(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, sopan santun, disiplin dan tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong) percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam jangkauan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan tampak
kejadian alam.
4. Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menggunakan Bahasa Jawa untuk memahami informasi secara lisan dan tulis sebagai
bentuk dari rasa menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Jawa sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa
2. Menunjukkan perilaku jujur dalam menanggapi isi bacaan sastra tentanglegendayang
dibuat oleh orang lain sebagai karya seni masyarakat Indonesia yang penuh makna
3. Menunjukkan perilaku tanggung jawab dalam menanggapi pertanyaan tentang legenda
yang penuh makna
4. Menunjukkan perilaku santun dalam menjawab pertanyaan dan menanggapi
legendasebagai kekayaan budaya dan sejarah
5. Memahami isi teks cerita legenda
6. Mengindentifikasi unsur-unsur yang terdapat dalam cerita legenda, serta
7. Menceritakan kembali isi cerita legenda dengan menggunakan bahasa dari daerahnya.
Karakter yang dikembangkan:
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong-royong
Integritas
D. Materi Pembelajaran
Fakta Konsep Prosedur Metakognitif
Teks legenda Definisi teks Cara Melalui membaca
legenda menentukan peserta didik dapat
berisi pelajaran
Jenis teks gagasan memahami isi
luhur untuk legenda pokok cerita legenda
Fungsi atau legenda/ bahasa Jawa baik
kehidupan
kegunaan cerita rakyat dalam ragam
manusia. cerita ngoko maupun
rakyat/ krama.
legenda
Gagasan
pokok cerita
legenda
Materi reguler :
Membaca teks Legenda “ Dumadine Candhi Prambanan”
Menemukan kata-kata sulit dalam teks legenda
Menyebutkan pokok-pokok isi teks legenda
Materi Pengayaan :
Menceritakan kembali isi teks Legenda “Dumadine Candhi Prambanan” dengan ragam
krama
Materi Remidial :
Membaca teks Legenda “Dumadine Candhi Prambanan”
Menjawab pertanyaan berdasarkan isi cerita legenda “Dumadine Candhi Prambanan”
Sintak :
a. Pembelajaran membangun konteks
b. Pembelajaran berbasis teks
c. Pembelajaran diskusi kelompok
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
Apabila materi/tema/ projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat
menceritakan kembali cerita legenda yang ada di Jawa
Tengah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti 65
menit
Dalam kegiatan inti, peserta didik melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
Membaca :
Peserta didik mendengarkan cerita legenda untuk
membangun konteks pembelajaran, dengan sikap peduli
dan jujur
Mengamati berbagai bentuk dan jenis cerita legenda untuk
membangun konteks pembelajaran legenda.
Teks cerita legenda “Dumadine Candhi Prambanan”
Problem Peserta didik dengan atau tanpa bantuan guru bertanya
statement jawab tentang kata-kata sulit yang terdapat dalam wacana
(pertanyaan/ legenda yang dibaca.
identifikasi Peserta didik mengajukan dan menjawab pertanyaan
masalah) tentang legenda yang dibaca dalam ragam ngoko dan
krama.
Data Peserta didik dengan atau tanpa bantuan guru berdiskusi
tentang isi legenda.
collection
Peserta didik secara berkelompok menjawab pertanyaan-
(pengumpulan pertanyaan yang berhubungan dengan teks tersebut
data) dengan sikap tanggung jawab, peduli, jujur.
Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai
legendasebagai khasanah budaya lokal yang arif dan
bermanfaat untuk teladan dalam bersikap dengan sikap
responsif dan peduli
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang
legenda dengan sikap responsif dan peduli
Data Peserta didik dengan atau tanpa bantuan guru menuliskan
isi legenda yang didengarkan dalam ragam ngoko.
processing
Peserta didik menulis kembali cerita legenda secara
(pengolahan tertulis dengan bahasanya sendiri dengan sikap penuh
Data) tanggung jawab
Verification Peserta didik menceritakan kembali cerita legenda dengan
bimbingan guru menggunakan bahasa krama dengan
(pembuktian)
santun dan menggunakan bahasa Jawa yang baik dan
benar,
Generalizatio Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
(menarik berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kesimpulan)
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang isi cerita legenda
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berupa
soal HOTS :
a. “Dumadine Candhi Prambanan” klebu cerita
legendha kang ngemot piwulang apa wae? Sebutna
lan jelasna kanthi trep karo kahanan jaman saiki.
b. Ceritakna maneh cerita legenda sing wis kokwaca
mau nganggo basamu dhewe!
Kegiatan Penutup 5 menit
H. PENILAIAN
1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : observasi
b. Bentuk Instrumen : lembar observasi
c. Kisi-kisi :
Skor
Sikap/nilai
1 2 3 4
1. Berdoa sebelum dan sesudah mempelajari teks
cerita legenda.
Keterangan:
1 = tidak pernah 3 = sering
2 = kadang-kadang 4 = selalu
Penilaian sikap sosial dalam kegiatan menanggapi hasil karya teman dan
berkarya
Nama : ______________________________
Kelas : ______________________________
Petunjuk:
Berilah tanda silang (X) sesuai dengan kondisi peserta didik. (Diisi oleh guru)
Pilihan
No. Pernyataan
Ya Tidak
1. Menghargai orang lain dalam menanggapi karya teman
2. Menghargai orang lain dalam berkarya
3. Bersikap disiplin dalam menanggapi karya teman
4. Bersikap disiplin dalam mengungkapkan isi wacana
tentang peristiwa.
