DISUSUN OLEH :
Muhammad Naufal Aprilliansyah
KELAS :
XII TKR B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan laporan literasi ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua teman dan guru
pembimbing saya Ibu Veronica Suharti yang telah berperan serta dalam
penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
LITERASI
1. NON FIKSI
1.1 Pengantar Filsafat Pendidikan 1
1.2 Remaja Membangun Kepribadian 3
1.3 Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang 5
2. FIKSI
2.1 Dilan 1990 7
2.2 Laskar Pelangi 13
2.3 Negeri 5 Menara 24
DAFTAR PUSTAKA 30
ii
NON FIKSI
Identitas Buku
Judul Buku : Pengantar Filsafat
Pendidikan
Penulis Buku : Drs. Uyoh Sadulloh, M.pd
Penerbit Buku : Alfabeta, CV
Cetakan : II
Tebal Buku : 183 halaman
Tahun Terbit : 2004
Kelebihan Buku
1
Kekurangan Buku
2
REMAJA MEMBANGUN KEPRIBADIAN
Identitas Buku
Judul Buku : Remaja Membangun
Kepribadian
Penulis Buku : Anna Windyartini S.
Tahun Terbit : 2008
Penerbit : Nobel Edumedia
Tebal Buku : IX + 79 halaman
3
Selain itu, dalam bab ini juga dibahas tentang managemen dan cara untuk
belajar dan mengembangkan potensi diri sesuai dengan kebutuhan atau
potensi masing-masing individu sehingga semuanya dilalui dengan mudah.
Kelebihan Buku
Kekurangan Buku
4
AGAR MENULIS – MENGARANG BISA GAMPANG
Identitas Buku
Judul Buku : Agar Menulis-
Mengarang Bisa Gampang
Pengarang Buku : Andrias Harefa
Penerbit Buku : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2002
Halaman : I-IX + 103 halaman
5
Kelebihan Buku
Kekurangan Buku
Secara implisit buku ini ditulis secara asal dan terkesan mahal.
6
FIKSI
DILAN 1990
Identitas Buku
7
Dilan mendekati Milea dengan cara yang tidak biasa, mungkin itu
yang membuat Milea selalu memikirkannya. Dilan memberikan
coklat kepada Milea melalui tukang pos, Dilan membawa Bi Asih
untuk memijiti Milea saat sedang sakit, Dilan memberikan hadiah
Teka Teki Silang pada Milea sebagai hadiah ulang tahun dengan
sebuah tulisan “Selamat ulang tahun, Milea. Ini hadiah untukmu,
Cuma TTS. Tapi sudah kuisi semua. Aku sayang kamu. Aku tidak
mau kamu pusing kaena harus mengisinya. Dilan”
KEUNGGULAN NOVEL
8
4. Sampul luar novel Dilan: dia adalah dilanku tahun 1990,
terlihat menarik. Dengan gambar seorang remaja SMA
berdiri di depan motor yang buming pada tahun 1990.
Memperlihatkan sosok seorang Milan yang terlibat anggota
geng motor
5. Cerita pada novel ini begitu santai dan ringan, sehingga
pembaca tidak membutuhkan waktu yang teralu lama untuk
membacanya hingga selesai
KELEMAHAN NOVEL
A. Unsur Intrinsik
1. Tema : pencintaan dan persahabatan
2. Latar
- Tempat : sekolah, warung bi eem, dijalan buah batu, rumah
milea,rumah bunda dan Jakarta
- Waktu : pagi, siang, sore dan malam
3. Suasana : bahagia, sedih, tegang dan humoris
9
4. Penokohan dan watak :
Milea : cantik, pintar, baik hati, sopan dan penyanyang
Dilan : humoris, baik hati, setia kawan dan perhatian
Beni : perhatian, over protect, pemarah dan manja
Lusy : baik hati dan perhatian
Bahar : baik hati, setia kawan dan mudah marah
Bunda : penyayang, baik hati dan humoris
Bi Eem : ramah, baik hati
Ibu : penyayang, baik hati
5. Alur :
Pengenalan
Untuk pertama kali Milea Adnan Hussain berjalan menuju sekolah
barunya dan dihampiri oleh pengendara motor, pengendara
motor itupun berbicara “boleh gak aku ramal? Aku ramal, nanti
akan bertemu dikantin” dia adalah dilan, si anggota geng motor
bandung tahun 1990 yang satu sma dengan milea.
Timbul masalah
Dilan dan milea makin hari makan terlihat deket, karna
kehumorisan dilan membuat milea nyaman di dekat dilan. Namun
bukan hanya dilan yang manaruh hatinya di milea,ada banyak dan
salah satu teman kelas milea, yaitu jaja. Dan ternyata status milea
masih berpacaran dengan beni, pacar dijakarta sebelum pindah
kebandung.
Konflik
Semakin hari hubungan dilan dan milea nampak semakain dekat,
namun didalam masa pendekatan tersebut Anhar yang selaku
teman se-anggota dilan di geng motor merasa dilan berubah.
Sikap dilan yang terkadang anhar berfikir bahwa karna milea yang
membuat dilan jauh dari geng motor tersebut
Klimaks
Karna ada sesuatu keganjalan, milea akhirnya memutuskan untuk
mencari dilan ke warung bi eem. Saat berada di warung bi eem
ternyata tidak ada dilan, melaikan ada anhar dan sebagian teman
dilan yang bolos sekolah. Anhar yang emosi melihat milea datang
10
ke warung bi eem akhirnya menyindir milea karna kedekatannya
dengan dilan membuat dilan merasa jauh dari teman – temannya,
dan selalu menomersatukan milea dibanding teman – temannya.
Milea pun tersulut emosi, anhan pun makin emosi dan akhirnya
anhar menampar milea.
Peleraian
Dilan pun mengetahui bahwa milea ditampar oleh sahabatnya
sendiri pun marah besar, dilan mencari anhar dan akhirnya
terjadi perkelahian. Retaklah persahabatan dengan anhar,dan
milea sedikit menjauhi dilan
Penyelesaian
Dan setelah kejadian itu akhirnya milea, dilan dan anhar bersatu,
tidak mempersalahkan apa yang terjadi warung bi eem. Anhar
sudah meminta maaf kepada milea dan dilan, mereka pun
memaafkannya. Masalah pacar milea yang dijakarta pun sudah
berakhir karna sifat pemarah dan overprotect yang sudah
membuat milea gerah, dan membuat dilan dan milea akhirnya
kembali bersatu dalam ikatan “pacaran” mereka berdua
menikmati masa sma mereka dengan kekonyolan dilan yang
membuat milea nyaman berada didekat dilan.
6. Gaya bahasa :
Bahasa yang digunakan dalam novel ini tidak menggunakan
bahasa yang baku dan mudah dimengerti tapi dalam novel ini ada
beberapa menggunakan bahasa sunda sebagai penguat karna
berasa di daerah bandung, tapi ada translet agar pembaca tidak
bingung.
7. Amanat :
Amanat pada novel ini yaitu mengajarkan bahwa kesederhaan
merupakan dasar kebahagiaan bagi manusia, selain itu bersikap
baiklah pada perempuan karna memang sudah kodrat sebagai laki
laki melindungi hak seorang perempuan dan alam novel ini
mengajarkan bahwa segala sesuatu yang berasal dari niat pada
akhirnya akan berhasil dengan keinginan kita.
11
8. Sudut pandang :
Sudut pandang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang
orang pertama serba tau.
B. Unsur Ektrinsik
1. Nilai Moral
Nilai moral yang ada di novel ini adalah tanggung jawab
yang apa yang telah kita lakukan.
2. Nilai Sosial
Ada rasa kesetiakawanan didalam novel ini, antar sesama
geng motor yang dilan jalani banyak rintangan tapi tidak
membuat mereka lari dari masalah tersebut.
3. Nilai adat Istiadat
Di dalam novel ini menggunakan aturan adat bandung
dalam kegiatan sehari hari.
4. Nilai Agama
Walaupun dilan anggota geng motor dan sering bolos, tapi
ia tidak pernah melewatkan tugasnya sebagai seorang
muslim dan memaafkan itulah yang dilan lakukan.
12
LASKAR PELANGI
Identitas Buku
Judul buku resensi : Laskar Pelangi
Genre : Roman
Penerbit : Yogyakarta, Bentang
Pustaka
Penulis : Andrea Hirata
Tahun terbit : 2005
Jumlah halaman : 529 hlm
Nomor Edisi Terbit : ISBN 970-
3062-79-7
Sinopsis
Novel yang ditulis oleh Andrea Hirata ini berkisahkan 10 orang anak
yang tinggal di Belitung Timur, Desa Gantung Kabupaten Gantung.
