Anda di halaman 1dari 7

TELAAH UNSUR-UNSUR INTRINSIK NOVEL “SURGA YANG TAK

DIRINDUKAN” KARYA ASMA NADIA

Oleh Rafida Sari

ABSTRAK

Novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia menguak tentang sebuah
hubungan rumah tangga dan poligami. Tujuan awal dari penelitian ini adalah untuk
mengupas tuntas unsur-unsur intrinsik pada novel Surga Yang Tak Dirindukan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis


isi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Surga Yang Tak
Dirindukan karya Asma Nadia. Pengabsahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
triangulasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat unsur-unsur yang ada dalam novel
Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia yaitu: Tema yang mengulas tentang sebuah
hubungan rumah tangga yang awalnya berjalan dengan mulus dan berakhir dengan poligami.
Alur atau plot yang memperjelas cerita ini memiliki alur campuran yakni maju dan mundur.
Tokoh dan penokohan pada cerita ini memiliki tujuh tokoh yang paling dominan pada novel
Surga Yang Tak Dirindukan, penokohan dari lima tokoh utama memiliki watak yang sama
yaitu protagonis dan dua tokoh yang lain memiliki watak antagonis. Latar dari cerita yang
melukisan tempat pada novel ini rumah Arini, masjid A-Ghifari, rumah May Rose, rumah
sakit, kantor, rumah A-ie, rumah orang tua Arini, jalan. Sudut pandang dalam cerita ini
menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu (pengarang). Adapun gaya bahasa
yang didominasi dalam novel ini yaitu gaya bahasa simile, dan hiperbola.

Hasil dari penelitian terdapat enam unsur intrinsik dalam novel Surga Yang Tak
Dirindukan Karya Asma Nadia terbitan AsmaNadia Publishing house yaitu: 1) Tema yang
ada pada novel surga yang tak dirindukan, 2) Alur yang terdapat dalam novel, 3) Tokoh dan
penokohan dalam novel, 4) Latar cerita pada novel, 5) Sudut pandang serta 6) Gaya bahasa
yang digunakan pada novel. Oleh karena itu penelitian ini mengharapkan kepada pembaca
agar lebih mengetahui unsur intrinsik pada novel Surga Yang Tak Dirindukan.
A. PENDAHULUAN
Sastra merupakan sebuah ungkapan tulisan yang dituangkan dari ide kreatif
seseorang, ataupun sebuah pemikiran yang pernah dialami. Sastra merupakan karya
manusia yang dituangkan melalui kata-kata yang elok dari bentuk ekspresi seseorang
terhadap suatu kejadian yang fakta. Sebagaimana dikatakan oleh Mursal Esten (1978 :
9), “Sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif
sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai
medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan)” .
Salah satu karya sastra adalah novel.

Novel merupakan bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat unsur-unsur,


baik itu unsur intrinsik maupun ekstrinsik. Menurut Kosasih (2012:60) unsur intrinsik
disebut juga struktur cerita yaitu unsur yang dapat di dalam karya sastra tersebut,
seperti tema, penokohan, alur, setting, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa,
sedangkan unsr ekstrinsik adalah unsur yang terdapat di luar karya sastra, seperti
faktor sosial, ekonomi, politik, agama, pendidikan dan sebagainya.

