Anda di halaman 1dari 17

Pengertian Cerpen Adalah

Daftar isi

Pengertian Cerpen Adalah

Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli

1. Sumardjo dan Saini

2. Nugroho Notosusanto

3. H. B. Jassin

4. Saini

5. A. Bakar Hamid

Struktur Cerpen

1. Abstrak

2. Orientasi

3. Komplikasi

4. Evaluasi

5. Resolusi

6. Koda

Ciri-Ciri Cerpen

Unsur-Unsur Cerpen

1. Unsur Intrinsik

2. Unsur Ekstrinsik

Fungsi Sastra Dalam Cerpen

Sebenarnya, apa itu CERPEN? Pengertian Cerpen adalah jenis karya sastra yang berbentuk prosa naratif
fiktif/ fiksi dimana isinya menceritakan/ menggambarkan kisah suatu tokoh beserta segala konflik dan
penyelesaiannya, yang ditulis secara ringkas dan padat.
Pada umumnya, isi cerita pendek berpusat pada satu tokoh dan situasi tertentu dimana ada puncak
masalah (klimaks) dan penyelesaiannya. Selain itu, di dalam cerita pendek atau cerpen terdapat kurang
dari 10.000 kata saja, sehingga cenderung singkat dan padat.

Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti cerpen, kita dapat merujuk pendapat para ahli. Berikut ini adalah
pengertian cerpen menurut para ahli:

1. Sumardjo dan Saini

Menurut Sumardjo dan Saini, pengertian cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi akan
tetapi bisa saja terjadi kapanpun dan dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek.

2. Nugroho Notosusanto

Menurut Nugroho Notosusanto, pengertian cerpen adalah cerita yang panjangnya berkisar 5000 kata
atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi, dimana isinya terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri.

3. H. B. Jassin

Menurut B. Jassin, arti cerpen adalah sebuah cerita singkat yang harus memiliki bagian terpenting yakni
perkenalan, pertikaian dan penyelesaian.

4. Saini

Menurut Saini, arti cerpen adalah cerita pendek fiksi atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa terjadi
kapan saja dan dimana saja dimana cerita ini relatif singkat.

5. A. Bakar Hamid

Menurut A. Bakar Hamid, cerpen atau cerita pendek seharusnya dilihat dari kuantitas kata yang
digunakan, yaitu antara 500 hingga 20.000 kata, terdapat plot, terdapat satu karakter, dan adanya kesan.
Baca juga: Pengertian Novel

Struktur Cerpen

struktur cerpen

Pengertian cerpen dan strukturnya

Di dalam Cerpen terdapat 6 elemen penting yang membangun teks cerita pendek tersebut sehingga
membentuk suatu cerita yang utuh. Berikut ini adalah struktur cerpen tersebut:

1. Abstrak

Abstrak adalah ringkasan atau inti dari cerpen dan merupakan gambaran awal suatu cerita. Unsur
abstrak sifatnya opsional, dengan kata lain suatu cerpen boleh saja tidak menggunakan abstrak.

2. Orientasi

Orientasi adalah hal-hal yang berhubungan dengan waktu, suasana, dan tempat yang ada di dalam cerita
pendek.

3. Komplikasi

Komplikasi adalah urutan berbagai kejadian yang dihubungkan berdasarkan sebab-akibat. Kita dapat
melihat watak atau karakter suatu toko dalam cerpen pada struktur ini.

4. Evaluasi

Evaluasi adalah struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks, serta mulai menemukan solusi
atau penyelesaian atas konflik tersebut.

5. Resolusi

Pada bagian ini si pembuat cerpen akan menjelaskan solusi atau penyelesaian atas masalah yang dialami
oleh tokoh di dalam cerpen.
6. Koda

Koda adalah nilai moril atau pelajaran yang bisa didapatkan oleh pembaca cerpen.

Baca juga: Pengertian Monolog

Ciri-Ciri Cerpen

ciri-ciri cerpen

Pengertian cerpen dan ciri-cirinya

Sebenarnya sangat mudah untuk mengenali sebuah cerpen, yaitu melalui karakteristiknya. Berikut ini
adalah ciri-ciri cerpen pada umumnya:

Jumlah kata di dalam cerpen kurang dari 10.000 kata.

