Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
Jln. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung 40154 Tlp. (022) 2001197, 2002320
Fax. (022) 2005090 pes. 4312 Email : pascasarjana@upi.edu Website: http://sps.upi.edu

Soal Ujian Komprehensif/Kualifikasi Mahasiswa S2 (Keilmuan)


Program Studi Pendidikan Olahraga SPs-UPI tahun 2020
Rabu, 11 November 2020
Petunjuk Mengerjakan Soal:
 Pengerjaan soal ini dijawab dalam bentuk makalah/paper dengan jumlah halaman kurang
lebih 10 halaman.
 Gunakan daftar Pustaka yang kredibel.
 Kerjakan semua soal yang tersedia;
 Cakupan, keluasan dan keakuratan pembahasan atau jawaban menjadi kriteria penilaian
termasuk grading antara S2 dan S3;
 Soft Copy dikumpulkan sampai dengan 12 November 2020, sedangkan hard copy
dikumpulkan ke Program Studi sampai dengan 18 November 2020.

N Soal
o
.
1 Berikan penjelasan singkat, padat dan akurat terkait peristilahan tersebut di bawah ini:
. a. Pendidikan jasmani dan olahraga (physical education and sport);
Pendidikan Jasmani : Proses kegiatan gerak yang dilakukan secara sistematik
dalam rangka memperoleh peningkatan kognitif, afektif, psikomotor.
Pendidikan Olahraga : Kegiatan mendidik anak dengan konsentrasi belajar yang
menekankan pada keterampilan olahraga.
Sumber: Catatan Pribadi Perkuliahan
b. Pendidikan coaching keolahragaan (coaching sport education);
c. Ilmu keolahragaan (sport science);
d. Psikologi olahraga (sport psychology);
Psikologi olahraga adalah ilmu psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga,
meliputi faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap atlet dan faktor-
faktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan atlet.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_olahraga#:~:text=Psikologi
%20olahraga%20adalah%20ilmu%20psikologi,yang%20dapat%20mempengaruhi
%20penampilan%20atlet.
e. Pedagogi olahraga (sport paedagogy);
sebuah disiplin ilmu keolahragaan yang berpotensi untuk mengintegrasikan
subdisiplin ilmu keolahragaan lainnya untuk melandasi semua praktik dalam
bidang keolahragaan yang mengandung maksud dan tujuan untuk mendidik.
Sumber: Wawan S. Suherman (2004). Diktat Pedagogi Olahraga, program studi
ilmu keolahragaan. Yogyakarta : FIK UNY
f. Fisiologi olahraga (exercise physiology atau sport physiology);
ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi dalam fungsi/cara kerja
alat-alat tubuh, yang bersifat sementara, maupun yang bersifat menetap, saat tubuh
itu dalam keadaan aktif atau dalam keadaan istirahat (pasif), yang diakibatkan oleh
pengaruh dari melakukan olahraga itu.
Sumber :
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196807071992032
-TITE_JULIANTINE/2._BAHAN_PENATARAN_1x.pdf
g. Biomekanika olahraga (sport biomecanic);
Ilmu pengetahuan yang menerapkan hukum-hukum mekanika terhadap struktur
hidup , terutama sistem lokomotor dari tubuh.
Sumber:
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/196210231989
031-R._BOYKE_MULYANA/14.pdf
h. Ilmu kesehatan olahraga (sport health science);
cabang ilmu kedokteran olahraga mengenai pengkajian pelaksanaan olahraga pada
orang sehat.
Sumber: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-muhammad-ikhwan-
zein-spko/bahan-ajar-ilmu-kesehatan-or.pdf
i. Manajemen olahraga (sport management);
kombinasi keterampilan apa pun yang terkait dengan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, penganggaran, memimpin, dan
mengevaluasi dalam konteks organisasi atau departemen yang produk atau layanan
utamanya terkait dengan olahraga dan atau aktivitas fisik
Sumber :
Janet B.Parks (1998). Contemporary Sport Management. Human Kinetics Pub
j. Kesehatan olahraga (sport medicine);
Ilmu-ilmu yang membahas segala permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan
Olahraga.
Sumber : Pendapat pribadi
http://sindunurwito.blogspot.com/2012/10/kesehatan-olahraga-sport-medicine.html
k. Sosiologi olahraga (sport sociology);
Bidang ilmu sosiologi yang memfokuskan pada olahraga sebagai gejala sosial dan
pola-pola struktur budaya dan organisasi atau kelompok yang berkaitan dengan
olahraga.
Sumber:
Tatang,Muhtar (2020). Sosiologi Olahraga. Salam insan Mulia.Bandung
l. Nutrisi olahraga (sport nutrition);
ilmu yang mempelajari hubungan antara pengelolaan makanan dengan kinerja fisik
yang bermanfaat untuk kesehatan, kebugaran, pertumbuhan anak serta pembinaan
prestasi olahraga.
Sumber : Syafrizr, Wilda Welis. (2009). Gizi Olahraga.Wineka Media.FIK
UNY.Padang
adalah studi dan praktik nutrisi dan diet yang berkaitan dengan peningkatan kinerja
atletik siapa pun.
Sumber : Wikipedia
m. Kebijakan olahraga (sport policy);
n. Kepemimpinan olahraga (sport leadership);
o. Olahraga difabel (sport difabel), dan lain-lain.
p. Physical literacy
2 Secara historis perkembangan olahraga di Indonesia dipengaruhi oleh situasi global,
. antara lain seperti: sport for all (olahraga untuk semua).
a. Apakah makna dan hakikat dari sport for all sebagai gerakan internasional?
Jawaban : Sport for all diperkenalkan oleh orang-orang Eropa sejak tahun 1960 an.
Dan dikembangkan secara luas dan dimotori oleh orang Norwegia, dengan waktu yang
tidak terlalu lama tepatnya pada tahun 1965 sudah mencapai 40 negara pada saat
diselenggarakan pertemuan internasional di Frankfurt dengan nama Trim and Fitness
Confrence. Adapun nama kegiatan sport for all di setiap Negara berbeda-beda. Tetapi
konsep dari kegiatan tersebut pada prinsipnya sama adalah untuk mengatasi
kekurangan gerak yang melanda masyarakat dunia atau sering disebut krisis gerak,
akibat kemajuan teknologi yang serba canggih. Sport for all yang memiliki pengertian
olahraga untuk semua, suatu kegiatan olahraga yang bersifat masal, suatu kegiatan
jasmani dengan menggunakan berbagai cabang olahraga sebagai alat untuk melakukan
aktivitas fisik sesuai dengan kehobiannya, Sport for all bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan dan kebugaran melalui kegiatan olahraga sebagai pengisi waktu luangnya.
Sport for all juga merupakan salah satu alternatif untuk membudayaakan hidup sehat
melalui kegiatan olahraga.

b. Apakah gerakan olahraga untuk semua pernah diterjemahkan di Indonesia, jika


pernah coba jelaskan?
Jawaban : Gerakan sport for all di Indonesia lebih dikenal dengan gerakan
memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Gerakan
memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat tersebut secara
resmi pertama kali dilontarkan oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto di
depan sidang DPR RI pada tanggal 15 agustus 1983. Awal mula gerakan
memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat mempunyai
tujuan untuk meningkatkan taraf kebugaran masyarakat melalui
olahraga.Dukungan nyata pemerintah dalam mewujudkan gerakan ini pada saat
itu adalah dengan membentuk kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga.
Salah satu tugas dan tanggung jawab Kementerian tersebut merancang dan
mengimplementasi gerakan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan
masyarakat di seluruh Indonesia. Bangsa Indonesia menyadari bahwa hanya
melalui olahraga masyarakat akan sehat dan mampu meningkatkan harkat dan
martabat bangsa di mata dunia Internasional. Gerakan Sport For All di
Indonesia dijadikan upaya untuk memperkaya khasanah budaya di
Indonesia,semisal yang terjadi di di Palembang yang terdapat suatu tradisi
“Perahu Bidar” Hal ini menunjukan pengemasan suatu budaya dengan baik
dapat menjadi jalan untuk mempromosikan budaya di Indonesia.Gerakan
Budaya Perahu Bidar ini gencar dipromosikan.dan sebagai olahraga dayung
(perahu) di Palembang Sumatera Selatan yang diselenggarakan setiap ulang
tahun Kota Palembang.
c. Dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh PBB
(2000-2015), olahraga dikenal sebagai instrumen pembangunan. Apa
maksudnya?
d. Dalam konteks MDGs dimaksud istilah empowerment (pemberdayaan) meluas
dalam segala bidang kehidupan, tidak terkecuali dalam bidang olahraga.
Jelaskan hubungan olahraga dalam konteks pemberdayaan kaitannya dengan
kesetaraan jender, kemiskinan, keadilan, hak azasi manusia, kesejahteraan, dan
kualitas hidup.
e. Seiring dengan keberhasilan PBB mencanangkan MDGs untuk masa waktu
tahun 2000-2015, maka untuk tahun waktu 2015-2030 PBB kembali
mencanangkan SDGs (Sustainable Development Goals). Apa maksud istilah
tersebut?
f. Terkait dengan SDGs tersebut di atas, khusus dalam bidang olahraga
diluncurkan program Sport for Development and Peace disingkat S4DP atau
SDP. Apa yang dimaksud dengan program ini, bagaimana keterkaitan program
ini dengan program sebelumnya, baik sport for all maupun kebermaknaan
olahraga sebagai instrumen pembangunan?
3 Dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional
. dijelaskan bahwa ruang lingkup olahraga meliputi kegiatan: olahraga pendidikan,
olahraga rekreasi dan olahraga prestasi. Berikan penjelasan ruang lingkup olahraga
dimaksud, serta jelaskan bagaimanakah posisi ketiga ruang lingkup olahraga dimaksud
dalam kebijakan pembangunan olahraga di negara kita sekarang ini?
Jawab :
- Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang
dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan
untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan
kebugaran jasmani.
- Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan
kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan
kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan
kegembiraan.
- Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan
olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi
untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi
keolahragaan.
Terkait dengan posisi ketiga ruang lingkup tesebut tertuang di pasal 17 dalam UU
SKN No.3 tahun 2005 yang memaknai bahwasanya pemerintah harus merasa
berkewajiban mengangkat isu Sport For All dalam program keolahragaan nasional
dalam ketiga ruang lingkup keolahragaan tersebut. Dalam kondisi saat ini sebelum
dan saat terjadi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia memang pemerintah
saat ini sudah mencanangkan program olahraga untuk semua atau Sport For All
tapi dirasa kebijakan yang diberikan tidak tersebar secara merata ke semua penjuru
