Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM OSMOSIS

PADA MANISAN JAHE

Disusun oleh : Caroline

Kelas :

XI MIPA 6

Dibimbing oleh :

Ibu Rara Sarini

SMA REGINA PACIS BOGOR

Tahun ajaran
2020/2021

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum yang
berjudul “Laporan Pratikum Osmosis pada Manisan Jahe” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah biologi di kelas 11 semester 1 ini. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan saya mengenai osmosis dan juga difusi yang terjadi pada makanan di sekitar kita bagi
para pembaca maupun bagi diri saya sendiri yakni sebagai penulis laporan tersebut.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rara Sarini, selaku guru mata pelajaran
Biologi di kelas 11 ini yang telah memberikan tugasini sehingga dapat menambah baik
wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni saat ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih juga kepada semua pihak atas bantuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Saya mendari, tugas laporan pratikum yang saya
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun saya
butuhkan demi kesempurnaan laporan pratikum selanjutnya.

Medan, 30 Agustus 2021

Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................5
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................6
1.3 Hipotesis.............................................................................................................................7
1.4 Tujuan penelitian................................................................................................................7
BAB 2..........................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................8
2.1 Transpor pasif...............................................................................................................8
2.2 Difusi............................................................................................................................8
2.3 Osmosis........................................................................................................................8
BAB 3........................................................................................................................................10
METODOLOGI.........................................................................................................................10
3.1 Alat dan bahan............................................................................................................10
3.1.1 Alat.........................................................................................................................10
BAB 4........................................................................................................................................12
HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................................12
4.1 Hasil Praktikum..........................................................................................................12
4.2 Pembahasan................................................................................................................12
4.3 Pembahasan................................................................................................................13
BAB 5........................................................................................................................................15
KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................15
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................15
5.2 Saran...........................................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan unit terkecil penyusun tubuh pada mahluk hidup. Sel berukuran sangat
kecil sehingga untuk melihat atau mengamati sel, kita tidak bisa hanya melihat dengan mata
kosong atau tidak menggunakan alat bantu penglihatan apapun. Jika ingin mengamati sel, kita
harus menggunakan alat bantu penglihatan yakni mikroskop. Secara umum, struktur sel dibagi
menjadi tiga bagian penting, yaitu membran sel, sitoplasma dan inti sel atau biasa disebut juga
nukleus.

Membran sel merupakan jenis membran plasma yang membungkus seluruh isi sel,
termasuk sitoplasma dan seluruh organel yang terletak dalam sel tersebut. Membran sel tidak
selalu terdapat di lapisan terluar sel, dikarenakan sel yang terdapat di tumbuhan memiliki
dinding sel yang selanjutnya membungkus membran sel.

Akan tetapi, sel hewan tidak memiliki dinding sel, sel hewan hanya memiliki membran
sel yang berfungsi sebagai penghalang antara isi bagian dalam sel dan lingkungan eksternalnya.
Membran sel terdiri dari lapisan ganda fosfolipid yang mengandung protein intergal. Protein
intergal pada membran sel berfungsi untuk menyediakan jalur bagi molekul untuk bergerak
melalui membran.

Berbeda dengan membran sel, membran plasma merupakan membran yang


mengelilingi organel sel. Membran plasma sering ditemukan sedang mengelilingi sitoplasma
dan isi sel serta organel individu di sekitarnya seperti badan golgi dan ribosom. Membran
plasma memiliki beberapa fungsi yang berbeda berdasarkan dimana membran plasma ini
berada. Struktur membran dapat bervariasi, tergantung apa yang mengelilingi membran plasma
tersebut, entah itu seluruh sel atau hanya salah satu organel dalam sel.

Membran sel bersifat selektif permeabel, menbran sel akan menyeleksi molekul-
molekul apa saja yang boleh masuk ke dalam sel. Beberapa molekul dapat melewati membran
sel dengan mudah, namun ada pula molekul yang harus melewati transpor atau bahkan tidak
bisa lewat sama sekali.
Berdasarkan energi yang dibutuhkan, transpor molekul dikelompokkan menjadi dua
yaitu transpor pasif (transpor tidak memerlukan energi sama sekali) dan transpor aktif
(transpornya yang memerlukan energi). Transpor pasif merupakan transpor yang tidak
memerlukan energi sama sekali. Sedangkan, transpor aktif merupakan transpor yang
memerlukan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion maupun molekul melalui
membran plasma. Contoh dari transpor pasif tersebut adalah difusi dan osmosis.