Kisah ini awalnya dimulai karena Depdikbud yang akan membubarkan
sekolah Muhamamadiyah yang terancam akan dibubarkan jika tidak
memiliki 10 murid.
Saat itu kepala sekolah Pak Hafran mengumumkan jika jumlah
muridnya tidak mencapai 10 orang maka Depdikbud akan
membubarkan sekolah tersebut. Namun tak lama setelah Pak Hafran
mengumumkan hal tersebut maka datang Harun dan ibunya yang
hendak mendaftarkan dirinya di sekolah Muhammadiyah tersebut.
Kisah Laskar Pelangi dari sini dimulai, ketika Bu Muslimah yang akrab
disapa Bu Mus yang memberi nama mereka dengan sebutan Laskar
Pelangi. Laskar pelangi ini tak hanya menceritakan mengenai Borek
yang ceroboh, Kucai yang sering protes, Mahar yang diam-diam
memiliki bakat yang menakjubkan, Ikal yang mengalami peristiwa
jatuh cinta, dan Lintang yang pekerja keras dan tidak mudah menyerah.
Nama yang diberikan oleh Bu Mus ini dikarenakan para murid yang
jumlahnya hanya 10 orang ini memiliki semangat yang sangat luar
biasa. Buktinya hal itu ditunjukkan dengan kecerdasan Lintang yang
mampu mengalahkan Drs.Zulfikar yang terkenal memiliki otak yang
cerdas dan jabatan yang tinggi di PN. Kemenangan yang diraih oleh
Mahar pada acara karnaval 17 Agustus.
13
Kisah laksar pelangi ini tidak hanya mencerikan mengenai kisah
mereka dalam lingkup sekolah saja melainkan kisah ini sangat berliku
mulai dari kisah kematian ayah Lintang yang dengan tidak sengaja
memaksa Lintang yang dijuluki Einstein kecil itu dipaksa untuk putus
sekolah. Dan tak lama kisah haru disusul oleh Ikal yang harus
melanjutkan sekolahnya di kampung halamannya diluar kampung
Belitong.
Kelebihan
Kekurangan
A. Unsur Intrinsik
1. Tema
14
2. Plot (alur)
c. Puncak Konflik
Puncak konfliknya ialah setelah ditunggu hingga siang,
ternyata jumlah pendaftar tidak lebih dari sembilan orang. Jumlah
ini tentu saja belum mencukupi persyaratan Depdikbud. Hal ini
tentu saja sangat mencemaskan Pak Harfan sang kepala sekolah
dan Bu Muslimah sang guru. Sampai pada akhirnya Pak Harfan
memutuskan untuk memberikan pidato sekaligus mengumumkan
bahwa penerimaan siswa baru dibatalkan.
Selanjutnya konflik-konflik lain bermunculan dari masing-
masing tokoh. Namun konflik selanjutnya yang secara garis besar
melibatkan hampir semua tokoh ialah saat akan diadakannya
lomba karnaval dan cerdas cermat antar sekolah.
15
d. Penyelesaian
Sesaat hampir saja Pak Harfan memulai pidatonya untuk
memberitahuakan bahwa penerimaan siswa baru di SD
Muhammadiyah dibatalkan, seorang ibu muncul untuk
mendaftarkan anaknya (Harun) yang mengidap keterbelakangan
mental. Tentu saja kedatangan Harun dan ibunya ini memberikan
napas lega kepada Pak Harfan, Bu Muslimah dan juga para calon
siswa serta orang tuanya. Harun telah menggenapi jumlah siswa
untuk menghindarkan SD Muhammadiyah dari penutupan.
Sekolah yang jika malam dipakai sebagai kandang ternak ini
akhirnya memulai kegiatan belajar-mengajar meski dengan
fasilitas yang seadanya. Tiba saatnya mengikuti karnaval antar
sekolah. Keikutsertaan SD Muhammadiyah sempat diperdebatkan
karena ketidakadaan dana dan sikap pesimistis yang muncul.
Namun, Bu Muslimah bersikeras mengikutkan murid-muridnya.
Karena nilai keseniannya paling tinggi dan dianggap sebagai
murid yang kreatif, Mahar pun ditunjuk sebagai ketua untuk
mengurusi persiapan karnaval. Dengan ide cemerlang dan
kreativitasnya, Mahar berhasil menggiring teman-temannya
merebut piala kemenangan.
SD Muhammadiyah kembali mengikuti perlombaan. Kali ini
adalah perlombaan cerdas cermat. Bu Muslimah, Ikal dan kawan-
kawan sempat khawatir karena tak lama perlombaan akan
dimulai namun ujung tombak tim mereka belum juga datang.
Untungnya meski hampir terlambat, akhirnya si cerdas itu pun
datang (Lintang). Awalnya tim dari SD Muhammadiyah tertinggal
angka melawan SD PN dan SD Negeri. Namun pada saat memasuki
soal yang berbau angka SD Muhammadiyah mengejar
ketertinggalan dan berhasil keluar sebagai juara.
3. Latar Cerita
a. Latar Tempat
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah
sekolah bernama SD Muhammadiyah yang terletak di Desa
Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan.
Namun, ada pula yang latarnya adalah di rumah, pohon, gua, tepi
pantai, pasar dan lain-lain tapi masih di kawasan Belitong.
16
b. Latar Waktu
Dikarenakan novel “Laskar Pelangi” ini merupakan novel yang
menceritakan kisah nyata meski ada bumbu imajinasi, maka latar
waktu yang disampaikan pun jelas yaitu terjadi pada tahun 1974.
c. Latar Suasana
Latar suasana yang ada dalam novel ini beragam dikarenakan
konflik-konfik yang muncul juga beragam. Ada kalanya senang,
sedih, hingga cemas. Berikut beberapa penggalan kisah yang
menjelaskan suasana dalam novel :
Suasana Sedih
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana
sedih ialah saat Ikal, teman-temannya dan Bu Muslimah berpisah
dari Lintang yang memutuskan berhenti sekolah karena harus
mengurusi keluarga yang ditinggal mati ayahnya.
Suasana Senang
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana
senang ialah saat tim cerdas cermat SD Muhammadiyah berhasil
memenangkan pertandingan.
Suasana Cemas
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana
cemas ialah saat Pak Harfan, Bu Muslimah dan calon murid SD
Muhammadiyah beserta orang tuanya menunggu untuk
menggenapkan calon siswa yang mendaftar agar sekolah tidak
ditutup.
4. Penokohan
Tokoh-tokoh yang berperan dalam novel ‘Laskar Pelangi’ antara
lain :
a) Ikal
Ikal atau yang di dalam novel ini berperan sebagai ‘aku’
merupakan tokoh utama. Ikal adalah salah seorang anggota
‘Laskar Pelangi’. Di sekolah ia termasuk murid yang lumayan
pandai, namun kepandaiannya masih di bawah dari temannya
yaitu Lintang. Ia selalu berada di peringkat kedua di sekolah
setelah Lintang. Ikal termasuk orang yang tidak mudah putus asa,
17
selalu bersemangat melakukan hal yang ia sukai dan tegar. Ikal
begitu menyukai dunia sastra terutama puisi. Dalam novel ini, Ikal
diceritakan menyukai seorang gadis keturunan Tionghoa
bernama A Ling. Ia sering sekali mengirimkan puisi tentang
luapan perasaannya kepada A Ling.
b) Taprani
Taprani merupakan sosok yang tampan, rapi, perfeksionis,
lumayan pintar, bicara seperlunya (pendiam), santun, sangat
berbakti kepada orang tua dan manja. Ia bercita-cita menjadi guru
di daerah terpencil untuk memajukan pendidikan orang melayu
pedalaman. Taprani selalu diperhatikan ibunya. Apa pun yang
akan dilakukannya harus selalu diketahui ibunya. Ia sangat
tergantung pada ibunya.
c) Sahara
Sahara merupakan satu-satunya murid perempuan yang
bersekolah di SD Muhammadiyah. Tubuhnya ramping dan selalu
berjilbab rapi. Di sekolah ia termasuk murid yang pintar. Meski
pun ia adalah sosok yang perhatian, namun ia termasuk tipe orang
yang temperamental, ketus, skeptis, susah diyakinkan dan tidak
mudah terkesan. Sahara Sangat menjujung tinggi nilai kejujuran.
