Anda di halaman 1dari 3

Fidela Sintika Amara Putri

XII IPS 1/11

Identitas Novel
Judul novel : Tears
Penulis novel : Hendra Putra
Penerbit : Bintang Media
No ISBN : 978-602-6940-08-7
Tahun terbit : 2016
Jumlah halaman : 190 halaman
Penata isi : Tim Bintang Media
Penyunting novel : Syaf
Desain sampul : Rumah Desain
Harga novel : Rp. 55.000

“Sahabat Jadi Cinta”


 Sinopsis Novel
Novel berjudul “Tears” karya Hendra Putra adalah novel remaja yang berisi
konflik atau peristiwa percintaan remaja. Cerita diawali dengan pengisahan Peri,
Adipati, dan Damar sebagai tokoh utamanya. Peri adalah seorang gadis selayaknya
remaja pada usianya, yang sedang atau bahkan terlalu mengagumi teman sekelasnya,
yaitu Adipati. Sedangkan Damar adalah sahabat Peri sejak kecil yang juga teman
sekelas Peri. Damar dan Peri adalah dua sahabat yang sangat dekat, berangkat dan
pulang sekolah bersama, berlarian bersama saat hujan turun, dan masih banyak lagi
kekonyolan yang mereka lakukan bersama. Damar juga mengetahui bahwa Peri
sangatlah tergila-gila dan jatuhcinta kepada Adipati,lelaki yang memang memiliki
paras rupawan. Sampai pada hari dimana Peri merasa sangat bahagia, karena Adipati
tiba-tiba mendekatinya, dan peduli pada Peri. Sejak saat itu Peri dan Adipati menjadi
kian dekat. Peri seperti mimpi disiang hari yang dulunya hanya bisa mengagumi dari
jauh, sekarang malah sangat dekat. Peri samapai tidak ada waktu untuk bersama dengan
Damar. Sejak saat inilah Damar mulai mengubah sikapnya kepada Peri, Damar menjadi
orang yang cuek, pendiam, dan jutek. Peri juga merasakan perubahan sikap Damar,
kemudian Peri mengajak Damar untuk berbicara berdua dan menyelesaikan masalah
yang membuat persahabatannya renggang. Diluar dugaan belum sempat
membicarakan masalah persahabatan, Damar lebih dulu membuka pembicaraan dengan
mengungkapkan rasa cintanya kepada Peri yang sudah dipendam sejak lama. Peri tidak
bisa menerima apa yang Damar utarakan, sehingga Peri lebih memilih menghindari
Damar dan menutup segala akses komunikasinya dengan Damar
Disekolah pun Peri juga menghindari Damar. Siang itu Damar ingin
memberitahu kepada Peri tentang taruhan yang dilakukan oleh Adipati dan teman-
temannya, akan tetapi Peri terus menghindari Damar dan tidak memberikan
kesempatan Damar untuk berbicara, sehingga Damar lebih memilih untuk langsung
bertemu dengan Adipati. Damar meluapkan semua amarahnya, ia tidak terima sahabat
kecilnya menjadi bahan taruhan Adipati dan teman-temannya. Peri yang melihat
pertengkaran itu langsung melayangkan tamparan untuk Damar, setelah itu Peri dan
Adipati langsung pergi meninggalkan Damar yang masih mematung karena tamparan
tadi. Didalam kelas Peri bertanya apa yang sebenarnya terjadi , Adipati mengutarakan
yang sebenarnya. Bahwa awalnya ia menjadikan Peri sebagai bahan taruhan dengan
teman-temannya, tetapi sekarang ia sudah benar-benar sayang dengan Peri.
Mendengar hal itu hati Peri remuk redam menerima kenyataan sepahit ini, yang
lebih membuatnya kecewa ia tidak percaya dengan kata-kata Damar dan malah
menamparnya tadi. Peri bergegas mencari Damar disegala penjuru sekolah, namun
Damar sama sekali tidak ada di sekolah padahal bel pulang sekolah belum berbunyi.
Akhirnya Peri bergegas menuju rumah Damar, sampai disana Peri mendapati bahwa 15
menit yang lalu Damar pergi ke bandara untuk menyusul orang tua nya di Kalimantan.
Peri terduduk lemas meratapi kebodohan yang sudah dilakukannya kerena
menyianyiakan orang sebaik Damar. Peri jadi teringat dengan kata-kata Bang Fathir
yang selalu mengejeknya bahwa diantara laki-laki dan perempuan yang bersahabat
salah satunya pasti ada yang mempunyai rasa lebih.