Hal yang melatar belakangi penelitian novel Surga Yang Tak Dirindukan
karena memiliki tema yang menarik, tema novel ini sekaligus untuk pembelajaran
bagi kita, dan dalam novel ini banyak diulas nilai moral yang baik. Novel Surga Yang
Tak Dirindukan menceritakan sebuah kisah tetang rumah tangga seseorang yang
awalnya berjalan dengan baik akan tetapi berakhir poligami. Novel ini mempunyai
tujuan agar kita kaum hawa, dapat mengerti bahwa poligami adalah syariat islam yang
tidak boleh ditolak, dan kita juga dapat mengerti bahwasanya istri yang ikhlas untuk
dipoligami jaminanya masuk ke surga. Berdasarkan keterangan di atas peneliti tertarik
untuk menelaah unsur intrinsik dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma
Nadia.
B. KAJIAN TEORI
1. Novel
Menurut Waluyo (2002) bahwa novel adalah sebuah lambang kesenian baru
yang berdasarkan fakta dan pengalaman pengarangnya. Dari pengertian tersebut
sudah jelas bahwa novel digambarkan sesuai realitas yang ada dan masuk akal.
Dilanjutakan dari Waluyo (2002) beliau menyatakan bahwa novel bukan hanya
alat hiburan, tetapi juga sebagai bentuk seni yang mempelajari dan melihat segi-
segi kehidupan dan nilai baik-buruk (moral) dalam kehidupan dan mengarahkan
kepada pembaca tentang pekerti yang baik dan budi yang luhur.
Dari ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa novel merupakan karya sastra
yang melibatkan suatu ungkapan perasaan, pikiran dan pengalaman yang
berhubungan dengan ekspresi suatu kejadian yang dialami, karya sastra seperti
novel juga memuat pesan untuk pembaca.
2. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik merupakan unsur yang ada pada sebuah novel, dan berfungsi
sebagai pembangun cerita yang dirangkai oleh pengarang. Unsur intrinsik ini
terletak di dalam novel yang meliputi tema, alur, tokoh dan penokohan, latar,
sudut pandang, gaya bahasa, dan pesan.
3. Tema
Menurut (Nurgiyantoro, 2009:70) Tema adalah dasar cerita atau gagasan umum
dari sebuah novel. Dari ungakapan tersebut dapat kita fahami Tema yaitu suatu
gagasan yang bersifat global atau sebuah gambaran umum mengenai sebuah
cerita.
4. Alur
Alur merupakan rancangan pengarang dalam menggambarkan jalannya cerita.
Alur dalam novel ini mengandung alur maju dan mundur:
1. Alur maju
Alur yang jalan ceritanya mengarah pada masa depan atau yang terjadi pada
saat ini, terbukti dalam novel pada (halaman :10) “ Suara Nadia menyadarkan
Arini akan keberadaan makhluk-makhluk cilik di kamarnya. Arini menyeka
air mata. Mencoba tersenym semanis mungkin pada Nadia, Adam, dan si kecil
Putri yang menjulurkan tangan mungilnya minta direngkuh”.

2. Alur mundur
Alur yang jalan ceritanya mengarah pada masa lalu, terbukti dalam novel pada
(halaman:3) “... Lelaki pertama yaamg menarik hati yang datang melamarnya
sepuluh tahn lalu. Lelaki yang masih dicintai, dan mencintainya dengan
sepenuh hati pula”.
5. Tokoh dan penokohan
Tokoh adalah orang yang terlibat langsung dalam jalannya sebuah cerita.
Pembagian tokoh yaitu tokoh utama dan tokoh pendamping. Tokoh utama yaitu
tokoh yang berperan penting dalam cerita dan menjadi soratan dalam cerita
tersebut. Tokoh pendamping yaitu tokoh yang digunakan untuk mendukung tokoh
utama.
Sedangkan penokohan adalah watak dari tokoh yang digambarkan, baik itu
sifat,tingkah laku dan ucapan.
6. Latar
Menurt Siswandarti (2009:44) menyatakan bahwa latar adalah pelukisan tempat,
waktu, dan situasi atau suasana terjadinya suatu peristiwa.
1. Latar tempat
Latar tempat adalah pelukisan dalam cerita yang memperjelas letak atau lokasi
terjadinya sebagai contoh dalam novel yang termasuk latar tempat yaitu,
rumah Arini, masjid A-Ghifari, rumah May Rose.
2. Latar waktu
Latar waktu adalah pelukisan yang memperjelas waktu terjadinya suatu
kejadian dalam sebah cerita. Sehingga pembaca mengetahui waktu terjadi
cerita tersebut. Sebgai conto, sore hari, siang hari, malam hari.
3. Latar suasana
Latar suasana adaah pelukisan yang memperjelas suasan yang digambarkan
pengarang dalam cerita. Sebagai contoh, tegang, sedih, bahagia.
7. Sudut pandang
Menurut Nurgiyanto ( 2009: 246) berpendapat bahwa sudut pandang adalah
cara menyajikan cerita, peristiwa-peristiwa dan tindakan-tindakan pada karya fiksi
berdasarkan posisi pengarang di dalam cerita.
Dalam novel surga yang tak dirindukan ini menggunakan sudut pandang orang
ketiga yang serbah tau, dalam hal ini pengarang yang menceritakan semua dalam
novel orang ketiga yang serbah tau.

8. Gaya bahasa
Gaya Bahasa merupakan cara pengarang untuk menyajikan suatu cerita untuk
pembaca. Dalam novel surga yang tak dirindukan ini menggunakan bahasa
berbentuk majas simile dan hiperbola. Majas simile memiliki makna perbandingan
secara langsung atau secara tidak langsung. Sedangkan hiperbola adalah majas
yang berupa penegasan yang diulang- ulang.
C. METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.


Metode deskriptif kualitatif menurut (Sugiyono 2012:8-9) adalah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif yang merupakan kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang atau pelaku yang dimati.

