Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME MATERI

1. Mata Kuliah : Analisis Kebijakan dan Pengawasan Bidang Keolahragaan


2. Materi Pembahasan : Menyusun dan Mengembangkan Kebijakan Pengelolaan
olahraga Prestasi :
- Daerah/ Kab / Kota
- Provinsi
- Nasional
- Internasional
- Penghargaan & Pengembangan karir Pelatih
- Penghargaan & Pengembangan karir atlit
- Penghargaan & Pengembangan karir Tenaga Keolahragaan
- Program Peningkatan Prestasi Olahraga
3. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Alnedral, M.Pd
Prof. Dr. Mohd Salleh Bin Aman, Ph.D
Dr. Asep Sujana Wahyuri, S.Si.,M.Pd
4. Hari/Tanggal : Senin, 26 Februari 2023 (Pertemuan 4)
5. Nama Mahasiswa : Tri Prasetyo. NIM 21340011)

Prestasi olahraga merupakan puncak penampilan atlet yang dicapai dalam suatu
pertandingan atau perlombaan, setelah melalui berbagai macam latihan maupun uji coba.
Pertandingan/perlombaan tersebut dilakukan secara periodik dan dalam waktu tertentu.
Pencapaian prestasi yang setinggi-tingginya merupakan puncak dari segala proses
pembinaan, baik melalui pemassalan maupun pembibitan. Dari hasil proses pembibitan akan
dipilih atlet yang makin menampakkan prestasi olahraga yang dibina. Di sini peran pengelola
olahraga tingkat politik-strategik bertanggung jawab membina atlet-etlet ini yang memiliki
kualitas prestasi tingkat nasional. Para pengelola olahraga tingkat politik-strategik pada
dasarnya bertanggung jawab terhadap sistem pembangunan olahraga secara keseluruhan.
Oleh karena itu, pengorganisasian program pembinaan jangka panjang dapat dikemukakan
bahwa (1) masa kanak-kanak berisi program latihan pemula (junior awal) yang merupakan
usia mulai berolahraga dalam tahap pemassalan; (2) masa adolesensi berisi program latihan
junior lanjut yang merupakan usia spesialisasi dalam tahap pembibitan; dan (3) masa pasca
adolesensi berisi program latihan senior yang merupakan usia pencapaian prestasi puncak
dalam tahap pembinaan prestasi.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan


Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom dinyatakan bahwa
kewenangan pemerintah pusat dalam bidang olahraga adalah sebagai berikut :
1) Pemberian dukungan untuk pembangunan sarana dan prasarana olahraga
2) Penetapan pedoman pemberdayaan masyarakat olahraga.
3) Penetapan kebijakan dalam penentuan kegiatan-kegiatan olahraga
nasional/internasional.

TRI PRASETYO 21340011 1


Untuk itu, berdasarkan wilayah atau daerah, selebihnya menjadi kewenangan daerah
(terutama kota/kabupaten). Implikasinya adalah pemerintah daerah (propinsi/kota/kabupaten)
memiliki keleluasaan dalam menentukan kebijakan dalam pembangunan olahraga di
wilayah/daerahnya sesuai dengan kewenangannya, tanpa mengabaikan kebijakan
pembangunan olahraga secara nasional. Agar dalam merumuskan kebijakan pembangunan
olahraga dapat dilakukan dengan baik, maka perlu memperhatikan kondisi dan potensi daerah
yang ada. Khususnya dalam pembinaan olahraga prestasi harus dilakukan kajian dengan
cermat. Setelah kebijakan pembangunan olahraga dirumuskan, maka langkah selanjutnya
adalah menggali dan menggalang potensi di daerah/masyarakat agar pembinaan olahraga
tersebut secara operasional dapat dilakukan dengan baik. Pembangunan olahraga bukan
hanya tanggung jawab insan-insan olahraga, tetapi juga merupakan tanggung jawab
pemerintah dan masyarakat. Pembangunan olahraga bukan hanya tanggung jawab pelatih dan
atlet, melainkan tanggung jawab bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Pemerintah menerbitkan UU Nomor 11 tahun 2022 tentang Keolahragaan. Undang-


Undang ini menyebutkan bahwa Olahraga adalah segala kegiatan yang melibatkan pikiran,
raga, dan jiwa secara terintegrasi dan sistematis untuk mendorong, membina, serta
mengembangkan potensi jasmani, rohani, sosial, dan budaya. Keolahragaan berfungsi
mengembangkan kemampuan jasmani, rohani, dan sosial serta membentuk watak dan
kepribadian bangsa yang bermartabat. Sedangkan Keolahragaan adalah segala aspek yang
berkaitan dengan Olahraga yang memerlukan pengaturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan,
pengembangan, peningkatan, pengawasan, dan evaluasi. Sehingga Keolahragaan Nasional
adalah Keolahragaan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai Keolahragaan, kebudayaan
nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perkembangan Olahraga. Keolahragaan
bertujuan untuk: (1) Memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, Prestasi,
kecerdasan, dan kualitas manusia.(2) Menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas,
kompetitif, dan disiplin. (3) Mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa. (4)
Memperkukuh ketahanan nasional. (5) Mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan
bangsa. (6) Menjaga perdamaian dunia.

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mempunyai hak mengarahkan, membimbing,


membantu, dan mengawasi penyelenggaraan Keolahragaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berkewajiban
memberikan pelayanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya kegiatan
Keolahragaan bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Pemerintah Pusat mempunyai
tugas, menetapkan dan melaksanakan kebijakan Keolahragaan secara nasional dan
mengoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan Keolahragaan
secara nasional. Pemerintah Daerah mempunyai tugas, menetapkan dan melaksanakan
kebijakan Keolahragaan di daerah berdasarkan kebijakan Keolahragaan dan
mengoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan Keolahragaan di
daerah berdasarkan kebijakan Keolahragaan.

TRI PRASETYO 21340011 2


Pembinaan dan pengembangan pada dasarnya adalah upaya pendidikan baik formal
maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan
bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing dan
mengembangankan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras, dalam rangka
memberikan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bakat, kecenderungan/keinginan
serta kemampuan sebagai bekal untuk selanjutnya atas prakarsa sendiri menambah
meningkatkan dan mengembangkan dirinya, sesama maupun lingkungannya ke arah
tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusia yang optimal dan pribadi yang mandiri.
Pembibitan atlet adalah upaya mencari dan menemukan individu-individu yang memiliki
potensi untuk mencapai prestasi olahraga di kemudian hari, sebagai langkah atau tahap
lanjutan dari pemassalan olahraga. Pembibitan yang dimaksud adalah menyemaikan bibit,
bukan mencari bibit. Ibaratnya seorang petani yang akan menanam padi, ia tidak membawa
cangkul mencari bibit ke hutan, tetapi melakukan penyemaian bibit atau membuat bibit
dengan cara tertentu, misalnya dengan memetak sebidang tanah sebagai tempat pembuatan
bibit yang akan ditanam. Pembibian dapat dilakukan dengan melaksanakan identifikasi bakat
(Talent Identification), kemudian dilanjutkan dengan tahap pengembangan bakat (Talent
Development). Dengan cara demikian, maka proses pembibitan diharapkan akan lebih baik.
Ditinjau dari sudut pertumbuhan dan perkembangan gerak anak, merupakan kelanjutan dari
akhir masa kanak-kanak, yaitu masa adolesensi. Pelaksanaan pembibitan atlet ini menjadi
tanggung jawab pengelola olahraga pada tingkat eksekutif-taktik dan sekaligus bertanggung
jawab pada pembinaan di tingkat di bawahnya, yaitu pada tahap pemassalan olahraga. Di sini
disusun program yang mampu memunculkan bibit-bibit, baik di tingkat kotamadya/kabupaten
maupun di tingkat propinsi. Adanya kejuaraan-kejuaraan yang teratur merupakan salah satu
cara untuk merangsang dan memacu munculnya atlet-atlet agar berlatih lebih giat dalam
upaya meningkatkan prestasinya.

Pembinaan dan pengembangan Olahraga Prestasi dilaksanakan dan diarahkan untuk


mencapai Prestasi Olahraga pada tingkat daerah, nasional, dan internasional. Pembinaan dan
pengembangan Olahraga Prestasi sebagaimana dimaksud dilakukan oleh Induk Organisasi
Cabang Olahraga tingkat kabupaten/kota, Induk Organisasi Cabang Olahraga tingkat
provinsi, hingga Induk Organisasi Cabang Olahraga tingkat nasional. Pembinaan dan
pengembangan Olahraga Prestasi sebagaimana dimaksud dilakukan oleh pelatih yang
memiliki kualifikasi dan sertifikat kompetensi yang dapat dibantu oleh Tenaga Keolahragaan
lain dengan pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu diperlukan sebuah sistem.
Dimana Sistem adalah suatu keseluruhan atau keutuhan yang kompleks atau terorganisasi;
suatu himpunan atau gabungan bagian-bagian yang membentuk keutuhan yang kompleks
atau terpadu. Sistem merupakan seperangkat elemen-elemen yang saling berhubungan.
Pembangunan olahraga pada dasarnya merupakan suatu pelaksanaan sistem. Sebagai
indikator adalah terwujudnya prestasi olahraga. Prestasi olahraga merupakan perpaduan dari
berbagai aspek usaha dan kegiatan yang dicapai melalui sistem pembangunan. Tingkat
keberhasilan pembangunan olahraga ini sangat tergantung pada keefektifan kerja sistem
tersebut. Makin efektif kerja sistem, maka akan makin baik kualitas yang dihasilkan,
demikian juga sebaliknya.

TRI PRASETYO 21340011 3


Pembinaan dan pengembangan Olahraga Prestasi selain dilaksanakan melalui jalur
sebagaimana dimaksud dilakukan melalui jalur klub, sentra pembinaan Olahraga, instansi
pemerintah/Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan/atau
swasta. Pembinaan dan pengembangan Olahraga Prestasi sebagaimana dimaksud
dilaksanakan dengan memberdayakan perkumpulan Olahraga, menumbuh kembangkan
sentra pembinaan Olahraga nasional dan daerah, serta menyelenggarakan kompetisi secara
berjenjang dan berkelanjutan. Pembinaan dan pengembangan Olahraga Prestasi sebagaimana
dimaksud melibatkan Olahragawan muda potensial dari hasil pemantauan pemanduan, dan
pengembangan bakat sebagai proses regenerasi. Pembinaan dan pengembangan Olahraga
Prestasi harus didukung oleh kerja sama orang tua, pimpinan sekolah/perguruan
tinggi/instansi, dan/atau pimpinan klub/Organisasi Olahraga. Tenaga Keolahragaan terdiri
atas pelatih, asisten pelatih, guru/dosen, wasit, juri, manajer, promotor, administrator,
pemandu, penyuluh/penggerak, instruktur, tenaga kesehatan, ahli biomekanika, psikolog,
tenaga pengawas Doping, relawan, dan tenaga teknis atau sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan kegiatan Olahraga. Tenaga
Keolahragaan yang bertugas dalam setiap Organisasi Olahraga dan/atau lembaga Olahraga
wajib memiliki kualifikasi dan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Induk Organisasi
Cabang Olahraga bersangkutan dan/atau lembaga sertifikasi kompetensi Tenaga
Keolahragaan lainnya. Tenaga Keolahragaan bertugas menyelenggarakan atau melakukan
kegiatan Keolahragaan sesuai dengan bidang keahlian dan/atau kewenangan Tenaga
Keolahragaan yang bersangkutan. Pengadaan Tenaga Keolahragaan sebagaimana dimaksud
dilaksanakan melalui pendidikan dan/atau pelatihan oleh lembaga khusus yang berkompeten
sesuai dengan bidangnya.

Karena Pada hakekatnya pembinaan olahraga merupakan kebutuhan manusia yang juga
tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan. Oleh karena itu, pembangunan olahraga
merupakan bagian integral dari pembangunan dan pembangunan bangsa dalam rangka
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Terutama difokuskan pada peningkatan
kesehatan fisik dan mental serta bertujuan untuk mengembangkan karakter dan kepribadian
yang sportif dan disiplin tinggi. Selain itu, dengan mendorong penampilan terbaik,
pembangunan olahraga dijadikan sebagai alat untuk menunjukkan eksistensi bangsa. Perlu
dilakukan berbagai upaya untuk mengangkat dan menggali potensi yang telah ada dalam
sistem pembinaan, lembaga, dan organisasi, serta adanya landasan hukum yang menjadi
landasan bagi pembinaan olahraga, agar dapat menyelenggarakan olahraga. perkembangan.
Pembangunan olahraga perlu menjadi gerakan nasional guna mewujudkan terwujudnya
tujuan tersebut. Dalam rangka membangun dan membina budaya olahraga yang sehat,
gerakan nasional ini perlu terus diperkuat dan diperluas agar semakin meluas dan merata di
seluruh pelosok tanah air. Agar semua strata sosial dapat berpartisipasi dalam olahraga dan
aktivitas fisik lainnya, infrastruktur dan fasilitas olahraga yang memadai harus tersedia di
lingkungan sekolah, tempat kerja, dan tempat tinggal.

TRI PRASETYO 21340011 4

Anda mungkin juga menyukai