Anda di halaman 1dari 21

Definisi Tari

Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di


tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan,
mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-
bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan
penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan.
Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari,
berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan
menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.
Macam maca seni tari yang ada di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa kelompok :

TARI TRADISIONAL
Tari tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada. Tarian ini diwariskan secara turun temurun. Sebuah
tarian tradisional biasanya mengandung nilai filosofis, simbolis dan relegius. Semua aturan ragam gerak tari tradisional,
formasi, busana, dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah.
TARI KREASI BARU
Merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi
dengan tetap memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar hingga
kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul istilah tari modern. Pada garis besarnya tari
kreasi dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
- Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi
Yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, rias dan
busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan esensiketradisiannya.
- Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Non Tradisi)
Tari Kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana, maupun
tata teknik pentasnya. Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak
menggunakan unsur-unsur tari tradisi, mungkin saja masih menggunakannya tergantung pada konsep gagasan
penggarapnya. Tarian ini disebut juga tari modern, yang istilahnya berasal dari kata Latin modo yang berarti baru saja.
Tari Modern
tari modern, adalah suatu bentuk tarian yang terbentuk dan berkembang sejak dari awal abad 20 (Horosko,2002.P.1). Di
beberapa tempat yang belum begitu mengenal tari modern seperti di Indonesia, ballroom dance serta concert dance juga
masih dianggap sebagai bagian dari tari modern ini.
Tari Kontemporer
Gerakan tari kontemporer simbolik terkait dengan koreografi bercerita dengan gaya unik dan penuh penafsiran. Seringkali
diperlukan wawasan khusus untuk menikmatinya. iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim sebagai lagu dari yang
sederhana hingga menggunakan program musik komputer seperti Flutyloops.
Level gerak tari adalah jangkauan peragaan gerak dalam ruang gerak
tari oleh penari itu sendiri. Memperagakan rangkaian gerak tari untuk
menghindari kemonotonan penampilan gerak, pinata, atau penyusun
gerak harus menggunakan level gerak yang bervariasi. Level yang
bervariasi maksudnya adalah gerakan yang tidak melulu sama, tetapi
memiliki level gerak tinggi, medium, dan rendah. Level ini haruslah
disesuaikan dengan karakter gerak tari itu sendiri, apalagi jika
diperagakan secara kelompok atau berpasang-pasangan.

1. Level Tinggi
Biasanya pada level tinggi, penari melakukan gerakan meloncat sambil
menggerakkan salah satu tangannya ke atas dan peragaan level ini akan
tampak jelas jika dilakukan secara kelompok.
2. Level Sedang (Medium)

