Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

DI
S
U
S
U
N
OLEH

REGINA PAPUTUNGAN
PUTRI PAPUTUNGAN
RISANTI MOKODOMPIT
DISKI DARMAWAN RAUPU

SMP COKROAMINOTO KOTAMOBAGU


TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas berkat dan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang
sudah membantu kami dalam penulisan makalah ini
Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari guru
mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai syarat untuk mengikuti Ujian
Nasional yang tak lama lagi akan segera dilaksanakan.
Demikianlah kata pengantar yang dapat kami sampaikan, kami
menyadari bahwa kam adalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan, oleh karena itu kami meminta maaf jika ada kata-kata yang
salah atau kurang mengenakkan di hati. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih, kritik dan saran sangat saya harapkan.

penyusun
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Sastra
B. Cerpen
C. Novel
D. Drama
E. Perbedaan Cepen, Novel dan Drama

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dewasa ini, banyak teman siswa siswa yang kurang memahami akan arti cerpen,
novel dan drama serta unsure-unsur yang terkandung didalamnya , dengan
demikian maka dibuatlah makalah ini yang bertujuan untuk mempermudah
siswa-siswi dalam memahami cerpen, novel, dan drama serta unsur-unsur yang
terkandung didalamnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah untuk
memperjelas ,dan menghindari penyimpangan yang mungkin terjadi pada tujuan
penulisan. Rumusan ini antara lain:
1) Apa yang disebut dengan cerpen, novel, dan drama?
2) Apa ciri-ciri cerpen, novel, dan drama?
3) Unsur-unsur apa saja yang terdapat didalam cerpen, novel, dan drama?
4) Apa perbedaan cerpen, novel dan drama ?

C. Tujuan Penulisan
Dengan bertitik tolak pada perumusan masalah maka, tujuan yang ingin
dicapai dalam penulisan ini:
1) Untuk mengetahui arti dari carpen, novel, dan drama
2) Untuk mengetahu ciri-ciri cepen , novel, dan drama
3) Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen, novel, dan drama
4) Untuk mengetahui perbedaan cerpen, novel dan drama

D. Manfaat penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis berharap Siswa-siswi dapat mengetahui
lebih jelas tentan g cerpen, novel, dan drama berikut cirri-ciri dan unsur-unsur
yang terkandung didalamnya, semoga makalah ini dapat barmanfaat b agi
pembaca dan khususnya bagi penulis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KARYA SASTRA


Sastra Dalam Pengertian Umum
Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta
‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari
kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti
“alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk
merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti
atau keindahan tertentu.

Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi
sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi
lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah
sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang
menggeluti sastrawi, bukan sastra.

Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis
atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan
tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan
pengalaman atau pemikiran tertentu.

Sastra dibagi menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya sastra yang
tidak terikat sedangkan Puisi adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah
dan aturan tertentu. Contoh karya Sastra Puisi yaitu Puisi, Pantun, dan Syair
sedangkan contoh karya sastra Prosa yaitu Novel, Cerita/Cerpen, dan Drama.

. B. CERPEN
1.Pengertian Cerpen
Cerita pendek atau yang sering di singkat dengan Cerpen adalah sebuah
bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen biasanya tidak lebih dari 10.000 kata atau
kurang dari 10 halaman. Dibandingkan dengan novel cerpen cenderung lebih
kurang kompleks. Cerpen biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian
dan biasanya hanya memiliki 1 plot, setting tunggal,jangka waktunya singkat,
serta jumlah tokohnya terbatas.

Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli

 Sumardjo dan Saini


Menurut Sumardjo dan Saini, Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak
benar-benar terjadi, tetapi bisa saja terjadi kapanpun serta dimanapun
yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.
 Menurut KBBI
Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung arti
tuturan mengenai bagaimana sesuatu hal terjadi dan relatif pendek
berarti kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata
yang memberikan sebuah kesan dominan serta memusatkan hanya
pada satu tokoh saja dalam cerita pendek tersebut.
 Nugroho Notosusanto
Menurut Nugroho Notosusanto, Cerpen atau cerita pendek yaitu
sebuah cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau perkiraan
hanya 17 halaman kuarto dengan spasi rangkap serta terpusat pada
dirinya sendiri.
 Hendy
Menurut Hendy, Cerpen ialah suatu karangan yang berkisah pendek
yang mengandung kisahan tunggal.
 Aoh. K.H
Menurut Aoh. K.H, Cerpen merupakan salah satu karangan fiksi yang
biasa disebut juga dengan kisahan prosa pendek.
 J.S. Badudu
Menurut J.S. Badudu, Cerpen merupakan cerita yang hanya menjurus
serta terfokus pada satu peristiwa saja.
 H. B. Jassin
Menurut H. B. Jassin, Cerpen ialah sebuah cerita yang singkat yang
harus memiliki bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian, serta
penyelesaian.