Metode deskriptif kulitatif digunakan peneliti karena, sesuai dengan tujuan


yaitu untuk menelaah unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Surga Yang
Tak Dirindukan karya Asma Nadia.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Unsur-unsur intrinsik pada novel Surga Yang Tak Dirindukan
Dalam novel Surga yang tak dirindukan ini terdapat unsur-unsur
intrinsik yang mana unsur tersebut meliputi tema yang terpapar dalam cerita,
kemdian pada novel tersebut juga memiliki alur maju dan mundur, adapun
tokoh dan penokohan yang tergambar jelas pada cerita, kemudian latar pada
novel ini, yang mana sudah secara rinci dijelaskan dalam novel, selanjutnya
suasana yang terdapat dalam novel sudah dijelaskan, sudut pandang serta
gaya yang sudah dijelaskan juga didalam novel.
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, didalam novel Surga Yang Tak
Dirindukan karya Asma Nadia memiliki unsur-unsur intrinsik , sebagaimana
berikut: tema yang menjelaskan tentang sebuah kisah rumah tangga dan
menguak tentang poligami. Plot dalam novel surga yang tak dirindukan
menggunakan plot maju dan mundur,munggunakan alr maju karena hal
tersebut benar-benar terjadi pada saat ini dan kejadian mengarah pada masa
yang akan datang, menggunakan alur mundur karena dalam novel ini ada
sebagian tokoh memikirkan masalalu atau membayangkan kejadian
dimasalalunya. Tokoh dan penokoan dalam novel memiliki tujuh tokoh
utama dari lima tokoh utama memiliki penokohan baik hati, dan dua tokoh
selanjutnya memiliki penokohan yang kurang baik. Latar digunakan untuk
memperjelas tempat atau lokasi, waktu dan suasana dalam novel tersebut,
dalam novel ini yang termasuk latar tempat yaitu rumah Mey Rose, kamar
Arini, latar waktu yang ada pada novel ini yaitu malam hari siang hari dan
pagi hari, latar suasana yang ada pada novel yaitu tegang, sedih, bahagia.
Dalam penggunaan sudut padang novel ini menggunakan sudut pandang
orang ketiga. Dan gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah simile
dan hiperbola.
E. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Dengan selesainya penelitian ini dapat disimpulkan bahwa novel surga yang tak
dirindukan ini memiliki tujuh tokoh utama yaitu Arini, Prasetyo, Nadia, ibu Arini,
ayah Arini, Mey Rose, A-Ie. Penokohan yang ada pada novel ini banyak karakter
tetapi didominasi pembahasan dalam novel yaitu kebaikan sosok Arini dan
keegoisan Mey Rose. Latar tempat yang sering terjadi dalam novel yaitu rumah
Arini dan kamar Arini meskipun banyak tempat yang dibahas dalam novel, latar
waktu yang terjadi pagi hari, siang hari dan malam hari. Alur yang digunakan
dalam novel yaitu alur maju dan mundur. Dalam penggunaan sudut pandang novel
ini menggunakan sudut pandang orang ketiga. Penggunaan gaya bahasa dalam
novel yaitu gaya bahasa berupa majas simile dan majas hiperbola.

2. Saran
1. Bagi pecinta karya sastra,diharapkan bisa memahapi apa yang disampikan
oleh peneliti.
2. Bagi mahasiwa agar menumbhkan rasa cinta pada karya sastra dan selalu
berkarya
3. Untuk pembaca agar bisa mengetahui lebih lanjut unsur intrinsik yang ada
pada novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia

DAFTAR PUSTAKA

Nadia, Asma. 2015. Surga Yang Tak Dirindukan. Depok : AsmaNadia Publishing House.
Salsijah. 2016. Analisis Unsur Intrinsik Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum
Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Maritim Ali Haji Tanjungpinang. (online)
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-
ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2016/08/EJOURNAL-SALSIJAH-120388201136-
FKIP-2016-PDF.pdf (Jum’at, 04 Oktober 2019)
Karim, Maizar, Selvi dan Nazurty. Unsur Intrinsik Novel 5cm Karya Donny Dhirgantoro.
(online)
http://repository.unja.ac.id/1403/1/A1B110099-ARTIKEL.pdf (Jum’at, 04 Oktober 2019)
Akbar, Syahrizal, Retno Winarni dan Andayani. 2013. Kajian Sosisologi Sastra Dan Nilai
Pendidikan Dalam Novel “Tuan Guru” Karya Salman Faris. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan
Sastra. (online)
https://eprints.uns.ac.id/2406/ (selasa, 08 Oktober 2019)

Anda mungkin juga menyukai