Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIK PEMBELAJARAN

BERBASIS LINGKUNGAN

KELOMPOK III :
1. UCU SAMSUDIN
2. RUDI AMIR HAMZAH
3. SUPARMAN
4. ELIS LINDA YUNANINGSIH
5. VERA ANGGRAENI SUKMANA

PELATIHAN DI WILAYAH KERJA


PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN
ANGKATAN III BDK BANDUNG
DI KEMENAG KAB. MAJALENGKA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan nikmat dan karunia-Nya sehingga kami mampu menyusun
laporan studi lapangan di Situ Cipanten.
Laporan kegiatan ini disusun sebagai salah satu tugas mata diklat
Praktik Pemanfaatan Lingkungan sebagai Media dan Sumber Pembelajaran.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan kegiatan ini agar kami peserta diklat
dapat memahami lebih dalam tentang pemanfaatan lingkungan sebagai media
dan sumber pembelajaran.
Tak lupa kami berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada para
Widya Iswara yang telah membimbing kami :
1. Bapak Durrahman, M.M.Pd.
2. Bapak H. Yoyo Supriono, M.Ag.
3. Rekan-rekan Kelompok 3.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan kegiatan ini
masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi maupun penyusunannya,
sebagaimana kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak” kesempurnaan
hanyalah milik Allah Swt.
Akhirnya perlu kami sampaikan bahwa laporan kegiatan ini selalu
terbuka untuk menerima masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun.

Majalengka, 30 April 2021

Kelompok III

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................ 2
D. Manfaat .............................................................................................. 2
2. KAJIAN TEORI ....................................................................................... 3
A. Contekstual Teaching and Learning ......................................................... 3
B. Lingkungan Belajar ...................................................................................... 3
C. Keberadaan Situ Cipanten .................................................................. 4
3. SETTING KEGIATAN ............................................................................. 5
A. Waktu dan Tempat pelaksanaan ......................................................... 5
B. Sasaran ............................................................................................... 5
4. TEMUAN DAN PEMBAHASAN ............................................................ 5
A. Temuan .............................................................................................. 5
B. Pembahasan ....................................................................................... 6
5. SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 6
A. Simpulan ............................................................................................ 6
B. Saran .................................................................................................. 6

ii
LAPORAN PRAKTIK PEMBELAJARAN
BERBASIS LINGKUNGAN

1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembelajaran merupakan inti dari pendidikan. Pemecahan
masalah rendahnya kualitas pendidikan harus difokuskan pada kualitas
pembelajaran. Kualitas pembelajaran yang baik menghendaki seluruh
komponen dalam pembelajaran harus baik dan terintegrasi dalam suatu
sistem. Guru sebagai salah satu pemegang peran kunci dalam
menentukan keberhasilan pembelajaran. Sebagai tenaga pendidik
dalam melaksanakan proses pembelajaran akan selalu terfokus pada
bagaimana menyampaikan materi pada peserta didik dengan baik
sehingga peserta didik akan paham apa yang dimaksudkan oleh guru.
Kepahaman peserta didik merupakan hal yang penting dalam proses
pembelajaran karena hal tersebut merupakan hasil akhir dari proses
kegiatan pembelajaran. Hasil akhir tersebut juga disertai dengan suatu
yang tidak kalah pentingnya yaitu adanya suatu strategi dalam proses
belajar dan mengajar. Dikarenakan bagaimana proses belajar dan
mengajar tersebut berlangsung akan mempengaruhi situasi dan kondisi
baik manajemen kelas, peserta didik, dan guru. Sehingga semua yang
terlibat dalam proses belajar akan terlibat di dalamnya dengan baik.
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, maka perlu disajikan
pengelolaan pembelajaran berbasis lingkungan, yang pada kesempatan
ini bertempat di Situ Cipanten Kecamatan Sindang Kabupaten
Majalengka.

1
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang dan hasil analisa kebutuhan di lapangan
maka rumusan masalah :
1) Bagaimana hubungannya antara mata pelajaran Bahasa Inggris
dengan Situ Cipanten?
2) Bagaimana hubungannya antara mata pelajaran Matematika dengan
Situ Cipanten?
3) Bagaimana hubungannya antara mata pelajaran Akidah Akhlak
dengan Situ Cipanten?
4) Bagaimana hubungannya antara mata pelajaran TIK dengan Situ
Cipanten?
C. Tujuan
Tujuan penulisan laporan studi lapangan ini adalah :
1) Menjelaskan hubungan antara pelajaran Bahasa Inggris dengan Situ
Cipanten.
2) Menjelaskan hubungan antara pelajaran Matematika dengan Situ
Cipanten.
3) Menjelaskan hubungan antara pelajaran Akidah Akhlak dengan
Situ Cipanten.
4) Menjelaskan hubungan antara pelajaran TIK dengan Situ Cipanten.
D. Manfaat
Manfaat studi lapangan ini adalah sebagai berikut:
1) Guru :
a. Memudahkan penyampaian materi pelajaran.
b. Mengembangkan kreativitas guru.
c. Mengkaitkan materi pelajaran dengan lingkungan sekitar.
2) Siswa:
a. Belajar sambil rekreasi dan mudah menyerap materi pelajaran.
b. Mensyukuri keindahan alam.
c. Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan
menyenangkan.