Pada level sedang, penari melakukan gerakan berdiri


seperti biasa. Level medium jika dilakukan dalam kelompok
secara terus-menerus akan terkesan monoton. Oleh karena
itu, level ini harus divariasi dengan level lain jika dipakai
dalam peragaan tari secara berkelompok.
3. Level Rendah
Pada level rendah, penari melakukan gerakan jengkeng atau duduk.
Sama seperti level sedang, level rendah juga harus dibuat bervariasi
ragam geraknya dengan permainan penggunaan ruang gerak dan
penggunaan tenaga yang diberi aksen-aksen gerak, seperti tari
saman atau kecak, sesekali bergerak sedikit naik, ke samping agar
rangkaian geraknya ditempat dari ruang geraknya cenderung
menyempit menjadi tidak menarik.
1. Wiraga
Wiraga adalah dasar keterampilan gerak tubuh/fisik penari. gerak merupakan subtansi baku dari
dalam tari. bagian fisik manusia yang dapat menyalurkan ekspresi batin dalam bentuk gerak tari ada
banyak sekali. diantaranya sebagai adalah
jari-jari tangan, pergelangan tangan, siku-siku tangan, bahu, leher, muka dan kepala, lutut, mulut,
jari-jari kaki, dada, perut, pinggul, baji mata, alis, dan pergelangan kaki.
Sebagai gerak ekspresi, gerak yang dimaksud disini bukanlah gerak sehari-hari. melainkan, gerak yang
telah distilir atau diberi bentuk lain, baik diperhalus, dipertegas, maupun drombak (distorsi). dalam tari
dua macam gerak.
Gerak imitatif : adalah gerakan tari yang dilakukan sebagai hasil dari eksplorasi gerak yang ada di alam ini
selain gerak manusia. misalnya gerak hewan tertentu, tumbuhan, atau benda lain yang memiliki ciri
gerakan tertentu.
Gerakan imajinatif : adalah gerak rekayasa manusia dalam membentuk suatu tarian. terdiri dari gerak
maknawidan gerak murni.
Gerak maknawi : adalah gerak tari yang mengandung arti atau mempunyai maksud tertentu. gerak
tersebut biasanya memiliki ciri khas yang mudah dimengerti oleh penonton. dengandemikian penonton
dapat berkomunikasi dengan tarian. isalnya gerak menolak, melamun, mengiyakan, dan sebagainya.
dismping itu da juga yang disebut watak gerak, yaitu kesan tertentu yang ditangkap penonton dari gerak
yang diungkapkan penari.
Gerak murni : adalah gerak yang tidak mengandung arti, namun masih mengandung unsur keindahan
gerak. gerak ini dibuat semata-mata agar suatu tarian tampak indah. misalnya dalam tari sunda ada gerak
lontang kanan, lontang kiri, obah taktak, ukel dan sebagainya.
2. Wirama
Wirama adalah suatu pola untuk mencapai gerakan yang harmonis. di dalamnya
terdapat pengaturan dinamika seperi aksen dan tempo tarian. ada dua macam
irama untuk tari.
Wirama tandak : adalah wirama yang ajeg (tetap) dan murni dengan ketukan dan
aksen yang berulng-ulang dan teratur. dalam wirama tandak, gerak tari dan musik
lebih mudah disusun. seorang dapat bergerak langsung mengikuti ketukan sekali,
ketukan mengganda, ketukan menigakali, atau dapat pula membuat gerakan
sinkop (berlawanan dengan gerakan musiknya)
Wirama bebas : adalah wirama yang tidak selalu memiliki ketukan dengan akses
yang berulang- ulang dan teratur.
3. Wirasa
Wirasa merupakan tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam tarian. seperti :
tegas, lembut, gembira dan sedih, yang mengekspresikan melalui gerakan dan
mimik wajah sehingga melahirkan keindahan.
Indah dalam tari tidak sekedar bagus, tetapi sesuai dengan jenis gerakan dan
karakter. misalnya, gerak keupat yang halus akan indah jika ditarikan oleh peran
arjun, tetapi gerak tersebut tidak indah jika ditarikan oleh peran raksasa. Dengan
demikian, gerak indah itu tidak hanya gerak yang halus dan lembut saja. tapi, gerak
yang tegas, kasar dan aneh pun dapat merupakan gerak yang indah jika sesuai
dengan kondisi tariannya.
Tari Tunggal
Tari tunggal adalah tari yang dibawakan oleh seorang penari saja. Contohnya tari
Gambyong dari Surakarta. Namun tari tunggal juga dapat ditarikan oleh banyak
penari. Beberapa contoh tarian tunggal Nusantara antara lain :
Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
Tari Gandrung dari Banyuwangi Jawa Timur
Tari Taledhek dari Jawa timur
Tari Berpasangan
Tari ini ditarikan secara berpasangan oleh dua orang penari, pasangan bisa pria
semua, wanita semua, ataupun pria dan wanita. Rangkaian gerak tari jenis
berpasangan saling mengisi,melengkapi,dan terdapat interaksi dan respons gerak
antar penarinya. Beberapa contoh tari berpasangan antara lain :
Tari Gandrung (Banyuwangi, Jawa Timur)
Tari Remo (Jawa Timur)
Tari salipuk (Nganjuk, Jawa Timur)
Tari Serampang dua belas (Sumatera Utara)
Tari Cokek (Betawi),
Tari Kelompok
Tari kelompok ditarikan oleh lebih dari dua orang penari. Gerak yang dilakukan
oleh penari belum tentu sama, sebab setiap penari kadang-kadang mempunyai
peran yang berbeda. Posisi penari pada saat menari juga diatur. Penari yang satu
dengan yang lainya harus bisa bekerja sama. Contoh tarian kelompok antara lain :
Tari Serimpi (Yogyakarta), Tari Datun (Kalimantan Timur), Tari Kecak, Tari Baris
Gede, Pendhet (Bali). Tari Saman, Seudati (NAD), Tari Cakalele(Maluku), dan Tari
Tor Tor(Sumatera Utara), Tari Poco-Poco(Sulawesi Utara), Tari Sajojo(Papua), Tari
Kuda Lumping, Gambyong (Jawa Tengah).
TariMassal
Tari massal adalah tari yang dilakukan oleh banyak penari,
dengan ragam gerak yang sama , dan antara penari satu dengan
yang lain tidak ada jalinan gerak yang saling melengkapi
Jenis-jenis seni tari berdasarkan fungsinya
Sarana upacara tari jenis ini sebagai sarana upacara banyak macamnya, seperti untuk upacara
keagamaan atau upacara penting lainya. contohnya adalah tari pendet dari Bali yang digunakan saat
upacara keagamaan, para penari membawa bokor yang berisi bunga sebagai sesaji untuk persembahan.
Selain itu ada tari Gantar dari Kalimantan, disajikan saat upacara adat selamatan untuk Dewi Sri.
Sarana Hiburan tari jenis ini tujuannya untuk menghibur penonton, biasanya penonton yang ikut
terhibur juga ikut menari karena lagunya enak dan mengasyikkan. Contoh tari hiburan adalah tari Tayub
dari Jawa Tengah, ini adalah tari hiburan yang dipertunjukkan sehabis panen. Contoh lainnya ada juga tari
Giring-Giring dari Kalimantan, tari Serampang Duabelas dari Sumatera dan tari Maengket.
Sarana Penyaluran Terapi tari jenis ini ditunjukkan untuk yang berkebutuhan khusus seperti penyandang
cacat fisik. Penyalurannya dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Sarana Pendidikan -tari jenis ini mempunyai tujuan untuk mendidik anak agar bersikap dewasa dan
terjaga dari pergaulan yang melanggar norma-norma.
Sarana Pergaulan -tari jenis ini merupakan tari yang melibatkan beberapa orang. maka dari itu kegiatan itu
bisa berfungsi sebagai sarana pergaulan
Sarana Pertunjukkan -tari jenis ini dipentaskan atau dipertunjukkan dengan persiapan yang matang dari
segi artistik, koreografi, interpretasi, konsepsional dan tema yang menarik. Tari pertunjukkan juga
mempunyai peran untuk mengembangkan pariwisata daerah. Salah satu contohnya adalah Sendratari
Ramayana yang dipertunjukkan untuk menarik para wisatawan yang datang ke Yogyakarta.
Sarana Katarsis katarsis artinya pembersihan jiwa. Seni tari ini sebagai sarana katarsis yang mudah
dilaksanakan oleh orang-0rang yang mempunyai penghayatan seni mendalam seperti para seniman.
Simbol dalam Seni Tari
Simbol dalam seni tari bukan berarti sebuah tanda, melainkan kelengkapan dari seni tari tersebut
yang dimaksudkan dengan kata simbol. Ada 3 simbol dalam seni tari yaitu gerak, busana dan riasan
wajah.
1. Simbol Gerak
Penciptaan tari menggunakan gerak sebagai simbol. Simbol gerak digunakan untuk menyampaikan
perasaan, cerita bahkan keinginan. Gerak tari dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya secara
gemulai, patah-patah atau dinamis. Cara melakukan gerak tari juga merupakan bentuk simbol. Tari
yang digerakan dengan cara gemulai menunjukkan kelembutan dan penuh perasaan. Gerak tari
