Anda di halaman 1dari 9

Buatlah ringkasan tentang cerpen berdasarkan :

1. Pegertian dan tujuan.

Pengertian cerpen, cerpen adalah sebuah karya sastra pendek yang bersifat fiktif dan
mengisahkan tentang suatu permasalahan yang dialami oleh tokoh secara ringkas mulai dari
pengenalan sampai akhir dari permasalahan yang dialami oleh tokoh.

Pada umumnya cerpen hanya mengisahkan satu permasalahan yang dialami oleh satu tokoh.
Selain itu, cerpen hanya terdiri tidak lebih dari 10.000 kata. Hal inilah yang membuat cerpen
dapat selesai dibaca dalam sekali duduk.

Cerita pendek atau cerpen adalah salah satu dari bagian dalam prosa yang berbentuk cerita
fiksi dengan hanya satu konflik. Sementara itu, fiksi sendiri memiliki pengertian berupa tulisan
prosa tentang peristiwa dan karakter yang dibayangkan (tidak nyata). Berbeda dengan novel
ataupun novelet, cerpen lebih pendek dari segi isi.

Pada umumnya, sebuah cerita pendek dapat berkisar 1.600 hingga 10.000 kata. Karena
panjangnya yang lebih pendek, sebuah cerpen biasanya berfokus pada satu plot, satu karakter
utama (dengan beberapa karakter tambahan), dan satu tema sentral, sedangkan sebuah novel
dapat menyajikan berbagai plot dan tema, dengan berbagai karakter yang menonjol sehingga
lebih kompleks. Berbeda dengan novel yang satu buku terdiri atas satu judul beserta subjudul,
cerpen pada umumnya berbentuk kumpulan. Kumpulan cerpen yang terkenal, seperti “Kumpulan
Cerpen Pilihan Kompas”.

Cerpen atau cerita pendek adalah bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat
dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti
novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang
sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa, dan insight secara
lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat
tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel
yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, contohnya dalam cerita karya
E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.[butuh rujukan]

Pengertian Cerpen – Cerita pendek atau cerpen adalah suatu karya sastra berupa tulisan yang
dibuat secara singkat dalam bentuk suatu kejadian beserta konflik dan juga akhir dari konflik
tersebut.

PENGERTIAN CERPEN: Struktur, Ciri,


Unsur Intrinsik & Contoh Cerita Pendek
PutraJuni 23, 20200
Pengertian Cerpen – Cerita pendek atau cerpen adalah suatu karya sastra berupa tulisan yang
dibuat secara singkat dalam bentuk suatu kejadian beserta konflik dan juga akhir dari konflik
tersebut.

Di era 90-an sampai 2000-an awal cerpen sangat populer, karena saat itu masih banyak koran
atau majalah-majalah remaja seperti hai, anita, gadis, tabloid gaul dan aneka yes yang memuat
rubrik-rubrik cerpen. 

Bagi para penulis, menulis cerpen adalah sarana untuk berkreasi, menuangkan pikiran kedalam
bentuk tulisan. Sedangkan bagi para pembaca, umumnya membaca cerpen dijadikan alat hiburan
untuk mengisi waktu luang.

Pengertian Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa yang dikemas secara
ringkas, serta menceritakan suatu kisah fiktif yang berpusat pada satu tokoh beserta dengan
konflik dan penyelesaiannya.

Seperti namanya, cerita yang disajikan singkat dan padat tanpa mengurangi unsur-unsurnya.
Bahkan, panjang dari cerita tersebut tidak lebih dari 10.000 kata yang mana kisahnya dapat
selesai dibaca hanya dengan ‘satu kali duduk’.

Cerpen (cerita pendek) atau dalam Bahasa Inggris disebut short story, dalam ensiklopedia
Britannica, adalah karangan prosa fiksi berbentuk naratif yang lebih pendek daripada novel dan
biasanya hanya menceritakan sedikit tokoh. Sedangkan dalam KBBI, cerpen diartikan sebagai
kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan
memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada suatu ketika)

Karena pendeknya cerita yang diceritakan dalam cerpen, maka lahirlah ungkapan bahwa cerpen
adalah cerita yang dapat dibaca habis dalam sekali duduk. Ya meski dalam kenyataannya bisa
berbalik sih terutama kalau cerita yang disampaikan ternyata cukup berat untuk dipahami alias
bikin mikir. 