2
2. KAJIAN TEORI
A. Contekstual Teaching and Learning
Pembelajaran kontektual adalah konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dnegan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran kontekstual dapat membelajarkan peserta didik
dalam memahami bahan ajar secara bermakna yang dikaitkan dengan
konteks kehidupan nyata yang berkaitan dengan lingkungan, sehingga
peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
dapat diaplikasikan dan ditransfer dari satu kontkes permasalahan yang
satu ke permasalahan berikutnya.
Kompeonen belajar dalam CTL adalah : konstruktivisme,
menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan
authentic assessment. karakteristik pembelajaran CTL adalah kerja sama,
saling menunjang, menyenangkan, tidak membosankan, belajar dengan
bergairah, siswa aktif dan sharing dengan teman.
B. Lingkungan Belajar
Pengertian lingkungan belajar adalah Segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan
(Saharoni, 2006) dan Segala sesuatu yang terdapat di tempat belajar
(Hutabarat, 1986). Lingkungan belajar (Nasution, 1993) yaitu
Lingkungan Sosial dan Lingkungan Alam. Menunut (Sudjana, 2007)
Lingkungan belajar yaitu Lingkungan sosial, Lingkungan alami dan
Lingkungan buatan.
Manfaat lingkungan sebagai sumber belajar adalah : 1) mengatasi
kebosanan dalam belajar, 2) memberikan suasana belajar yang unik bagi
siswa, 3) kesempatan untuk menerangkan teori, 4) siswa dapat belajar
mandiri, 5) memperluas wawasan berfikir siswa, dan 6) meningkatkan
prestasi belajar siswa.

3
Pentingnya lingkungan untuk pembelajaran merupakan sarana
untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan peserta didik dalam
proses pembelajaran seperti mengamati, mengklasifikasikan,
menggolongkan, mengukur, menafsirkan dan mengkomunikasikan serta
berfikir secara alamiah, bebas dan mampu mengembangkan kerjasama
dengan temannya.
C. Keberadaan Situ Cipanten
Situ Cipanten merupakan objek wisata Kabupaten Majalengka
yang mempesona, sehingga menjadikan Situ ini memiliki daya tarik
untuk wisatawan kunjungi terutama saat liburan. Objek Wisata Situ
Cipanten diresmikan oleh Bupati Kabupaten Majalengka yang bernama
R. Saleh Sediana pada hari Minggu tanggal 1 April 1973. Objek Wisata
Situ Cipanten ini memiliki luas Situ sekitar 1,5 hektar dan 2,5 hektar
hutan lindung. Situ Cipanten berada pada kedalaman 5 meter dan
memiliki 7 mata air yang salah satunya digunakan untuk kebutuhan
masyarakat. Di objek wisata ini juga ada ruang untuk spot berselfie
maupun untuk bersantai ria.
Objek Wisata Situ Cipanten terdapat sarana dan prasarana yang
membuat nyaman bagi para pengunjung. Diantaranya, rumah apung,
rumah pohon, jembatan cinta, jembatan klenteng, perahu dayung, bebek
goes, kapal bajak selfie, kolam renang dan wisata hutan lindung serta
lainnya.
Objek Wisata Situ Cipanten yang berada di Desa Gunung Kuning,
Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Jarak tempuh dari pusat
Kota Majalengka hanya kurang lebih sekitar 20 KM. Sementara itu,
sejarah singkat Situ Cipanten pada awalnya hanya area pesawahan biasa.
Namun, tak jauh dari lokasi tersebut, tepatnya sebelah selatan ada sebuah
mata air. Sekitar pada tahun 1972-1973, oleh pemerintah daerah setempat
dibangunlah sebuah situ yang bertujuan untuk mengairi pesawahan di
Empat kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Sukahaji, Palasah, Jatiwangi
dan Rajagaluh.

4
Namun, seiring perkembangannya dan situ ini banyak dikunjungi
warga masyarakat. Akhirnya sekitar tahun 2016 situ tersebut direnovasi
dan dikelola oleh pemuda karang taruna desa setempat dan dijadikan
destinasi Objek Wisata Situ Cipanten.
3. SETTING KEGIATAN
A. Waktu dan Tempat pelaksanaan
1) Waktu Pelaksanaan :
Hari : Kamis
Tanggal : 29 April 2021
Waktu : 08.00 - selesai
2) Tempat Pelaksanaan :
Situ Cipanten Desa Gunung Kuning Kecamatan Sindang Kabupaten
Majalengka.
B. Sasaran
Sasaran penulisan studi lingkungan ini adalah seluruh komponen yang
ada di lingkungan Situ Cipanten Desa Gunung Kuning Kecamatan
Sindang Kabupaten Majalengka.
4. TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan
1) Untuk pembelajaran bahasa Inggris, objek wisata Situ Cipanten
dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam mengembangkan
keterampilan berbahasa seperti speaking (berbicara) dan writing
(menulis) dan aspek berbahasa yaitu vocabulary (kosakata).
2) Untuk pembelajaran matematika, objek wisata Situ Cipanten dapat
dijadikan sebagai sumber belajar dalam mengembangkan
kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan eksplorasi, percobaan,
dan diskusi tentang materi pelajaran.
3) Untuk pembelajaran Akidah akhlak, objek wisata Situ Cipanten
dapat dijadikan sumber pembelajaran tentang bagaimana sikap atau
perilaku siswa untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah Swt.

