Anda di halaman 1dari 10

PENDEKATA

N MITOPOIK
Elifiati Eftifta N. (2101420076)
Habibah Isnaini M. (2101420077)
Pendekatan motopoik (myhtopoic) secara etimologi
berasal dari kata “myth” yang berarti mitos, yaitu
imaji atau khayalan.
Pendekatan sudah dimulai sejak lama, yaitu
sebelum lahirnya pendekatan objektif dengan teori
Definisi strukturalisme.

Mitopoik
MITOS
Tradisional Modern
Mitos memiliki kesejajaran Mitos merupakan hubungan dengan
dengan fabel dan legenda. masa lampau sebagai citra
Mitos adalah cerita anonim yang primordial dan arketipe (Rohrberger
berakar dalam kebudayaan dan Woods, 1971: 11- 13).
primitif. Mitos adalah struktur cerita itu
sendiri.
sarnya para
la m m en ci pt ak an karya seni pada da
Da a lampau,
an m em an fa at ka n ketaksadaran mas
senim ng
te rd iri at as ke ta k sadaran personal ya
yang enesis)
a d al am ke hi d up an sekarang (ontog
diterim terima
impersonal yang di
Karya sastra jelas bukan mitos, dan ketaksaadaran engan,
ang (filogenesis). D
tetapi sebagai bentuk estetis melalui nenek moy rang
ng ar an g tid ak m enggunakan semba
karya sastra adalah manifestasi demikian pe ut Plato,
itos da la m st ru kt ur ceritanya. Menur
m an mitos
mitos itu sendiri.
lah sa tu st ru kt ur yang identik deng
sa ). Jadi plot
pl ot . (N y om an Khuta R, 2004: 67
adal ah ik.
pendekatan mitopo
menjadi dasar dari
Pendekatan mitopoik dianggap paling
pluralis sebab memasukkan hampir
semua unsur kebudayaan, seperti:
sejarah, sosiologi, antropologi,
psikologi, agama, filsafat, dan Vredenbreght (1983: 5) menyebutnya sebagai
kesenian. pendekatan holistis, yang berarti bahwa semua
faktor diperhitungkan secara keseluruhan,
saling bergantung satu sama lain untuk
kepentingan semua.
Maka dalam pendekatan mitopoik peneliti
harus sadar bahwa keragaman data harus
dipahami secara metodologis sehingga
diperoleh makna yang tunggal.
Keanakaragaman permasalahan kebudayaan
Indonesia, ter­masuk karya sastranya, memberikan
peluang yang men­janjikan bagi perkembangan
pendekatan mitopoik. Pema­haman sastra
Indonesia adalah pemahaman menyeluruh ter­
hadap aspek-aspek kebudayaan yang
melatarbelakanginya.
Tahapan analisis menggunakan pendekatan mitopoik

Memahami menganalisis unsur- menyatukan unsur-


keseluruhan isi dan unsur karya sastra unsur tersebut
alur karya sastra yang berkaitan dengan sehingga menjadi
mitos suatu mitos
2 4 6

1 3 5
mengidentifikasi unsur- menunjukkan adanya menemukan unsur
unsur karya sastra yang keterkaitan antar unsur mitos yang ada
berkaitan dengan mitos yang telah di analisis dalam teks sastra
atau suatu kepercayaan
terhadap hal-hal tertentu.
Analisis Puisi Menggunakan Pendekatan Mitopoik
Senja di Pelabuhan Kecil Hasil Analisis
Buat Sri Ayati Pada puisi di atas tampak bahwa si penyair menceritakan
Ini kota tidak ada yang mencari cinta kesedihannya karena memendam cinta. Puisi ini ditulis Chairil
Anwar ketika ia menjadi penyiar radio Jepang dan jatuh cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita pada Sri Ayati, tetapi ia tak dapat mengungkapkannya. Melalui
puisi ini Chairil Anwar menggambarkan perasaan cintanya
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlau
kepada Sri yang terselubung kabut kesedihan karena cinta itu
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut. tak hendak ia ungkapkan. Hal ini tampak pada lirik “Ini kota
tidak ada yang mencari cinta” dan “Kapal perahu tiada berlaut”.
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang Plot atau alur penceritaan puisi tersebut digambarkan dengan
menyinggung muram, desir hari lari berenang senja di sebuah pelabuhan kecil dimana suasana pelabuhan
tersebut seakan-akan sangat suram dan menyedihkan.
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak Sedangkan dari segi makna pelabuhan kecil yang dimaksud oleh
penyair bukanlah pelabuhan yang dilihat olehnya, tetapi bahwa
dan kini, tanah, air tidur, hilang ombak. pelabuhan adalah dirinya yang tak punya tempat untuk
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menambatkan cinta. Mitos dalam arti keyakinan atau
kepercayaan dalam puisi tersebut adalah cinta tak harus dimiliki,
menyisir semenanjung, masih pengap harap sebagaimana yang berlaku sejak karya-karya sastra terdahulu
seperti Romeo-Juliet karya Shakespeares.
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.
Chairil Anwar, 1946
Kesimpulan
Pendekatan mitopoik bukanlah pendekatan gabungan yang
tak terarah hanya karena terlalu banyak memasukkan data.
Dalam hubungan inilah diperlukan teori dan metode yang
berfungsi untuk mengorganisasikan data yang masuk.
Dengan kata lain, dalam pendekatan mitopik peneliti
seharusnya sadar bahwa keragaman data haruslah dipahami
secara metodologis sehingga diperoleh makna yang tunggal.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai