Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia

Volume 6. Nomor 2. Edisi Desember 2016.


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki

Artikel Penelitian p-ISSN 2088-6802 | e-ISSN 2442-6830

Partisipasi Masyarakat dan Tingkat Kebugaran Jasmani Bagian


dari Pembangunan Olahraga Kabupaten Wonogiri

Desi Natalia, Sugiyanto, Kiyatno

Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Diterima: Oktober 2016. Disetujui: November 2016. Dipublikasikan: Desember 2016


© Universitas Negeri Semarang 2016

Abstrak Pembangunan merupakan suatu development not only based on the medals procura-
upaya yang bertujuan untuk mencapai tion in the competition multievent, but public patic-
kondisi yang lebih baik. Dalam bidang keo- ipation in exercise and also the level of physical fit-
lahragaan, pembangunan tidak hanya ber- ness is part of the Sport Development Index (SDI).
dasarkan perolehan medali di pertandingan The purpose of this study to determine the level of
multievent, melainkan kontribusi masyarakat public participation and the level of physical fitness
dalam berolahraga dan juga tingkat kebuga- society of Wonogiri. This study is evaluation sport
ran jasmani yang merupakan bagian dari Sport development by using a mixture of quantitative and
Development Index (SDI). Tujuan penelitian qualitative evaluation context. Data collection tech-
untuk mengetahui tingkat partisipasi dan nique used observation, questionnaires, Multistage
kebugaran jasmani masyarakat Kabupaten Fitness Test (MFT), and documents. The subject
Wonogiri. Penelitian ini adalah studi evalusi of this study are consisted of the child (7-12 years)
tentang pembangunan olahraga dengan meng- 30 people, adolescence (13-17 years) 30 people and
gunakan metode campuran antara kuantitatif adults (18-40 years) 30 people. each age group con-
dan kualitatif dalam konteks evaluasi. Teknik sisted of 15 men and 15 women. The subjects filled
pengumpulan data menggunakan observasi, out questionnaires public participation in the sport
kuesioner, Multistage Fitness Test (MFT), dan before Multistage Fitness Test (MFT) to measure
dokumen. Subyek penelitian terdiri dari usia the level of physical fitness. Based on the result of
anak – anak (7-12 tahun) 30 orang, usia remaja study, it can be concluded that the public participa-
(13-17 tahun) 30 orang dan usia dewasa (18-40 tion index of 0, 237 and physical fitness index of
tahun) 30 orang yang masing – masing kelom- 0.315. If the terms of the norm Sport Development
pok usia terdiri dari 15 orang laki – laki dan 15 Index (SDI) is in the range from 0.000 to 0.499,
orang perempuan. Subyek mengisi kuesioner which means public participation and level of physi-
partisipasi masyarakat terhadap olahraga se- cal fitness society of Wonogiri Regency that are in
belum melakukan Multistage Fitness Test (MFT) the low category.
untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani.
Hasil penelitian menunjukkan indeks parti- Keyword: Public Participation and Physical Fit-
sipasi masyarakat sebesar 0, 237 dan indeks ness, Sports Development.
kebugaran jasmani sebesar 0,315. Jika ditinjau
dari norma Sport Development Index (SDI) be- PENDAHULUAN
rada pada rentang 0,000 – 0,499 yang berarti
partisipasi masyarakat dan tingkat kebugaran Pembangunan merupakan suatu upaya ter-
jasmani masyarakat Kabupaten Wonogiri be- program yang dilaksanakan terus menerus guna
rada pada kategori rendah. mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup
manusia baik lahir maupun batin. Manusia seba-
Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, Kebuga- gai makhluk Tuhan yang paling mulia di muka
ran Jasmani, Pembangunan Olahraga. bumi inilah yang menjadi titik sentral dari sega-
la upaya pembangunan harkat dan martabatnya.
Abstract Development is an effort purposed at Noor Isran (2013 : 97) menyatakan bahwa “ma-
achieving better conditions. In the sector of sports, nusia adalah sumber daya pembangunan yang
42 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 6. Nomor 2. Edisi Desember 2016

paling utama diantara sumber – sumber daya medali.


yang lain yang akan dibangun kemampuan dan Menurut Cholik dan Maksum (2007: 7),
kekuatannya sebagai pelaksana dan penggerak SDI adalah indeks gabungan yang mencermin-
pembangunan”. kan keberhasilan pembangunan olahraga ber-
Pengertian tersebut memberikan ruang dasarkan empat dimensi dasar: (1) ruang terbuka
bagi warga atau rakyat untuk berpartisipasi pe- yang tersedia untuk olahraga,(2) sumber daya
nuh dalam proses pembangunan, dan di sisi lain manusia atau tenaga keolahragaan yang terlibat
pemerintah melakukan koordinasi dan memfasi- dalam kegiatan olahraga, (3) pertisipasi warga
litasi proses partisipasi tersebut. masyarakat untuk melakukan olahraga secara
Upaya yang dijalankan mencakup pem- teratur dan (4) derajat kebugaran jasmani yang
bangunan dalam segala bidang, termasuk keolah- dicapai oleh masyarakat.
ragaan. Kesadaran masyarakat untuk olahraga Dalam penelitian ini membahas dimensi
berkontribusi dalam pembangunan individu dan partisipasi yang merujuk pada banyaknya ang-
masyarakat yang cerdas, sehat, terampil, tang- gota masyarakat suatu wilayah yang melakukan
guh, kompetitif, sejahtera, dan bermartabat. Hal kegiatan olahraga. Dimensi kebugaran jasmani
tersebut mengandung makna bahwa kedudukan merujuk pada kesanggupan tubuh untuk mela-
olahraga penting karena memiliki kompetensi kukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang
yang tinggi dalam memengaruhi keberhasilan berarti. Pencapaian prestasi yang tinggi dalam
pembangunan sektor lain terutama yang berkai- olahraga akan lahir dari masyarakat yang ting-
tan dengan peningkatan kualitas sumber daya kat kebugarannya tinggi, dan kebugaran jasmani
manusia dan kehidupan masyarakatnya (Farhan, yang tinggi akan lahir jika tingkat partisipasi ma-
2011: 82). syarakat dalam melakukan olahraga meningkat.
Fokus pembangunan keolahragaan adalah Berdasarkan observasi awal, Kabupaten
pembudayaan dan peningkatan prestasi olahraga Wonogiri memiliki potensi melahirkan olahra-
yang jika dikaitkan dengan bangunan olahraga gawan handal. Untuk hal tersebut, pemerintah
berarti penguatan pondasi bangunan olahraga berupaya meningkatkan kegiatan olahraga mela-
yaitu budaya berolahraga dan penguatan pola lui pembinaan baik di sekolaha atau klub – klub
pembibitan olahraga prestasi guna menciptakan olahraga. Dari upaya itulah diharapkan lahirnya
sebanyak-banyaknya sumber daya calon olahra- bibit - bibit baru atlet yang berbakat. Dengan
gawan berbakat dari berbagai daerah di Indone- prestasi yang dicapai akan dapat membangkitkan
sia sesuai dengan karakter fisik dan kultur lokal, rasa kebanggaan nasional bahkan dapat diperhi-
serta kondisi lingkungan yang mendukung pem- tungkan sebagai ukuran kemajuan suatu daerah.
bentukan potensi olahraga unggulan di daerah.
METODE

Penelitian ini adalah studi evalusi pemban-


gunan olahraga dengan metode campuran antara
kuantitatif dan kualitatif dalam konteks evaluasi.
Teknik pengumpulan data menggunakan obser-
vasi, kuesioner, Mustistage Fitness Test (MFT) dan
dokumen.
Penelitian dilakasanakan di Kabupaten
Wonogiri dengan mengambil 3 kecamatan sam-
pel yaitu : Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Bu-
lukerto, dan Kecamatan Pracimantoro dengan
Gambar 1. Budaya Olahraga Sebagai Perse- jumlah sampel 270 orang. Setiap kecamatan di
maian Budaya Prestasi Olahraga. Agus Kristi- ambil 90 orang yang dibagi menjadi kelompok
yanto (2010:31) usia yaitu : usia anak – anak (7-12 tahun) 30
orang, usia remaja (13-17 tahun) 30 orang dan
Sport Development Index (SDI) sebagai usia dewasa (18-40 tahun) 30 orang yang masing
instrument untuk mengukur hasil pembangunan – masing kelompok usia terdiri dari 15 orang laki
olahraga suatu daerah. Dengan demikian pen- – laki dan 15 orang perempuan. Tabel 2. Sampel
ciptaan iklim persaingan keberhasilan pemban- Kebugaran Jasmani.
gunan olahraga akan mengarah pada pembangu-
nan hakikat olahraga yang mendasar, bukan pada
sesuatu yang instan berupa banyaknya perolehan
Desi Natalia, Sugiyanto, Kiyatno - Partisipasi Masyarakat dan Tingkat Kebugaran Jasmani Bagian dari Pemban- 43