Osmosis merupakan difusi air melalui semipemeabel dari daerah kosentrasi rendah
(hipotonik) ke konsentrasi tinggi (hipertonik. Sedangkan difusi merupakan perpindahan molekul
dari tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik) baik melalui membran plasma atau
tidak. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis, dinataranya : kadar air dan materi
terlarut yang ada di dalam maupun di luar sel. Selain itu, difusi juga mempunyai faktor-faktor
yang mempengaruhinya, diantaranya pula : gradien konsentrasi, suhu, dan jarak partikel.

Proses terjadinya osmosis dan difusi dapat diamati melalui uji coba sederhana yang
dapat dilakukan di rumah. Dikarenakan, proses osmosis dan difusi berlangsung pada kehidupan
sehari-hari manusia, tanpa disadari oleh manusia itu sendiri. Contoh proses difusi yang
berlangsung pada kehidupan sehari-hari ialah saat manusia menghirup nafas. Proses tersebut
merupakan proses yang sangat dasar dalam kehidupan manusia dan sangat sering kita lakukan.
Namun, bayangkan jika tanpa adanya proses difusi dan osmosis tersebut, manusia tidak akan
dapat bertahan hidup hingga sekarang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang pada laporan pratikum tersebut, saya membuat beberapa rumusan
masalah :

1. Apakah terjadi proses difusi pada pembuatan manisan jahe tersebut?


2. Apakah terjadi proses osmosis pada pembuatan manisan jahe tersebut?
3. Apakah terdapat perubahan rasa pada jahe maupun pada larutan gula?
4. Bagaimana rasa larutan sebelum diberi gula dan garam?
5. Bagaimana rasa larutan setelah diberi gula dan garam?
6. Bagaimana rasa jahe sebelum diberi larutan?
7. Bagaimana rasa jahe setelah diberi larutan?
8. Berapa konsentrasi gula maupun garam yang diberikan?
9. Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, manakan konsentrasi larutan yang lebih
tinggi dan yang lebih rendah?
10. Peristiwa apa saja yang terjadi?
11. Mengapa terjadi perubahan rasa?

1.3 Hipotesis
1. Proses difusi terjadi dari larutan yang berkosentrasi tinggi menuju larutan yang
berkonsentrasi rendah.
2. Proses osmosis terjadi dari larutan yang memilki kekentalan rendah (hipotonis) menuju
ke larutan yang kekentalannya tinggi (hipertonis).

1.4 Tujuan penelitian


1. Untuk mengetahui proses terjadinya difusi.
2. Untuk mengetahui peristiwa osmosis, yaitu perpindahan larutan yang mempunyai
konsentrasi rendah menuju ke larutan yang mempunyai konsentrasi tinggi (hipertonesis(
melalui membran sel yang mempunyai sifat selektif permeabel.
3. Mengetahui apakah terdapat perubahan rasa pada jahe maupun pada larutan gula.
4. Mengetahui bagaimana cara menghitung persentase perubahan massa jahe setelah
dilakukannya percobaan.
5. Mengetahui rasa larutan sebelum maupun setelah diberi gula dan garam.
6. Mengetahui rasa jahe sebelum dan setelah diberi larutan.
7. Mengetahui konsentrasi gula maupun garam yang diberikn.
8. Mengetahui konsentrasi larutan yang lebih tinggi dan rendah
9. Mengetahui peristiwa apa yang terjadi.
10. Mengetahui terjadi perubahan rasa.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Transpor pasif
Transpor pasif merupakan sistem transportasi sel yang tidak menggunakan energi sama
sekali, namun transpor tersebut secara langsung dan spontan. Dalam transpor pasif tersebut, zat
yang ditranspotasikan adalah zat-zat nonpolar, seperti contoh glukosa, air, dan juga oksigen.

2.2 Difusi
Secara umum, difusi merupakan sebuah proses dimana molekulnya bergerak dari suatu
tempat ke tempat yang lain tanpa membutuhkan energi atau gerakan yang massal. Namun,
dalam kegiatan ilmiah difusi memiliki arti yang berbeda yakni perpindahan molekul dari tinggi
ke konsentrasi rendah baik melalui membran plasma maupun tidak melalui nya.

Ada pula faktor yang mempengaruhinya, yakni : daerah yang luas. Daerah yang luas akan
mempercepat proses difusi. Lalu, ukuran molekul yang kecil. Semakin kecil ukuran molekul
semakin mudah bergerak dan akan menjadikan proses difusi semakin cepat. Parikel penyusun
juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses difusi, dikarenakan partikel
penyusun dapat memperoleh energi panas yang dapat mempengaruhi kecepatan proses difusi
tersebut.