Ia paling tidak suka berbohong. Dalam novel ini dicritakan bahwa
ia bertengkar dengan A Kiong yang tidak pernah sependapat atau
satu pemikiran dengannya.
d) A Kiong
A Kiong adalah satu-satunya murid keturunan Tionghoa yang
bersekolah di SD Muhammadiyah. Sifatnya begitu polos dan selalu
mempercayai apa yang dikatakan Mahar. Ia selalu menjadi
pendukung sekaligus pengikut setia Mahar. A Kiong memiliki rasa
persahabatan yang tinggi dan suka menolong. Ia sering kali
bertengkar dengan Sahara.
e) Harun
Harun yang sudah mulai memasuki jenjang pendidikan Sekolah
Dasar pada usia lima belas tahun ini mengidap keterbelakangan
mental. Sifatnya santun, pendiam, dan murah senyum. Laki-laki
yang memiliki model rambut seperti Chairil Anwar ini hobi sekali
mengunyah permen asam jawa. Ia pun selalu berpakaian rapi. Di
kelas, ia sama sekali tidak bisa menangkap pelajaran membaca
atau pun menulis. Ia pun sering kali bercerita tentang kucing
18
belang tiganya yang melahirkan tiga anak yang juga bebelang tiga
secara berulang-ulang.
f) Borek
Borek memilki tubuh yang tinggi tinggi dan besar. Ia sangat
terobsesi dengan body building dan tergila-gila dengan
citra cowokmacho.
g) Syahdan
Karakter Syahdan tidak begitu menonjol dalam novel ini. Ia adalah
salah satu anggota ‘Laskar Pelangi’ yang selalu setia menemani
Ikal membeli kapur tulis di took Sinar Harapan milik orang tua A
Ling. Syahdan merupakan saksi cinta pertama Ikal kepada A Ling.
Ia memiliki cita-cita sebagai aktor.
h) Kucai
Kucai adalah salah satu anggota ‘Laskar Pelangi’ yang diamanahi
sebagai ketua kelas. Ia sempat frustrasi ketika menjadi ketua kelas
karena kesulitan dalam mengatur teman-temannya. Meski begitu,
laki-laki yang menderita rabun jauh ini selalu terpilih menjadi
ketua kelas dan pada akhirnya ia menerima keputusan itu. Anak
yang banyak bicara dan susah diatur ini berbakat menjadi seorang
politikus.
i) Lintang
Lintang merupakan anak yang paling jenius dan gigih di antara
teman-temannya. Meski pun jarak rumahnya dari sekolah sangat
jauh (80 km), ia tetap semangat untuk pergi ke sekolah dan
menjadi anak yang paling pagi datang. Setiap berangkat sekolah,
ia harus melalui jalan yang merupakan tempat buaya tinggal.
Ayahnya adalah seorang nelayan miskin yang bertanggung jawab
menafkahi empat belas nyawa yang tinggal di rumahnya. Di
sekolah, Lintang begitu serius belajar dan aktif. Otaknya yang
jenius dan cermat membawa tim SD Muhammadiyah menjadi
pemenang dalam lomba cerdas cermat. Lintang sangat suka
membaca dan mempelajari berbagai ilmu penngetahuan. Lintang
pun tak segan membagi ilmunya kepada teman-temannya. Idenya
sangat kreatif. Lucunya, kelihaiannya dalam berpikir tidak
dibarengi dengan tulisan tangan yang indah.
j) Mahar
Mahar memiliki bakat dalam bidang seni, baik itu menyanyi,
melukis, seni rupa dan lain sebagainya. Pemikirannya imajinatif
dan kreatif. Anak tampan ini termasuk orang yang menggemari
19
dongeng-dongeng yang tak masuk akal (mungkin karena ia terlalu
imajinatif). Mahar sering kali diejek dan ditertawakan teman-
temannya karena pemikirannya dianggap aneh.
k) Bu Muslimah
Wanita bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari ini adalah guru di
SD Muhammadiyah. Ia sangat gigih dalam mengajar meski pun
gajinya belum dibayar. Ia sangat berdedikasi terhadap dunia
pendidikan dan dengan segenap jiwa mengajar murid-murid di SD
Muhammadiyah. Wanita cantik yang menyukai bunga ini memiliki
pendirian yang progresif dan terbuka terhadap ide-ide baru. Ia
termasuk orang yang sabar dan baik hati.
l) Pak Harfan
Pria bernama lengkap K.A Harfan Efendy Noor ini menjabat
sebagai kepala SD Muhammadiyah. Bersama Bu Muslimah, ia
tetap mempertahankan sekolah yang hamper ditutup karena
kekurangan siswa. Pak Harfan juga memiliki dedikasi tinggi
terhadap pendidikan.
m) A Ling
Gadis keturunan Tiongoa ini merupakan cinta pertama Ikal. Ia
memiliki tubuh yang ramping dan tinggi. Anak dari pemilik toko
Sinar Harapan ini ternyata juga menyukai Ikal. Namun sayangnya
ia pindah ke Jakarta.
n) Flo
Ia merupakan murid pindahan dari sekolah PN. Gadis tomboi yang
berasal dari keluarga kaya ini merupakan tokoh terakhir yang
muncul sebagai anggota ‘Laskar Pelangi’.