Isi cerpen bersifat fiktif/ fiksi.

Hanya terdapat satu alur saja (alur tunggal).

Bentuk tulisannya singkat, atau lebih singkat dari Novel.

Isi cerpen umumnya diangkat dari kejadian sehari-hari.

Biasanya cerpen menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh pembaca.

Bentuk penokohan di dalam cerpen sangat sederhana.

Cerita pendek dapat meninggalkan kesan dan pesan mendalam sehingga pembaca ikut merasakan isi
cerpen tersebut.

Jadi, jika kamu menemukan sebuah karya sastra namun tidak memenuhi beberapa ciri-ciri yang
disebutkan di atas, maka karya sastra tersebut bukanlah sebuah cerpen.

Unsur-Unsur Cerpen
unsur-unsur cerpen

Pengertian cerpen dan unsur-unsurnya

Secara Umum, terdapat dua unsur penting di dalam suatu cerita pendek, yaitu unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik. Berikut penjelasan singkatnya:

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik cerpen adalah unsur pembentuk cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri.
Beberapa hal yang termasuk di dalam unsur instrinsik adalah:

Tema, yaitu gagasan utama di dalam suatu cerpen.

Alur/ Plot, yaitu jalan cerita di dalam cerpen.

Latar/ Setting, yaitu berhubungan dengan dengan tempat, waktu, dan suasana di dalam cerpen.

Tokoh, yaitu pelaku di dalam cerpen.

Penokohan, yaitu pemberian sifat dan watak tokoh dalam cerpen.

Sudut Pandang, yaitu cara padang penulis cerpen dalam melihat peristiwa di dalam cerpen.

Gaya Bahasa, yaitu cara penulis menyampaikan cerita di dalam cerpen. Misalnya menggunakan diksi dan
majas.

Amanat/ Pesan, pesan moral yang ingin disampaikan penulis cerpen kepada pembaca atau pendengar.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur pembentuk cerpen yang berasal dari luar. Beberapa yang termasuk
di dalam unsur ekstrinsik adalah:

Latar Belakang Masyarakat, yaitu hal-hal yang mempengaruhi alur cerita dalam cerpen, misalnya;
ideologi, kondisi politik, sosial, dan ekonomi masyarakat.

Latar Belakang Pengarang, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pemahaman dan motivasi penulis
cerpen dalam membuat tulisannya, misalnya; aliran sastra, kondisi psikologis, biografi.

Nilai yang Terkandung dalam Cerpen, yaitu nilai-nilai yang terdapat di dalam suatu cerpen (nilai agama,
sosial, budaya, moral).
Fungsi Sastra Dalam Cerpen

Beberapa fungsi sastra di dalam cerpen tersebut adalah:

Fungsi Rekreatif, yaitu fungsi cerpen yang dapat membuat pembaca merasa senang, gembira, dan
terhibur.

Fungsi Didaktif, yaitu fungsi cerpen yang dapat mendidik dan mengarahkan pembaca melalui nilai-nilai
kebenaran di dalam cerpen.

Fungsi Estetis, yaitu fungsi cerpen yang memberikan keindahan kepada pembacanya.

Fungsi Moralitas, yaitu fungsi cerpen yang memberikan nilai moral sehingga pembaca mengerti moral
yang baik dan tidak baik untuk dirinya.

Fungsi Religiusitas, yaitu fungsi cerpen yang mengandung ajaran agama dan menjadi teladan bagi
pembacanya.

Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif.
Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang
lebih panjang, seperti novella dan novel.

Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai manusia
beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu
sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan
secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.

Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman saja.
Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang demikian serta
memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.

Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli

Berikut pendapat para ahli mengenai penjelasan tentang cerpen.

Sumardjo dan Saini


Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa saja terjadi kapanpun serta
dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.

Menurut KBBI

Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung arti tuturan mengenai bagaimana sesuatu
hal terjadi dan relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata yang
memberikan sebuah kesan dominan serta memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam cerita pendek
tersebut.

Nugroho Notosusanto dalam Tarigan

Cerpen atau cerita pendek yaitu sebuah cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau perkiraan
hanya 17 hlm kuarto spasi rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri.

Hendy

Cerpen ialah suatu karangan yang berkisah pendek yang mengandung kisahan tungal.