Proses difusi dapat terjadi dikarenakan adanya pergerakan molekul yang terdapat pada zat
cair, gas maupun zat padat yang berasal dari larutan yang memiliki konsentrasi tinggi menuju ke
daerah yang memiliki konsentrasi rendah melalui membran. Contoh proses difusi yang dapat
kita ambil dalam kehidupan kita sehari-hari ialah melarutkan garam ke dalam makanan. Garam
tersebut akan segera larut dan merata.

2.3 Osmosis
Secara umum, osmosis merupakan jenis dari difusi yang molekulnya merupakan
campuran dari membran semipermeabel dengan larutan yang lebih encer menuju ke larutan
yang lebih kental. Faktor yang mempengaruhi proses osmosis berbeda dengan faktor yang
mempengaruhi proses difusi. Faktor yang mempengaruhi proses osmsosis, diantaranya : ukuran
molekul lebih kecil daripada lubang membran. Hal ini menjadikan proses penyerapan lebih
cepat.
Juga, apabila molekul tersebut mempunyai tingkatan kelarutan yang lebih besar dan juga
permukaan membran yang lebih luas. Hal tersebut menjadikan peresapan lebih cepat terjadi.
Selain itu, faktor suhu juga akan mempengaruhi pergerakan pada proses osmosis. Osmosis
dapat kita ketahui dengan cara menggunakan bejana dan pembatas membran semipermeabel.

Jika ingin mengetahui proses osmosis, siapkan 2 bejana yang diisi dengan dua larutan
yang berbeda, yakni glukosa dan air. Glukosa berperan sebagai zat terlarut, sedangkan air juga
sebagai zat pelarut. Dari kedua zat tersebut, tentu kita dapat mengetahui bahwa kedua larutan
tersebut memiliki daya konsentrasi yang berbeda dari yang satu dengan yang lain.
BAB 3

METODOLOGI

3.1 Alat dan bahan

3.1.1 Alat
1. Sendok
2. Wadah
3. Pisau
4. Kompor
5. Panci
6. Talenan
7. Garpu

3.1.2 Bahan
1. Jahe 100 gram
2. 75 gram Gula
3. 1 SDT Garam
4. 75 ml Air

3.1.3 Cara kerja


1. Pertama, siapkan jahe nya terlebih dahulu.
2. cuci jahe hingga benar-benar bersih, lalu kupas kulitnya.
3. setelah itu, tusuk-tusuk jahe menggunakan garpu yang tajam hingga jahe menjadi lunak
dan tidak keras.
4. berikutnya, bungkus jahe menggunakan serbet bersih, lalu peras hingga semua air jahe
keluar.
5. Rendam jahe di dalam air garam selama kurang lebih 4 jam.
6. Sembari menunggu jahe dalam larutan garam, masak air dan gula dengan perbandingan
1 : 1.
7. Setelah itu, biarkan di suhu ruangan air dingin.
8. Jika air gula sudah dingin, masukkan jahe yang sudah di rendam di dalam larutan garam
ke dalam larutan gula. Dan biarkan selama 3 hari.
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


No Nama Umbi Rasa hari 1 Rasa hari 2 Rasa hari 3
1. Jahe Pedas sedikit Pedas agak Manis sedikit
manis manis pedas
Tabel perbandingan perubahan rasa pada manisan buah

Data hasil praktikum :

 Sebelum :
Warna buah : Kuning cerah
Rasa Air gula : Manis
Rasa Jahe : Pedas
Rasa larutan sebelum diberi air gula : Hambar
Tekstur buah : Keras

 Sesudah :
Warna buah : Kuning gelap
Rasa Air gula : Manis sedikit pedas
Rasa Jahe : Manis sedikit pedas
Rasa larutan setelah diberi air gula : Manis
Tekstur buah : Lunak

