Anda di halaman 1dari 28

Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Oleh :
Muhammad Faddli Hariyanto Putro
PEMAHAMAN KONSEPTUAL TENTANG
IDEOLOGI
Etimologis

Idea Gagasan, konsep,


pengertian dasar, cita-
cita

Logos Ilmu

Ideologi : Ilmu yang mempelajari tentang


asal usul dan gagasan
Pengertian Ideologi Secara Umum

Ideologi

Pengetahuan menganai cita-cita atau


gagasan berdasarkan pikiran tertentu
Dalam Arti luas

Pedoman Berfikir dan bertindak di semua segi kehidupan baik


kehidupan pribadi atau umum

Dalam Arti
sempit

Pedoman berfikir dan bertindak dalam hal tertentu


Ideologi menurut ahli

Karl Mark

Alat untuk mencapai kesetaraan dan


kesejahteraan bersama di masyarakat

Nicolo
Machiavelli

Sistem perlindungan kekuasaan yang


dimiliki oleh penguasa
Louis Althauser

Pedoman bagaimana manusia


menjalani hidup

Destutt De Tracy

Studi terhadap ide-ide atau pemikiran


tertentu
Dua Kutub Ideologi

Kutub pertama
Ideologi bisa menjadi baik apabila ideologi
mampu menjadi pedoman hidup yang lebih baik

Kutub kedua
Ideologi menjadi tidak baik bila ideologi dijadikan alat
untuk menyembunyikan kepentingan pengauasa
Ideologi Negara

Ideologi Politik

Ide atau prinsip warga negara dalam


melaksanakan aktifitas kenegaraan dan
menjalankan kekuasaan
Ideologi bisa bertahan dari perubahan
masyarakat bila memiliki 3 dimensi

Dimensi Realita Nilai yang terkandung dalam ideologi


tersebut sesuai dengan nilai-nilai di
masyarakat

Dimensi Idealisme Mengandung cita-cita yang ingin dicapai


dalam berbagai kehidupan di masyarakat.

Dimensi Fleksibilitas Ideologi tersebut memelihara dan


memperkuat relevansinya dari waktu ke
waktu
• Ideologi secara etimologis
• Ideologi dalam arti luas dan dalam
arti sempit
• Dua kutub ideologi
• Ideologi politik
• Dimensi ideologi
SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Badan Penyelidik Usaha-


BPUPKI usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia

BPUPKI 1 29 Mei – 1 Juni 1945

BPUPKI 2 10 – 17 Juli 1945


Sidang BPUPKI 1 29 Mei – 1 Juni 1945

Ketua BPUPKI
Dr. Radjiman Menanyakan Dasar Negara
Widyodiningrat
Ada 3 Orang Mendapatkan Kesempatan
Mengemukakan Pendapat

Muh Yamin

Soepomo

Soekarno
Muh Yamin ( 29 Mei 1945)

1. Ketuhanan yang maha esa

2. Kebangsaan persatuan Indonesia

3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradap

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat


Soepomo ( 31 Mei 1945)

1. Negara Indonesia Merdeka hendaknya merupakan


negara nasional yang bersatu dalam arti totaliter atau
integralistik

2. Setiap warganya dianjurkan takluk pada tuhan tetapi


urusan agama harus terpisah dari urusan negara dan
diserahkan kepada golongan agama yang bersangkutan
3. Dalam suatu pemerintahan negara harus dibentuk
badan permusyawaratan

4. Sistem ekonomi Indonesia hendaknya diatur


dengan asas kekeluargaan

5. Negara Indonesia yang berdasar atas semangat


kebudayaan Indonesia yang asli dengan sendirinya
bersifat negara Asia Timur Raya
Soekarno (1 Juni 1945)

Menawarkan
Pidato Lahirnya Indonesia Merdeka
Pancasila bukanlah negara
Sekuler dan bukan
pula negara Agama
tetapi negara Pancsila
Rumusan Pancasila yang diusulkan Soekarno

Kebangsaan

Internasionalisme

Mufakat atau Demokratis

Kesejahteraan Sosial

Ketuhanan yang Maha Esa


Pertemuan di Luar BPUPKI 22 Juni 1945
(Piagam Jakarta )

Untuk Menjembatani pembicaraan


antara golongan Islamis dengan
golongan Kebangsaan

PANITIA SEMBILAN
Panitia Sembilan

1. Ir Soekarno
2. Muh Yamin
3. Mohammad Hatta
4. Subarjo
5. Wachid Hasyim
6. Abikusno Cokrohusodo
7. K.H Agus Salim
8. Soepomo
9. AA. Meramis
Hasil Pertemuan

Rancangan Undang – undang Dasar


1945 PIAGAM
JAKARTA
Isi Piagam Jakarta

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam


bagi pemeluk-pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Sidang BPUPKI 2 10 – 17 Juli 1945
Pada tanggal 11 Juli dibentuk panitia beranggotakan 7
orang yaitu :
1. Soepomo (Ketua)
2. KRMT. Wongsonegoro
3. R. Achmad Soebardjo Djojohadisoeryo
4. A.A Meramis
5. R. Panji Singgih
6. H. Agus Salim
7. Dr.Soekirman Wirjosanjoyo
Membahas Rancangan Pembukaan
UUD 45
Tanggal 16 Juli 1945 Rancangan Pembukaan UUD diterima
dengan bulat

BPUPKI dibubarkan

PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan


Indonesia)
Sidang PPKI 18 Agustus 1945

Keputusan Sidang
1. Mengesahkan Pembukaan UUD 45

2. Mengesahkan UUD 45

3. Membentuk Presiden dan Wakil Presiden

4. Menetapkan untuk sementara Presiden di bantu Komite


Nasional
Keputusan Lain
Isi Piagam Jakarta yang pertama yaitu :
Dengan menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-
pemeluknya diganti menjadi Ketuhanan yang maha
esa
RUMUSAN DEFINITIF PANCASILA

Disepakati dalam PPKI 18 Agustus 1945 dan


tercantum dalam UUD 45

1. Ketuhanan yang maha esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh rakyat Indonesia
Fungsi Pancasila

1. Mepersatukan Bangsa, memelihara dan


mengukuhkan persatuan dan kesatuan

2. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju


tujuanya

3. Memberi tekad untuk memelihara dan


mengembangkan identitas bangsa

4. Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan kritik


mengenai keadaan bangsa dan negara

Anda mungkin juga menyukai