Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN JASMANI SEBAGAI SUB SISTEM

Disusun oleh :

Alam Qurniawan Anthoni (20591010)

Prodi : PGMI

Kelas : 3 C

Dosen pengampu :

Edi Wahyudi Muckhtar, M.TPd

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Pendidikan Jasmani sebagai Sub sistem "
dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PENJASORKES. Selain itu,


makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Pendidikan Jasmani sebagai Sub sistem
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Edi Wahyudi Muckhtar,M.TPd


selaku dosen Mata Kuliah PENJASORKES.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan,kecerdasan dan
perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.
Namun secara eksplisit istilah pendidikan jasmani dibedakan dengan olahraga.
Dalam arti sempit olahraga diidentikkan sebagai gerak badan. Olahraga ditilik dari
asal katanya dari bahasa jawa olah yang berarti melatih diri dan rogo (raga) berarti
badan. Secara luas olahraga dapat diartikan sebagai segala kegiatan atau usaha
untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan-
kekuatan jasmaniah maupun rohaniah pada setiap manusia.
Dengan demikian olahraga merupakan bagian terpenting pada setiap negara.
Oleh karena itu, perlu pemahaman dalam pelaksanaan yang baik pada setiap negara
tersebut, melalui berbagai kajian teori dalam pengembangannya. Pemaknaan
jasmani dan olahraga dalam konsep pengembangan pendidikan merupakan
pembahasan yang akan disajikan lebih lanjut.
Selain itu, intrepretasi terpenting dalam pendidikan jasmani dan olahraga adalah
program secara nasional, sistem pendidikan dan pembinaan yang digunakan dalam
pendidikan jasmani dan olahraga pada beberapa negara. Intrepretasi tersebut
berdasarkan aspek budaya dan sejarah bangsa, dengan mempertimbangkan
perkembangan IPTEK dan peran organisasi internasional dan kompetisi
internasional.
Memang belum terdapat definisi tentang perbandingan pendidikan jasmani dan
olahraga yang dapat diterima secara universal, namun umumnya dapat dikatakan
bahwa, perbandingan pendidikan jasmani dan olahraga adalah analisis
perbandingan dari sifat-sifat dan perkembangan yang menonjol dari pendidikan
jasmani dan olahraga pada dua negara atau lebih, ataupun area,masarakat dan
kultur budaya, guna maksud-maksud penyelidikan tentang perbedaan maupun
kesamaannya dalam pengembangannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Sub sistem dari Pendidikan Jasmani dan Olahraga
2. Bagaimana hubungannya dengan Fisiologi
3. Bagaimana hubungannya dengan Anatomi
4. Bagaimana hubungannya dengan Psikologi
5. Bagaimana hubungannya dengan Sosiologi

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Sub sistem dari Pendidikan Jasmani dan Olahraga
2. Untuk Mengetahui bagaimana hubungannya dengan Fisiologi
3. Untuk Mengetahui bagaimana hubungannya dengan Anatomi
4. Untuk Mengetahui bagaimana hubungannya dengan Psikologi
5. Untuk Mengetahui bagaimana hubungannya dengan Sosiologi
A. SUB SISTEM PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
a. Pendidikan Jasmani
Jasmani dalam sebutan bahasa Inggris adalah physical, dalam ilmu faal, jasmani
disebut sebagai struktur biologik pada manusia. Secara umum dipahami bahwa
jasmani atau jasadia berarti tubuh manusia. Jasmani dalam pembahasan ini adalah
pemanfaatan aktivitas fisik sebagaimanifestasi pengembangan kualitas hidup
manusia dalam memenuhi kebugaran secara totalitas dan keterampilan motorik.
Jasmani disinonimkan dengan pendidikan, maka segala aktivitas jasmani
membawa nilai-nilai pendidikan, yang tidak terikat ataupun tertuju kepada gerakan-
gerakan dalam peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang umum berlaku
seperti olahraga.
Dengan demikian, pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran
melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan
aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara
seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh rana,
jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa.

Jesse Feiring Williams dalam William H. Freeman (2001:3)


Pendidikan Jasmani adalah tentang sejumlah aktivitas-aktivitas fisik manusia yang
dipilih, dan dilaksanakan dengan maksud untuk mencapai hasil yang bermanfaat
bagi tubuh. William menekankan satu hal bahwa walaupun pendidikan jasmani
diartikan mengajar dengan fisik, melalui penggunaan aktivitas-aktivitas fisik,
tujuannya adalah melampaui fisik tersebut.

H. J. S. Husdarta (2009: 17)


Mengemukakan pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses
pendidikan. Artinya pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornament yang
ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk.

Substansi pendidikan jasmani pada dasarnya adalah pengalaman ajar yang terdiri
atas gerak manusia yang dikemas dalam muatan pengalaman yang esensial, faktual,
dan aktual.
b. Olahraga
Pasal 1 ayat 4 UU RI No. 3 Tahun 2005.
Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina,
serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial.

Dari ketentuan Internasional Council of Sport and Physical Education


adalah setiap aktivitas fisik berupa permainan dan berisikan pertandingan
melawan orang lain, diri sendiri ataupun unsur-unsur alam dikatakan sebagai
olahraga atau sport. Jadi antara pendidikan jasmani dan olahraga sering
dikatakan ada interface, tidak sama namun ada bagian- bagian yang sama. Jelas
keduanya adalah aktivitas fisik, tegasnya aktivitas otot-otot besar atau big
muscle activity, bukan fine muscle activity.
Oleh karena itu, dalam penerapannya tetap berlandaskan pada suasana
kependidikan, serta berpegang pada kaidah-kaidah dalam praktek pendidikan.
Adapun pendidikan olahraga adalah pendidikan yang membina anak agar
menguasai cabang-cabang olahraga tertentu.

Esensi dari substansi pendidikan jasmani ialah pengetahuan tentang gerak


insani dalam konteks pendidikan yang terkait dengan semua aspek pengetahuan
yang berlangsung secara didaktik, rekreatif, untuk dipahami dan dapat
dilakukan oleh peserta didik secara utuh. Oleh karena itu, pendidikan jasmani
dan olahraga adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang
didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan
keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap
sportif, dan kecerdasan emosi.

Yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga


yaitu :
1. pendidikan merupakan upaya penyiapan peserta didik menghadapi dan
berperan dalam lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat dan
pluralistik.
2. Pendidikan merupakan upaya peningkatan kualitas kehidupan pribadi
masyarakat dan berlangsung seumur hidup.
3. pendidikan merupakan mekanisme sosial dalam mewariskan nilai,
norma, dan kemajuan yang telah dicapai masyarakat.
4. pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip- prinsip ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya.
5. Dalam undang – undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk rnemiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.

Tujuan – tujuan pendidikan jasmani yang menjadi pedoman kerja bagi guru –
guru sekolah dasar :
1. Tujuan untuk percaya pada diri sendiri, mengembangkan daya ingatan,
keterampilan dalam proses fundamental untuk berbicara, menulis dan
berhitung.
2. Tujuan yang berhubungan dengan manusia, saling menghormati,
persahabatan, kerja sama, berbudi bahasa luhur, menghargai keluarga
dan bersikap demokrasi dirumah.
3. Tujuan untuk efisien ekonomi : menghormati pekerjaan, berkemampuan
menyaring hal – hal yang berhubungan dengan informasi, berhubungan
dengan efisiaen dan lain- lain.
4. Tujuan yang berhubungan dengan tanggung jawab sebagai warga negara
yang baik dan berkeadilan sosial, pengertian terhadap masyarakat,
kritik, toleranan, dll.
B. HUBUNGAN DENGAN FISIOLOGI
Fisiologi Olahraga merupakan cabang ilmu fisiologi yang mempelajari
perubahan fisiologis di tubuh pada saat seseorang berolahraga. Dengan mengetahui
perubahan yang terjadi di tubuh, seseorang dapat merancang suatu program
olahraga untuk mendapatkan perubahan optimal sesuai dengan yang diharapkan.
Menurut Purba (2012) Penerapan Ilmu Faal Olahraga untuk meningkatkan prestasi
atlet sangat penting untuk menentukan takaran latihan, keberhasilan latihan atlet
selama periodisasi latihan.
Dalam fisiologi yang dipelajari bukan bagian-bagian atau struktur tubuh
mahkluk hidup, tetapi fungsi dan cara kerja organ-organ tubuh mahkluk hidup,
sehingga secara keseluruhan Fisiologi dapat kita artikan sebagai Ilmu yg
mempelajari fungsi dan cara kerja organ-organ tubuh serta perubahan-perubahan
yang terjadi akibat pengaruh dari dalam maupun dari luar tubuh.
Hubungan antara kajian teori fisiologi dan olahraga menjadi suatu kajian teori
baru tentang fisiologi olahraga. Dimana kajian terori tentang fisiologi olahraga ini
membahas tentang fungsi – fungsi kerja organ tubuh dan keterlibatan organ tubuh
manusia dalam aktivitas gerak. sehingga pengertian fisiologi olaharaga adalah :
Bagian atau cabang ilmu dari Fisiologi yang secara khusus mempelajari tentang
fungsi/cara kerja organ tubuh dan perubahan yang dapat terjadi baik secara
sementera maupun secara menetap karena sebuah aktivitas fisik (gerak) atau latihan
fisik.