Aoh. K.H

Cerpen merupakan salah satu karangan fiksi yang biasa disebut juga dengan kisahan prosa pendek.

J.S. Badudu

Cerpen merupakan cerita yang hanya menjurus serta terfokus pada satu peristiwa saja.

H. B. Jassin

Menurut pendapat H. B. Jassin, cerpen ialah sebuah cerita yang singkat yang harus memiliki bagian
terpenting yakni perkenalan, pertikaian, serta penyelesaian.

Ciri-Ciri Cerpen

Jalan ceritanya lebih pendek dari novel

Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata

Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari

Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang digambarkan
hanyalah inti sarinya saja.
Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik hingga pada tahap
penyelesainnya.

Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca.

Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut merasakan
kisah dari cerita tersebut.

Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.

Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.

Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat

Struktur Cerpen

Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi sebuah
rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat
opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak tersebut.

Orientasi

Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita dari cerpen
tersebut.

Komplikasi

Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada komplikasi,
biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari berbagai tokoh cerita pendek tersebut, hal ini
karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.

Evaluasi

Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah mulai mendapatkan
penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.

Resolusi

Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.

Koda
Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita pendek tersebut oleh
pembacanya.

Unsur Intrinsik Cerpen

Tema

Tema adalah sebuah gagasan pokok yang mendasari dari jalan cerita sebuah cerpen. Tema biasanya
dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita atay tersurat dan tidak langsung, dimana si pembaca harus
teliti dan dapat menyimpulkan sendiri atau tersirat.

Alur / Plot

Jalan dari sebuah kisah cerita merupakan karya sastra. Secara garis besar, alur merupakan urutan
tahapan jalannya cerita, antara lain : perkenalan > muncul konflik atau suatu permasalahan >
peningkatan konflik > puncak konflik (klimaks) > penurunan konflik > selesaian.

Setting

Setting sangat berkaitan dengan tempat atau latar, waktu, dan suasana dalam cerpen tersebut.

Tokoh

Tokoh merupakan pelaku yang terlibat dalam cerita tersebut. Setiap tokoh biasanya mempunyai karakter
tersendiri. Dalam sebuah cerita terdapat tokoh protagonis atau tokoh baik dan antagonis atau tokoh
jahat serta ada juga tokoh figuran yaitu tokoh pendukung.

Penokohan

Penokohan yaitu pemberian sifat pada tokoh atau pelaku dalam cerita tersebut. Sifat yang telah
diberikan dapat tercermin dalam pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu hal. Metode
penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya:

Metode analitik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkan atau menyebutkan sifat
tokoh secara langsung, seperti seperti: pemberani, penakut, pemalu, keras kepala, dan sebagainya.

Metode dramatik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkannya secara tidak langsung,
yaitu dapat dengan cara : penggambaran fisik (Misalnya cara berpakaian, postur tubuh, dan sebagainya),
penggambaran dengan melalui sebuah percakapan atau dialog, reaksi dari tokoh lain (dapat berupa
pendapat, sikat, pandangan, dan sebagainya).
Sudut Pandang

Adalah cara pandang pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Sudut pandang ada
4, antara lain:

Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama

Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” mengisahkan tentang berbagai peristiwa yang terjadi serta tingkah
laku yang dialaminya. Tokoh ”aku” akan menjadi pusat perhatian dari kisah cerpen tersebut. Dalam sudut
pandang ini, tokoh "aku" digunakan sebagai tokoh utama.

Contoh:

Pagi ini cuaca begitu cerah hingga dapat mengubah suasana jiwaku yang penat karena setumpuk tugas
yang terbengkelai menjadi teringankan. Namun, sekarang aku harus mulai bangkit dari tidurku dan
bergegas untuk mandi karena pagi ini aku harus bekerja keras.

Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan

Tokoh ”aku” muncul tidak sebagai tokoh utama lagi, melainkan sebagai pelaku tambahan. Tokoh ”aku”
hadir dalam jalan cerita hanya untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang
dikisahkan kemudian ”dibiarkan” untuk dapat mengisahkan sendiri berbagai pengalaman yang
dialaminya. Tokoh dari jalan cerita yang dibiarkan berkisah sendiri itulah yang pada akhirnya akan
menjadi tokoh utama, sebab ialah yang lebih banyak tampil, membawakan berbagai peristiwa, serta
berhubungan dengan tokoh-tokoh yang lainnya. Dengan demikian tokoh ”aku” cuman tampil sebagai
saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya sebuah cerita yang ditokohi oleh orang lain. Tokoh ”aku” pada
umumnya hanya tampil sebagai pengantar dan penutup cerita.

Contoh:

Sekarang aku tinggal di Jakarta, kota metropolitan yang memiliki beribu-ribu kendaraan. Dulu, aku
sempat menolak untuk dipindahkan ke ibukota. Tapi, pada kali ini aku sudah tidak kuasa untuk
menghindar dari tugas ini. Ternyata, bukan aku saja yang mengalaminya. Teman asramaku yang bernama
Andi, juga mengalami hal yang sama. Kami berdua sangatlah akrab dan berjuang bersama-sama dalam
menghadapi kerasnya kota Jakarta.

Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu

Kisah cerita dari sudut ”dia”, namun pengarang atau narator dapat menceritakan apa saja hal-hal dan
tindakan yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Pengarang mengetahui segalanya.

Contoh:

Sudah genap 1 bulan dia menjadi pendatang baru di perumahan ini. Tapi, dia juga belum satu kali pun
terlihat keluar rumah cuman untuk sekedar beramah-tamah dengan tetangga yang lain. “Apakah si
pemilik rumah itu terlalu sibuk ya?” ungkap salah seorang tetangganya. Pernah 1 kali dia kedatangan
tamu yang katanya adalah saudaranya. Memang dia adalah sosok introvert, jadi walaupun saudaranya
sendiri yang datang untuk berkunjung, dia tidak menyukainya.

Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat

Dalam sudut pandang ini berbeda dengan orang ketiga serbatahu. Pengarang hanya melukiskan apa yang
dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh tersebut, namun terbatas pada seorang tokoh saja.

Contoh:

Entah apa yang telah terjadi dengannya. Pada saat datang, ia langsung marah. Memang kelihatannya ia
mempunyai banyak masalah. Tapim kalau dilihat dari raut mukanya, mungkin tak hanya itu yang sedang
ia rasakan. Tapi sepertinya dia juga sakit. Bibirnya tampak kering, wajahnya pucat, serta rambutnya
kusut.

Amanat

Amanat merupakan sebuah pesan dari seorang penulis atau pengarang cerita tersebut kepada pembaca
agar pembaca dapat bertindak atau melakukan sesuatu.

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik cerpen merupakan sebuah unsur yang membentuk cerpen dari luar, berbeda dengan
unsur intrinsik cerpen yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur ekstrinsik cerpen tidak terlepas dari
keadaan masyarakat saat dimana cerpen tersebut dibuat oleh pengarang. Unsur ini sangat memiliki
banyak sekali pengaruh terhadap penyajian amanat ataupun latar belakang dari cerpen tersebut. Berikut
unsur ekstrinsik cerpen.

Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat yaitu suatu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat terhadap
terbentuknya sebuah jalan cerita. Pemahaman tersebut dapat berupa pengkajian Ideologi negara,
kondisi politik, sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi pada masyarakat itu sendiri.

Latar Belakang Pengarang

Latar belakang pengarang dapat meliputi pemahaman pengarang terhadap sejarah hidup serta sejarah
hasil karangan yang telah dibuat sebelumnya.

Biografi
Biografi biasanya berisikan tentang riwayat hidup pengarang cerita tersebut yang ditulis secara
keseluruhan.

Kondisi Psikologis

Kondisi psikologis berisi tentang pemahaman kondisi mood ketika pengarang menulis kisah cerita
tersebut.

Aliran Sastra

Aliran sastra seorang pengarang pastinya akan mengikuti suatu aliran sastra tertentu. Hal tersebut
sangatlah berpengaruh terhadap gaya penulisan yang dipakai oleh pengarang dalam menciptakan
sebuah kisah dalam cerpen tersebut.

Contoh Sinopsis Cerpen Remaja Beserta Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik

Contoh Sinopsis Cerpen Remaja Beserta Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik - Bagaimana bentuk sinopsis
cerpen remaja serta bagaimana menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsiknya? Baca contoh berikut ini.

