Anda di halaman 1dari 17

PUDING BEKATUL TINGGI SERAT DAN MUDAH DI BUAT

Lomba Karya Tulis Ilmiah


CAPTION (Chemical Papers Competition) 2016

SMA/SMK/MA se – DIY dan Jawa Tengah

Disusun oleh :

Amelia Rachma Archanti / 11.8342


Diana Mayasari / 11.8595
Nurma Setyoningrum / 11.8223

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 11 SEMARANG

JALAN LAMPER TENGAH, SEMARANG, JAWA TENGAH (024) 8413670


2016
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judu Karya Tulis Ilmiah : Puding Bekatul Tinggi Serat


dan Mudah Dibuat
2. Sub Tema : Pengolahan Pangan
3. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Amelia Rachma Archanti
b. NIS : 11.8342
c. Asal Sekolah : SMAN 11 Semarang
d. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Murti Lestari 5 No.
50, 082225543994
e. Alamat E-mail :
ameliarachma234@gmail.com
4. Anggota tim : 3 orang
5. Guru Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Linda Retnowati, S.Pd
b. NIP : 197901112007012006
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perum Dolog Lor G/2
Tlogosari Wetan, Pedurungan, 08156554988
Semarang, 22 Oktober 2016

Menyetujui,
Guru Pembimbing Ketua Tim

Linda Retnowati Amelia Rachma Archanti


NIP. 197901112007012006 NIS. 11.8342
Kepala SMAN 11 Semarang Wakil Kepala Sekolah

Drs. Yuwana, M. Kom Mujo, S.Pd.


NIP. 1967082719951210003 NIP. 196605082005011004
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat .
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini
. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini kami sampaikan terimakasih kepada pihak yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi, diantaranya:
1. Drs. Yuwana, M.Kom. selaku Kepala SMA Negeri 11 Semarang yang
telah membantu, serta mengizinkan penulis dalam penyusunan makalah
ini.
2. Linda Retnowati, S.Pd. selaku Pembimbing yang telah membantu dan
membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
3. Orang tua kami yang senantiasa mendukung dan mendanai dalam
mengikuti lomba ini.
4. Teman-teman yang telah memberikan semangat serta dorongan kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Puding Bekatul
Tinggi Serat dan Mudah Dibuat” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Semarang , 7 Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... .. i


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... .. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. .. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ .. iv
ABSTRAK . .................................................................................................................. . v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... .. vi
BAB1. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................. 2
BAB 2. Tinjauan Pustaka ............................................................................................... 3
2.1 Landasan Teori Puding ...................................................................................... 3
2.2 Landasan Teori Gizi .......................................................................................... 4
2.3 Landasan Teori Bekatul ..................................................................................... 4
2.4 Kajian Literatur .................................................................................................. 5
BAB 3. Metode Penulisan ............................................................................................... 6
3.1 Observasi ........................................................................................................... 6
BAB2. PEMBAHASAN .................................................................................................. 7
4.1 Manfaat Puding ................................................................................................. 7
4.2Manfaat Bekatul ................................................................................................. 7
4.3 Cara Pembuatan Puding Bekatul ....................................................................... 7
BAB3. PENUTUP............................................................................................................ 10
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 10
5.2Saran ................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11
Abstrak
Puding adalah cemilan yang banyak disukai masyarakat karena kaya akan
serat dan manfaat. Tidak hanya anak-anak namun, orang dewasa juga menyukai.
Berbeda dengan bekatul, yang biasa digunakan sebagai pakan ayam atau unggas
lainnya. Tidak banyak orang yang mengetahui tentang bekatul apalagi
mengonsumsinya padahal bekatul memiliki banyak manfaat dan nutrisi. Sangat
disayangkan, jika bekatul tidak diolah dan dikonsumsi masyarakat mengingat
bekatul aman untuk dionsumsi manusia. Bekatul dapat diolah menjadi berbagai
cemilan salah satunya puding bekatul. Bahan dasar puding adalah agar-agar yang
dapat diperoleh di toko-toko, sedangkan bekatul dapat peroleh di toko pakan
unggas atau pasar tradisonal. Manfaat dari bekatul antara lain: menurunkan
kolesterol jahat, membuat pencernaan jadi sehat, baik dikonsumsi bagi penderita
diabetes, mengatasi pengapuran pembuluh darah, melawan radikal bebas,
kesehatan jantung, dan memperbaiki fungsi hati. Sedangkan manfaat puding
antara lain: mengurangi stres, mencegah radang sendi, sebagai camilan sehat, serta
melangsingkan tubuh. Adapun alat dan bahan yang perlu disiapkan berupa agar-
agar instan 1 bungkus saja, gula pasir 3-4 sdm, air mineral 350 ml, bekatul 3 sdm
(dicampur dengan air 100 ml), saringan teh, panci, pengaduk, wadah untuk
puding, bisa juga ditambahkan garnish (susu, madu, meses dan lain-lain). Cara
pembuatannya: Masukkan air 350 ml ke dalam panci, lalu hidupkan kompor
dengan api sedang, masukkan agar-agar ke dalam panci, lalu aduk hingga merata,
tambahkan gula dan aduk rata, lalu bekatul yang sudah dicampur dengan air
disaring dan masukkan ke dalam panci dalam keadaan sudah disaring, ketika
sudah mendidih, lalu diamkan sejenak selama 2– 3 menit, lalu masukkan ke
wadah, tunggu hingga puding bekatul ini sudah mulai mengeras atau dalam
keadaan dingin, puding pun siap dihidangkan. Puding bekatul aman dikonsumsi
baik anak-anak, remaja atau orang dewasa. Puding bekatul memiliki manfaat
ganda dan sangat sehat bila dikonsumsi.

