NIM : 2306010086
Kelas : PJKR Internasional Class
Bermain
Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita
mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fiscal yang tidak kompetitif,
meskipun bermain tidak harus bersifat fisik. Bermain bukan lah berarti olahraga dan
pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam
keduanya (Mahendra, 2003:7). Bermain merupakan dorongan naluri, fitrah mausia,
dan pada anak merupakan keniscayaan sosiologis dan biologis. Ciri lain yang amat
mendasar yakni kegiatan itu dilakukan secara suka rela tanpa paksaan dalam waktu
luang. Didalamnya juga terkandung nilai pendidikan sehingga perlu dimanfaatkan
sebagai upaya menuju pendewasaan melalui pemberian rangsangan yang bersifat
menyeluruh meliputi aspek fisik, mental, social, dan moral yang berguna pada
pencpaian pertumbuhan secara normal dan wajar. Tujuan yang imgim dicapai
tersiarat di dalam kegiatan itu, suatu ciri yang ingin membedakan dengan bekerja.
Berolahraga
Pendidikan jasmani adalah proses sosialisasi via aktivitas jasmani, bermain dan/atau
olahraga yang bersifat selektif untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya.
Meskipun orientasi pembinaan tertuju pada aspek jasmani, namun demikian seluruh
scenario adegan pergaulan yang bersifat mendidik juga tertuju pada aspek
pengembangan kognitif dan afektif sehingga pendidikan jasmani merupakan
intervensi sistematik yang bersifat total, mencakup pengembangan aspek fisik,
mental, emosional, social dan moral spiritual. Nuansa-nuansa yang bersifat mendidik
itu terjadi pada anak-anak melalui pendekatan pedagogi dan juga pada orang
dewasa melalui pendekatan andragogi sehingga proses pendidikan dan sekaligus
pembentukan itu berlangsung melalui pendekatan agogik. Pendidikan jasmani dan
olahraga merupakan suatu kegiatan mendidik anak dengan proses pendidikan
melalui aktivitas jasmani dan olahraga.
Pendidikan kesehatan adalah proses pembinaan pola atau gaya hidup sehat
sebagaiketerpaduan pengetahuan, nilai, sikap dan prilaku nyata (action). Tujuan
yang ingin dicapai adalah kesehatan total bukan dalam pengertian bebas dari cacat,
tetapi sehat fisik, mental dan social, seperti tercakup dalam konsep wellness. Antara
sakit dan sehat bukan sebagai sebuah dikhotomi, tetapi sehat bergerak dalam garis
kontinum sehingga fungsi dari pendidikan kesehatan adalah untuk meningkatkan dan
memelihara derajat kesehatan seseorang.
Rekreasi
Rekreasi adalah satu bentuk kegiatan suka rela dalam waktu luang, bukan aktivitas
survival, yang diarahkan terutama dalam bentuk rekreasi aktif berupa kativitas
jasmani atau kegiatan berolahraga.
Tari (dance)
Dance adalah aktivitas gerak ritmis yang biasanya dilakukan dengan iringan music,
kadang dipandang sebagai sebuah alat ungkapan atau ekspresi dari suatu lingkup
budaya tertentu, yang pada perkembangannya digunakan untuk hiburan dan
memperoleh kesenangan, disamping sebagai alat untuk menjalin komunikasi dan
pergaulan, disamping sebagai kegiatan yang menyehatkan. Tari menunjukkan
fenomena peragaan keterampilan ketangkasan, sehingga dari pengungkapan
keterampilan gerak ia masuk ke tampal batas kegiatan olehraga. Namun aktivitas
jasmani tersebut lebih bernuansa persyaratan seni atau factor estetika, meskipun
tidak dapat dibantah bahwa dalam olahraga banyak sekali dijumpai unsur-unsur seni
dan keindahan.
3. DIMENSI KAJIAN ILMU KEOLAHRAGAAN,2017
https://media.neliti.com/media/publications/218343-dimensi-kajian-ilmu-
keolahraga.pdf
PENDEKATAN INTERDISIPLINER, MULTIDISIPLINER,
DAN TRANSDISIPLINER DALAM STUDI SASTRA,2015
https://journal.unesa.ac.id/index.php/paramasastra/article/download/1496/1011