C. HUBUNGAN DENGAN ANATOMI


Anatomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku kata, yaitu “ana”
dan “tome” atau “tomos. “ana berarti memotong, sedangkan “tomos” artinya adalah
habis atau ke arah atas. Bahasa ini mengartikan bahwa anatomi adalah ranah ilmu
yang artinya adalah memotong habis ke arah atas. Yang dipotong dalam hal ini
adalah bagian tubuh, maksud ke arah atas, adalah pemotongan yang terjadi adalah
menguraikan struktur atau suatu tubuh hingga ke bagian yang paling kecil, dan
diteliti dengan bantuan mikroskop.
D. HUBUNGAN DENGAN PSIKOLOGI
Psikologi olahraga adalah ilmu psikologi yang diterapkan dalam bidang
olahraga, meliputi faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap atlet
dan faktor-faktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan atlet.
Psikologi olahraga merupakan salah satu dari tujuh sub-disiplin ilmu keolahragaan
yang telah berkembang selain sport medicine, sport biomechanics, sport pedagogy,
sport sociology, sport history dan sport philosophy.

Psikologi pendidikan adalah studi tentang orang yang belajar, pembelajaran, dan
pengajaran (Reynolds & Miller, 2003 dalam Muhid, n.d.: 1).
Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang belajar, pertumbuhan,
dan kematangan individu serta penerapan prinsip-prinsip ilmiah terhadap reaksi
manusia yang nantinya mempengaruhi proses mengajar dan belajar (djiwandono,
2002:2)

Jadi, Psikologi mempelajari tingkah laku dan pengalaman manusia. Objek dari
pendidikan jasmani dan olahraga adalah guru dan siswa dalam proses belajar-
mengajar mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga. Psikologi pendidikan
adalah akumulasi pengetahuan, kebijaksanaan, dan teori yang didasarkan pada
pengalaman yang mestinya dimiliki setiap guru pendidikan jasmani dan olahraga
untuk memecahkan masalah pengajaran sehari‐hari dengan cerdas. Psikologi
pendidikan jasmani dan olahraga bermaksud untuk menerapkan psikologi ke dalam
proses perubahan tingkah laku guru dan siswa dalam proses belajar mengajar mata
pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga.

E. HUBUNGAN DENGAN SOSIOLOGI


Sosiologi Olahraga adalah penerapan bidang sosiologi dalam ilmu olahraga
mengenai struktur, tingkatan, proses maupun perubahan sosial dalam masyarakat.
Menurut Tim Delaney and Tim Madigan (2015:5) olahraga adalah subdisiplin
sosiologi yang berfokus pada hubungan antara olahraga dan masyarakat. Sosiologi
olahraga berkaitan dengan perilaku individu dan kelompok dalam olahraga dan
aturan serta proses yang ada dalam desain formal dan informal serta susunan
olahraga. Dengan komitmen terhadap analisis obyektif, sosiolog olahraga sangat
menekankan bukti. Ini adalah peran sosiolog olahraga untuk menjaga biasnya
sendiri di bawah kendali dan untuk menahan diri dari membuat penilaian nilai
sambil melakukan penelitian dan menyajikan temuan. Dengan kata lain, seperti
halnya ilmuwan sosial mana pun, sosiolog olahraga harus tetap objektif dan
menyajikan fakta. Namun, menawarkan saran dan tindakan untuk memperbaiki
"kesalahan" dan ketidakadilan yang ditemukan dalam lembaga olahraga adalah
dalam tradisi reformasi sosiologi).

Sebagian besar ahli sosiologi olahraga setuju bahwa salah satu cabang sosiologi
adalah sosiologi olahraga yang membahas tentang kehidupan sosial dan budaya
dalam olahraga. Kebanyakan yang dibahas dalam bidang ini adalah penelitian-
penelitian yang subyeknya adalah ”olahraga kompetitif, dan terorganisasi”
meskipun tidak sedikit pula yang meneliti di bidang aktivitas fisik (Martin dan
Miller, 1999, Rinehart, 2000).
DAFTAR PUSTAKA

Didin Rusmawandi, Paper Sistem dan Subsistem Pendidikan Jasmani, Universitas Negeri
Jakarta, 2020

Liliani, Puspa. (2009). Hubungan Fisiologi dengan Prestasi Olahraga. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu:
Vol. 2 No. 2.

Purba, 2012. Prestasi Puncak Atlet Tercapai dengan Menerapkan Iptek Olahraga, Khususnya Ilmu
Faal Olahraga” http://www.unpad.ac.id

Reynolds, W. M., & Miller, G. E. (2003). HANDBOOK of PSYCHOLOGY. In I. B. Weiner


(Ed.), Educational Psychology (Volume 7, hal. 1–668). John Wiley & Sons, Inc.

Djiwandono, S. esti wuryani. (2002). Psikologi Pendidikan. Library Stikes Pekajangan.

Tim Delaney and Tim Madigan. 2015. The Sociology of Sports An Introduction Second
Edition. McFarland & Company, Inc., Publishers Jefferson, North Carolina: the United
States of America.

Anda mungkin juga menyukai