6. Amanat
Banyak sekali amanat yang terkandung dalam novel “Laskar
Pelangi” ini. Diantaranya adalah :
Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa)
20
Keadaan boleh saja serba kekurangan, namun kekurangan
janganlah menjadi alasan untuk tidak berusaha. Justru jadikanlah
kekurangan itu sebagai motivasi untuk bisa menutupinya. Dalam
novel ini diceritakan tentang kehidupan pendidikan yang
keadaannya serba minim. Namun, tokoh-tokoh di dalamnya tidak
menyerah dengan keadaan seperti itu. Mereka tetap bersemangat
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kemiskinan bukan alasan
untuk tidak belajar.
Jauhi sifat pesimis
Saat menengadahkan perasaan kepada orang-orang yang ada di
atas kita, bukan berarti kita harus merasa kecil dan lemah di
hadapan mereka. Kita ada di bawah, bukan berarti kita tidak bisa
seperti orang yang ada di atas. Menengadahkan perasaan ke atas
mestinya dijadikan cambuk semangat untuk bisa seperti orang itu
atau bahkan bisa lebih baik lagi. Contonya pada novel ini yang
menceritakan sebuah sekolah kampung (SD Muhammadiyah)
biasa yang selalu optimis untuk bisa lebih baik dari sekolah yang
dari awal memang sudah baik (SD PN).
Sebagai guru haruslah dengan ikhlas mengajar dan
berdedikasi tinggi terhadap pendidikan.
Dalam novel ini diceritakan seorang guru yang begitu tinggi
dedikasinya terhadap pendidikan. Guru diibaratkan kompas yang
menunjukkan kemana murid-muridnya akan pergi. Bu Muslimah
merupakan sosok yang menjadi guru teladan yang dengan
segenap kemampuannya berjuang untuk memajukan pendidikan
di sebuah kampug kecil.
B. Unsur Ekstrinsik
Selain unsur intrinsik, dalam novel “Laskar Pelangi” ini
amat kental dengan pengaruh unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik
yang ada dalam novel tidak lepas dari latar belakang kehidupan
pengarang entah itu dari segi budaya yang dipegang, kepercayaan,
lingkungan tempat tinggal dan lain sebagainya. Ada pun beberapa
unsur ekstrinsik yang dibahas antara lain :
21
pengarang langsung. Letak tempat tinggal pengarang yang jauh
berada di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur,
Sumatera Selatan ternyata benar-benar dijadikannya latar tempat
bagi penulisan novelnya.
22
diselipkan antara lain seperti sains (fisika, kimia, biologi,
astronomi). Pengarang gemar sekali memasukkan istilah-istilah
asing ilmu pengetahuan yang tertuang dalam cerita. Ini
menandakan bahwa pengarangnya memiliki tingkat pendidikan
yang tinggi.
23
NEGERI 5 MENARA
Identitas Buku
Judul Buku : Negeri 5 Menara
Pengarang : Ahmad Fuadi
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2009
Tebal Buku : 424
Kota : Jakarta
24
Kelebihan Buku
Novel Negeri 5 Menara ini mampu mengubah pola pikir kita tentang kehidupan
pondok yang hanya belajar agama saja. Karena dalam novel ini selain belajar
agama, ternyata di pondok juga mempelajari ilmu lainnya seperti bahasa Inggris,
Arab, dan kesenian.
Pelajaran yang dapat kita ambil adalah jangan pernah meremehkan sebuah impian.
Karena Allah Maha mendengar doa dari umat-Nya.
Keunggulan lainnya dalam novel ini adalah pemabaca tidak akan mudah bosan
ketika membaca novel ini. Karena alur yang digunakan dalam novel ini
menggunakan alur campuran.
Kekurangan Buku
Penulis kurang memperlihatkan dinamika dalam cerita. Klimaks cerita kurang
menonjol sehingga para mebacanya merasa dinamika cerita agak sedikit datar.
