Anda di halaman 1dari 6

A.

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT DENGAN


MENGGUNAKAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPING) PADA
SISWA KELAS IX DI MTs BONGAS TAHUN AJARAN 2018/2019

B. Latar Belakang Masalah Penelitian


Menulis merupakaan kegiatan yang dilakukan sehari-hari, kegiatan
menulis dapat dilakukan dengan alat manual ataupun dengan alat canggih seperti
dijaman moderen sekarang ini. Menulis juga bisa dilakukan oleh siapa saja
mulai dari anak-anak usia dini hingga dewasa. Tetapi tidak bisa dipungkiri
menulis jadi salah salah satu aktifitas yang susah untuk dilakukan. Hal ini
disebabkan keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif yang hanya
dapat diperoleh sesudah keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Hal
ini pula yang menyebakan keterampilan menulis merupakan keterampilan
berbahasa yang dianggap paling sulit. Padahal dengan menulis kita dapat
mencurahkan isi hati atau sekedar mengisi waktu luang.
Sebagaimana dikemukakaan oleh Sobandi (2014, hlm. 3) bahwa “pada
hakikatnya kemampuan menulis merupakan sarana untuk berkomunikasi, atau
bekal melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Namun perlu diketahui
bahwa setiap mendapatkan tugas menulis siswa seringkali mengalami kesulitan.
Kesulitan tersebut dapat berupa kesulitan dalam pemilihan kosakata yang tepat,
kurang lancar menulis, maupun kurang jelas dalam mengungkapkan
gagasannya. Kosakata sebagai salah satu unsur bahasa memegang peranan
penting dalam kegiatan menulis. Melalui kosakata kita dapat mendeskripsikan
pikiran, gagasan, serta perasaan tentang rendahnya kemampuan menulis
karangan.”
Keterampilan menulis masih sangat terbatas dikalangan siswa, terlebih
lagi untuk dapat menulis karangan sederhana sekalipun terkadang siswa
kesulitan untuk menyusun kalimat secara runtun dan mengembangkan karangan
sederhana yang kreatif dan imajinatif, sehingga siswa perlu dipacu dengan
menggunakan teknik dan media yang menarik, siswa diharapkan dapat lebih
kreatif dan imajinatif dalam menuangkan tulisannya sehingga tidak kehabisan
kata-kata dalam menulis karangan sederhana. Menulis karangan sedehana
dibutuhkan adanya ketelitian, kepaduan, keruntutan dan kelogisan antar kalimat
yang lain, antara paragraf dengan paragraf berikutnya sehinga dapat
menghasilkan tulisan yang baik dan utuh.
Pada kesempatan kali ini saya akan meneliti tentang kesulitan anak
dalam menentukan kaidah kebahasaan, kesulitan mencari isnpirasi, kesulitan
menentukan kata sindiran dan kesulitan menggunakan bahasa yang santun pada
teks Anekdot.

Maka dari itu, saya menerapkan sebuah model dalam penulisan tek
anekdot ini, yaitu, model Select and Assamble. Model pembelajaran Select and
Assamble adalah salah satu dari sekian model pembelajaran. Select adalah kata
dalam bahasa inggris yang berarti memilih dan Assamble yang berarti
mengumpulkan, merakitkan (Shadlily,hlm 3. 2014) jadi secara harfiah frasa
select and assemble berarti memilih dan mengaitkan atau memilih lalu
mengaitkan.

Semoga dengan diterapkannya model pembelajaran Select and Assamble


dalam pembelajaran menulis teks anekdot ini dapat meningkatkan kembali
kreatifitas siswa dan penulisan siswa kelas IX di MTs Bongas ini.

C. Rumusan Masalah Penelitian


1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis teks anekdot pada siswa
dalam pembelajaran yang menggunakan model Select and Assamble dengan
yang menggunakan model Discovery Learning ?
2. Bagaimana gambaran kinerja siswa pada :
a. Implementasi pembelajaran menulis teks anekdot dengan menggunakan
model Select and Assamble
b. Implementasi pembelajaran menulis teks anekdot dengan menggunakan
model Discovery Learning.
c. Saat menyelesaikan soal-soal dan tugas-tugas untuk mengukur
kemampuan menulis teks anekdot.
D. Tujuan Masalah
1. Mengetahui perbedaan kemampuan menulis teks anekdot pada siswa dalam
pembelajaran yang menggunakan model Select and Assamble dengan yang
menggunakan model Discovery Learning.
2. Untuk mengetahui gambaran kinerja siswa :
a. Implementasi pembelajaran menulis teks anekdot dengan menggunakan
model Select and Assamble .
b. Implementasi pembelajaran menulis teks anekdot dengan menggunakan
model Discovery Learning.
c. Untuk memaparkan gambaran kinerja siswa saat menyelesaikan soal-soal
atau tugas-tugas menulis teks anekdot.