yang dilakukan secara patah-patah menyimbolkan kekuatan dan ketegasan. Gerak tari yang
dilakukan secara dinamis menyimbolkan semangat, licah dan bertenaga.
Contoh yang lain adalah dalam gerak Tari Baris dari Bali. Gerak-gerak dalam tari baris menceritakan
ketangguhan para prajurit Bali di masa lalu. Kedua pundak penari diangkat hingga hampir setinggi
telinga. Kedua lengan yang nyaris selalu pada posisi horizontal dengan gerak yang tegas. Gerak khas
lainnya yang ada pada tari baris adalah selendet atau gerak delik mata penari yang senantiasa
berubah-ubah. Gerak ini menggambarkan sifat para prajurit yang senantiasa awas terhadap situasi
di sekitarnya.
Beberapa gerakan dalam tarian antara lain sebagai berikut :
Gerak Kepala, seperti : menggeleng, menunduk, menengadah, menengok, berputar
Gerak Tangan, seperti : melenggang, memutar pergelangan, merentangkan tangan
Gerak Badan, seperti : membungkuk, condong, tegak tegap
Gerak Kaki, seperti : berjalan ditempat, melangkah kiri kanan, berlari
2. Simbol Busana
Busana juga digunakan sebagai simbol dalam karya tari, Simbol busana dapat dilihat warna-warna
yang digunakan. Sebagai contoh penataan busana untuk Tari Merak dan Tari Topeng Menak Jingga.
Busana Tari Merak dibuat sedemikian hingga menyimbolkan burung merak yang anggun. Busana
Tari Topeng Menak Jingga didominasi warna merah. Warna merah untuk menyimbolkan watak
Menak Jingga yang galak, kejam, dan serakah.
Simbol busana juga dapat dilihat pada tari Cenderawasih dari Bali. Busana ditata sedemikian rupa,
sehingga Tari Cendrawasih dari Bali ini menggambarkan keindahan dan keelokan burung
cendrawasih di Lombok dan di pegunungan Irian Jaya.
3. Tata rias
Dalam melakukan tarian, diperlukan untuk menciptakan wajah yang sesuai
dengan karakter tari. Simbol tata rias wajah dapat dilihat dari wajah penari
setelah dirias. Fungsi tata rias antara lain untuk mengubah karakter
pribadi menjadi karakter tokoh yang sedang dibawakan dan khususnya
untuk memperkuat ekspresi, juga untuk menambah daya tarik penampilan
POLA LANTAI
Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan
pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk menari. Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking
(penguasaan panggung) seoarang penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak.
Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan. Ada beberapa macam pola lantai
pada tarian, antara lain :
Pola lantai vertikal : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke
belakang atau sebaliknya.
Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke samping.
Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri.
Pola lantai melingkar : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis lingkaran.
acam - Macam Ragam Gerak Tari :
Ragam Gerak Tari Klasik yaitu gerak tari yang banyak menggunakan gerak murni dan gerak
ekspresif serta imitatif yang telah distilir atau diperhalus. Tema gerakannya juga menirukan kegiatan
manusia dan perangai hewan tetapi gerakannya sudah terpilih dan mempunyai nilai simbolik
dengan patokan atau pola pola gerak yang sudah ditentukan.
Ragam Gerak Tari Kerakyatan yaitu gerak tari yang banyak menggunakan imitatif dan ekspresif.
Gerakannya menirukan kegiatan dan emosi manusia sampai menirukan perangai binatang.
Ragam Gerak Tari Kreasi Baru yaitu gerak tari yang dibentuk dari paduan beberapa ragam gerak tari
tradisional sehingga menjadi bentuk baru. Bentuk baru ini terasa lebih dinamis dan energik karena
didukung oleh generasi muda dan ditata oleh koreografer yang kreatif
1. Tari Tradisional Kalimantan Timur
- Tari Gantar
Tari Gantar merupakan tarian tradisional yang termasuk tari pergaulan antara muda mudi dari suku suku Dayak Benuaq dan Dayak
Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Tari Gantar menggambarkan kegembiraan dan keramahtamahan suku Dayak
dalam menyambut tamu yang berkunjung ke Kalimantan Timur.

