Anda di halaman 1dari 4

Struktur Cerpen

Cerpen adalah jenis karya sastra yang berbentuk prosa naratif fiktif/ fiksi dimana isinya menceritakan/
menggambarkan kisah suatu tokoh beserta segala konflik dan penyelesaiannya, yang ditulis secara
ringkas dan padat.

Pada umumnya, isi cerita pendek berpusat pada satu tokoh dan situasi tertentu dimana ada puncak
masalah (klimaks) dan penyelesaiannya. Selain itu, di dalam cerita pendek atau cerpen terdapat kurang
dari 10.000 kata saja, sehingga cenderung singkat dan padat.

struktur cerpen

Pengertian cerpen dan strukturnya

Di dalam Cerpen terdapat 6 elemen penting yang membangun teks cerita pendek tersebut sehingga
membentuk suatu cerita yang utuh. Berikut ini adalah struktur cerpen tersebut:

1. Abstrak

Abstrak adalah ringkasan atau inti dari cerpen dan merupakan gambaran awal suatu cerita. Unsur
abstrak sifatnya opsional, dengan kata lain suatu cerpen boleh saja tidak menggunakan abstrak.

2. Orientasi

Orientasi adalah hal-hal yang berhubungan dengan waktu, suasana, dan tempat yang ada di dalam cerita
pendek.

3. Komplikasi

Komplikasi adalah urutan berbagai kejadian yang dihubungkan berdasarkan sebab-akibat. Kita dapat
melihat watak atau karakter suatu toko dalam cerpen pada struktur ini.

4. Evaluasi

Evaluasi adalah struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks, serta mulai menemukan solusi
atau penyelesaian atas konflik tersebut.
5. Resolusi

Pada bagian ini si pembuat cerpen akan menjelaskan solusi atau penyelesaian atas masalah yang dialami
oleh tokoh di dalam cerpen.

6. Koda

Koda adalah nilai moril atau pelajaran yang bisa didapatkan oleh pembaca cerpen.

Baca juga: Pengertian Monolog

Ciri-Ciri Cerpen

ciri-ciri cerpen

Pengertian cerpen dan ciri-cirinya

Sebenarnya sangat mudah untuk mengenali sebuah cerpen, yaitu melalui karakteristiknya. Berikut ini
adalah ciri-ciri cerpen pada umumnya:

Jumlah kata di dalam cerpen kurang dari 10.000 kata.

Isi cerpen bersifat fiktif/ fiksi.

Hanya terdapat satu alur saja (alur tunggal).

Bentuk tulisannya singkat, atau lebih singkat dari Novel.

Isi cerpen umumnya diangkat dari kejadian sehari-hari.

Biasanya cerpen menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh pembaca.

Bentuk penokohan di dalam cerpen sangat sederhana.

Cerita pendek dapat meninggalkan kesan dan pesan mendalam sehingga pembaca ikut merasakan isi
cerpen tersebut.
Jadi, jika kamu menemukan sebuah karya sastra namun tidak memenuhi beberapa ciri-ciri yang
disebutkan di atas, maka karya sastra tersebut bukanlah sebuah cerpen.

Unsur-Unsur Cerpen

unsur-unsur cerpen

Pengertian cerpen dan unsur-unsurnya

Secara Umum, terdapat dua unsur penting di dalam suatu cerita pendek, yaitu unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik. Berikut penjelasan singkatnya:

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik cerpen adalah unsur pembentuk cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri.
Beberapa hal yang termasuk di dalam unsur instrinsik adalah:

Tema, yaitu gagasan utama di dalam suatu cerpen.

Alur/ Plot, yaitu jalan cerita di dalam cerpen.

Latar/ Setting, yaitu berhubungan dengan dengan tempat, waktu, dan suasana di dalam cerpen.

Tokoh, yaitu pelaku di dalam cerpen.

Penokohan, yaitu pemberian sifat dan watak tokoh dalam cerpen.

Sudut Pandang, yaitu cara padang penulis cerpen dalam melihat peristiwa di dalam cerpen.

Gaya Bahasa, yaitu cara penulis menyampaikan cerita di dalam cerpen. Misalnya menggunakan diksi dan
majas.

Amanat/ Pesan, pesan moral yang ingin disampaikan penulis cerpen kepada pembaca atau pendengar.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur pembentuk cerpen yang berasal dari luar. Beberapa yang termasuk
di dalam unsur ekstrinsik adalah:

Latar Belakang Masyarakat, yaitu hal-hal yang mempengaruhi alur cerita dalam cerpen, misalnya;
ideologi, kondisi politik, sosial, dan ekonomi masyarakat.
Latar Belakang Pengarang, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pemahaman dan motivasi penulis
cerpen dalam membuat tulisannya, misalnya; aliran sastra, kondisi psikologis, biografi.

Nilai yang Terkandung dalam Cerpen, yaitu nilai-nilai yang terdapat di dalam suatu cerpen (nilai agama,
sosial, budaya, moral).

Anda mungkin juga menyukai