tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga. Atlet yang menekuni salah
satu cabang tertentu untuk meraih prestasi, dari mulai tingkat daerah, nasional, serta internasional,
mempunyai syarat memiliki tingkat kebugaran dan harus memiliki keterampilan pada salah satu cabang
olahraga yang ditekuninya tentunya diatas rata-rata non atlet. Untuk mencapai prestasi tentunya harus
tetap berlatih, silahkan baca Pengertian Latihan dalam Olahraga.
Seperti yang tercantum pada ( UU Nomber 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional )
Olahraga Prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana,
berjengjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi keolragaan. Olahraga prestasi dapat dicapai dengan pesiapan yang matang
dan memerlukan proses yang baik. selain olahraga prestasi ada juga Olahrga Rehabilitasi dan Olahrga
pendidikan
Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawansecara terencana,
berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi olahraga (UU RI nomor 3Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional
Bab I pasal 1).Olahraga prestasi dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan
potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa yangdilakukan setiap
orang yang memiliki bakat, kemampuan, dan potensi untuk mencapai prestasi (UU RI Nomor 3 Tahun
2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab VI pasal 20).Pembinaan dan pengembangan
keolahragaan meliputi pengolahraga, ketenagaan, pengorganisasian, pendanaan, metode, prasarana
dan sarana, serta penghargaankeolahragaan yang dilaksanakan melalui tahap pengenalan olahraga,
pemantauan, pemanduan, serta pengembangan bakat dan peningkatan prestasi (UU RI Nomor 3Tahun
2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab VII pasal 21 ayat 2 dan 3).Pembinaan dan
pengembangan olahraga prestasi dilaksanakan dan diarahkan untukmencapai prestasi olahraga pada
tingkat daerah, nasional, dan internasional yangdilakukan oleh induk organisasi cabang olahraga tingkat
pusat maupun pada tingkatdaerah (UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional
Bab VII pasal 27 pasal 1 dan 2.
orang yang menjadi objek/sasaran dalam kegiatan pelatihan pada cabang olahraga yangditekuni
(Widijoto, 2007).
2. Tenaga KeolahragaanTenaga keolahragaan adalah setiap orang yang memiliki kualifikasi dan
sertifikatkompetensi dalam bidang olahraga (UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang SistemKeolahragaan
Nasional Bab I pasal 1 ayat 9), yang di dalamnya terdapat pelatih, wasit,guru, manajer, instruktur dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya(Kemenegpora RI, 2006: 13).Pelatih adalah tokoh sentral
dalam proses pelatihan olahraga. Pelatih adalah orang yangmemberi bimbingan/tuntunan kepada atlet
agar dapat dicapai prestasi olahraga yangoptimal (Widijoto, 2007).Pelatih adalah seorang yang
profesional yang bertugas membantu, membimbing,membina, dan mengarahkan atlet terpilih berbakat
untuk merealisasi prestasi maksimaldalam waktu yang sesingkat-singkatnya (KONI tentang Proyek
garuda Emas, 1998: B-16).Pelatih adalah orang yang berperan untuk membantu atlet memantapkan
penampilanserta meningkatkan seluruh potensinya, sehingga mampu berprestasi tinggi dalamcabang
olahraganya (Harsuki, 2003, 374).Wasit adalah seorang pengadil di lapangan pada setiap pertandingan
olahraga. Setiap pertandingan olahraga dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki wewenang
penuhuntuk memimpin suatu pertandingan olahraga dan memegang teguh peraturan permainan
pertandingan olahraga, terhitung mulai dari saat masuk sampai denganmeninggalkan lapangan
tersebut.Wasit adalah seorang yang memiliki wewenanguntuk mengatur jalannya suatu pertandingan
olahraga. Ada bermacam-macam istilah wasit.Dalam bahasa Inggris dikenal referee , umpire , judge atau
linesman (Wikipedia bahasaIndonesia, ensiklopedia bebas, http:// id.wikipedia.org/wiki/Wasit )
4. PendanaanSalah satu faktor pendukung terpenting dalam upaya mensukseskan program pembinaan
prestasi olahraga adalah tersedianya dana yang memadai/ representatif. Berbagaisumber dana
alternatif perlu digali dalam upaya memenuhi kebutuhan dana untuk pembinaan cabang-cabang
olahraga prestasi.Pendanaan mempunyai peranan yang sangat penting bagi pembinaan dan
pengembangan olahraga. Dengan adanya pendanaan, berbagai kebutuhan/hal yang berhubungan
dengan pembinaan dan pengembangan olahraga dapat dipenuhi dengan baik, diantaranya adalah:
pengadaan sarana dan prasarana olahraga yang baru untukmelengkapi/mengganti fasilitas yang ada/
rusak; pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana olahraga termasuk alat dan fasilitas lapangan;
pendanaan pembinaan dan pengembangan atlet mulai dari perekrutan sampai dengan pemusatan
latihan dan ikutserta dalam even kejuaraan; kesejahteraan atlet, pelatih, dan pengurus organisasi
6. Prasarana dan saranaMenurut UU RI No.3 tahun 2005tentang Sistem Keolahragaan Nasional dalam
pasal 1ayat 20 dan 21 dijelaskan apa yang dimaksud dengan sarana dan prasarana olahraga.Prasarana
olahraga adalah tempat atau ruang termasuk lingkungan yang digunakanuntuk kegiatan olahraga
dan/atau penyelenggaraan olahraga. Sedangkan saranaolahragaadalah peralatan atau perlengkapan
yang digunakan untuk kegiatan olahraga. Prasaranadan sarana olahraga sangat penting keberadaannya
untuk menunjang pembinaan dan pengembangan olahraga, khususnya olahraga prestasi. Prasarana dan
sarana olahraga
yang diperlukan untuk pembinaan dan pengembangan olahraga sebaiknya memenuhistandar nasiona
atau bahkan Internasional. Harsuki (2003:384) guna menampungkegiatan olahraga prestasi prasarana
olahraga yang disiapkan perlu memenuhi kualitassesuai dengan syarat dan ketentuan masing-masing
cabang olahraga, yaitu: a.Memenuhi standard ukuran Internasional, b. Kualitas bahan/material yang
dipakai harusmemenuhi syarat Internasional.