Tari Gantar berdasar gerakannya dibedakan menjadi 3, yaitu :


a. Gantar Rayatn
Jenis Tari Gantar ini alatnya hanya satu yaitu Gantar (kayu yang panjang), pada ujung tongkat tersebut diikatkan/digantung tengkorak
manusia yang dibungkus dengan kain merah dan dihiasi dengan Ibus. Mereka menari berkeliling sambil menyanyi, dipinggang penari
terikat mandau. Apabila tidak memegang tongkat, mereka mengelewai (melambaikan tangan sesuai irama).
b. Gantar Busai
b. Gantar Busai
Jenis tari ini hanya membawa sepotong bambu yang diisi dengan biji-bijian yang dipegang tangan sebelah kanan sedangkan tangan kiri
tidak membawa apa-apa (kosong) waktu menari dilambai-lambaikan sesuai irama, sedangkan bambunya berukuran 50cm diberi dua
belas gelang agar berbunyi gemerincing jika digerakkan. Jumlah bambu atau gantar tersebut sesuai dengan jumlah penarinya. Mereka
menari berkelompok-kelompok, kadang ada yang Ngloak (menari sambil saling memupuki dengan pupur basah)
c. Gantar Senak dan Kusak
Jenis Tari Gantar ini, penarinya menggunakan dua peralatan tari yaitu Senak (tongkat) yang dipegang tangan kiri. Sedangkan Kusak
(bambu) yang dipegang tangan kanan, yang berisi biji-bijian supaya nyaring bunyinya. Kusak dipegang tangan kanan dengan telapak
tangan telentang dan siku ditekuk. Senak biasanya berukuran satu sampai seperempat meter, sedangkan Kusak dengan 30cm yang diisi
dengan biji-bijian dan ujungnya di beri penutup yang disebut dengan Ibus.
Tari Gantar yang berasal dari Kalimantan Timur ini konon sejarahnya berasal dari kekecewaan 2 orang gadis anak dari Oling Bayatn.
Kedua gadis yang bernama Dewi Ruda dan Dewi Bela ini menyaksikan ayah kandungnya dibunuh oleh Dolonong Utak Dolonong Payang
yang berniat jahat untuk dapat menikahi ibu mereka. Setelah beranjak dewasa, kedua gadis ini merencanakan untuk membunuh ayah
tirinya, dan kesempatan tersebutpun tiba. Ketika Dolonong Utak sedang beristirahat, kedua gadis ini membunuhnya dengan sumpit
yang mereka bawa.
Setelah diketahui bahwa Ayah tirinya meninggal kedua putri tersebut senang, keduanya bersuka cita dan mengungkapkannya dengan
menari-nari berdua. Dan sebagai musiknya mereka mencari sepotong bambu pendek dan mengisinya dengan biji-bijian. Ungkapan
kepuasan membunuh Dolonong Utak itu di lakukan hingga beberapa har, dan tarian tersebut dipercaya masyarakat Kalimantan Barat
sebagai cikal bakal tari Gantar.
2. Tari Tradisional Kalimantan Timur - Tari Kancet Ledo / Tari Gong
Tari Kancet Ledo atau disebut juga Tari Gong merupakan salah satu ekspresi seni masyarakat Dayak yang mendiami Kalimantan Timur.
Tari Gong adalah tari yang mengekspresikan tentang kelembutan seorang wanita dengan menari di atas Gong dengan gerakan yang lemah lembut
dan penuh keseimbangan. Tari ini mengungkapkan kecantikan, kepandaian dan lemah lembut gerakan tari. Sesuai dengan nama tarinya, tari Gong
ditarikan di atas sebuah Gong, diiringi dengan alat musik Sapeq ( alat musik yang dipetik seperti kecapi).
Penari Gong menggunakan busana berupa baju manik dan Taah ( pakaian khas wanita yang terdiri dari kain beludru yang dihiasi manik-manik, yang
dipakai dengan cara dililitkan pada pinggang, yang masing-masing ujung tali dililitkan dan berhenti di pusar ), serta perlengkapan lainnya yang
digunakan Lavung ( Topi yang dibuat dari rotan dan terdapat corak-corak sesuai dengan corak baju dan Taah), dan kalung yang terbuat dari manik-
manik yang berwarna dan gigi atau taring Macan, dan bulu burung Enggang yang dikenakan di kedua belah tangan penari.
Kesederhanaan tari Gong terlihat pada gerak dan musik. Gerak pada tari Gong hanya beberapa segmen tubuh saja yang bergerak, serta bentuk
gerakannya diulang- ulang pada saat penari menuju Gong, saat berada di atas Gong dan turun dari Gong. Tari Gong memiliki gerak kaki yang
sederhana dalam melangkah dan ayunan tubuh dan tangan yang lemah lembut. Kostum yang digunakan sangat mewah karena terbuat dari manik-
manik yang dirangkai menjadi motif motif binatang seperti motif Kalung Aso (Naga Anjing), pola permainan musik yang mendukung tarian ini datar
tidak terjadi pergantian iringan dari awal hingga akhir tari.
Dilihat dari gerak dan tatapan mata yang dimiliki lembut dan lincah karena disamakan dengan sifat seekor burung, di mana burung mempunyai sifat
yang cepat, lembut dan lincah. Bentuk gerak dalam tari Gong ini tergolong sederhana, gerak yang merupakan ekspresi yang menirukan gerak hewan
tiruannya seperti burung Enggang. Penari melakukan gerakan-gerakan yang sederhana dan mudah. Dalam gerak yang melambangkan hubungan
manusian dengan burung Enggang terlihat dalam gemulai gerak tangan, tubuh dan kaki. Gerak pelan pada tangan mengibaratkan kepak sayap
burung Enggang.

Anda mungkin juga menyukai