Agar lebih memahami apa arti cerpen, kita dapat merujuk pendapat para ahli. Berikut ini adalah
pengertian cerpen menurut para ahli:

1. Sumardjo dan Saini

Menurut Sumardjo dan Saini, pengertian cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi
akan tetapi bisa saja terjadi kapanpun dan dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek.

2. Nugroho Notosusanto

Menurut Nugroho Notosusanto, pengertian cerpen adalah cerita yang panjangnya berkisar 5000
kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi, dimana isinya terpusat dan lengkap pada dirinya
sendiri.
3. H. B. Jassin

Menurut B. Jassin, arti cerpen adalah sebuah cerita singkat yang harus memiliki bagian
terpenting yakni perkenalan, pertikaian dan penyelesaian.

4. Saini

Menurut Saini, arti cerpen adalah cerita pendek fiksi atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa
terjadi kapan saja dan dimana saja dimana cerita ini relatif singkat.

5. A. Bakar Hamid

Menurut A. Bakar Hamid, cerpen atau cerita pendek seharusnya dilihat dari kuantitas kata yang
digunakan, yaitu antara 500 hingga 20.000 kata, terdapat plot, terdapat satu karakter, dan adanya
kesan.

2. Ciri-ciri Cerpen

1. Bersifat fiktif atau karangan dari penulis

2. Tersusun tidak lebih dari 10.000 kata.

3. Dapat dibaca dengan sekali duduk.

4. Diksi yang dipakai tidaklah rumit sehingga mudah dipahami.

5. Memiliki alur tunggal atau satu jalan cerita.

6. Biasanya ditulis berdasarkan peristiwa dalam kehidupan.

7. Memiliki pesan moral yang terkandung.

 Terdiri atas 1.600—10.000 kata sehingga membutuhkan 10 – 30 menit saja untuk


membacanya.

 Cerpen biasanya berfokus pada satu subjek atau tema. Subjek atau tema berupa sesuatu yang
biasa seperti tugas sehari-hari sehingga mempunyai nilai moral yang tinggi.

 Cerpen biasanya berlangsung dalam satu latar sehingga berfokus pada satu alur sehingga
hanya bersifat satu konflik dan tidak ada konflik turunan.

 Cerpen biasanya fokus hanya pada satu atau beberapa karakter sehingga karakter bersifat
datar atau watak yang dimiliki tidak berubah secara berangsur-angsur.

Diksi yang digunakan bersifat mudah dipahami.


_ Berpusat pada 1 pokok cerita.

_ Panjang tulisannya tidak lebih dari 10.000 kata.

_ Dapat selesai dibaca hanya dalam waktu sekali duduk.

 Biasanya kisah dari sebuah cerpen bersifat fiktif atau tidak nyata.
 Karena panjangnya tidak mencapai 10.000 kata, terdapat satu alur (alur tunggal) saja dalam
sebuah cerpen.
 Kisah yang diceritakan biasanya tentang kehidupan sehari-hari.
 Kata-kata yang digunakan cenderung mudah untuk dimengerti.
 Penggambaran tokoh pada cerpen dilakukan dengan sangat sederhana.
 Mengangkat sebagian kecil cerita dalam hidup.

 Terdapat pesan dan kesan yang mendalam yang ditinggalkan oleh penulis kepada pembaca.

1. Cerita kebanyakan dibuat berdasarkan kisah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Cerita tidak mendeskripsikan tokoh cerita secara detail, tetapi tetap dapat memberikan
penggambaran sifat dari tokoh tersebut. 
3. Cerita ditulis menggunakan kata-kata sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca.
4. Cerita dibuat dengan hanya menceritakan satu kejadian atau peristiwa saja.

Cirri_ciri teks cerpen :

 Jumlah kata di dalam cerpen kurang dari 10.000 kata.


 Isi cerpen bersifat fiktif/ fiksi.
 Hanya terdapat satu alur saja (alur tunggal).
 Bentuk tulisannya singkat, atau lebih singkat dari Novel.
 Isi cerpen umumnya diangkat dari kejadian sehari-hari.
 Biasanya cerpen menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh pembaca.
 Bentuk penokohan di dalam cerpen sangat sederhana.
 Cerita pendek dapat meninggalkan kesan dan pesan mendalam sehingga pembaca ikut
merasakan isi cerpen tersebut.