Indonesia. Tidak atau belum ada kesinambungan antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah akan kepedulian hal ini. Yang didapat di daerah-daerah diluar
kota besar hanya sekedar wacana saja , bukti bahwa untuk olahraga pendidikan pun
sudah tidak banyak lagi event-event untuk pelajar yang dilaksanakan oleh
pemerintah daerah atau pusat untuk menunjang ketiga ruang lingkup
tersebut,bahkan jauh sebelum pandemi. Untuk olahraga rekreasi pun terasa sangat
miris karena ruang untuk berolahraga pun sangat minim, adapun sarana dan
prasarana nya tidak terawat dengan baik. Untuk olahraga prestasi (diluar Pelatnas)
tentunya butuh sekali dukungan baik suntikan dana atau moral demi perwujudan
sebuah prestasi olahraga. Tingkat kepedulian dan pemahaman konsep apa itu
Sport For All hendaknya lebih diperhatikan lagi untuk para pembuat kebijakan.
Sumber:
Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional No.3 Tahun 2005
Ma’mun, Amung. (2018). Pembangunan Olahraga Nasional. Lekkas.Bandung\
Pendapat pribadi
4 Terkait dengan soal nomor 3, coba berikan pandangan tentang posisi kegiatan olahraga
. di lingkungan persekolahan, khususnya mata pelajaran pendidikan jasmani dan
olahraga.
a. Apa persoalan mendasar mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga di
sekolah?
Jawaban : Sebenarnya persoalan mendasar yang saat ini dihadapi oleh
pendidikan jasmani dan olahraga di lingkungan sekolah adalah dedikasi dari
SDM atau para pihak yang terlibat dalam pembelajaran di sekolah. Kekurangan
sarana dan prasarana juga menjadi kendala yang besar bagi pembelajaran
pendidikan jasmani.
b. Terkait pengembangan olahraga lainnya termasuk sistem kompetisinya sesuai
dengan pasal 25 ayat 6 dalam rangka menumbuhkembangkan prestasi olahraga
melalui jalur pendidikan, bagaimana upaya mengembangkannya?
Jawaban : Menumbuh kembangkan prestasi siswa bisa melalui kegiatan
extrakulikuler yang ada di sekolah, dengan peraturan yang saat ini menekankan
siswa untuk mengikuti minimal satu cabang olahraga di extrakulikuler
diharapkan dapat membantu siswa untuk menjadi wadah penyaluran minat
bakat siswa dan berprestasi. Tetapi itu saja tidak cukup, bagaimana siswa harus
juga mengikuti klub olahraga diluar kegiatan sekolah untuk menunjang prestasi.
Dukungan sekolah juga diperlukan dalam menumbuh kembangkan prestasi
siswa. Dengan dukungan yang layak dan struktur yang baik diharapkan banyak
siswa yang dapat berprestasi.
c. Sesuai dengan pasal 26 ayat 5 UU SKN, dalam rangka pembinaan dan
pengembangan olahraga rekreasi, dikenal adanya upaya
menumbuhkembangkan sanggar-sanggar dan perkumpulan olahraga di
masyarakat?
Jawaban: Penggalakan kembali konsep memasyarakatkan olahraga di
lingkungan masyarakat diharapkan dapat dilakukan kembali , untuk membantu
masyarakat untuk berliterasi tentang bagaimana hidup sehat dengan
berolahraga.
Hal ini sudah menjadi masalah umum di Indonesia, bagaimana
kepedulian masyarakatnya untuk berolahraga masih kurang. Padahal hal
tersebut menjadi sebuah kebutuhan demi menunjang kehidupan masyarakat itu
sendiri. Peran para pembuat kebijakan sangat penting disini bagaimana untuk
menghadirkan sarana dan prasarana dan juga sosialisasi-sosialisasi untuk
masyarakat bagaimana polah hidup sehat yang saat ini masih dirasa sangat
kurang di Indonesia. Penyediaan Jogging track, atau taman-taman bugar ,
lapangan hijau dan lain-lain demi menunjang kesehatan masyarakat dan
tentunya dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
d. Bagaimana regulasi tersebut dikaitkan dengan kebijakan dan atau implementasi
kebijakan pemerintah termasuk peran serta masyarakat?
e. Sistem pembinaan olahraga nasional dalam konteks olahraga prestasi, model
apa yang sebaiknya dikembangkan? Anda boleh mencari artikel yang
dikembangkan oleh Gulbin tentang FTEM (Foundation, Talent, Elite, dan
Mastery) dalam Long Term Athlete Development?
5 Multievent olahraga, seperti: PON (empat tahunan), POPDA/POPNAS dan O2SN
. Daerah dan Nasional termasuk yang lainnya seperti POMNAS (dua tahunan).
a. apakah konsep ini sesuai dengan sistem pembinaan olahraga jangka panjang
atau long-term athlete development?