Tabel 1. Sampel Penelitian


Kategori Anak – anak Remaja Dewasa
Kecamatan (usia 7 -12 tahun) (usia 13-17 tahun) (usia 18-40 tahun)
Kecamatan
SDN 1 Wonogiri SMAN 2 Wonogiri Desa Bulusulur
Wonogiri
Kecamatan
SDN II Krandegan SMKN 1 Bulukerto Desa Conto
Bulukerto
Kecamatan SMKN 1
SDN I Jimbar Desa Pracimantoro
Pracimantoro Pracimantoro

Jumlah Penduduk Nilai Aktual –Nilai Minimum


Untuk mengetahui jumlah penduduk Ka- Indeks ke-
bugaran = Nilai Maksimum – Nilai Mini-
bupaten Wonogiri yang digunakan sebagai dasar
mum
dalam perhitungan indeks partisipasi masyarakat
(Agus Kristiyanto, 2012:47)
dan tingkat kebugaran jasmani menggunakan do-
kumen yang didapatkan dari Badan Pusat Statis-
Setelah mendapatkan nilai indeks dari ma-
tik (BPS) Kabupaten Wonogiri.
sing – masing usia kemudian menghitung indeks
kebugaran secara keseluruhan menggunakan ru-
Partisipasi Masyarakat
mus sebagai berikut :
Dalam mengungkap partisipasi olahraga
masyarakat Kabupaten Wonogiri melalui pem- IK. Anak – anak + 2 x IK.
Indeks ke- Remaja + IK. Dewasa
berian angket sebelum melakukan tes kebugaran
bugaran :
jasmani. Rumus untuk mendapatkan angka in- 4
deks partisipasi masyarakat seperti di bawah ini (Agus Kristiyanto, 2012:47)
dengan nilai maksimum 100 dan nilai minimum
0. Adapun prosedur MFT berdasarkan Aust-
ralian Sports Commissions (1991) sebagai berikut :
Nilai Aktual –Nilai Minimum
Indeks Perlengkapan; Pita cadence untuk lari bolak
partisipasi: Nilai Maksimum – Nilai Mini- – balik; Lintasan lari; Mesin pemutar kaset (Tape
mum recorder); Jarak yang bermarka 20 meter pada
(Agus Kristiyanto, 2012:46) permukaan yang datar, rata dan tidak licin; Stop-
watch; Kerucut pembatas atau patok (4); Formulir
Angka partisipasi diukur berdasarkan rasio Prosedur pelaksanaan; Ceklah kecepatan
antara peserta kegiatan dengan jumlah populasi mesin pemutar kaset dengan menggunakan peri-
yang berusia 7 tahun ke atas saat penelitian dila- ode kalibrasi satu menit dan sesuaikan jarak lari
kukan. Partisipasi olahraga masyarakat mengacu bilamana perlu (telah dijelaskan di dalam pita re-
pada frekwensi aktivitas olahraga yang dilakukan kaman dan di dalam manual pitanya); Ukurlah
minimal tiga kali setiap minggunya. jarak 20 meter tersebut dan berilah tanda dengan
pita dan pembatas jarak.; Jalankan pita canden-
Tingkat Kebugaran Jasmani cenya; Instruksikan kepada testi untuk lari kearah
Kebugaran jasmani merupakan salah satu ujung/akhir yang berlawann dan sentuhkan satu
faktor penting dalam melakukan akktifitas seha- kaki di belakang garis batas pada saat terdengar
ri – hari agar tidak mengalami kelelahan yang bunyi “tuut”. Apabila testi telah sampai sebelum
berlebihan . Untuk mengukur tingkat kebugaran bunyi “tuut”, testi harus bertumpu pada titik pu-
jasmani menggunakan multistage fitness test (MFT) tar, menanti tanda bunyi, kemudian lari kearah
yang sesuai dengan sampel yang diberikan angket garis yang berlawanan agar supaya dapat men-
tentang partisipasi olahraga. capai tepat pada saat tanda berikutnya berbunyi;
Untuk menghitung indeks kebugaran se- Pada akhir tiap menit interval waktu di antara
cara keseluruhan terlebih dahulu peneliti meng- dua bunyi “tuut” makin pendek, oleh karena itu,
hitung kebugaran masing – masing klasifikasi kecepatan lari makin bertambah cepat; Testi ha-
usia dengan mengunakan tes Multistage Fitness Tes rus dapat mencapai garis ujung pada waktu yang
(MFT). Nilai maksimum kebugaran adalah 40,5 ditentukan dan tidak terlambat. Tekankan kepa-
dan nilai minimumnya 20,1. Langkah selanjut- da testi agar berputar dan lari kembali, bukannya
nya yaitu menghitung indeks kebugaran menggu- lari membuat belokan melengkung, karena akan
nakan rumus sebagai berikut : memakan lebih banyak waktu.;Tiap testi harus
44 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 6. Nomor 2. Edisi Desember 2016

Tabel 2. Norma Kebugaran Menurut Kenneth H.Cooper


Jarak yang ditempuh (mil) Konsumsi oksigen (ml) Kategori kebugaran
Kurang dari 1.0 mil 28.0 atau kurang Kurang sekali
1.0 s/d 1.24 mil 28.1 s/d 34 Kurang
1.25 s/d 1.49 mil 35 s/d 42 Sedang
1.50 s/d 1.74 mil 43 s/d 52 Baik
1.75 s/d 1.74 mil 52 atau lebih Baik sekali

berlari selama mungkin sehingga testi tidak dapat cimantoro. yang dianggap representative untuk
lagi mengejar tanda bunyi “tuut” dari pita reka- mewakili Kabupaten Wonogiri. Hal lain yang di-
man. Kriteria untuk menghentikan testi adalah jadikan pertimbangan dalam menentukkan sam-
apabila testi tertinggal tanda bunyi “tuut” dua pel penelitian adalah letak geografis dari masing
kali lebih dari dua langkah di belakan garis ujung. – masing kecamatan.

Penilaian Tabel 4. Statistik kependudukan Kabupaten


Catatlah level dan shuttle terakhir yang dapat Wonogiri Tahun 2012 – 2013
dilakukan testi. Uraian 2013 2014
Hasil dari penghitungan tersebut kemu-
Penduduk laki –laki 458.090 459.799
dian disesuaikan dengan tabel penilai VO2Max
untuk menentukan norma atau kategori tingkat Penduduk perempuan 484.287 486.018
kebugaran peserta tes. Norma yan digunakan Jumlah penduduk 942.377 945.817
berpatokan pada norma kebugaran menurut Luas wilayah (km²) 182.236 182.236
Kenneth H.Cooper (Mutohir dan Maksum, 2007
: 183) (Table 2). Kepadatan penduduk 517 519
Sex ratio 94,59 94.61
Sport Development Indeks (SDI) Sumber : Proyeksi Penduduk BPS Kab. Wono-
Setelah mendapatkan hasil dari indeks pa- giri
tisipasi masyarakat dan tingkat kebugaran jasma-
ni, kemudian menentukan tingkat indeks berdas- Berikut adalah data jumlah penduduk usia
arkan table norma sebagaimana Table 3. 7 tahun ke atas di tiga kecamatan yang dijadikan
sampel penelitian.
Tabel 3. Norma SDI
Angka Indeks Norma / Kategori Tabel 5. Jumlah Penduduk Usia >7 tahun di
Tiga Kecamatan Sampel
0,800 – 1,000 Tinggi
Jumlah Penduduk
0,500 – 0,799 Menengah Nama Kecamatan
Usia > 7 tahun (Jiwa)
0,000 – 0,499 Rendah Kecamatan Wonogiri 75.296
(Agus Kristiyanto, 2012:48)
Kecamatan Bulukerto 27.224
HASIL DAN PEMBAHASAN Kecamatan Praciman-
55.979
toro
Jumlah Penduduk Sumber : BPS, Proyeksi Penduduk 2013
Pembahasan hasil penelitian pembangu-
nan olahraga Kabupaten Wonogiri dimulai dari Indeks Partisipasi Masyarakat
pengambilan data tentang jumlah penduduk usia Dari hasil indeks partisipasi olahraga tiga
diatas 7 tahun dilaksanakan di Badan Pusat Sta- kecamatan yang dijadikan sampel penelitian di-
tistik (BPS) Kabupaten Wonogiri Jl. Pelem II dapatkan rata - rata untuk indeks partisipasi olah-
No.8, Giripurwo, Kec. Wonogiri. Adapun data raga Kabupaten Wonogiri (Table 6).
yang diperoleh sebagai berikut : Berdasarkan data tersebut menunjukkan
Dengan memperhatikan tingkat kemajuan nilai indeks partisipasi olahraga masyarakat Ka-
suatu wilayah, kecamatan yang menjadi subyek bupaten Wonogiri adalah sebesar 0,237, jika di-
dalam penelitian ini adalah Kecamatan Wonogi- tinjau dari norma sport development indeks (SDI)
ri, Kecamayan Bulukerto, dan Kecamatan Pra- berarti masuk kategori rendah.
Desi Natalia, Sugiyanto, Kiyatno - Partisipasi Masyarakat dan Tingkat Kebugaran Jasmani Bagian dari Pemban- 45

Tabel 6. Nilai Indeks Partisipasi Olahraga Ka- artinya pembangunan olahraga Kabupaten Wo-
bupaten Wonogiri nogiri masih berada pada kategori rendah. Perlu
Indeks adanya kerjasama antara DISBUDPARPORA,
Nama Kecamatan Dinas Pendidikan dan juga KONI dalam mem-
partisipasi
buat kebijakan untuk meningkatkan partisipasi
Kecamatan Wonogiri 0,300
dan kebugaran jasmani masyarakat Kabupaten
Kecamatan Bulukerto 0,211 Wonogiri sebagai upaya menningkatkan pem-
Kecamatan Pracimantoro 0,200 bangunan olahraga yang lebih baik.
Indeks partisipasi oalahraga
0,237 DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Wonogiri
Sumber : BPS, Proyeksi Penduduk 2013
Agus Kristiyanto. 2012. Pembangunan Olahraga : Untuk Ke-
sejahteraan Rakyat dan Kejayaan Bangsa. Surakarta :
Indeks Tingkat Kebugaran Jasmani Yuma Pustaka.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dila- Biro Humas dan Hukum. 2007. Undang – undang Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keo-
kukan dari ketiiga kecamatan sampel diperoleh
lahragaan Nasional. Jakarta.
rata – rata untuk indeks kebugaran jasmani Ka- Creswell,J.W. 1999. Mixed Method Research : Introduction and
bupaten Wonogiri adalah sebagai berikut : Aplication.In..J.Cizek (Ed). Handbook of Educational
Policy (pp.455-472). San Diego,CA: Academic Press.
Creswell,J.W & Plano Clark,V.L. 2007. Designing and Con-
Tabel 7. Nilai Indeks Kebugaran Jasmani Ka-
ducting Mixed Method Research. Thousand Oaks
bupaten Wonogiri CA: Sage.
Indeks Kebug- Dimyati. 2006. Menggagas Upaya Pengembangan Psikolo-
Nama Kecamatan gi Olahraga Dalam Pembangunan Olahraga
aran Jasmani Prestasi Di Indonesia. Jurnal Olahraga Prestasi ,
Kecamatan Wonogiri 0.299 Volume 2, Nomor 1. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Keolahragaan UNY.
Kecamatan Bulukerto 0.343 Farhan. 2011. Olahraga Berperan Tingkatkan Kualitas SDM.
Kecamatan Pracimantoro 0.302 Diakses dari: http://www.garutkab.go.id/pub/news/
plain/6305-olahraga-berperan-tingkatkan-kualitas-
Indeks Kebugaran Jasmani sdm/, tanggal 7 Juli 2016.
0.315
Kab. Wonogiri Furqon,H & Doewes,M. 1999. Tes Kesegaran Jasmani dengan
Lari Multitahap (untuk Memprediksi Ambilan Oksigen
Maksimum). Surakarta : PUSLITBANG-OR.
Berdasarkan data tersebut menunjukkan Girginov, V. 2008. ‘Management of sports development as a
nilai indeks kebugaran jasmani masyarakat Ka- field and profession’, in Girginov,V. (ed.), Manage-
bupaten Wonogiri adalah sebesar 0,303. Jika di- ment of Sports Development, London: Butterworth-
Heinemann.
tinjau dari norma sport development indeks (SDI)
Greene,J.C, Caracelli.V.J, Graham,W.F. 1989. Toward a Con-
berarti masuk kategori rendah. ceptual Framework for Mixed – Method Evaluations
Designs. Dalam Educatiional Evaluuation and Policy
SIMPULAN Analysis. 11(3). (Hlm.255-274).
Haris Hardiansyah. 2013. Wawancara, Observasi dan Focus
Group (Sebagai Instrumen Penggalian data Kualitatif).
Berdasarkan hasil penelitian dan pemba- Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
hasannya, maka kesimpulan penelitian ini adalah Houlihan, B. 2011.‘Defining sports development’, Sportdevel-