Pedoman Penskoran:
Pilihan “Ya” diberi skor 1, sedangkan pilihan “Tidak” diberi skor 0. Karena soal
berjumlah 4 butir, maka jumlah skor berkisar antara 0 sampai 4.
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Tes uraian
c. Kisi-kisi :
Nama : ______________________________
Kelas : ______________________________
Soal :
Isenana cecek-cecek ing ngisor iki kanthi trep!
1. Wacanen !
2.
1. Golekana tegese tembung-tembung iki
a. tlatah
b. gemah ripah loh jinawi
c. cecongkrahan
2. Panggonan kedadeane prastawa Asal-usule Desa Nglimut Kendal, kasebut
nglimut amarga ?
3. Sapa bae paraga ing legenda “Dumadine Candhi Prambanan” ? Kepiye wateke?
Tulisen !
4. Apa pitutur luhur sing kamot ing legenda “Dumadine Candhi Prambanan” ?
Tulisen salah siji bae !
5. Apa ancase masarakat biyen nggawe crita legenda?
Kunci Jawaban :
1. a. tlatah = papan / panggonan
b. gemah ripah loh jinawi = subur makmur
c. cecongkrahan = padu
2. Panggonan kedadeane prastawa Asal-usule Desa Nglimut Kendal, kasebut
nglimut amarga saben disawang saka kadohan papan kasebut katon gemah ripah,
sawise dicedhaki ilang utawa nglimuni/ ngilang, mung wujud papan amba kang
dituwuhi suket. Mula, wong wektu iku ngarani Nglimut tegese nylamur, ilang.
3. Bandungbandawasa : kejem, srakah nanging saguh ing jangji
Rara Jonggrang : wanodya ayu kang nyimpen rasa drengki marang Bandung
amarga merjaya ramane, cidra ing jangji amarga ora gelem dipek bojo Bandung.
4. Murid kudu ngrampungi kwajiban kang wis disaguhi.
5. Masarakat biyen nggawe crita ancase kanggo mulang para putra wayah supaya
bisa jupuk piwulang kang becik saka crita mau; kanggo plipur utawa hiburan;
kanggo ngagungake para leluhur sadurunge; legenda ugi klebu kapracayan lokal,
lan sapiturute.
Pedoman Penskoran:
Skor jawaban benar untuk soal no 1 dan 2 = 0 – 2
Skor jawaban benar untuk soal 3 dan 4 =0- 3
Skor maksimal 10.
4. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Tes praktik
b. Bentuk Instrumen : Tes uji petik kerja dan produk
c. Kisi-kisi :
Nama : ______________________________
Kelas : ______________________________
Soal:
1. Tulisen pokok-pokok isine alinea 1-6 legenda “Dumadine Desa Banyu Mudal”
kanthi ringkes bae.
2. Critakna maneh isine legenda “Dumadine Desa Banyu Mudal” manut pokok-
pokok ringkesanmu mau nganggo basa krama !
Kriteria
Aspek yang dinilai
1 2 3 4
No.
1 Ketepatan isi pokok alinea
2 Ketepatan isi cerita.
3 Ketepatan bahasa krama yang dipakai
Keterangan:
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
3 = Baik 1 = Kurang
A. Legenda yaiku saka tembung basa latin” legere” tegese crita prosa rakyat kang
dicritakake lan dipercaya minangka kedadean kang dumadi temenan. Mula saka iku,
legendha kerep dianggep”sejarah kolektif” Sanadyan legendha iku isine kaya denen
sejarah, nanging sok ngemu crita kang ora nalar utawa bab sing gaib. Dadi isi crita
legendha iku ana kang adhedhasar sejarah, ana uga kang mung pangangen-angen bae.
Legendha diwarisake kanthi lesa ,mula-mula crita legendha akehe wis ngalami owah
gingsir kang ndadekake geseh utawa sansaya adoh saka crita asline.
Cethane legendha yaiku crita kang dipercaya lan isine nyritakake dumadine
sawijining panggonan/tlatah.
Bagian legedha yaiku:
Tema utawa pokok karangan/crita
Paraga, yaiku kang maragakake crita. Paraga ana paraga utama lan paraga
tambahan. Adhedhasar watak, ana paraga kang duwe watak protagonist(becik) lan
antagonis(ala)
Latar crita, iku bisa awujud latar panggonan, ana uga latar wektu utawa
swasana/kahanan. Tuladha latar panggonan: ing sawah, ing alas, ing pasar lan
liyane. Dene latar swasana tuladhane : sawijining wengi, ing dina Minggu, Setaun
kepungkur lan sapanunggalane.
Alur crita uga diarani mlakune crita wiwit sepisanan nganti pungkasan. Alur crita
kaperang : alur maju, alur mundur lan alur campuran.
Amanat crita uga diarani piwulang becik sing metu saka isine crita. Piwulang
becik iki kang dikarepake dening pengarang marang sapa bae.