Anda di halaman 1dari 15

“Menyusun Cerita Pendek”

Sekolah : SMP N 17 Pontianak


Kelas : IX/9
Semester : Ganjil/1
Dibuat oleh : Andre
A. Pengertian cerita pendek
Cerita pendek adalah sebuah karya sastra pendek yang
bersifat fiktif dan mengisahkan tentang suatu permasalahan yang
dialami oleh tokoh secara ringkas mulai dari pengenalan sampai
akhir dari permasalahan yang dialami oleh tokoh.
B. Ciri-ciri cerita pendek
Ciri-ciri cerita pendek yaitu:
1. Jalan ceritanya pendek
Umumnya panjang cerpen antara 3 sampai 10 halaman buku.

2. Maksimal 10 ribu kata


Sebuah cerpen harus memiliki jumlah kata di bawah 10 ribu
kata.

3. Bersifat fiktif
Cerita yang disajikan adalah buah pemikiran dari penulis, bisa
dari imajinasi atau pengalaman, namun semuanya bersifat fiktif
atau tidak terjadi pada kehidupan di nyata.
4. Hanya mempunyai 1 alur cerita saja
Tidak ada sub-plot atau alur cerita lain yang ada pada
cerpen, hanya terdapat 1 alur berupa masalah dan
penyelasaiannya di akhir cerita.

5. Ceritanya tentang kehidupan sehari-hari


Penggambaran cerita cerpen pun memiliki setting yang
cukup familiar dengan pembacanya yang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari.

6. Dapat selesai dibaca sekali duduk


Dengan kata lain, tidak membutuhkan waktu lama untuk
membaca keseluruhan isi cerita cerpen. Cerpen dapat selesai
dibaca dengan sekali duduk.
7. Alur ceritanya lurus
Sebelumnya telah dibahas bahwa pada cerpen memiliki alur
cerita tunggal. Selain itu alur cerita pada cerpen juga bersifat
lurus atau maju sesuai kronologi waktu.

8. Penokohan cerita sangat sederhana


Salah satu hal yang membedakan cerpen dengan novel
adalah penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak
mendalam serta singkat.

9. Tidak menggambarkan semua kisah tokohnya


Selain penokohan yang sederhana, pada cerpen tidak
menggambarkan semua kisah para tokohnya. Artinya hanya
tokoh utama saja yang diberi penokohan dan menjadi fokus
cerita.
10. Terdapat masalah atau konflik dan penyelesainnya
Dalam cerpen akan ada suatu masalah atau konflik yang
dihadapi oleh tokoh utama cerpen. Selain itu di bagian akhir
akan dijelaskan tahap penyelesaian masalah atau konflik
tersebut.

11. Menggunakan kata yang sederhana


Pemilihan kata pada cerpen cenderung simpel sehingga
mudah dipahami oleh pembaca atau orang awam.
12. Memiliki pesan atau amanat
Pada sebuah cerpen biasanya mengandung sebuah intisari
berupa pesan atau amanat yang bisa diambil. Dengan kata lain,
pembaca dapat mengambil hikman dan kesan dari isi cerita.

13. Meninggalkan kesan bagi pembacanya


Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat
mendalam sehingga pembaca dapat ikut merasakan kisah dari
cerita yang ada pada cerpen tersebut.
C. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun sebuah karya
sastra, dalam hal ini cerpen dari dalam karya sastra itu sendiri.
Unsur intrinsik dalam cerpen terdiri dari :
1. Tema
Tema merupakan ide atau gagasan dasar yang
melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dari cerpen.
2. Tokoh dan Penokohan
Uokoh atau penokohan adalah salah satu bagian yang wajib
ada dalam sebuah cerpen.
3. Alur (Plot)
Alur adalah urutan jalan cerita dalam cerpen yang
disampaikan oleh penulis.
4. Setting (Latar)
Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan
tempat terjadinya cerita tersebut. Latar akan memberikan
persepsi konkret pada sebuah cerita pendek. Ada 3 jenis latar
dalam sebuah cerpen yakni latar tempat, waktu dan suasana.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh
pengarang cerpen untuk menyampaikan ceritanya. Baik itu
sebagai orang pertama, kedua, ketiga. Bahkan acapkali para
penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada di
luar cerita.
6. Gaya bahasa
Gaya bahasa merupakan ciri khas sang penulis dalam
menyampaikan tulisannya kepada publik. Baik itu penggunaan
majasnya, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam
cerpennya.

7. Amanat
Amanat adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat kita
petik dari cerita pendek tersebut. Di dalam suatu cerpen,
moral biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan
tersirat dan akan bergantung sesuai pemahaman pembaca
akan cerita pendek tersebut.
4. Struktur cerita pendek
1. Abstrak
Abstrak adalah gambaran umum secara keseluruhan
mengenai berbagai situasi, peristiwa dan bermacam unsur lain
dalam cerita.
2. Orientasi (Pengenalan Situasi Cerita)
Bagian ini memperkenalkan setting atau latar cerita baik
dalam segi waktu, tempat maupun peristiwa.
3. Komplikasi
Merupakan bagian dimana berbagai konflik mulai muncul.  
4. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap ketika konflik bisa jadi diselesaikan
atau justru benar-benar berhasil menghentikan keinginan
atau tujuan tokoh utama.
5. Resolusi
Bagian ini berisi penjelasan maupun penilaian akhir cerita
mengenai sikap ataupun berbagai nasib yang dialami oleh
tokoh setelah mengalami peristiwa puncak sebelumnya.
6. Koda
Koda adalah penutup atau akhir dari keseluruhan isi
cerita.
5. Aspek kebahasaan cerita pendek

1. Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti


penampilan fisik juga kepribadian tokoh yang diceritakan
dalam cerpen, seperti misalnya sosoknya tinggi atau
perawakannya gagah, rambutnya beruban dan sifat tokoh
lainnya.
2. Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar,
waktu, tempat dan suasana, sebagai contoh misalnya: di pagi
hari yang cerah, di kebun bambu yang rimbun dengan
dedaunan dan lain sebagainya.
3. Menggunakan kalimat langsung dan juga tidak langsung
untuk penulisan dalam percakapan di dalam cerpen
4. Bisa menggunakan gaya bahasa yang bersifat konotasi seperti
misalnya : pucuk langit, memanggang bus, bajing loncat dan
mulut terminal.

5. Bahasa yang digunakan tidak baku dan tidak formal.

6. Bisa menggunakan gaya bahasa Perbandingan, pertentangan,


pertautan maupun perulangan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai