Anda di halaman 1dari 17

“SURVEI PEMBINAAN PRESTASI ATLET PADA OLAHRAGA KARATE

DI DOJO INKANAS BOLIYOHUTO”

Proposal Penelitian

Di Susun Oleh:

Sindi Pratiwi T. Humonggio

831418052

PRODI S1 PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal ini sesungguhnya dia maha
mengabulkan do’a dalam menolong hamba-nya yang mengalami kesulitan, termaksud menolong
kesulitan penulis dalam menyelesaikan penyusunan proposal dengan Judul Survei Pembinaan
Prestasi Atlet Pada Olahraga Karate di Dojo Inkanas Boliyohuto.

Dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun kearah perbaikan demi
kesempurnaan proposal ini. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada saudara-saudaraku yang senantiasa memberikan dorongan kepada
penulis moral maupun materi.

Wassalamu’alaikum Warahmattulahi Wabarakatuh

Gorontalo, Desember 2021

penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong manusia dalam
kehidupan, yaitu untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani disertai watak
yang dan kepribadian yang disiplin dan sportif. Perkembangan dunia olahraga saat ini
memiliki banyak penggemar dari berbagai kalangan masyarakat. Undang-undang nomor 3
tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional pembinaan olahraga dilakukan melalui tiga
domain, yakni olahraga pendidikan rekreasi dan olahraga prestasi. Kerangka pemikiran
tersebut dikenal pilar bangunan olahraga yaitu: pendidikan jasmani/olahraga pendidikan,
olahraga rekreasi atau olahraga Masyarakat dan olahraga Prestasi, ketiga pilar tersebut saling
terkait satu dengan yang lain.

Pembinaan olahraga merupakan factor yang sangat penting untuk memajukan prestasi.
Kemajuan dunia olahraga tergantung pada pembinaan olahraga itu sendiri, baik pembinaan
lingkungan masyarakat, sekolah, daerah, nasional, dan internasional semua membutuhkan
mekanisme yang baik dalam membina olahraga. Sasaran yang ingin dicapai dalam
pembinaan olahraga yaitu membantu terwujudnya pembangunan watak dan karakter bangsa
dalam pembangunan pembinaan Indonesia, berkembang untuk meraih prestasi yang tinggi,
baik tingkat daerah, nasional maupun tingkat internasional.

Salah satu strategi yang paling mendasar dalam upaya mewujudkan peningkatan sumber
daya manusia, khususnya di bidang olahraga adalah dengan memusatkan perhatian dan
orientasi pembangunan olahrga sedini mungkin yaitu dengan melakukan pembinaan dan
pengembangan olahraga bagi generasi muda sejak usia dini. Kalau kita ingin mencapai
prestasi tinggi, maka perlu diterapkan konsep pembinaan olahraga sedini mungkin.Sekolah
merupakan dasar pembinaan dan pengembangan olahraga, baik pelajar maupun masyarakat
pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan dari pembinaan dan pengembangan olahraga
nasional. Pembinaan olahraga sekolah adalah upaya terobosan untuk meningkatkan
akselerasi dan mengejar ketinggalan pembinaan dan pembibitan olahraga prestasi.

Upaya peningkatan prestasi olahraga, perlu terus dilaksanakan pembinaan olahraga sedini
mungkin melalui pencarian dan pemantauan bakat, pembibitan, pendidikan, dan pelatihan
olahraga prestasi yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi secara lebih efektif
serta peningkatan kualitas organisasi olahraga baik tingkat pusat maupun daerah. Membina
atau melahirkan atlet yang berprestasi diperlukan suatu proses pembinaan jangka panjang
yang memerlukan penanganan secara sistematis, terarah, terencana, dan konsisten serta
dilkukan sejak usia dini atau usia sekolah dasar dan didukung ilmu pengetahuan dan
teknologi keolahragaan(Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 pasal 20). Pengembangan
keolahragaan dalam tatanan sistem keolahrgaan nasional dikembangkan melalui tiga pila
yaitu olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi.

Sistem pembinaan olaheaga tidak bisa dilaksanakan dengan cara instan apalagi
manajemen “asal jaln” tetapi membutuhkan totalitas dan komitmen untuk membina olahraga
secara sistematik dan mendukunng. Prestasi olahraga merupakan sesuatu yang tampak dan
terukur, artinya bahwa pembinaan olahraga dilakukan dengan pendekatan secara ilmiah
mulai dari pemanduan bakat hingga proses pembinaan. Pembinaan dan pembangunan
olahraga prestasi dilaksanakan dan diarahkan untuk mecapai prestasi olahraga pada tingkat
Daerah, Nasional, dan Internasional.

Dalam perkembangan dunia olahraga sekarang ini, kegiatan pembinaan prestasi olahraga
merupakan factor yang sangat penting dalam memajukan suatu cabang olahraga tertentu.
Berkembang atau tidaknya olahraga tergantung pada pembinaan olahraga itu sendiri. Salah
satunya pada cabang olahraga karate. Karate merupakan olahraga yang saat ini mulai
diminati oleh orang banyak orang, baik anak-anak, remaja maupun yang sudah dewasa.
Karate memiliki pengertian seni bela diri tangan kosong yang digunakan untuk
mengembangkan karakter melalui latihan sehingga seorang karateka tidak hanya
mempelajari kekuatan fisik, namun juga mempelajari kekuatan mental, spiritual, dan
kepribadian. Untuk melakukan pembinaan agar Karateka dapat berprestasi secara optimal
adalah tergantung dari keberhasilan dan pembinaan yang dilakukan oleh cabang yang
bersangkutan. Untuk mengatasi kurangnya atlet-atlet yang berprestasi, di setiap cabang yang
ada di Boliyohuto melekukan pembibitan dengan mulai melatih anak-anak usia dini sebagai
antisipasi ke depannya. Dari latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan Judul”SURVEI PEMBINAAN PRESTASI ATLET KARATE DI DOJO
INKANAS BOLIYOHUTO”

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Bagaimana program pembinaan olahraga karate di Dojo Inkanas Boliyohuto?
2. Bagaimana prestasi atlet karateka yang dimiliki oleh Dojo Inkanas Boliyohuto?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh
tentang proses pelaksanaan pembinaan prestasi olahraga karate yang ada di Dojo Inkanas
Boliyohuto dalam jenjang peningkatan olahraga karate yang dilaksanakan oleh pelatih
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ditinjau manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis yaitu
sebagai berikut:
1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti
sendiri dan bagi masyarakat umumnya dan khususnya lagi pada guru olahraga pada
umumnya terhadap Pembinaan Prestasi Olahraga Karate.

2. Secara praktis
a. Bagi Atlet

Penelitian ini bertujuan agar atlet termotivasi dengan proses pembinaan atlet
khususnya di bidang prestasi

b. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat agar dapat
menjadikan bahan masukan bahwa pentingnya Pembinaan Prestasi pada Olahraga
Karate khususnya bidang Prestasi.

c. Bagi pelatih dan guru olahraga


Dapat menjadikan sebagai alat bantu untuk bahan masukkan terhadap pengembangan
Pembinaan Prestasi Olahraga Karate di Dojo Inkanas Boliyohuto, dimana untuk masa
depan daerah.

d. Bagi Peneliti
Mengetahui bagaimana perkembangan Pembinaan Prestasi atlet karate di Dojo
Inkanas Boliyohuto. Serta nanti peneliti dapat mengajar sebagai alat bantu, apabila
kelak menjadi tenaga pengajar
BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Olahraga

Menurut Sabaruddin Yunis Bangun, (2016:157) Olahraga adalah kegiatan pelatihan


jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan
keterampilan gerak dasar maupun gerak keterampilan (kecabangan olahraga).

Menurut Akbar Ramadhan dan Arif Bulqin, (2018:13-14) Olahraga adalah salah satu
psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang
setelah olahraga. Olahraga adalah kegiatan yang dilakukan yang dimaksud seperti: berjalan,
berlari, berdiri, jongkok, melompat, meloncat, melempar, menggenggam. Dengan demikian,
aktivitas yang kita lakukan adalah olahraga.

Menurut Yudo Harvianto, (2020:2) Olahraga adalah proses sistematis dengan segala
aktivitas atau usaha yang dapat mendorong, mengembangkan dan membina potensi-potensi
jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai individu atau kelompok masyarakat dalam bentuk
permainan, perlombaan, pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh
rekreasi dan kemenangan.

Menurut Dhedhy Yuliawan, Ruruh Andayani Bekti, (2021:92) Olahraga merupakan


sebuah gerakan untuk mengelolah tubuh yang dapat memberikan dampak pada tubuh secara
menyeluruh dengan merangsang otot untuk bekerja sehingga dapat mejadikan sirkulasi darah dan
asupan oksigen lancer.

2.1.2 Pembinaan

Menurut Nasri, (2019:1) Pembinaan Atlet adalah tanggung jawab semua warga negara
yang tidak bisa dilakukan secara terpetak-petak atau sendiri-sendiri. Dalam mencapai prestasi
yang tinggi dan maksimal diperlukan pembinaan atlet yang kontinyu, berjenjang dan
berkelanjutan. Perhatian yang serius dari pemerintah merupakan syarat utama dalam memajukan
olahraga di Indonesia. Pemerintah harus menjadi motor penggerak agar seluruh komponen
bangsa terpanggil untuk memberikan sumbangsih kepada negara. Tujuan utama dari program
pembinaan prestasi adalah atlet dari usia dini, pencarian pengembangan olahraga sesuai dengan
kewenangan dan tanggung jawabnya.

Menurut Gregorius Pito Wahyu Prakoso, FX. Sugiyanto(2017:152) Pembinaan dan


pengembangan olahraga merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia
diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental dan rohani masyarakat serta
pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi serta peningkatan
prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggan nasional.

2.1.3 Prestasi Olahraga

Menurut Arya T Candra, (2016:3) Prestasi olahraga merupakan salah stau tolak ukur
keberhasilan pembinaan olahraga suatu daerah. Tahap awal pembangunan prestasi atlet yakni
dengan pembinaan olahraga yang dilakukan sejak usia dini atau usia pelajar. Penelusuran potensi
daerah untuk pembinaan olahraga usia dini ditawarkan sebagai program pembinaan olahraga
preastasi di sekolah yang disesuaikan dengan karakteristik, bakat dan minat anak usia sekolah.
Siswa sekolah dasar (SD) merupakan asset untuk mendapatkan atlet-atlet yang berbakat.

Menurut Setiyawan M. Or, (2017:80) Prestasi seperti halnya keriangan karena mampu
melakukan sesuatu sebaik mungkin atau melebihi orang lain sebagai factor penentu kegiatan
olahraga. Ada tiga dimensi karakteristik prestasi olahraga, yaitu:

a. Prestasi itu dinyatakan melalui aspek jasmaniah, prestasi olahraga diarahkan untuk
menguasai, memelihara dan mengoptimalkan keterampilan gerak.
b. Kegiatan dilaksanakan secara suka rela
c. Kegiatannya tidak dimaksudkan untuk menghancurkan orang lai tetapi justru untuk
meningkatkan solidaritas.

Menurut Adi Sumarsono, dan Pulung Riyanto (2020:38) Prestasi olahraga sebernanya hal
yang sangat membanggangkan, untuk mendapatkannya tidak dapat dilakukan hanya dengan
bertanding asal-asalan dan dilkukan seadanya dalam mencapai kemenangan. Prestasi olahraga
pada dasarnya dipengaruhi oleh banyak factor. Prestasi olahraga juga tidak dapat dicapai dengan
proses yang instan. Penyiapan waktu untuk bertanding dilakukan dalam bentuk latihan yang
lama dan tersruktur dan berkelanjutan. Diantara banyak factor yang mempengaruhi prestasi
olahraga dan masih belum banyak mendapatkan perhatian adalah factor motivasi diri dan hal
yang melatar belakanginya.

2.1.4 Pengertian Karate

Menurut Hesti Nur Utami, Ega Trisna Rahayu, dan Saepul Ma’mun (2021:68) karate
adalah cabang olahraga yang berkembang pada masyarakat sejak 1964 yang dipopulerkan oleh
mahasiswa Indonesia yang telah menamatkan pendidikan di jepang. Jadi karate adalah cabang
olahraga beladiri yang mengutamakan serangan diantaranya terdapat pukulan, tendangan, dan
tangkisan serta merupakan olahrga keras dibidang beladiri.

Menurut Pangondian Hotliber Purba, (2017:11) Karate adalah salah satu olahraga beladiri
yang bertujuan untuk menjaga bahkan meningkatkan kondisi fisik, selain itu karate menjadi
salah satu olahraga yang dipertandingkan di tingkat nasional dan internasional. Perkembangan
olahraga beladiri karate yang telah dikenal dibanyak kalangan masyarakat menjadikan karate
tidak hanya sekedar sebagai kegiatan olahraga beladiri tetapi sudah menjadi sebuah symbol dan
status social pada beberapa kalangan masyarakat.

Menurut Witri Fandayani dan Sagitarius, (2019:22) karate memiliki pengertian seni bela
diri tangan kosong yang digunakan untuk mengembangkan karakter melalui latihan sehingga
seorang karateka tidak hanya mempelajari kekuatan fisik, namun juga mempelajari kekuatan
mental, spiritual, dan kepribadian.

2.1.5 Kerangka Berfikir

Pembinaan olahraga merupakan factor yang sangat penting untuk memajukan prestasi.
Kemajuan dunia olahraga tergantung pada pembinaan olahraga itu sendiri, baik pembinaan
lingkungan masyarakat, sekolah, daerah, nasional, dan internasional semua membutuhkan
mekanisme yang baik dalam membina olahraga. Sasaran yang ingin dicapai dalam
pembinaan olahraga yaitu membantu terwujudnya pembangunan watak dan karakter bangsa
dalam pembangunan pembinaan Indonesia, berkembang untuk meraih prestasi yang tinggi,
baik tingkat daerah, nasional maupun tingkat internasional.
Prestasi olahraga merupakan aktualisasi dari akumulasi hasil proses latihan yang
ditampilkan atlet sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Prestasi olahraga merupakan
salah stau tolak ukur keberhasilan pembinaan olahraga suatu daerah. Tahap awal pembangunan
prestasi atlet yakni dengan pembinaan olahraga yang dilakukan sejak usia dini atau usia pelajar.
Agar dapat berprestasi seorang atlet harus melalui proses latihan yang berlangsung selama
bertahun-tahun dan mengeluarkan banyak pengorbanan baik tenaga, biaya dan waktu. Prestasi
seperti halnya keriangan karena mampu melakukan sesuatu sebaik mungkin atau melebihi orang
lain sebagai factor penentu kegiatan olahraga. Ada tiga dimensi karakteristik prestasi olahraga,
yaitu:

a. Prestasi itu dinyatakan melalui aspek jasmaniah, prestasi olahraga diarahkan untuk
menguasai, memelihara dan mengoptimalkan keterampilan gerak.
b. Kegiatan dilaksanakan secara suka rela
c. Kegiatannya tidak dimaksudkan untuk menghancurkan orang lai tetapi justru untuk
meningkatkan solidaritas.

Karate adalah salah satu olahraga beladiri yang bertujuan untuk menjaga bahkan
meningkatkan kondisi fisik, selain itu karate menjadi salah satu olahraga yang dipertandingkan
di tingkat nasional dan internasional. karate adalah cabang olahraga yang berkembang pada
masyarakat sejak 1964 yang dipopulerkan oleh mahasiswa Indonesia yang telah menamatkan
pendidikan di jepang. Jadi karate adalah cabang olahraga beladiri yang mengutamakan serangan
diantaranya terdapat pukulan, tendangan, dan tangkisan serta merupakan olahrga keras dibidang
beladiri. karate memiliki pengertian seni bela diri tangan kosong yang digunakan untuk
mengembangkan karakter melalui latihan sehingga seorang karateka tidak hanya mempelajari
kekuatan fisik, namun juga mempelajari kekuatan mental, spiritual, dan kepribadian.

2.1.6 Kajian Relevan

Dalam pembinaan olahraga prestasi hendaknya para pelatih, atlet maupun manager tim
memahami unsur-unsur yang dapat mempengaruhi prestasi yang meliputi kondisi fisik
dan teknik saja, tetapi juga harus memperhatikan seperti halnya taktik dan mental atlet.
Namun dilihat realita dilapangan dikatakan atlet yang merupakan seseorang olahragawan
yang berpartisipasi dalam suatu perlombaan ataupun pertandingan dalam bidang olahraga
serta memiliki prestasi masih sangat lemah dalam memahami dan memperlihatkan
keterampilan dalam penguasaan jurus kata join. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari
kegiatan ini adalah para pelatih mampu secara teori dan praktekny dalam
mengembangkan kemampuannya, khususnya kemampuan dalam memperlihatkan
penguasaan jurus kata join. Selain itu para pelatih diharapkn mampu untuk membuka
cakrawala berfikirnya dengan memanfaatkan secara maksimal ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkembang sangat pesat. Berdasarkan hasil tes, rata-rata pelatih karateka
yang Mengikuti kegiatan pelatihan ini,memiliki peningkatan dalam pengetahuan dan
keterampilan. Dengan adanya hasil ini di harapkan semua pelatih dapat melatih dengan
lebih baik dan benar serta professional. Sehingga menghasilkan atlet-atlet yang
berprestasi ditingkat local, nasional bahkan internasional.

BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, loaksi penelitian dilaksanakan di Dojo Inkanas Boliyohuto


Kab.Gorontalo, Kota Gorontalo. Penetapan lokasi penelitian bertujuan untuk memperlancar
peneliti dalam menentukan sasaran penelitian. Waktu penelitian sejak di terbitkannya SK
peneitian sampai penyusunan laporan sebagai hasil penelitian.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan metode deksiptif


analitik. Pendekatan kualitatf mendeskripsikan dan mengkaji suatu objek yang mengarah pada
pengumpulan data yang alami tanpa ada manipulasi data di dalamnya. Denzim dan lincoin
menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar belakang
alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan
melibatkan berbagai metode yang ada dalam kualitatif. Metode yang biasanya digunakan adalah
wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen(umar,2019)

Adapun menurut moleong (khabib,2015:47) metode penelitian ini menggunakan metode


deskriptif yang berarti penelitian menganalisis data yang dikumpulkan dapat berupa kata-kata,
gambar dan bukan angka-angka. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan
lapangan, foto video tape, dokumentasi pribadi, catatan atau memo dan dokumentasi resmi
lainnya.

3.3 Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini adalah semua unsure terkait dalam perkembangan Pembinaan
Pretasi Olahrga Karate di Dojo Inkanas Boliyohuto.

Unsur terkait yaitu:

a. Pelatih adalah seseorang yang bertugas dan bertanggung jawab di lokasi Dojo
Inkanas Boliyohuto
b. Atlet adalah orang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan pembinaan prestasi
olahraga karate di Dojo Inkanas Boliyohuto
3.4 Metode Pengumpulan Data

Menurut Dhita (2017:21) Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan melakukan observasi, wawancara medalam, dan Dokumentasi.

3.4.1 Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian adalah pengamatan. Pengamata dilakukan


dengan cara nonparticipant observation, terhadap objek yang diteliti yaitu yang berkaitan dengan
Atlet Karate.