2 Ciri- ciri Cerpen

 Jumlah kata kurang dari 10.000 kata


 lebih singkat dari pada novel
 berisi tentang cerita sehari-hari
 Penokohannya sederhana
 Bersifat fiktif
 Hanya punya 1 alur
 Habis dibaca sekali duduk
 Penggunaan kata kata yang mudah dipahami
 Hanya mengangkat beberapa peristiwa dalam hidup tidak seluruhnya

3.Jenis-Jenis cerpen

Berdasarkan jumlah katanya cerpen dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Cerpen mini (flash) adalah cerpen dengan jumlah kata antara 750-1.000
kata.
2. Cerpen yang ideal adalah cerpen dengan jumlah kata antara 3.000-
4000 kata.
3. Cerpen panjang, adalah cerpen yang jumlah kata 4000 – 10.000 kata.

Berdasarkan teknik pengarangannya cerpen dibagi menjadi 2 yaitu


1. Cerpen sempurna (well made short-story) adalah teknik penulisan
cerpen oleh pengarang dimana cerpen yang ditulis hanya terfokus pada
satu tema dan memiliki plot yang sangat jelas, serta ending atau
penyelesainya mudah dipahami. Cerpen jenis ini pada umumnya
bersifat konvensional dan berdasar pada realitas (fakta).
2. Cerpen tak utuh (slice of life short-story) adalah teknik penulisan
cerpen dimana pengarang menulis cerpen dengan tidak terfokus pada
satu tema atau berpencar, susunan plot atau alurnya tidak tertata, serta
endingnya mengambang . Cerpen jenis ini umumnya bersifat
kontemporer dan ceritanya ditulis berdasarkan gagasan atau ide yang
orisinil.

4. Unsur – Unsur Cerpen

Cerpen memiliki 2 unsur yaitu, unsur Intrinsik dan unsur


Ekstrinsik:

Unsur instrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Berikut
adalah unsur-unsur instrinsik cerpen:

 Tema adalah gagasan atau ide pokok suatu cerita.


 Latar(setting) ada 3 yaitu latar tempat atau dimana cerita itu terjadi,
latar waktu atau kapan cerita itu terjadi,serta alur suasana atau
bagaimana keadaan dalam cerita tersebut.
 Alur (plot) adalah rangkaian atau susunan jalan cerita.
Alur dibagi menjadi 3 yaitu alur maju, alur mundur serta alur
campuran:
o Alur maju ialah susunan peristiwa yang urutannya sesuai dengan
waktu kejadian atau cerita yang bergerak maju.
o Alur mundur ialah susunan peristiwa yang urutannya tidak sesuai
dengan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur atau
flashback.
o Alur campuran ialah rangkaian cerita yang merupakan gabungan
antara alur maju dan alur mundur.
Alur meliputi beberapa tahap:
 Pengantar: pada bagian ini cerita mulai dilukiskan
mulai waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal
cerita.
 Penampilan masalah: pada bagian ini mulai
menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
 Puncak ketegangan / klimaks : pada bagian
ini masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah
memuncak.
 Ketegangan menurun / antiklimaks : pada bagian
ini masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan
kekhawatiran mulai hilang.
 Penyelesaian / resolusi : pada bagian ini masalah telah
dapat diatasi atau diselesaikan.

 Perwatakan
Dalam menggambarkan watak atau karakter seorang tokoh yang dapat
dilihat dari tiga segi yaitu:

o Dialog tokoh
o Penjelasan tokoh
o Penggambaran fisik tokoh
 Tokoh
Tokoh adalah orang yang diceritakan dalam cerita. Ada 3 pembagian
tokoh, yaitu :
o Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita
o Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
o Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan
 Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang untuk memberikan sifat pada
tokoh dalam cerita bisa dari ucapan,perilaku, pandangan tokoh pada
suatu hal, serta pikiran tokoh. Terdapat 2 metode dalam menentukan
penokohan yaitu:
Metode analitik adalah suatu metode penokohan dengan cara
memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, seperti
seperti: pemberani, penakut, pemalu, keras kepala, dan sebagainya.
Metode dramatik adalah suatu metode penokohan dengan cara
memaparkannya secara tidak langsung, yaitu dapat dengan cara :
penggambaran fisik (Misalnya cara berpakaian, postur tubuh, dan
sebagainya), penggambaran dengan melalui sebuah percakapan atau
dialog, reaksi dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sikat, pandangan,
dan sebagainya).
 Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang disampaikan
pengarang melalui cerita.

