Disusun Oleh :
Owen Nugroho Anwar
Muhammad Luthfi
Sigit Maulana
Rahma Aulia
Eriza Rahmanisa
Chintya Nuraulia
Vinka Aryllia
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah.Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT
karena atas karunianya berupa nikmat iman dan kesehatan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Bab 1: Pendahuluan
Latar belakang masalah ........................................................................................................... 1
Bab 2: Pembahasan
Awal mula terbentuknya pelaksanaan demokrasi pancasila periode 1965 – 1998 .................
2
Kekurangan dan kelebihan pelaksanaan demokrasi pancasila pada periode 1965 – 1998 ..... 3
Bab 3: Penutup
Kesimpulan .............................................................................................................................. 5
Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat atau
“kratos” berarti pemerintah. Jadi demokrasi berarti pemerintahan rakyat atau suatu
pemerintahan dimana rakyat memegang kedaulatan yang tertinggi atau rakyat diikut
sertakan dalam pemerintahan negara.
B.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang sebelumnya telah dipaparkan kami akan memaparkan
beberapa masalah yaitu :
C.Tujuan penulisan
1. Mendeskripsikan awal mula terbentuknya pelaksanaan demokrasi pancasila periode
1965 – 1998
2. Mendeskripsikan karakteristik pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada tahun 1965
– 1998?
3. Mendeskripsikan kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan demokrasi di Indonesia
pada tahun 1965 – 1998
Bab 2
Pembahasan
A. Awal mula terbentuknya pelaksanaan demokrasi pancasila
periode 1965 – 1998
Era baru dalam pemerintahan dimulai setelah melalui masa transisi yang singkat, yaitu
antara 1966-1968 ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia, juga
merupakan periode pemerintahan baru setelah gagalnya Gerakan 30 September yang
dilakukan oleh PKI. Era pemerintahan pada masa Soeharto dikenal sebagai Orde Baru
dengan landasan formil periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 serta ketetapan-ketetapan
MPRS.
Semangat yang mendasari kelahiran periode ini adalah ingin mengembalikan dan
memurnikan pelaksanaan pemerintah berdasarkan Pancasila dan
Undang Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen. Untuk mewujudkan
pemerintahan yang demokratis diperlukan adanya keberanian dan peran aktif dari lembaga
kontrol terhadap penyelengaraan pemerintahan sehingga demokratisasi dapat berjalan
dengan baik.
Rotasi kekuasaan eksekutif terjadi pada jajaran yang lebih rendah seperti gubernur, bupati
atau walikota, camat dan kepala desa. Perubahan selama pemerintahan Orde Baru hanya
terjadi pada jabatan Wakil Presiden, sementara pemerintahan secara esensial masih tetap
sama.
Pada masa pemerintahan Orde Baru, Pemilihan Umum telah dilangsungkan sebanyak tujuh
kali dengan frekuensi setiap lima tahun sekali secara teratur. Tetapi, kualitas pelaksanaan
pemilihan umum masih jauh dari semangat demokrasi karena Pemilu tidak melahirkan
persaingan sehat. (terjadi kecurangan-kecurangan yang sudah menjadi rahasia umum).
Selama pemerintahan Orde Baru, sejarah pemberangusan surat kabar dan majalah
terulang kembali seperti pada masa Orde Lama. Beberapa media massa dicabut surat ijin
penerbitannya atau dibredel. Kebebasan berpendapat menjadi tidak ada. Pemerintah
melalui aparat keamanan memberikan ruang terbatas kepada masyarakat untuk
berpendapat. Pemberlakuan Undang-undang Subversif membuat posisi pemerintah kuat
karena tidak ada kontrol dari rakyat. Rakyat takut berpendapat mengenai kebijakan yang
diambil pemerintah. Pemerintah memenjarakan dan mencekal orang-orang yang mengkritisi
kebijakan pemerintah.
1. Pengingkatan dari GDP per kapita dari $70 hingga $1000 pada tahun 1996.
2. Beberapa program untuk kesejahteraan keluarga yang tidak berhasil di laksanakan
pada orde lama bisa di jalankan pada orde baru.
3. Tingkat pengangguran mulai menurun karena masyarakat semakin banyak yang
pandai membaca.
4. Tercukupinya kebutuhan pangan.Peningkatan keamanan di dalam negri.
5. Keberhasilan dari pelaksanaan gerakan wajib belajar dan juga gerakan orang tua
asuh.
6. Banyak dana dari investor luar.
7. Rencana pembangunan 5 tahun telah sukses di jalankan.
Beberapa kelemahannya yaitu :
1. Maraknya kasus korupsi, kolusi, dan juga tindakan nepotisme hampir di semua
kalangan masyarakat.
2. Pembangunan yang berjalan tidak merata, terluhat perbedaan drastis pembangunan
wilayah pusat dan daerah.
3. Banyak kekayaan yang di pakai untuk pemerintah kota.
4. Keenjangan pembangunan yang kian nampak.
5. Beberapa pelanggaran HAM karena solusi dari berbagai pemecahan masalah banyak
di gunakan berupa perang kekuasaan yang menyalahi tujuan instrumen HAM dan
perbandingan penegakan HAM di Indonesia.
6. Kebebasan pers yang terbatas dilihat dari maraknya koran yang harus terpaksa tidak
bisa lagi diterbitkan.
7. Kebebasan untuk berpendapat masih jauh diatas kesuksesan.
8. Kesenjangan sosial dengan nampaknya mana si kaya dan mana si miskin yang kian
mencolok.
Bab 3
Penutup
Kesimpulan
Pada masa ini pancasila masih dijadikan sumber tindakan otoriter, diikuti manipulasi pasal-
pasal dalam UUD 1945. Demokrasi pada dasarnya berarti kontrol sosial dan kritik terhadap
praktik kekuasaan. Masalahnya adalah bagaimana dengan Demokrasi Pancasila, bangsa
Indonesia bisa melakukan kontrol atas jalannya pemerintahan. Sementara krisis
multidimensional menyebabkan rakyat tidak percaya pada pemerintah Orde Baru. Dalam
kondisi seperti itu, memungkinkan demokrasi yang berlabel Pancasila diselewengkan. Hal ini
menjadikan hubungan antara negara versus masyarakat secara berhadap-hadapan dan
subordinat, dimana negara atau pemerintah sangat mendominasi. Selain itu, Presiden
Soeharto memiliki sejumlah legalitas yang tidak dimiliki oleh siapapun seperti
Pengembangan Supersemar, Mandataris,MPR, Bapak Pembangunan dan Panglima Tertinggi
ABRI.
Dari uraian di atas, kita bisa mengetahui bahwa pelaksanaan demokrasi Pancasila masih
jauh dari harapan. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen hanya
dijadikan alat politik penguasa belaka. Kenyataan yang terjadi demokrasi Pancasila sama
dengan kediktatoran. Hingga pada tanggal 21 Mei 1998, karena banyaknya tuntutan dari
masyarakat Presiden Soeharto resmi mengundurkan diri dan digantikan oleh wakilnya Ir.
Ing. B. J Habibie sehingga masa Orde Baru segera digantikan oleh masa reformasi.
Daftar Pustaka
https://jenongsendiri.wordpress.com/2011/06/10/demokrasi-
periode-1965-1998/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/13/070000469/dem
okrasi-indonesia-periode-orde-baru-1965-1998?page=all#page2