Anda di halaman 1dari 19

KARAKTERISTIK BELAJAR INDIVIDU

DISUSUN OLEH

KELAS : PSPM E 2019


KELOMPOK :5
MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN
NAMA KELOMPOK :
1. IRIND DARA OCTAVIANITA (4193311014)
2. LISA ARIANI (4193311001)
3. ARIE O SITUNGKIR (4193111090)
4. MARINCE (4193111065)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2020
PENGERTIAN GAYA BELAJAR
Pengertian gaya belajar menurut beberapa para ahli :
1. Gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi siswa (Winkel,2009).
2. M. Joko Susilo (2009: 94) mengatakan bahwa gaya belajar adalah cara yang
cenderung dipilih seorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan
memperoleh informasi tersebut.
3. Bobbi Deporter dan Mike Hernacki (2010:112) mengemukakan bahwa gaya
belajar adalah kombinasi bagai mana anda menyerap, dan kemudian mengatur serta
mengelola informasi.
4. Munif Chatib (2009:136) bahwa gaya belajar adalah cara informasi masuk
kedalam otak melalui indra yang kita miliki.
5. Menurut Nasution (2011) gaya belajar atau “learning style” siswa yaitu cara siswa
bereaksi dan menggunakan perangsang – perangsang yang diterima dalam proses
belajar.
6. Menurut Deporter dan Hernacki (2011) gaya belajar merupakan suatu kombinasi
dari bagaimana seseorang meyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah
informasi.

Dari beberapa para pendapat ahli diatas mengenai pengertian gaya belajar,
dapat disimpulkan bahwa gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih siswa
untuk bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang dalam menyerap dan
kemudian mengatur serta mengolah informasi pada proses belajar.
MACAM-MACAM GAYA BELAJAR
1. Gaya Belajar Siswa Menurut Deporter dan Hernacki
Menurut DePorter dan Hernacki (2009) berpendapat tentang model
gaya belajar sebagai berikut: model gaya belajar mencakup gaya belajar
visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik.

a. Gaya Belajar Visual


Gaya belajar visual cenderung lebih dominan dalam penglihatannya
dibanding dengan pendengaran dan gerakan-gerakan. Gaya belajar visual
cenderung lebih khusus belajar melihat pada fokus telaahanya.

Ciri-ciri gaya belajar visual adalah :


1. Rapi dan teratur
2. Berbicara dengan cepat
3. Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
4. Teliti terhadap detail
5. Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi
b. Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang lebih cenderung
melalui suara dalam proses pembelajaran.

Menurut DePorter dan Hernacki (2010:117) Ciri-ciri gaya belajar


auditorial diantaranya :
1. Berbicara pada dirinya sendiri saat bekerja
2. Mudah terganggu oleh keributan
3. Menggerakan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca
4. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
5. Dapat mengulang kembali dan menirukan nada, berirama, dan warna
suara

Ciri-ciri gaya belajar tersebut dapat disimpulkan, siswa yang


mempunyai gaya belajar auditorial dapat belajar lebih cepat dengan
menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan penjelasan guru. Gaya
belajar auditorial dapat mencerna makna penyampaian melalui suara,
pitch (tinggi rendahnya), kecepatan bicara dan hal-hal auditorial lainnya.
c. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik memiliki gaya belajar dengan melakukan
segala sesuatu secara langsung melalui gerak dan sentuhan.

Menurut DePorter dan Hernacki (2010:118) ciri belajar kinestetik


diantaranya :
1. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
2. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
3. Belajar melalui manipulasi dan praktik
4. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
5. Banyak menggunakan isyarat tubuh

Siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui


gerak, menyentuh, dan melakukan. Siswa seperti ini sulit untuk
duduk berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan
bereksplorasi sangat kuat. Sehingga proses belajar dengan gaya
belajar seperti ini harus melalui gerakan dan sentuhan.
2. Gaya Belajar Siswa Menurut David Kolb

Gaya belajar sebagaimana dikemukakan oleh David Kolb, salah seorang ahli
pendidikan dari Amerika Serikat, yang mempopulerkan teori belajar
“Experiential Learning” .

Kolb mengklasifikasikan Gaya Belajar Siswa ke dalam empat kecenderungan


utama yaitu:
1. Concrete Experience (CE). Siswa  belajar melalui perasaan (feeling), dengan
menekankan segi-segi pengalaman kongkret,  lebih mementingkan relasi dengan
sesama dan sensitivitas terhadap perasaan orang lain.  
2. Abstract Conceptualization (AC). Siswa belajar melalui pemikiran (thinking)
dan lebih terfokus pada analisis logis dari ide-ide, perencanaan sistematis, dan
pemahaman intelektual dari situasi atau perkara yang dihadapi..
3. Reflective Observation (RO). Siswa belajar melalui pengamatan (watching),
penekanannya mengamati sebelum menilai, menyimak suatu perkara dari
berbagai perspektif, dan selalu menyimak makna dari hal-hal yang diamati.
4. Experimentation (AE). Siswa belajar melalui tindakan (doing), cenderung
kuat dalam segi kemampuan melaksanakan tugas, berani mengambil resiko, dan
mempengaruhi orang lain lewat perbuatannya.
2. Gaya Belajar Siswa Menurut David Kolb
Selanjutnya Kolb mengemukakan, bahwa setiap individu tidak didominasi oleh
satu gaya belajar tertentu secara absolut, tetapi cenderung membentuk kombinasi
dan konfigurasi gaya belajar tertentu,  yang diklasifikasikannya ke dalam 4 (empat) 
tipe:

Tipe 1 : Diverger
Perpaduan antara Concrete Experience (CE) dan  Reflective Observation (RO).
Memiliki keunggulan dalam kemampuan imajinasi dan melihat situasi dari banyak
sudut pandang yang berbeda, kemudian menghubungkannya menjadi sesuatu yang
bulat dan utuh.
Mereka biasanya lebih banyak bertanya “Why?”.
Peran dan fungsi  guru yang cocok untuk menghadapi siswa tipe ini adalah sebagai
Motivator.

Tipe 2 : Assimilator
Perpaduan antara Abstract Conceptualization (AC)  dan  Reflective Observation (RO).
Memiliki keunggulan dalam memahami dan merespons berbagai sajian informasi
serta mengorganisasikan merangkumkannya dalam suatu format yang logis, singkat,
dan jelas.
Mereka biasanya lebih banyak bertanya “What?”.
Peran dan fungsi guru yang cocok untuk menghadapi siswa tipe ini adalah sebagai
seorang Expert.
Tipe 3 : Converger
 Perpaduan antara Abstract Conceptualization (AC)  dan  Reflective
Observation (RO).
Unggul dalam menemukan fungsi praktis dari berbagai ide dan teori.
Mereka biasanya lebih banyak bertanya “How?”. 
Peran dan fungsi guru yang cocok untuk menghadapi siswa tipe ini adalah
sebagai seorang Coach,  yang dapat menyediakan praktik terbimbing  dan
dapat memberikan umpan balik yang tepat.

Tipe 4 : Accomodator
Perpaduan antara Concrete Experience (CE) dan  Active Experimentation
(AE)  
Siswa tipe ini senang mengaplikasikan materi pelajaran dalam berbagai
situasi baru untuk memecahkan berbagai masalah nyata yang dihadapinya.
Mereka biasanya lebih banyak bertanya “What if?”.
Peran dan fungsi guru dalam berhadapan dengan siswa tipe ini  adalah
berusaha menghadapkan siswa pada “open-ended questions”,
memaksimalkan kesempatan siswa untuk mempelajari dan menggali 
sesuatu  sesuai pilihannya.
3. Gaya belajar menurut Dave Meier dalam bukunya The Accelerated
Learning

Gaya belajar menurut Dave Meier dikenal dengan sebutan


pendekatan SAVI :

1. Belajar ”Somatis” : Belajar somatis berarti belajar dengan indra


peraba, kinestetis, praktis-melibatkan fisik dan menggunakan serta
menggerakkan tubuh sewaktu belajar.
2. Belajar ”Auditori” : Belajar Auditori adalah cara belajar dengan
menggunakan pendengaran.
3. Belajar ”Visual” : Pembelajar visual lebih mudah belajar jika
dapat ”melihat” apa yang sedang dibicarakan seseorang
penceramah atau sebuah buku atau program komputer dan lain-
lain.
4. Belajar ”Intelektual” : Intelektual (menurut Dave meier) adalah
pencipta makna dalam pikiran, sarana yang digunakan manusia
untuk ”berfikir”, menyatukan pengalaman, menciptakan jaringan
saraf baru dan belajar.
4. Gaya Belajar menurut Depdiknas