3.. Struktur Cerpen

1. Abstrak: merupakan sebuah pemaparan awal dari cerita yang akan disampaikan. Abstrak
merupakan pelengkap dari sebuah cerpen. Oleh karena itu, abstrak bisa jadi tidak ada
dalam suatu cerpen.
2. Orientasi: menjelaskan tentang latar baik waktu, tempat maupun suasana yang ada di
dalam sebuah cerpen.
3. Komplikasi: struktur dimana terdapat pemaparan awal sebuah masalah yang dihadapi
oleh tokoh. Biasanya, watak dari tokoh yang diceritakan di cerpen akan dijelaskan pada
bagian ini.
4. Evaluasi: masalah yang dipaparkan akan semakin memuncak. Puncak dari masalah
tersebut ditulis dalam bagian evaluasi.
5. Resolusi: merupakan akhir dari permasalahan yang ada di dalam cerpen. Solusi dari
permasalahan yang dialami oleh tokoh tersebut akan dijelaskan.
6. Koda: pesan moral yang ada dalam sebuah cerpen yang disampaikan oleh penulis kepada
pembaca.

1.Abstrak: sebagai bagian dari cerpen yang bersifat pilihan, abstrak memberikan
gambaran awal cerita. Selain itu, abstrak juga berisi rangkuman atau intisari dari cerita,
dan dari abstrak juga pembaca bisa memperkirakan pesan yang ingin disampaikan oleh
penulis.

2.Orientasi: Pada bagian ini, tokoh dan latar diperkenalkan. Latar, yang terdiri atas latar
waktu, suasana, dan tempat, diceritakan baik langsung maupun tak langsung, begitupun
dari watak tokoh.

3Komplikasi: Di bagian tengah, seorang penulis memiliki tugas yang sulit untuk membuat
pembaca tertarik, sebelum mencapai akhir cerita. Tokoh-tokoh akan mendghadapi konflik,
dan seringkali hal-hal menjadi lebih buruk bagi mereka dan mereka perlu menemukan cara
untuk membereskannya. Bagian inilah disebut dengan komplikasi.

4Evaluasi: Bagian ini menyajikan perjalanan konflik sampai ke titik tertinggi (klimaks) yang
setelahnya akan ditemukan pemecahan ataupun peleraian.

5.Resolusi: Bagian ini disebut juga dengan peleraian, yaitu saat titik tertinggi mulai
menurun hingga bertemu pada bagian koda.

6.Koda: Bagian ini adalah bagian akhir dari cerpen. Penulis akan menyampaikan pesan
moralnya baik secara eksplisit maupun implisit.

1. Abstrak
Berisi ringkasan atau gambaran awal dari kisah yang akan diceritakan. Bagian abstrak ini bersifat
opsional yang artinya adalah Anda boleh saja mengikutsertakan abstrak dalam cerpen yang
ditulis, boleh juga menghilangkannya.

2. Orientasi
Pada bagian ini, Anda akan berkenalan dengan waktu, tempat, dan suasana yang terdapat pada
cerpen tersebut.

3. Komplikasi
Pada bagian ini, Anda akan menemukan urutan kejadian yang terdapat dalam cerpen. Kejadian
tersebut disusun secara sistematis, kemudian dikembangkan menjadi hubungan sebab-akibat.
Pada bagian ini juga Anda akan mengenal tokoh dalam cerita tersebut beserta wataknya.

4. Evaluasi

Pada bagian ini, Anda akan mulai menemukan konflik hingga menuju ke klimaks. Penyelesaian
dari masalah yang terjadi juga mulai diperkenalkan.
5. Resolusi
Resolusi memuat solusi atau penyelesaian dari permasalahan yang terdapat dalam cerpen.

6. Koda
Koda merupakan bagian terakhir dari sebuah cerpen yang berisi nilai moral atau pelajaran yang
terkandung dalam cerpen.