Setelah selesai membaca novel ini, pembaca merasa cerita belum selesai, Hal ini
mungkin disebabkan karena penulis mendasarkan ceritanya pada kisah nyata dan
tidak ingin melebih-lebihkannya.
A. Unsur Intrinsik
Tema
Trilogi Negeri 5 Menara ini mengangkat tema tentang pendidikan. Karena sejak
awal permasalahan ditimbulkan oleh ketidak inginan tokoh utama menjalani
pendidikan di pesantren.
Alur
Alur dalam novel ini adala maju-mundur. Pada bagian awal diceritakan tokoh Alif
fikri bersama istrinya tengah berada di Washington DC. Lalu tokoh utama
mengenang kembali masa-masa di PM. Buktinya adalah sebagai berikut:
WashingtonDC, Desember 2003, jam 16.00. Iseng saja, aku mendekat ke jendela
kaca dan menyentuh permukaannya dengan ujung telunjuk kananku. Tidak jauh,
tampak The Capitol, gedung parlemen Amerika Serikat yang anggun putih
25
gading, bergaya klasik dengan tonggak-tonggak besar. Aku tersenyum. Pikiranku
langsung terbangun jauh ke masa lalu. Masa yang sangat kuat terpatri dalam
hatiku. ( hal.1 )
Aku tegak di atas aula madrasah negeri setingkat SMP. Sambil mengguncang-
guncang telapak tanganku, Pak Sikumbang, Kepala Sekolahku memberi selamat
karena ujianku termasuk sepuluh yang tertinggi di Kabupaten Agam. (hal. 5)
London, Desember 2003, Gigiku gemeletuk. London yang berangin terasa lebih
menggigil dari Washington DC. Dulu kami melukis langit dan membebaskan
imajinasi itu lepas membumbung tinggi. Setelah kami mengerahkan segala ikhtiar
dan menggenapkan dengan doa, Tuhan mengirim benua impian kepelukan kami
masing-masing.( hal. 405 )
Penokohan
a. Alif Fikri
Merupakan tokoh utama dalam novel. Ia berkarakter baik hati, pintar dan sedikit
keras kepala. Sikap keras kepalanya terbukti ketika ia menolak keras permintaan
ibunya untuk menuntut ilmu di Pondok Pesantren Madani. Impian menuntut ilmu
di almamater berlambang Ganesha (ITB) pun terkadang membuat Alif iri pada
Randai. Namun sedikit demi sedikit Alif mulai menyadari bahwa pilihan Amak
adalah anugarh besar bagi dirinya.
b. Randai
Sahabat dekat sekaligus rival bagi Alif Fikri. Kendati bersahabat, keduanya sama-
sama bersaing untuk menduduki ranking tertinggi dalam kelas. Dalam novel ini,
tokoh Randai diceritakan sebagai pelajar pintar, baik hati namun sombong. Ia
sering memamerkan keberhasilannya di bangku sekolah pada Alif, termasuk
ketika SMA.
c. Sahibul menara
Merupakan teman dekat Alif semas adi PM. Mereka adalah Raja, Said, Dulmajid,
Baso, dan Atang. Kelima orang itu diceritakan berwatak protagonis, dari
merekalah Alif belajar mehargai perbedaan dan sedikit demi sedikit angannya
melanjutkan pendidikan di SMA terobati.
d. Amak
26
Amak adalah ibu dari tokoh Alif Fikri, seorang guru MI yang berhati lurus, idealis
dan memiliki kemauan tinggi untuk memajukan putranya. Idealismenya tidak
pandang bulu dan bisa mengenai siapa saja termasuk putra sendiri. Pernah suatu
kali ia melukiskan angka merah di raport Alif lantaran putranya itu tidak mau
memainkan alat musik ketika praktik kesenian. Amak juga sempat dijauhi para
guru saat ia dengan tegas menolak memberikan bantuan jawaban pada siswa-siswi
yang tengah menjalani Ujian Nasional.
e. Ayah
f. Ustadz Salman
Tokoh ini adalah wali kelas Alif semasa di PM, seorang lelaki mda bertubuh
kurus dan bersuara lantang. Dari mulut beliaulah Alif mendengar petuah yang
menginspirasi serta menguatkan tekad menuntaskan belajar di PM.
g. Kyai Rais
h. Sarah
Tokoh ini tidak terlalu ditonjolkan dalam novel. Ia adalah putri salah seorang
pendidik di PM, satu-satunya perempuan yang pernah masuk ke lingkungan
pesantren sehingga Sahibul Menara menjulukinya sebagai princess PM. Sahibul
Menara juga sempat bertaruh barang siapa saja yang bisa mendekati Sarah, maka
Raja akan mentraktirnya makan makrunah (makanan paling popular di PM) di
kantin selama sebulan penuh. Alif yang kebetulan seorang pengurus majalah
kampus bersedia menerima tawaran tersebut, dengan mengangkat profil keluarga
Sarah, Alifpun sukses memenangkan taruhan karena sanggup menunjukkan bukti
fotonya bersama Sarah.