Mimpi yang Menjadi Kenyataan

Suatu pagi yang cerah, seorang anak bernama Andrew memasuki sekolahnya, SMAN 22 Bandar
Lampung. Andrew adalah seorang anak yang memiliki mimpi untuk menjadi seorang musisi yang
terkenal. Tetapi tak seorang pun yang mempercayai mimpinya itu. Dia berjalan dengan sangat santai
menuju kelasnya, XI IPS 1. Namun, langkahnya mendadak terhenti saat dia melihat papan pengumuman,
dimana ada pengumuman bahwa ada lomba band antar kelas XI SMAN 2 pada hari Sabtu, dan seluruh
siswa-siswi kelas XI, wajib untuk mengikuti lomba dengan membentuk band yang beranggotakan 5
orang, dan wajib mengumpulkan data tentang band mereka paling lambat hari Jum’at. Setelah membaca
pengumuman itu, segera saja Andrew berkeliling mencari anggota band. Namun sayang, anak-anak yang
diajak Andrew, rata-rata sudah punya band sendiri, Teman – teman sekelas Andrew membentuk band
tanpa mengajak Andrew.
“Lu mau gabung dengan kami? sadar deh, kemampuan lu belum memenuhi syarat,” ejek salah seorang
temannya.

“Tapi gw rasa gw punya kemampuan itu!” jawab Andrew.

Mendengar perkataan itu, semua teman – temannya menertawai dirinya. Meskipun begitu, dia tak
berputus asa, Andrew tetap mencari anggota untuk mengikuti kompetisi itu. Dia terus mencari hingga
bel masuk pun berbunyi, tetapi Andrew masih belum menemukan anggota.

Tak terasa waktu berlalu, jam istirahat pun tiba. Andrew duduk di bangku taman dan termenung.
Michael, anak XI IPS 2 yang melihat Andrew sedang termenung, berniat mengusili Andrew. Jadilah
Michael diam-diam berjalan ke arah belakang bangku dan, tiba-tiba…

“Doooooooorrrrrrrrrrrrrrrr!!!!!!!! “teriak Michael .

“Sialan !! Ngagetin gue aja lo !!“ gerutu Andrew .

“Ya, sorry…. cuman bercanda , bro !! tapi lo kenapa?? kok kayak nya lo gak semangat?? “ tanya Michael.

“gue bingung, karena gue belom nemu anggota band buat lomba sabtu besok. Sementara limit nyakan
hari Jum’at, empat hari lagi, eh lo udah ada band belom?? “ Andrew bertanya pada Michael.

“Kebetulan, bro!! gw juga belom punya!! gimana kalo kita bentuk band?? Gue kan jago gitar, lo jago
nyanyi, cocok !! Lo jadi vokalis, gue jadi gitaris, gimana….setuju gak?? “tanya Michael .

“Ok, setuju !!“ seru Andrew .

“sip !! berarti tinggal cari tiga anggota lagi !! ayo, kita cari !!“ ajak Michael penuh semangat.
Michael dan Andrew mencari anggota dengan berkeliling sekolah. Namun sayangnya, mencari anggota
band tidak semudah yang dikira Michael dan Andrew, karena mereka sama sekali tidak menemukan
anggota band sampai bel pulang berbunyi. Michael dan Andrew pun pulang dengan tangan hampa.

Dua hari berlalu, Michael dan Andrew masih belum menemukan anggota band. Mereka jadi pusing dan
hampir putus asa. Namun , mereka tidak mau menyerah begitu saja. Setelah berjuang cukup keras,
perlahan mereka menemukan anggota. Dimulai dari Thomas, siswa XI IPS 3, yang bergabung menjadi
bassist, lalu disusul dengan bergabungnya George, siswa kelas XI IPA 1, sebagai keyboardist. Lalu,
Richard, anak kelas XI IPA 2, juga bergabung sebagai drummer.

Akhirnya band mereka pun lengkap, lalu mereka berlima mendiskusikan nama untuk band mereka.
Sempat terjadi perdebatan, sampai tiba-tiba Andrew mengusulkan nama Project Revolution Band, yang
bermakna bahwa band itu adalah proyek mereka untuk merevolusi dunia musik. Michael, Thomas,
George, dan Richard pun menyetujui usul Andrew . Jadilah, band Project Revolution mendaftar dan
akhirnya Project Revolution pun mengikuti lomba. Project Revolution tampil dengan sempurna Hingga
Akhirnya band mereka pun berhasil menjuarai lomba band tersebut. Andrew merasa senang bahwa dia
bisa membuktikan kepada teman sekelasnya akan kemampuan bermusiknya.

Setelah lomba berakhir, kelima anggota Project Revolution berjanji untuk selalu kompak sampai
kapanpun . Sesuai dengan janji mereka , kelima anggota band Project Revolution pun kompak menjaga
persahabatan diantara mereka .

THE END

Advertisement

Contoh Sinopsis Cerpen

Detail Cerpen
Judul : Dreams Comes True

Penulis : Ario Wibowo

Penerbit : Bintang Book

Kota Tempat Terbit : Jl. Sultan Mahmud, no. 19, Bandar Lampung

Tahun Terbit : Cetakan I, Juli 2015

Jumlah halaman : 2 halaman

Sinopsis Cerpen

Andrew adalah seorang anak biasa yang mempunyai mimipi besar untuk menjadi seorang bintang musik.
Mimpinya yang besar itu membuat Andrew kurang disukai oleh teman – teman sekelasnya. Pada suatu
hari dia membaca sebuah pengumuman yang mengabarkan bahwa sekolah mereka akan mengadakan
lomba musik untuk seluruh kelasa XI. Seluruh kelas XI diwajibkan untuk mengirimkan perwakilan Band
untuk berpartisipasi dalam kontes tersebut.

Tetapi ketika dia mengajak teman – teman sekelasnya, dia ditinggalkan oleh mereka. Teman sekelas
Andrew tak mengajak dirinya untuk bergabung. Meskipun begitu Andrew tak berputus asa. Dia terus
mencari anggota untuk mengikuti acara tersebut.

Hingga akhirnya Andrew bertemu dengan Michael temannya dari kelas lain. Ternyata Micahel juga
memiliki mimpi yang sama dengan Andrew, mereka pun bersatu untuk membuat Band. Michael yang
menjadi pemain gitar, sedangkan Andrew sang vokalis. Mereka sadar bahwa untuk membentuk suatu
band yang utuh mereka membutuhkan tambahan anggota. Setelah berjuang dengan keras, akhirnya
mereka menemukan anggota team lainnya dan bergabunglah Thomas, George, dan Richard. Kemudian
terbentuklah Project Revolution Band.

Mereka akhirnya bisa mengikuti kompetisi itu dan akhirnya keluar menjadi juara. Mereka terutama
Andrew berhasil membuktikan kepada teman sekelasnya bahwa dia berhasil mewujudkan mimpinya.
Unsur – Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Cerpen

Unsur Instrinsik

Tema : Perjuangan menggapai mimpi

Latar : Sekolah : Andrew memasuki sekolahnya, SMAN 22 Bandar Lampung, Taman : Andrew duduk di
bangku taman dan termenung

Alur : Maju

Tokoh:

Major Character

Andrew : Ambisius, tidak gampang menyerah

Micahel : Baik, usil

Minor Character

Teman sekelas : Apatis

Sudut pandang : Sudut pandang orang ketiga tunggal

Moral value : Kejar mimpimu jangan menyerah hanya karena rintangan – rintangan kecil.

Unsur Ekstrinsik

Latar belakang penulis :


Penulis ingin menyampaikan bahwa setiap orang memiliki bakat dan mimpinya tersendiri. Lebih jauh
penulis mengungkapkan bahwa kehidupan di masa remaja banyak sekali rintangan – rintangan yang siap
menghadang mimipi dan cita – cita tersebut. Oleh karena itu, penulis menyampaikan bahwa tiada yang
tidak mungkin jika kita terus berusaha.

Nilai – Nilai

Nilai moral : Nilai moral ditunjukan ketika tokoh utama diremehkan dan kemudian dia tidak berputus asa
dengan itu semua dan menjadikannya cambuk untuk maju.

Nilai budaya : Nilai ini ditunjukan ketika tokoh Michael membantu Andrew yang sedang kesulitan.

Anda mungkin juga menyukai