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra,


tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme
karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:

 Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)


 Latar belakang kehidupan pengarang
 Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

C. NOVEL
1. Pengertian Novel
Novel adalah salah satu jenis karya sastra yang menceritakan suatu kehidupan
mulai sejak lahir sampai mati, merupakan cerita. Novel merupakan cerita
yang mengisahkan konflik pelaku sehingga terjadi perubahan nasib tokoh.

2. Ciri-ciri Novel
a. Ceritanya panjang
b. Dalam cerita terdapat beberapa bab
c. Berpusat pada seluruh kejadian atau peristiwa yang dilakukan oleh para
tokoh
d. Cerita berisikan kehpdupanm yang benar-benar terjadi

3. Jenis-Jenis Novel
Novel terdiri dari beragam jenisnya, bergantung pada kelompoknya masing-
masing. Novel dibedakan berdasarkan genre, isi dan tokohnya, serta
kebenaran ceritanya. Berikut adalah uraian dari masing-masing jenis novel.

Novel Berdasarkan Genre

Berdasarkan genre atau jenis ceritanya, novel terbagi menjadi 5 jenis yaitu
novel romantis, novel misteri, novel komedi, novel horor, dan novel inspiratif.

1. Novel Romantis : novel yang menceritakan kisah-kisah percintaan. Contoh:


Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih.
2. Novel Misteri : novel yang menceritakan kisah-kisah misteri dan
menimbulkan rasa penasaran pembaca karena penuh dengan teka teki.
Contoh: Sherlock Holmes.
3. Novel Komedi : novel yang memuat unsur-unsur humor sehingga membuat
para pembaca terhibur. Contoh: Kambing Jantan.
4. Novel Horor : novel yang memberikan efek menegangkan bagi pembaca.
Cerita yang disajikan dalam novel ini biasanya cerita seram, bisa berupa hal
mistis atau gaib. Contoh: Bangku Kosong.
5. Novel Inspiratif : novel yang berisi kisah-kisah inspiratif. Jenis novel ini
ditujukan untuk memberikan pesan moral atau membangkitkan motivasi para
pembaca. Contoh: Laskar Pelangi.

Novel Berdasarkan Isi dan Tokohnya

Berdasarkan isi novel dan tokoh yang diceritakan, novel terbagi menjadi 4
jenis yaitu novel teenlit, novel chicklit, novel songlit, dan novel dewasa.
1. Novel Teenlit : novel yang ditujukan untuk para remaja. Segala yang
diceritakan dalam novel jenis ini disesuaikan dengan karakter dan tumbuh
kembang remaja. Biasanya topik cerita untuk jenis novel ini adalah tentang
cinta dan persahabatan. Contoh: Dealova, Paris I’m in Love.
2. Novel Chicklit : novel ini mempunyai tingkatan lebih tinggi dari novvel teenlit.
Jenis novel ini menceritakan mengenai wanita muda dan segala permasalahan
yang dihadapi. Contoh: Testpack, Miss Jutek, Klub Santap Malam Rahasia.
3. Novel Songlit : novel yang dibuat dari sebuah lagu. Biasanya, alur cerita dalam
novel ini dikembangkan dari sebuah lagu yang sedang hits atau bermakna
mendalam. Contoh: Sebelum Cahaya, Lelaki Buaya Darat.
4. Novel Dewasa : jenis novel ini diperuntukkan hanya untuk orang dewasa. Hal
ini dikarenakan isi dari jenis novel ini biasanya berhubungan dengan unsur
sensualitas orang-dewasa. Contoh: Saman dan Larung.

Novel Berdasarkan Kebenaran Cerita

Berdasarkan kebenaran cerita, novel terbagi menjadi novel fiksi dan novel non
fiksi.