1. Abstrak: gambaran awal dari cerita yang akan diceritakan, bersifat opsional..
2. Orientasi: berhubungan dengan waktu, suasana, tempat di dalam cerita pendek tersebut.
3. Komplikasi: urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Karakter dan
watak tokoh biasanya terlihat di struktur ini.
4. Evaluasi: konflik yang terjadi dan menuju pada klimaks serta mulai mendapatkan
penyelesaian dari konflik tersebut.
5. Resolusi: pengarang mengungkapkan solusi terhadap masalah yang dialami tokoh dalam
cerpen.
6. Koda: nilai atau pelajaran yang bisa didapat dari teks cerita pendek oleh pembaca.

4. Unsur-unsur cerpen

Unsur Intrinsik

Sebuah cerpen memiliki unsur pembentuk yang ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur tersebut
dinamakan dengan unsur intrinsik. Terdapat berbagai unsur intrinsik pembangun cerpen yaitu :

1. Tema: pokok pikiran yang mendasari jalannya cerita pendek.


2. Alur/Plot: urutan peristiwa yang ada di dalam cerpen. Umumnya alur dari cerpen dimulai
dengan perkenalan. konflik, klimaks lalu penyelesaian.
3. Setting: latar atau tempat, waktu dan suasana yang terdapat pada cerpen.
4. Tokoh: pemeran yang diceritakan di dalam cerpen baik pemeran utama maupun pendukung.
5. Watak: sifat dari pemeran yang ada di dalam cerpen. Watak dibagi menjadi tiga yaitu
protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral.
6. Sudut Pandang: merupakan cara pandang penulis menceritakan isi atau kejadian dalam sebuah
cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua yaitu :
o Sudut pandang orang pertama
 pelaku utama : “Aku” merupakan tokoh utama.
 pelaku sampingan : “Aku” menceritakan tentang orang lain.
o Sudut pandang orang ketiga
 serba tahu : “dia” menjadi tokoh utama.
 pengamat : “dia” menceritakan orang lain.
7. Amanat: pesan atau pelajaran yang terdapat di dalam cerpen baik tersirat maupun tersurat.
Unsur Ekstrinsik

Seringkali kita mendapati sebauh cerpen menjadi semakin hidup apabila ditambahkan dengan
peristiwa yang terjadi di sebuah lingkungan. Hal ini dinamakan unsur ekstrinsik atau unsur yang
membangun sebuah cerpen dari luar.

Unsur ekstrinsik dari sebuah cerpen dapat berupa latar belakang yang ada di dalam masyarakat,
misalnya keadaan sosial, budaya, politik, ideologi dan ekonomi masyarakat atau bahkan legenda
yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.

Selain itu, terdapat unsur ekstrinsik lainnya yaitu latar belakang pengarang baik itu berupa
riwayat hidup, pengalaman dan juga gaya penulisan yang digunakan oleh pengarang.

Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik cerpen terdiri atas tema, tokoh, penokohan, watak, latar, alur/plot, sudut pandang,
dan amanat.