3.4.2 Wawancara

Wawancara yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
pandangan, kejadian, kegiatan, pendapat, perasaan dan narasumber. Wawancara yang dilakukan
yaitu untuk mengetahui pembinaan prestasi olahraga karate di Dojo Inkanas

3.4.3 Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis.
Dokumentasi dalam penelitian ini diperlukan terutama untuk memperkaya landasan-landasan
teoritis dan mempertajam analisis penelitian yang berkaitan dengan Pembinaan Prestasi Olahraga
Karate di Dojo Inkanas Boliyohuto.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

3.5 Analisis Data

Menurut Dhita(2017:22) analisis atau mengelolah data merupakan upaya mencari dan
menata secara sistematik catatan hasil observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi
dengan tujuan meningkatkan pemahaman penelitian tentag temuan-temuan atas permasalahan-
permsalahan yang diteliti.
3.6 keabsahan Data

Dalam memperoleh keakuratan dalam penelitian, peneliti menggunakan teknik


triangulasi. Hal ini dijelaskan dalam Sugiyono(2016:241) bahwa triangulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari beberapa teknik pengumpulan data
dan sumber data yang telah ada. Triangulasi tediri dari 3 macam yaitu: sumber, teknik, dan
waktu.

3.6.1 Triangulasi sumber

Menurut sugiyono (2016:24) bahwa triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data
dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Membandingkan dan mengecek balik
derajat terpercaya suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
penelitian kualitatif.

3.6.2 Triangulasi Teknik

Menurut Sugiyono (2016:26) triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik


pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.

3.6.3 Triangulasi Waktu

Menurut Sugiyono (Ain(2020:26), waktu juga sering mempengruhi kredibilitas data.


Triangulasi waktu penguji kredibilitasb dengan cara melakukan pengecekan dengan observasi,
wawancara, atau teknik lain dalam waktu dan situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan
data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga menemukkan kepastian data.
DAFTAR PUSTAKA

Adi Sumarsono, Pulung Riyanto. 2020. Motivasi Orang Tua Dan Anak Berlatih Karate.
Volume 6 No 1 ISSN 2527-9580

Akbar Ramadhan, Arif Bulqin. 2018. Analisis Receive Pada Pertandingan Final Sepak Takraw
Pomda Jatim. Volume 1 Nomor 1 2018 ISSN 2615-8744

Arya T Candra. 2016. Studi Tentang Kemampuan Lompat Tegak Siswa Sekolah Dasar Negeri
Berdasarkan Perbedaan Geografis Sebagai Identifikasi Bakat Olahraga. Volume 2 No 2
2016 ISSN 2477-3379

Dhedy Yuliawan, Ruruh Andayani Bekti. 2021.Legitimasi Esportss Dalam Kecabangan


Olaharaga: Studi Literature Review

Gregorius Pito Wahyu Prakoso, FX. Sugiyanto. 2017. Pengaruh Metode Latihan Daya Tahan
Otot Tungkai Terhadap Hasil Peningkatan Kapasitas Vo2max Pemain Bola Basket. ISSN
2339-0662

Hesti Nur Utami, Ega Trisna Rahayu, Saepul Ma’mun. 2021. Pengaruh Model Personalized
System For Instruction Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Siswa Ekstrakulikuler
Beladiri Karate Sekolah Menengah Atas Pada Masa Pandemic 2019. Volume 7 No 5
2021 ISSN 2089-5364

Nasri. 2019. Evaluasi Program Pembinaan Cabang Olahraga Karate Dan Pencak Silat Sulawesi
Selatan. Volume 3 No 5 2019 ISSN 2549-9394

Pangondian Hotliber Purba. 2017. Hubungan Kelentukan Dan Kelincahan Terhadap


Kecepatan Tendangan Mawashi Gery Chudan Pada Karateka Perguruan Wadokai Dojo
Unimed

Sabarudin Yunis Bangun. 2016. Peran Pendidikan Jasamani Dan Olahraga Pada Lembaga
Pendidikan Indonesia.Volume VI Nomor 3 Oktober 2016 ISSN 2088-2092
Setiyawan M.Or. 2017. Visi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Volume 3 No 1 ISSN 2442-
3874

Witri Fandayani, Sagitarius. 2019. Analisis Teknik Tendangan Dominan Terhadap Perolehan
Poin Pada Pertandingan Kumite Cabang Olahraga Karate. Volume 11 No 1 2019 Issn
2086-339

Yudo Harvianto. 2020. Dampak Program Sport Area Terhadap Penguatan Ekonomi Masyarakat
Di Kota Palangka Raya. Volume 6 No 1 2020 Issn 2442-9511

Anda mungkin juga menyukai