1. Novel Fiksi : jenis novel yang bercerita tentang hal fiktif atau khayalan semata,
dan tidak pernah terjadi dalam kehidupan nyata. Kefiktifan ini juga termasuk
tokoh, alur, dan latar yang digunakan dalam novel saja. Contoh: Harry Potter.
2. Novel Non Fiksi : jenis novel yang bercerita tentang kejadian nyata. Biasanya
jenis novel ini merupakan kisah sejarah atau pengalaman seseorang. Contoh:
Laskar Pelangi.

Novel Berdasarkan Isi dan Tokohnya

Berdasarkan isi novel dan tokoh yang diceritakan, novel terbagi menjadi 4
jenis yaitu novel teenlit, novel chicklit, novel songlit, dan novel dewasa.

1. Novel Teenlit : novel yang ditujukan untuk para remaja. Segala yang
diceritakan dalam novel jenis ini disesuaikan dengan karakter dan tumbuh
kembang remaja. Biasanya topik cerita untuk jenis novel ini adalah tentang
cinta dan persahabatan. Contoh: Dealova, Paris I’m in Love.
2. Novel Chicklit : novel ini mempunyai tingkatan lebih tinggi dari novvel teenlit.
Jenis novel ini menceritakan mengenai wanita muda dan segala permasalahan
yang dihadapi. Contoh: Testpack, Miss Jutek, Klub Santap Malam Rahasia.
3. Novel Songlit : novel yang dibuat dari sebuah lagu. Biasanya, alur cerita dalam
novel ini dikembangkan dari sebuah lagu yang sedang hits atau bermakna
mendalam. Contoh: Sebelum Cahaya, Lelaki Buaya Darat.
4. Novel Dewasa : jenis novel ini diperuntukkan hanya untuk orang dewasa. Hal
ini dikarenakan isi dari jenis novel ini biasanya berhubungan dengan unsur
sensualitas orang-dewasa. Contoh: Saman dan Larung.

Novel Berdasarkan Kebenaran Cerita

Berdasarkan kebenaran cerita, novel terbagi menjadi novel fiksi dan novel non
fiksi.

1. Novel Fiksi : jenis novel yang bercerita tentang hal fiktif atau khayalan semata,
dan tidak pernah terjadi dalam kehidupan nyata. Kefiktifan ini juga termasuk
tokoh, alur, dan latar yang digunakan dalam novel saja. Contoh: Harry Potter.
2. Novel Non Fiksi : jenis novel yang bercerita tentang kejadian nyata. Biasanya
jenis novel ini merupakan kisah sejarah atau pengalaman seseorang. Contoh:
Laskar Pelangi.

4. Unsur –unsur Novel


Sebenarnya unur intrinsic dan ekstrinsik novel sama dengan unsure cerpen,
perbedaannya terletak pada alur. Alur dalam lebih kompleks.su Novel
mengandung nilai-nilai kehidupan, Nila tersebut termasuk unsure ekstrinsik.
Nilai –nilai tersebut sebagai berikut:
a. Nilai moral, yaitu pesan moral dari prilaku tokoh
b. Nilai estetika, yaitu nilai aspek keindahan yang melekat pada karya
sastra, misalnya pengkalimatan, diksi, penggunaan alur yang variatif
c. Nilai sosial budaya, yaitu mencerminkan aspek sosial budaya suatu
daerah dalam suatu karya sastra.

D. DRAMA
1. Pengertian Drama
Drama ialah suatu jenis karya sastra yang diciptakan untuk menggambarkan
kehidupan dan watak manusia melalui acting dan dialog untuk dipentaskan.
Drama merupakan jenis genre karya sastra yang berbentuk pecakapan.

2. Ciri-ciri Drama
a. Watak tokoh selalu di pentaskan
b. Ceritanya disusun terlebih dahulu
c. Berbentuk dialog
d. Pada akhirnya berisikan pesan singkat

3. Jenis-Jenis Drama

Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang digunakannya. Dalam
bentuk pembagian jenis drama, biasanya digunakan 3 dasar, yaitu :
berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan sarana, serta berdasarkan
keberadaan naskah drama tersebut. Berdasarkan penyajian kisah, drama
dapat dibedakan menjadi 8 jenis, antara lain:

1. Tragedi: drama yang bercerita tentang kesedihan.

2. Komedi: drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan kelucuan.

3. Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi.

4. Opera: drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik.

5. Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik.

6. Farce: drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama


tersebut dagelan.
7. Tablo: jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak
mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.

8. Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.

Berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama antara lain:

1. Drama Panggung: drama yang sepenuhnya dimainkan dipanggung.

2. Drama Radio: drama radio tidak seperti biasanya. Drama ini tidak dapat
dilihat, tepai hanya dapat didengerkan oleh penikmatnya saja dengan melalui
radio.

3. Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, namun drama televisi
tidak dapat diraba.

4. Drama Film: drama film menggunakan media layar lebar serta biasanya
dipertunjukkan di bioskop.

5. Drama Wayang: drama yang diiringi dengan pagelaran wayang.

6. Drama Boneka: para tokoh drama tidak dimainkan oleh aktor manusia
sungguhan, tetapi digambarkan dengan boneka yang dimainkan beberapa
orang.

Jenis drama berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis
drama berdasarkan ada tidaknya naskah drama antara lain :

1. Drama Tradisional: yaitu drama yang tidak menggunakan naskah.

2. Drama Modern: yaitu drama yang menggunakan naskah

3.Unsur-unsur Drama
a. Tema, yaitu inti cerita
b. Amanat, yaitu pesan yang ada dalam drama
c. Alur, yaitu rangkaian peristiwa dalam drama
d. Perwatakan, yaitu watak tiai-tiap tokoh
e. Konflik, merupakan masalah dalam drama
f. Percakapan, yaitu dalog para pemain
g. Tata artistik, yaitu setting panggung
E. Perbedaan Cerpen, Novel dan Drama
cerpen:
a.Pada umumnya ceritanya pendek dan dapat dibaca kurang lebih 30 menit
b.Hal yang di ceritakan benar-benar penting dan berarti
c.Isinya singkat dan padat
d.Memberikan kesan mendalam dalam hati pembaca
e.Watak tokoh digambarkan sekilas hanya untuk menghadapi konflik

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa
naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya
dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam
pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang
sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa
dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.
Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat
yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi
penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek
berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-
cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.

novel:
a.Ceritanya panjang
b.Dalam cerita terdapat beberapa bab
c.Berpusat pada seluruh kejadian atau peristiwa yang dilakukan oleh para
tokoh
d.Cerita berisikan kehpdupanm yang benar-benar terjadi
Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen,
dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak.
Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka
dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang
aneh dari naratif tersebut.

Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman alur
ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita juga lebih
banyak.

DRAMA
1.seluruh cerita berbentuk dialog
2. semua dialog tidak menggunakan tanda petik ("....")
3. naskah drama dilengkapi petunjuk tertentu yang harus dilakukan tokoh
pemeranya
4. naskh drama terletak diatas dialog atau disamping kiri dialog,
CERPEN
1. bentuk tulisanya singkat,padat dan jelas
2. terdiri kurang dari 10.000 kata
3. beralur tunggal dan lurus
4. penokohanya sangat sederhana,singkat dan tidak mendalam
- unsur intrinsik
Yang membedakan antara novel dan drama yaitu drama dilengkapi dengan
konflik, percakapan, tata letak panggung, casting, acting, dan blocking.

Teks drama:
teks berupa percakapan atau dialog
teksnya diawali dan diakhiri dengan tanda("....")
merupakan dialog antar tokoh
Watak tokoh selalu di pentaskanCeritanya disusun terlebih dahuluada
akhirnya berisikan pesan singkat
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditari kesimpulan bahwa:
1) Cerpen, novel, drama merupakan karya sastra yang berbentuk prosa.
2) Didalam cerpen dan novel terdapat unsur intrinsic dan unsur ekstrinsik
3) Cerpen mempunyai Unsur intrinsic dan unsur ekstrinsik yang sama dengan
novel, perbedaannya terletak pada alur. Alur dalam novel lebih kompleks
4) Cerpen, novel, dan drama mempunyai cirri-ciri yang berbeda
5) Drama selalu dipentaskan melalui acting dan dialog para pemain

B. SARAN
Setelah membahas tentang cerpen, novel dan drama berikut ciri-ciri dan
unsur-unsur yang terkandung didalamnya siswa-siswi harus lebih bisa
memahami dengan jelas apa yang disebut cerpen, novel, dan drama beserta
ciri-ciri dan unsur-unsurnya dan harus bisa membedakannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://brainly.co.id/tugas/7734246
http://gopengertian.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-drama-jenis-
jenis-drama-unsur-unsur-drama.html
https://caritugasmakalah.blogspot.co.id/2012/06/cerpen-novel-dan-
drama-serta-ciri-ciri.html

Anda mungkin juga menyukai