 Tema: Tema berbeda dengan judul. Tema bersifat lebih umum dari permasalahan yang diangkat
dan pada umumnya disampaikan dalam bentuk kata benda (nomina), seperti kesetiakawanan,
persahabatan, percintaan, perjuangan kelas, pertempuran, dsb. Tema emansipasi wanita
contohnya cerpen berjudul “Dua Dunia” karya N.H Dini; tema kemiskinan contohnya cerpen
berjudul “Hari Pertama di Bulan Ini” karya Surya Gemilang; tema percinta contohnya cerpen
berjudul “Cintaku Setahun Jagung” karya Ramlis Harman; dsb.
 Tokoh: Tokoh adalah sosok rekaan yang diciptakan penulis, yang setelahnya akan diberikan
watak dan penempatan. Tokoh-tokoh ini tentunya ada yang diberikan nama ataupun terjadi
secara umum, seperti ayah, ibu, nenek, kakek, dsb. Pada beberapa cerpen, pemberian nama
tokoh menjadi hal yang penting, dan beberapa di antaranya memakai konsep etimologi.
 Penokohan: Tokoh yang telah diberi watak dan kapan dia akan muncul disebut dengan
penkohan.
 Watak: Watak atau sifat diberikan pada tokoh sehingga dapat diklasifikasi menjadi tiga: tokoh
protagonis (baik), tokoh antagonis (jahat), dan tokoh tirtagonis (penengah). Berdasarkan
perubahan wataknya, tokoh terbagi menjadi dua: tokoh datar dan tokoh bulat. Tokoh datar
adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan watak, dan tokoh bulat adalah kebalikannya.
 Latar: Latar atau setting terbagi menjadi tiga: latar suasana, latar tempat, dan latar waktu. Latar
suasana diperlukan pada setiap momen cerita: apakah suasana haru, menegangkan, sedih, dsb.
Latar tempat dibutuhkan untuk mengenali budaya dari cerita yang diangkat. Latar waktu
digunakan sebagai penunjuk untuk membangun suasana yang diciptakan.
 Alur dan plot: Alur atau plot terbagi menjadi dua: linier dan kilas balik. Alur liner terjadi jika
cerita bersambung ke depan. Cerpen yang isi ceritanya terdapat bagian mengisahkan masa lalu
disebut dengan alur kilas balik.
 Sudut pandang: Sudut pandang atau point of view terbagi menjadi dua: sudut pandang orang
pertama dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang pertama terbagi menjadi dua:
sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama dan sudut pandang orang pertama sebagai
pelaku sampingan. Jika di dalam cerita, tokoh utama menggunakan kata ganti Aku atau saya
atau gue dan tidak disebutkan nama tokoh lain, sudut pandang ini disebut sudut pandang orang
pertama sebagai pelaku utama. Jika terdapat nama tokoh lain, artinya cerita menggunakan
sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan. Sementara itu, sudut pandang orang
ketiga artinya di dalam cerita menggunakan kata ganti orang ketiga atau nama langung. Jika
tokoh dapat mengetahui hal-hal yang tak kasat mata, seperti perasaan tokoh, sudut pandang
yang dibukanan berupa sudut pandang orang ketiga serba tahu, jika sebaliknya, artinya sudut
pandang orang ketiga sebagai pelaku sampingan.
 Pesan atau amanat: Pada dasarnya, seorrang penulis menyiapkan amanatnya terlebih dahulu
kemudian dituangkan ke dalam cerita. Amanat disampaikan baik secara eksplisit maupun
implisit. Selain itu, amanat dari sebuah cerpen akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik cerpen digunakan agar dapat mengetahui lebih dalam tentang isi cerita. Unsur-
unsur tersebut terdiri atas:

 Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat dapat diketahui dengan cara dilihat dari sisi kondisi ekonomi, sosial
budaya, politik, dan ideologi. Hal-hal ini diperlukan semata-mata demi memahami secara
kompleks maksud dan tujuan, serta motif mengapa cerita tersebut diciptakan.

 Kepengarangan

Sejarah hidup penulis mulai dari kondisi sosial, psikologis, bahkan aliran sastra yang dianut
memberikan gambaran lebih dalam ketika menganalisis cerpen.

5. Kaidah Kebahasaan cerpen.

Kaidah Kebahasaan Cerpen

Dilihat dari gaya bahasa dan diksi yang digunakan, cerpen memiliki ciri-ciri kebahasaan, antara
lain:

 Menggunakan pendeskripsian yang kuat. Dalam mendeskripsikan fisik tokoh penulis


menggunakan kata-kata sifat atau[un perbandingan. Hal ini juga yang dibutuhkan untuk
menggambarkan suasana, seperti suasana di sawah ataupun di sebuah gua. Kepiawaian penulis
sangat dibutuhkan agar semakin membuat pembaca menyelam ke dalam cerita.
 Menggunakan frasa adverbial (kata keterangan) untuk menunjukkan latar tempat atau pun
waktu, seperti pada pagi hari, di sebuah desa, pada dinihari, dsb.
 Menggunakan kalimat langsung dan ada juga yang tak langsung, ataupun berupa dialog.
 Menggunakan kata-kata kiasan atau konotatif, seperti dewi pagi yang berarti matahari, surga
dunia yang berarti merujuk pada tempat-tempat hiburan atau pariwisata.
 Menggunakan bahasa yang informal ataupun semiformal. Meskipun demikian, tanda baca
digunakan secara tepat berdasarkan aturan PUEBI.

NAMA : ADELLIA PERMATA KARNO

KELAS : 11 IPS 4

Anda mungkin juga menyukai