sebagai berikut : Indeks partisipasi masyarakat opment.info, www.sportdevelopment.info/index.
php?option=com_content&view=article&id=265:
terhadap olahraga di Kabupaten Wonogiri di-
definition&catid=54:introsv
peroleh angka sebesar 0, 237, artinya partisipasi Houlihan, B. and White, A. 2002. The Politics of Sport De-
masyarakat Kabupaten Wonogiri untuk melaku- velopment: Development of Sport or through Sport?,
kan aktivitas olahraga berada pada posisi rendah. London: Routledge.
Hylton, K. and Bramham, P. (eds.). 2008. Sport Develop-
Indeks kebugaran jasmani Kabupaten Wonogiri
ment: Policy, Press and Practice, London:Routledge.
menunjukkan angka sebesar 0,315 artinya kebu- Jick, T.D. 1979. Mixing Qualitative and Quantitative Methods :
garan jasmani masyarakat Kabupaten Wonogiri Triangulation in Action, Administrative Science Quar-
berada pada posisi rendah. terly, 24, 602 – 611.
Kusnan. 2013. Olahraga dalam Membangun Kualitas Sum-
Pandangan umum pembangunan olahraga
ber Daya yang Sehat dan Bugar. Diakses dari: http://
Kabupaten Wonogiri masih bertolok ukur pada www.stkippgrismp.ac.id/olah-raga-dalam-memban-
pencapian prestasi, banyak hal yang perlu diper- gun-kualitas-sumber-daya-yang-sehat-ketahanan-
hatikan dan dibenahi oleh pemerintah kabupaten tubuh-terhadap-penyakit-dan-bugar/, tanggal 7 Juli
2016.
untuk memajukan olahraga di Kabupaten Wo-
Levermore, R. and Beacom, A. 2009. Sport and International
nogiri. Dari dua indikator SDI yang sudah dite- Development, London: Routledge.
liti menunjukkan angka di rentang 0,000 – 0,499 Neuman, W. L. (2000). Social research methods: Qualitative
46 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 6. Nomor 2. Edisi Desember 2016
and quantitative aproaches (4th ed.). Boston: Allyn index : Alternatif Baru Mengukur Kemajuan Pemban-
and Bacon. gunan Bidang Keolahragaan (Konsep, Metodologi, dan
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Aplikasi). Jakarta : Index.
R&D , Bandung: Alfabeta. Wilkinson, A.M. 1991. The Scientist’s Handbook for Writing
Tashakkori,A. & Creswell,J.W. 2007. Exploring the Na- Papers and Dissertations. Englewood Cliffs. NJ : Pren-
ture of Research Questions in Mixed Methods tice Hall.
Research.”dalam Tim Editorial. Journal of Mixed Yusuf,M. 2011. Mencermati Manajemen Pembangunan Olah-
Methods Research.1(3). (hlm.207-211). raga Nasional. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-
Tashakkori Abbas & Teddlie Charles (Eds). 2010. Handbook 8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011
of Mixed Methods In Social & Behavioral Research. Zulkarnaen. (2010). Hubungan Motivasi dengan Partisipasi
Terj. Daryatno. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Masyarakat dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Fut-
Toho Cholik Mutohir. 2007. SDI Cara Baru Mengukur Kema- sal di Kota Bekasi. Jurnal MOTION, Volume I. No. 1.
juan Olahraga. Internet : www.bolanews.com September 2010.
Toho Cholik Mutohir dan Maksum. 2007. Sport Development

Anda mungkin juga menyukai