Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Ketut Ayu Sri Dhamayanti

Kelas : D1 KBN/2-22

No : 24

TEKS PIDATO

“TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN PERKULIAHAN”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Om Swastyastu Namo Buddhaya,


Shalom, Salam Sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat, Ibu Dra. Exti Budihastuti, M.Pd., dan teman-teman D1 KBN kelas 2-
22 yang saya cintai dan saya banggakan. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan
kepada saya untuk menyampaikan pidato yang sangat bermanfaat untuk kehidupan
perkuliahan kita yang tidak lama lagi.

Sebelumnya, mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat anugrah beliau kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat walafiat. Pada
kesempatan yang berbahagia ini saya akan menuturkan pidato dengan tema toleransi.

Ibu Exti yang saya cintai dan teman-teman yang saya banggakan, seperti kata
Aristoteles kita sebagai manusia adalah makhluk social, dimana kita merupakan makhluk
yang tidak dapat hidup sendiri. Kita pasti membutuhkan orang lain dalam melakukan hal-hal
tertentu dalam kehidupan sehari-hari kita. Kita tidak hanya membutuhkan orang lain ketika
kita sudah mengerti apa artinya bermasyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat kita
mengenal kata interaksi. Interaksi tidak akan lepas dari kehidupan sehari-hari kita sebagai
makhluk sosial.

Namun, kehidupan ini tidak ada yang sama pasti ada yang berbeda. Karena kita
memang diciptakan dan terlahir berbeda. Seperti orang-orang yang berada di hadapan saya
sekarang ini, merupakan orang-orang yang berasal dari berbagai daerah, suku, serta ras yang
tentunya memiliki keyakinan dan budaya yang berbeda. Perbedaan tersebut bukanlah
penghalang untuk menciptakan kehidupan yang damai dan bebas konflik. Maka dari itu,
diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama. Sikap ini biasa kita
artikan sebagai sikap toleransi. Toleransi merupakan elemen penting dalam terciptanya suatu
ikatan hubungan dalam kehidupan sehari-hari. Tak terkecuali toleransi beragama dalam
kehidupan mahasiswa seperti kita.

Kampus dapat kita ibaratkan sebagai negara yang di dalamnya terdiri atas orang-
orang penganut agama dan aliran kepercayaan. Sikap toleransi beragama di kampus sangat
menentukan baik buruknya toleransi beragama di Indonesia, karena kita sebagai mahasiswa
akan menjalani kehidupan bermasyarakat dimasa mendatang. Jika sikap toleransi kita
terapkan dengan baik, maka kita akan menjadi mahasiswa yang berwatak toleran. Secara
tidak langsung kita akan membangun fondasi kemajuan toleran agama. Hal ini akan menjadi
sebuah gerakan kecil yang mampu mengubah pandangan orang yang antipati terhadap
toleransi beragama. Maka dari itu, membangun sikap toleransi beragama dalam kehidupan
perkuliahan dan bermasyarakat adalah sebuah kewajiban bagi kita, untuk membangun
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Sekian pidato yang dapat saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian yang telah
diberikan kepada saya, semoga apa yang telah disampaikan tadi dapat bermanfaat untuk
kehidupan kita yang lebih baik. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Om Santih
Santih Santih Om.

Anda mungkin juga menyukai