 Ulasan
Unsur Intrinsik yang terdapat dalam novel ini adalah: novel ini bertemakan
percintaan remaja disajikan dengan alur cerita menggunakan alur maju. Dalam cerita
novel ini terdapat 4 tokoh utama, yaitu Peri seorang gadis manis yang memiliki watak
mudah terbawa perasaan dan baik hati, Adipati seorang remaja laki-laki yang tampan
namun suka mempermainkan hati perempuan, Damar seotang yang cuek dan pemdiam
merupakan sahabat kecil dan teman sekelas Peri, Bang Fathir adalah abang Peri yang
jahil dan penyayang berprofesi sebagai seorang dokter. Latar tempat yang diceritakan
dominan ada di sekolah contoh peristiwanya saat Damar dan Adipati bertengkar, serta
banyak kegiatan yang dilakukan tokoh utama di sekolah, ada juga Kios mie ayam yaitu
saat Peri mentraktir Damar, karena Damar marah, Ditaman yaitu etelah Peri dan Damar
selesai makan mie ayam, Kafe yaitu Peri dan Adipati makan es krim, Rumah Damar
pada saat Damar mengungkapkan perasaannya, lalu saat Peri mencari Damar. Latar
waktu yang dominan adalah pagi hari, malam hari, dan siang hari. Sedangkan latar
suasana yang ada pada novel adalah Bahagia saat Adipati dan Peri jadian, Sedih setelah
Damar menyatakan perasaan kepada Peri, Kecewa saat Peri mengetahui kebenaran
rencana Adipati. Penulis menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama,
karena penulis ikut terlibat dan menjadi tokoh utama dalam cerita ini. Penulis
menggunakan gaya penceritaan dengan bahasa non baku yang mudah dimengerti atau
menggunakan bahasa sehari-hari. Amanat yang dapat diambil dari cerita ini adalah
Jangan meninggalkan sahabat demi cinta semata, karena jika berpacaran bisa putus dan
jadi mantan pacar Akan tetapi jika bersahabat tidak akan ada mantan sahabat.
Unsur esktrinsik yang terdapat dalam novel ini adalah: Nilai moral yang dapat
diambil yaitu harus lebih menyadari keberadaan seseorang yang tulus dan setiap saat
selalu ada untuk kita karena apabila seseorang itu tiba-tiba pergi pasti akan merasa
sangat kehilangan. Nilai sosial yang apat diambil dari tokoh Adipati yang bertindak
buruk, yaitu suka mempermainkan perasaan wanita untuk bahan taruhan, sehingga saat
dia benar-benar sayang Peri sudah tidak percaya lagi. Jadi dapat disimpulkan jika kita
berbuat buruk sekecil apapun pasti akan mendapat balasannya. Biografi penulis:
Hendra Putra adalah seorang Capicorn kelahiran Samarinda tahun 1955. Seorang
Hendra Putra menyukai segala hal yang berbau seni. Buku-buku karya Hendra Putra
ini memang mewakili perasaan para remaja yang membacanya. Majas yang terdapat
dalam novel ini adalah: Jantungku bersuara nyaring setiap ia menangkap basah diriku
yang memperhatikannya, merupakan majas personifikasi. Majas yang kedua
merupakan majas personifikasi, yaitu aku mendongak melihat langit, kulihat awan
membentuk wajahnya. Saat bersamaan, desau angina meniupkan namanya.

Kelebihan novel tears karya Hendra Putra ini terletak pada konflik cerita berupa
masalah percintaan remaja, sehingga menarik remaja untuk membaca novel ini. Selain
itu, bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami oleh pembaca. Novel tears ini
sangat cocok dibaca oleh para remaja. Disamping kelelebihan terdapat sedikit
kelemahan novel ini yaitu kurang cocok jika dibaca oleh kalangan selain remaja, karena
konflik yang diceritakan lebih pada kisah percintaan klise di masa remaja. Ada juga
beberapa bagian typo (salah penulisan) dalam kutipan tokoh, sehingga membuat
pembaca agak bingung sebenarnya yang mengucapkan kutipan itu tokoh yang mana.
Terlepas dari kelemahan yang ada novel ini sangat baik dibaca oleh remaja apalagi yang
juga mengalami kisah percintaan seperti dalam novel akan larut terbawa perasaan.
Dalam novel ini juga mengajarkan pentingnya arti persahabatan serta kehadiran
seorang sahabat dikala sedih maupun senang. Sehingga para pembaca dapat lebih
menghargai keberadaan sahabat mereka, dan menjalin persahabatan yang langgeng
(berumur panjang).

Anda mungkin juga menyukai