5
4) Untuk pembelajaran TIK, objek wisata Situ Cipanten dapat dijadikan
sebagai media untuk membuat film-film dokumenter yang
berhubungan dengan materi pembelajaran.
B. Pembahasan
Situ Cipanten merupakan lingkungan belajar yang menyajikan
keadaan geografis, iklim, suhu udara, flora, fauna dan sumber daya alam
lainnya. Siswa dapat memanfaatkan semua komponen yang ada di Situ
Cipanten sebagai media dan sarana pembelajaran untuk mengeksplorasi,
melakukan pengamatan atau observasi dan berdiskusi tentang materi
pelajaran.
Pembelajaran menjadi terasa bermakna, karena siswa dihadapkan
langsung dengan keadaan yang sebenarnya secara alami, sehingga lebih
nyata, lebih faktual dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.

5. SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
Situ Cipenten merupakan lingkungan belajar yang dapat memberi
pengalaman konkrit bagi siswa dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih
bermakna dan berkualitas. Disamping itu, guru bersama peserta didik
dapat menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan dan rasa syukur atas
ciptaan Allah Swt.
B. Saran
Sebagai guru, disamping harus menguasai materi guru juga harus
mampu mengelola kelas dan menyajikan pembelajaran yang aktif,
kreatif, inovatif dan menyenangkan, salah satunya adalah dengan
memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber pembelajaran agar
pembelajaran lebih bermakna dan berkualitas.

6
LAMPIRAN

Instrumen Wawancara
1. Kenapa disebut Situ Cipanten?
2. Berapa banyak sumber mata air yang berada di Situ Cipanten?
3. Berapa luas dan kedalaman Situ Cipanten?
4. Kapan diresmikannya Situ Cipanten?
5. Fasilitas apa yang ada di Situ Cipanten?
6. Apa manfaat Situ Cipanten bagi masyarakat?
7. Apa media yang digunakan untuk mempromosikan Situ Cipanten?

7
LAMPIRAN

Instrumen Observasi

No Aspek Yang diamati Hasil Pengamatan


1 Kondisi fisik Kondisi fisik Situ Cipanten cukup bersih
dan nyaman
2 Peresmian Objek Wisata Situ Cipanten diresmikan
oleh Bupati Kabupaten Majalengka yang
bernama R. Saleh Sediana pada hari
Minggu tanggal 1 April 1973
3 Sumber Air Objek Wisata Situ Cipanten memiliki 7
sumber mata air
4 Biota dan ekosistem Situ Cipanten memiliki air dwi warna dan
berbagai jenis ikan air tawar
5 Kondisi Geografis Situ Cipanten ini memiliki luas sekitar
1,5 hektar dan 2,5 hektar hutan lindung
dan berada pada kedalaman 5 meter
6 Manfaat bagi Masyarakat Manfaat Situ Cipanten bagi masyarakat
yaitu untuk mengairi pesawahan di empat
kecamatan, diantaranya, Kecamatan
Sukahaji, Palasah, Jatiwangi dan
Rajagaluh.
Manfaat bagi para pemuda atau karang
taruna yaitu dapat mengembangkan
potensi wisata dan menciptakan lapangan
kerja.
7 Fasilitas (sarana dan Fasilitas yang ada di Situ Cipanten adalah
prasarana) tempat ibadah (musholla), toilet, rumah
apung, rumah pohon, jembatan cinta,
jembatan klenteng, perahu dayung, bebek
goes, kapal bajak selfie, kolam renang
dan wisata hutan lindung serta lainnya.
8 Promosi Situ Cipanten dipromosikan melalui
media sosial yaitu youtube, facebook dan
instagram.

8
FOTO KEGIATAN

Gambar 1 : Observasi Lingkungan

Gambar 2 : Diskusi Pengintegrasian Materi Pelajaran dengan Lingkungan

9
FOTO KEGIATAN

Gambar 3 : Pengenalan Objek Pembelajaran

Gambar 4 : Observasi Air Dwiwarna

10
FOTO KEGIATAN

Gambar 5 : Wawancara Tentang Situ Cipanten

Gambar 6 : Observasi Ikan Air Tawar

11

Anda mungkin juga menyukai