4.2 Pembahasan
1. Apakah terjadi proses difusi pada pembuatan manisan jahe tersebut?
Jawab : Iya, terjadi proses difusi pada pembuatan manisan jahe.
2. Apakah terjadi proses osmosis pada pembuatan manisan jahe tersebut?
Jawab : Iya, terjadi proses osmosis pada pembuatan manisan jahe.
3. Apakah terdapat perubahan rasa pada jahe maupun pada larutan gula?
Jawab : Ya, terdapat perubahan rasa pada jahe maupun pada larutan gula.
4. Bagaimana rasa larutan sebelum diberi gula dan garam?
Jawab : Rasa larutan sebelum diberi gula dan garam ialah hambar.
5. Bagaimana rasa larutan setelah diberi gula dan garam?
Jawab : Pada larutan gula, rasa larutan menjadi manis. Sedangkan pada larutan garam, rasa
larutan menjadi asin.
6. Bagaimana rasa jahe sebelum diberi larutan?
Jawab : Sebelum diberi larutan, rasa jahe pedas.
7. Bagaimana rasa jahe setelah diberi larutan?
Jawab : Rasa jahe setelah diberi kedua larutan menjadi manis.
8. Berapa konsentrasi gula maupun garam yang diberikan?
Jawab : Untuk gula konsentrasinya 50% (75 Gram gula), sedangkan air dengan konsentrasi
50% (75 ML)
9. Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, manakan konsentrasi larutan yang
lebih tinggi dan yang lebih rendah?
Jawab : Konsentrasi yang lebih tinggi terdapat pada larutan air gula, sedangkan konsentrasi
yang lebih rendah terdapat pada larutan dalam daging jahe.
10. Peristiwa apa saja yang terjadi?
Jawab : Peristiwa difusi dan osmosis.
11. Mengapa terjadi perubahan rasa?
Jawab : Perubahan rasa pada buah terkait juga karena adanya larutn air gula yang terserap
dan masuk ke dalam daging buah.

4.3 Pembahasan
 BERDASARKAN TEORI

Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar permukaan.
Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G.Nicholson mengenai teori membran
yang dikenal sebagai model mozaik fluid pada tahun 1972. Sepertistruktur sel yang disebutkan,
membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, akan tetapi lebih kompleks lagi karena
membran mempunyai fungsi yang lain, yakni berperan dalam lalu lintas keluar masuknya sel.

Dan juga seperti yang disebutkan, transportasi molekul dibagi menjadi 2 kelompok,
yakni transpor aktif dan juga transpor pasif. Transpor pasif merupakan proses perpindahan
molekul atau transportasi yang tidak memerlukan energi sama sekali. Sedangkan, transpor aktif
adalah transpor yang memelukan energi.

Osmosis merupakan salah satu contoh transpor pasif. Osmosis adalah proses
perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut rendah menuju ke
konsentrasi plarut yang lebih tinggi melalui selektif permeabel. Membran semipermiabel adalah
selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya.

Dan juga difusi merupakan salah satu contoh transpor pasif. Difusi adalah proses
pengiriman suatu zat pelarut dan molekul yang asalnya dari area yang konsentrasinya tinggi
menuju ke konsentrasi yang lebih rendah.

 BERDASARKAN PENGAMATAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, jahe mengalami perubahan. Dari hasil
pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel-sel jahe mengalami perubahan warna. Hal ini terjadi
dikarenakan sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap jahe. Pada larutan gula
jahe, jahe menjadi lembek dan terjadi perubahan warna. Ini disebabkan karena jahe ang
hipotonis terhadap larutan gula.

Sehingga air yang ada pada jahe keljuar dari sel-sel jahe yang menyebabkan jahe menjadi
lembek. Jahe yang telah dimasukkan ke dalam larutan gula mengalami penyusutan yang sdikit
brat dikarenkan air bergerak dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang
konsentrasinya tinggi.

Ini membuktikan bahwa teori osmosis yaitu perpindahan ion atau molekul air dari kerapatan
rendah ke kerapatan tinggi dengan melewati suatu membrn emi permeabel, terjadi pada jahe
yang dimasukan ke dalam larutan garam.
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang saya lakukan, peristiwa yang terjadi pada manisan jahe yaitu
peristiwa dimana larutan utama (air gula) berpindah dimana difusi ke dalam daging jahe, yaitu
perpindahan konsentrasi yang lebih tinggi menuju ke bagian yang memiliki konsentrasi
yang lebih rendah. Dan juga, terdapat proses osmosis dimana perpindahan konsentrasi yang
lebih rendah menuju ke bagian yang memilik konsentrasi yang lebih tinggi.

Contoh dari peristiwa difusi yaitu perpindahan air gula yang masuk ke dalam daging buah
pada proses pembuatan manisan jahe. Sedangkan, contoh peristiwa osmosis adalah daging jahe
yang menyerap gula pada larutan.

5.2 Saran
Ada beberapa saran dari praktikum ini yaitu :

Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum ini waktu yang telah ditentukan dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya. Sehingga, praktikum dapat berjalan dengan sesuai yang
diinginkan. Selain itu, praktikum harus lebih cermat yang lebih penting kehati-hatian dalam
menggunakan alat-alat dapur.

Anda mungkin juga menyukai