Tujuh gaya belajar efektif, banyak gaya yang bisa dipilih untuk
belajar secara efektif yaitu :
1. Bermain dengan kata
2. Bermain dengan pertanyaan
3. Bermain dengan gambar
4. Bermain dengan musik
5. Bermain dengan bergerak
6. Bermain dengan bersosialisasi
7. Bermain dengan Kesendirian
Tahapan Perkembangan Gaya Belajar Siswa

1. Tahapan Anak-anak (6-11) tahun


 Pada tahapan ini siswa sudah dapat menilai mana guru yang lebih enak
dalam mengajar.
 Mereka telah menginginkan lingkungan atau suasana yang nyaman untuk
belajar.
 Pada tahapan ini mereka terkadang mencari kesempatan menyimak dan
mengikuti pembicaraan orang dewasa yang ternyata dapat menambah
wawasan.

2. Tahap Remaja Awal (12-15) tahun


 Pada tahap remaja awal umumnya siswa sudah duduk pada sekolah
menengah pertama ( SMP).
 Siswa sudah mengalami perubahan-perubahan fisik.
 Siswa juga mengalami perubahan psikologis dalam diri siswa terkadang
membawa unsure kestabilan siswa dalam menilai suatu tindakan verbal
maupun non-verbal dari orang lain.
Tahapan Perkembangan Gaya Belajar Siswa

3. Tahap Remaja Madya (15-18) tahun


 Pada masa ini siswa masuk jenjang Sekolah Menengah Atas ( SMA) yang
merupakan masa peralihan dari masa remaja menuju dewasa.
 Pada masa ini siswa mulai menunjukan sifat pemberontak.
 Pada masa ini gaya belajar mereka pun terkesan amburadul dan tidak
memiliki manajemen belajar yang baik

4. Tahap Remaja Akhir ( 19-22) tahun


Pada masa ini siswa sudah dewasa dan mandiri, tepatnya pada bangku
perkuliahan.
Pada perkembangan proses gaya belajar dimasa ini remaja cenderung selalu
terbuai dengan waktu.
Remaja pada masa ini memiliki majajemen waktu yang buruk sehingga gaya
belajar yang dikembangan cenderung salah, karena masih dalam proses
transisi antara program pembelajaran di SMA dengan program di
perkuliahan.
BERPIKI
R
DEFINISI
BERPIKIR
• Gaya berpikir merupakan cara yang dipilih seseorang untuk
menggunakan kemampuannya (Sternberg, 1997 dalam Santrock, 2004).
• Taylor dkk (1977:55) mendefinisikan berpikir sebagai proses penarikan
kesimpulan (Thinking is an inferring process).
• Berpikir sebagai proses penarikan kesimpulan dari persoalan yang
dipahami yang kemudian mampu menemukan pemecahan persoalan itu
sehingga menghasilkan kesimpulan dan temuan baru.
• Penarikan kesimpulan dalam proses berpikir ini dipengaruhi rekayasa
dan manipulasi data-data dan atau pengertian-pengertian yang
tersimpan dalam long term memori seseorang.
Macam-Macam
Gaya Berpikir
Gaya berpikir menurut tindakannya:
• Gaya Impulsif
• Gaya Reflektif
• Gaya Mendalam
• Gaya Dangkal
Macam-Macam
Gaya Berpikir

Identifikasi gaya berpikir favorit


seseorang melalui bahasa yang
mereka gunakan, dan melalui
bahasa tubuh.
• Gaya Berfikir Visual
• Gaya Berfikir Auditori
• Gaya Berpikir Kinetik
Macam-Macam Gaya
Berpikir

Identifikasi gaya berpikir


menurut informasi yang di dapat
• Berpikir Sekuensial Konkret
• Berpikir sekuensial abstrak
• Berpikir acak konkret
• Berpikir acak abstrak
Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa gaya


berpikir merupakan cara yang dipilih
seseorang untuk menggunakan
kemampuannya dalam memecahkan
sebuah masalah dan mengambil
kesimpulan.
thank you.

Anda mungkin juga menyukai