak boleh lepas, jika ada salah satu yang lepas maka harus mengulangi
perjalanan dari batas yang sudah ditentukan.
3. Mengambil potongan puzzle pada tempat yang sudah ditentukan lalu saat di garis
finish harus dapat menyusun potogan puzzle tersebut.
4. Tim yang paling cepat dan benar dalam menyusun puzzle maka berhak memberikan
hukuman pada tim lain yang kalah.

Anda mungkin juga menyukai