Latar
Latar tempat.
karena menceritakan seputar ponpes dan peristiwa pasca kelulusan Alif, maka
settingnya sebagian besar di Pondok Madani dan di Maninjau (Sumatra_.
Latar Sosial
27
Latar sosial dalam novel ini adalah keadaan seorang pelajar yang terpaksa
menempuh jalan lain untuk menggapai mimpinya. Namun jalan itu justru
membawanya pada hal-hal tak terduga yang merupakan bonus dari bermimpi.
Sudut pandang
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel tersebut, yaitu sudut
pandang orang pertama tunggal dengan “Aku” sebagai tokoh utama. Hal ini
dibuktikan oleh pengarang yang selalu menyebut tokoh utama dengan kata “Aku”
saat di narasi, di mana seakan-akan pengarang adalah si tokoh utama : [“Iseng aja,
aku mendekat ke jendela kaca dan menyentuh permukaannya dengan ujung
telunjuk kananku” (Negeri 5 Menara, hal.1)]6.
Amanat
Banyak pelajaran yang dapat diambil dari novel karya Ahmad Fuadi ini. Salah
satunya adalah banyak jalan untuk meraih cita-cita, meski menggunakan jalur
berbeda dari keinginan namun kita pasti bisa menggapainya dengan satu syarat:
tidak pernah menyerah.
Gaya Bahasa
Penulis menggunakan gaya bahasa yang komunikatif tetapi tidak berlebihan dan
enak dibaca. Penuh kata mutiara tetapi juga lucu sehingga tidak membosankan,
berikut buktinya:
Dulu kami melukis langit dan membebaskan imajinasi itu lepas membumbung
tinggi. Aku melihat awan yang seperti benua Amerika, Raja bersikeras awan yang
sama berbentuk Eropa, sementara Atang sangat percaya bahwa awan itu
berbentuk Afrika. Baso malah melihat semua ini dalam konteks Asia, sedang Said
dan Dulmajid awan itu berbentuk peta negara kesatuan Indonesia. Dulu kami
tidak takut bermimpi. Meski juga kami tidak tahu bagaimana merealisasikannya.
Tapi lihat hari ini, setelah kami mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkan
dengan doa, Tuhan mengirim benua impian kepelukan kami masing-masing. Kun
fayakun, maka semula awan impian, kini hidup yang nyata. ( hal. 405 ).
B. Unsur Ekstrinsik
Nilai Agama.
Novel ini menceritakan tentang kehidupan sekitar pesantren sehingga banyak
mengajarkan nilai agama yang tidak terdapat pada novel-novel lain. Salah satu
bukti itu adalah kalimat “Man Jadda Wa Jadda”, yang berarti siapapun dapat
meraih cita-citanya asal ia bersungguh-sungguh.
28
Nilai Moral
29
DAFTAR PUSTAKA
Baiq,Pidi.2015.Dilan1990.Bandung:PT.MizanPustaka.
Hirata,Andrea.2005.LaskarPelangi.Yogyakarta:PT.BentangPustaka.
Hirata,Andrea.2008.SangPemimpi.Yogyakarta:PT.BentangPustaka.
Nurlita,Shafira:2018.KumpulanContohResensiNovelFiksiTerlengkapDanTerbar
u.Thegorbalsla.
https://thegorbalsla.com/contoh-resensi-novel-fiksi-lengkap/
Elvira:2011.UnsurIntrinsikDanEkstrinsikNovelLaskarPelangi.Blogspot:Ephyra.
http://duniaevira.blogspot.com/2011/10/unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-
novel.html
Arya:2016.KumpulanContohResensiBukuNonFiksiYangBaikDanBenar.Blogspo
t:Sahabatnesia.
https://sahabatnesia.com/contoh-resensi-buku-non-fiksi-lengkap/
30