kewat sa,uran-saluran biokrasi, melainkan lebih dari pada itu, ia menyangkut masalah
konnik, keputusan dan siapa yang memperoleh apa dai suatu kebiiakan. Metter dan
Hom, (1975: 6). Definisi ini menyiratkan adanya upaya mentransformasikan keputusan
kedalam kegiatan operasional, serta mencapai Prubahan seperti yang dirumuskan oleh
oleh William dan Elmore sebagaimana sebagai "keseluruhan dari kegiatan yang
Somentara Mazmanian dan Sabatier (Wibawa dkk, 1986: 21) menjelaskan bahwa
yang senyata-nyata terjadi sesudah suatu program diberlakukan atau dirumuskan yakni
melaksanakan program dan m6nimbulkan ketaatan pada diri target grup, melainkan
atau tidak dapat mempengaruhi perilaku dari semua pihak yang terlibat, dan pada
maka itu merupakan jalan menuju agenda kebijakan, bermacam pilihan telah ditentukan
trntuk memecahkannya, dan pemerintah telah membuat b€berapa pilihan dari altematif
merupakan proses dari sebuah program atau kebijakan dihksanakan ; yang ditandai
dengan terjemahan dari rencana menuju pelaksanaan'. (Michael Howlett dan Ramesh,
1995: 153). Dikatakan pula bahwa suatu program kebijakan akan hanya meniadi
catatan-catatan etit saja jika program tersebut fdak diimplementasikan, yangberarti
plementasi kebijakan merupakan tindak lanjut dari sebuah program atau kebiiakan.
sebagai:
sesuatu (kamuswebster)
pedoman-pedoman kebijakan pemerintah, baik usaha administrasi atau untuk menimbulkan dampak
pada masyarakau kejadian.
feed back merupakan cara seorang guru/pelatih dalam membantu siswa meningkatkan pengetahuan,
motor skill, dan sikap yang dilakukan dengan cara observasi dan memberikan informasi serta dapat
diberikan secara individu maupun kelompok.
Umpan balik yang dihasilkan oleh gerakan yang telah dilakukan terbagi menjadi dua kategori yakni: (a)
umpan balik intrinsik, (b) umpan balik ekstrinsik.
Setelah seseorang melakukan suatu gerakan dalam cabang olahraga tertentu, dia akan memperoleh
informasi tentang beberapa aspek mengenai gerakannya sendiri melalui beberapa saluran informasi.
Bentuk informasi tersebut terkandung dalam respons tertentu. Sebagai contoh, siswa dapat mengetahui
bahwa dia melakukan pukulan service yang salah dalam permainan tenis setelah melihat bola keluar
atau menyangkut pada jaring. Demikian juga halnya, disaat posisi badan keluar dari matras sesudah
melakukan gerakan dalam role depan, siswa tahu bahwa ada gerakan yang salah. Kesimpulannya ialah,
respons atau pelaksanaan dan hasil yang diperoleh merupakan sumber dari umpan balik dan informasi
tersebut dapat terwujud dalam berbagai bentuk.
Berbeda halnya dengan umpan balik intrinsik (sudah melekat pada gerakan yang telah dilakukan),
umpan balik ekstrinsik adalah umpan balik yang diperoleh tentang tugas gerak yang sifatnya sebagai
pelengkap bagi umpan balik intrinsik. Informasi ekstrinsik, sebagian diantara berupa informasi verbal,
seperti catatan waktu dalam satuan detik atau mili detik untuk pelari cepat 100 m, atau skor 1,00-10,00
untuk pesenam. Seorang pesenam yang memperoleh 5,00 akan dapat mengetahui, bahwa gerakan yang
dilakukan banyak kesalahan. Dengan demikian, skor tersebut dapat diucapkan dengan verbal, bahkan
diuraikan lebih terperinci sebagai informasi yang menunjukan tingkat keberhasilan seseorang yang
melakukan gerakan.