E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat memilik manfaat baik secara teoretis maupun
secara praktis.
1. Manfaat Teoretis
Manfaat dari penelitian ini dapat menjadikan siswa inspirasi dan
mendapatkan pemecahan masalah dari masalah yang terdapat dalam
penulisan teks anekdot ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Sebagai pertimbangan penyempurnaan dalam proses pembelajaran serta
menjadi referensi model pembelajaran yang baik di gunakan dalam
proses pembelajaran teks anekdot.
b. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa terhadap proses
pembeljaran teks anekdot.
c. Bagi Sekolah
Dapat menjadikan evaluasi bagi sekolah untuk siswa terhadap proses
pembelajaran menulis.
d. Bagi Peneliti
Agar dapat mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa dalam
pembelajaran khususnya pada pembelajaran menulis tek anekdot.

F. Anggapan Dasar Penelitian


Penelitian ini memiliki anggapan dasar sebagai berikut :
1. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang yang dikerjakan oleh seorang guru
dan siswa yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
2. Menulis merupakan suatu aktivitas berbahasa.
3. Teks anekdot juga merupakan teks yang berisi tentang humor atau lucu
tetapi mengandung makna.
4. Select and Assamble merupakan sebuah model pembelajaran yang akan
memilih dan mengaitkan.

G. Hipotesis Penelitian
Terdapat perbedaan antara kelas eksperimen yang menggunakan model
select dan assamble dan kelas kontrol yang menggunakan model Discovery
Learning. Yaitu jika pada kelas eksperimen mendapatkan hasil yang di inginkan
yaitu siswa dapat menambah pengetahuan dalam kaidah kebahasaan dan yang
lainnya. Tetapi pada kelas kontrol yang menggunakan model Discovery
Learning hanya beberapa siswa saja yang memiliki peningkatan pada
pembelajaran tek anekdot ini.

H. Definisi Operasional.
1. Pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik.
2. Menulis adalah salah satu keterampilan yang tidak disukai oleh semua orang,
apalagi menulis dalam konteks akademik.
Menulis dapat didefinisikan sebagai “Suatu kegiatan penyampaian pesan
(komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya”.
menulis adalah menemukan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang
lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
mengungkapkan bahwa keterampilan menulis pada hakikatnya bukan
sekedar kemampuan menulis simbol-simbol grafis sehingga berbentuk kata,
dan kata-kata dapat disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu,
melainkan keterampilan menulis adalah kemampuan menuangkan buah
pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara
utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat
dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.

3. Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur


humor(lucu) dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan berupa
sindiran lucu.

Teks Anekdot adalah cerita yang dapat membuat orang tertawa, tetapi
memiliki makna. Anekdot merupakan teks sejarah yang ditulis dengan cara
menarik. Tak hanya itu, menurut Gossman, anekdot juga merupakan salah
satu teks yang turut berperan serta dalam mengubah dunia melalui salah satu
unsur khas dari anekdot, yakni peristiwa nyata yang singkat sekaligus
memikat. Anekdot merupakan suatu cerita singkat mengenai seseorang atau
suatu insiden.

4. Selecst adalah kata dalam bahasa inggris yang berarti memilih dan Assamble
yang berarti mengumpulkan, merakitkan (Shadlily,hlm,3 2014) jadi secara
harfiah frasa select and assemble berarti memilih dan mengaitkan atau
memilih lalu mengaitkan.
I. Landasan Teori
J. Metode dan Teknik Penelitian
K. Populasi dan Sampel Penelitian
L. Prosedur Penilitian
M. Instrumen Pengumpulan Data
N. Teknik Analisis Data
O. Jadwal Penelitian
P. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai