Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penyusun mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt, Karena

hanya dengan bimbingannya dan petunguk-Nya dapat diselesaikannya penulisan makalah

dengan judul azas dan falsafah pendidikan jasmani.

Shalawat dan salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan orang-

orang yang mengikuti jejak beliau sampai akhir zaman.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya penyusun tidak sanggup menyelesaikan sendiri

tanpa bantuan pihak lain . Oleh karena itu penulis menghaturkan ucapan terimah kasih dan

penghargaan yang setinggi- tingginnya terutama kepada Orang tua kami yang setia

membimbing kami dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya dengan penuh kesadaran bahwasanya makalah ini masih terdapat kesalahan dan

kekhilafan. Namun demikian, penulis berharap dengan adanya makalah ini sekurang-

kurangnya dapat memberikan sumbangsih pemikiran dalam upaya mengetahui dan

memahami Azas dan Falsafah Pendidikan Jasmani.

Pare-pare, 2 september 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Pengertian Penjas

2. Hakikat Penjas

3. Tujuan Penjas

4. Ruang Lingkup Penjas

5. Pentingnya Penjas

6. Perbedaan Penjas dan Pendidikan Olahraga

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

B.Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama ini memang ada pendapat yang menganggap pekerjaan penjas adalah tugas yang

paling ringan. Hanya dengan berbekal peluit dan sebuah bola sambil berteduh di bawah

pohon pelajaran berlangsung dengan sendirinya. Anak-anak dibiarkan bermain sendirinya

sampai tiba waktunya masuk kembali. Itulah kesan umum tentang pendiddikan jasmani di

Indonesia dan seolah-olah sudah banyak ditemui di mana-mana.

Modal ini dimaksud untuk mengubah pandangan umum tentang penjas dan berusaha

meyakinkan bahwa pelajaran penjas sebagai pelajaran yang penting bagi pertumbuhan dan

perkembangan anak. Jika selama ini penjas belum dilaksanakan dengan baik, hal ini karena

pemahaman tentang penjas belum sesuai dengan muatan falsafah dan tujuan penjas yang

sebenarnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka pertanyaan yang menjadi

batasan masalah dalam makalah untuk pembahasan selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan Pengertian Pengertian Penjas?.

2.Menjelaskank Hakikat Penjas?

3. Menjelaskan Tujuan Penjas?


4. Menjelaska Ruang Lingkup Penjas?

5. Menjelaskan Pentingnya Penjas?

6. Menjelaskan Perbedaan Penjas dan Pendidikan Olahraga?

C. TUJUAN

1.Untuk mengetahui Pengertian Penjas

2.Untuk mengetahui Hakikat Penjas

3. Untuk mengetahui tujuan Penjas

4. Untuk mengetahui Pentingnya Penjas

5. Untuk mengetahui Perbedaan Penjas dan Pendidikan Olahraga

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani terdiri dari kata pendidikan dan jasmani .

Pendidikan adalah proses pengetahuan sikap dan tingkah laku seseorang atau

kelompok orang dalam mendewasakan seorang

pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan

maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai

kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan

jasmani

Pendidikan jasmani merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkungan melalui aktivias jasmani yang disusun secara sistematik untuk menuju Indonesia

seutuhnya

Pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan, yang memberikan kesempatan bagi

anak untuk mempelajari hal-hal yang penting. Oleh karena itu, pelajaran penjas tidak kalah

penting dibandingkan dengan pelajaran lain seperti; Matematika, Bahasa, IPS dan IPA, dan lain-

lain.

Namun demikian tidak semua guru penjas menyadari hal tersebut, sehingga banyak

anggapan bahwa penjas boleh dilaksanakan secara serampangan. Hal ini tercermin dari berbagai

gambaran negatif tentang pembelajaran penjas, mulai dari kelemahan proses yang menetap
misalnya membiarkan anak bermain sendiri hingga rendahnya mutu hasil pembelajaran, seperti

kebugaran jasmani yang rendah.

Mengapa bisa terjadi demikian? Kelemahan ini berpangkal pada ketidakpahaman guru tentang

arti dan tujuan pendidikan jasmani di sekolah, di samping ia mungkin kurang mencintai tugas itu

dengan sepenuh hati..

Definisi di atas mengukuhkan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian tak terpisahkan dari

pendidikan umum. Jadi, pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui

aktivitas jasmani atau olahraga. Inti pengertiannya adalah mendidik anak. Yang membedakannya

dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, manusia yang

bergerak secara sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi

yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik.

Pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan yang memberikan kesempatan bagi anak

untuk mempelajari hal-hal yang penting. Oleh karena itu, pelajarn penjas tidak kalah

pentingnya disbanding dengan pelajaran lainnya seperti matematiak, bahasa, IPS, dan IPA

dan lain-lain. Namun demikian tidak semua guru penjas menyadari hal tersebut, sehingga

banyak anggapan bahwa penjas boleh dilaksanakan secara serampangan. Hal ini tercermin

dari berbagai gambaran negative tentang pembelajaran penjas, mulai dari kelemahan proses

yang menetap misalnya membiarkan anak bermain sendiri hingga rendahnya mutu hasil

pembelajarannya. Seperti kebugaran jasmani yang rendah.

Jadi, pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau

olah raga. Inti pengertiannya adalah mendidik anak yang membedakan dengan mata

pelajaran lain adalah alat yang digunakan adalah gerak insane manusia yang bergerak secara
sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam setuasi yang tepat,

agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik. Tujuan pendidikan

jasmani adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan

yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental,

social, emosional dan moral.

2. Hakikat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik

untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental,

serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk

total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan

mentalnya.

Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik

perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan

hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan

tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap

wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya

unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan

perkembangan total manusia.

Per definisi, pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun

esensinya sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani
memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini diartikan

bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan, bahkan dengan

penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang

penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut

terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak langsung.

Karena hasil-hasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat

penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi penjas tidak hanya menunjuk pada pengertian

tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah pendidikan jasmani pada bidang yang

lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh.

Sungguh, pendidikan jasmani ini karenanya harus menyebabkan perbaikan dalam ‘pikiran dan

tubuh’ yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistik

tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga domain kependidikan: psikomotor, kognitif,

dan afektif. Dengan meminjam ungkapan Robert Gensemer, penjas diistilahkan sebagai proses

menciptakan “tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa.” Artinya, dalam tubuh yang baik

‘diharapkan’ pula terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi Kuno: Men sana in

corporesano.

3. . Tujuan Pendidikan Jasmani

pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:

Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani,

perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.


Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar

yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.

1. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk

melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.

2. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik

secara kelompok maupun perorangan.

3. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial

yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.

4. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan

olahraga.

4. Pentingnya Pendidikan Jasmani

. Lingkungan sekolah tidak menyediakan wilayah yang menarik untuk dijelajahi. Penyelenggara

pendidikan di sekolah yang lebih mengutamakan prestasi akademis, memberikan anak tugas-

tugas belajar yang menumpuk

Pendidikan jasmani adalah waktu untuk berbuat. Anak-anak akan lebih memilih untuk

berbuat sesuatu dari pada hanya harus melihat atau mendengarkan orang lain ketika mereka

sedang belajar. Suasana kebebasan yang ditawarkan di lapangan atau gedung olah raga sirna

karena sekian lama terkurung di antara batas-batas ruang kelas. Keadaan ini benar-benar

tidak sesuai dengan dorongan nalurinya

Peranan pendidikan jasmani di sekolah dasar cukup unik. Karena turut mengembangkan

dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk menguasai bebagai keterampilan yang
diperlukan anak untuk menguasai berbagai keterampilan dalam kehidupan di kemudian hari.

Menurut para ahli, pola pertumbuhan anak usia sekolah hingga menjelang akil balik atau

remaja di sebut pola pertumbuhan anak.

Secara umum, manfaat pendidikan jasmani di sekolah mencakup sebagai berikut:

1. Memenuhi kebutuhan anak akan gerak

2. Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya

3. Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna

4. Menyalurkan energi yang berlebihan

5. Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun emosional

5. Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga

Perbedaan antara Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga

Pendidikan Jasmani Pendidikan Olahraga

Sosialisasi atau mendidik via olahraga Sosialisasi atau mendidik ke dalam

olahraga
Menekankan perkembangan

kepribadian menyeluruh Mengutamakan penguasaan

keterampilan berolahraga
Menekankan penguasaan keterampilan

dasar. Menekankan penguasaan teknik dasar


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan jasmani merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan

melalui aktivias jasmani yang disusun secara sistematik untuk menuju Indonesia seutuhnya

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas

fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik,

mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh,

mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan

mentalnya.

B. Saran-Saran

Untuk kemajuan pemahami di bidang pendidikan jasmani dan cara pengajarannya. Maka

penulis merasa perlu memberikan saran kepada pembaca tentang anak didik yang akan diajar

nanti. Bahwa seorang guru penjas harus banyak menguasai keterampilan-keterampilan yang

akan diajarkan nanti kepada anak didiknya.


DAFTAR PUSTAKA

Alif Muhammad Nur.2018.Kurikulum Pembelajaran Penjas .Sumedang Jawa Barat.UPT Sumedang

Press.

http://iqbhalgreby.blogspot.com/2010/09/azas-falsafah-penjas.html (diakses pada 2 september 2019)

http://suardi0204.blogspot.com/2010/09/asas-dan-falsafah-pendidikan-jasmani.html (diakses pada 2

september 2019)

Anda mungkin juga menyukai