Jawaban: Sistem keolahragaan nasional adalah keseluruhan aspek keolahragaan


yang saling terkait secara terencana, sistematis, terpadu, dan berkelanjutan sebagai satu
kesatuan yang meliputi pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan,
pengembangan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan keolahragaan nasional (UU
SKN No 3 Th 2005 Pasal 1 ayat 3).
b. Jika sesuai jelaskan, demikian juga jika sebaliknya atau tidak sesuai kemukakan
alasan-alasannya?

Jawaban : Menurut saya antara multievent dan LTAD sesungguhnya sejalan karena hal
tersebut dapat menyebabkan sebuah pembinaan yang berjenjang yang secara tidak
langsung dapat mendukung LTAD. Bagi seorang atlet muda memiliki sebuah gol
kompetisi yang bergengsi sangat bisa memotivasi dirinya untuk dapat berlatih dengan
giat untuk prestasi. Multievent yang mempertandingkan usia muda secara tidak
langsung juga menerapkan pola hidup sehat dan baik untuk perkembangan anak-anak
di usia muda. Sehingga terciptalah sebuah generasi yang kuat secara fisik maupun
mental.

c. Coba kaitkan dengan pengembangan olahraga sebagai industri yang bernilai


ekonomi peluang tenaga kerja (pengembangan profesi) di bidang olahraga?
Jawaban: Pengembangan industri olahraga tentu saja perlu dikembangkan
untuk menunjang perekonomian masyarakat. Sudah banyak sekarang seperti di
Indonesia berbagai bentuk pekerjaan yang berkaitan dengan olahraga yang
menunjang peningkatan ekonomi suatu daerah. Di luar negeri Olahraga sudah
menjadi sebuah industri yang menunjang perekonomian suatu negara, dengan
pengelolaan yang baik dan benar bukan tidak mungkin Indonesia dapat
mengembangkan industri olahraganya sendiri. Pengadaan liga-liga dari
beberapa cabang oalhraga juga sangat mendukung hal tersebut, roda
perekonomian dapat berjalan dengan adanya kompetisi. Seperti penjual
makanan , kaos-kaos, adau para pedagang kaki lima yang ada di stadion sangat
terbantu jika adanya gelaran kompetisi. Ambil contoh seperti ketika Asian
Games di Palembang yang pertumbuhan ekonomi daerahnya berkembang
sangat pesat, animo masyarakat yang tinggi akan adanya sebuah pesta olahraga
dapat memicu pertumbuhan ekonomi tersebut, akan tetapi ada juga dampak
negatif dari penyelenggaraan multievent yaitu negara Brazil yang
perekonomiannya pasca olimpiade rio 2016 malah anjlok dikarenakan korupsi
dan resesi yang terjadi di negara tersebut. Multievent olahraga sebenarnya
menjadi pertaruhan besar bagi suatu daerah, jika dilakukan dengan perhitungan
dan profesionalitas yang baik akan menjadi sebuah keuntungan bagi
perekonomian dan nilai dari daerah tersebut. Akan tetapi jika sebaliknya ,
dilakukan dengan sembrono tanpa rancangan yang sempurna maka bukan tidak
mungkin malah menjadi sebuah hal yang sia-sia dan tidak lebih hanya untuk
foya-foya semata.
6 Terkait rencana penulisan tesis:
. a. Tuliskan judul rencana penulisan tesis saudara?
b. Bagaimana mengutif artikel yang bersumberkan dari jurnal terindeks yang
dituangkan pada Bab I, Bab II dan pada Bab IV?
c. Berikan langkah-langkah strategis agar tesis saudara memenuhi syarat 60%
kepustakaan bersumberkan dari jurnal terindeks dimaksud?

“Selamat mengerjakan semoga menikmatinya”

Anda mungkin juga menyukai