Kata kunci: puding bekatul, manfaat ganda, tinggi serat, mudah dibuat
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puding pada umumnya hanya diolah dengan aneka campuran buah dan variasi
rasa. Puding menjadi makanan kegemaran anak – anak karena manis, kenyal dan
memiliki bentuk yang unik. Puding terbuat dari bahan dasar yang sama seperti
agar – agar yaitu rumput laut. Puding pada umumnya digunakan sebagai bahan
makanan penutup yang dibuat dengan cara merebus, mengukus maupun
memanggang. Puding memiliki kandungan serat yang tinggi dan bagus untuk
pencernaan.Pentingnya gizi bagi kesehatan itu merupakan proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
pencernaan, absobsi , transportasi penyimpanan , metabolisme dan pengeluaran
zat – zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan , pertumbuhan
dan fungsi normal dari organ – organserta menghasilkan energi .

Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam


jangka waktu yang cukup lama.Maka dari itu , tubuh manusia memerlukan
sejumlah pangan danj gizi secara tetap sesuai dengan standar kecukupan gizi,
namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat terpenuhi dan banyak masyarakat
miskin yang kekurangan gizi

Bekatul yang merupakan hasil samping dari pengolahan padi berupa lapisan luar
beras yang terlepas pada saat proses penggilingan gabah. Bekatul pada umunya
selama ini hanya dimanfaatkan sebagai makanan ayam. Padahal bekatul memiliki
kandungan gizi yang banyak di antaranya adalahprotein , lemak , serat , kalsium
dan lai – lain .

Bekatulyang mudah didapatkan seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai makanan


manusia, meskipun mungkin terdapat beberapa anggapan bahwa bekatul kurang
pantaskan untuk dijadikan makanan.Sehingga penulis membuat alternatif
pengolahan bekatul menjadi puding, yang diharapkan memberikan solusi camilan
sehat dan bergizi.
1.2 Perumusan Masalah
2. Apa saja kandungan gizi yang terdapat dalam puding bekatul ?
3. Bagaimana cara pembuatan puding bekatul?
4. Apa manfaat dari bekatul ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kandungan-kandungan gizi pada bekatul yang bermanfaat
bagi kesehatan manusia
2. Mengetahui cara pembuatan puding bekatul
1.4 Manfaat
1. Alternatif pengolahan bekatul menjadi puding yang mudah dibuat
2. Sebagai pendorong agar lebih berinovasi dalam pemanfaatan bahan
pangan sebagai alternatif pilihan camilan sehat keluarga
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori Puding

Puding adalah nama untuk berbagai hidangan penutup yang umumnya dibuat
dari bahan yang direbus, dikukus atau dipanggang. Istilah puding juga dipakai
untuk berbagai jenis pai berisi lemak hewan, daging, atau buah – buahan yang
dipanggang.

Puding dengan bahan baku susu (yougurt), tepung maizena, tapioka, atau telur
yang dihidangkan setelah didinginkan lebih dulu. Puding seperti ini rasanya manis
dengan perisa coklat, caramel, vanilla, atau buah – buahan. Puding agar – agar
dibuat dengan mencampur agar – agar bersama susu, tepung maizena atau telur
kocok. Puding agar – agar sering dihidangkan dengan saus yang disebut vla.
Tepung puding instan memudahkan orang membuat puding karena hanya p[erlu
dicampur susu atau air panas.

Puding berasal dari bahasa Prancis, boudin yang berarti “ sosis darah “ dari
bahasa latin, botellus yang berarti “ sosis kecil ”. Istilah puding digunakan Eropa
abad pertengahan untuk hidangan dari daging yang dibungkus .

Tidak semua puding rasanya manis suet puding (puding lemak) adalah jenis
puding yang berisi daging sapi yang dibungkus adonan pai dari tepung terigu
bercampur lemak domba atau lemak sai.

Di Britania Raya istilah puding sering digunakan untuk hidangan penutup


yang dibuat dari telur dan tepung, serta dimasak dengan cara dikukus, direbus atau
dipanggang.

2.2 Landasan Teori Gizi

Istilah gizi berasal dari bahasa Arab” giza” yang berarti zat makanan, dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau
zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi
diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan,
metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga.

2.3 Landasan Teori Bekatul

Bekatul terdiri atas lapisan sebelah luar butiran padi dengan sejumlah lembaga
biji. Dalam proses penggilingan gabah terdapat beberapa tingkatan yang mula –
mula diperoleh beras pecah kulit dengan hasil ikutan sekam, dan dedak kasar .
Dedak terdiri atas lapisan dedak sebelah luar dari butiran – butiran padi dengan
sejumlah lembaga biji, sedangkan bekatul adalahlapisan dedak sebelah dalam dari
butiran padi termasuk sebagian kecil endosperm berpati .

Kandungan Gizi Bekatul Persentase (%)


Protein 11,5 -17,2
Lipid 10-23
Karbohidrat 51,1 – 55
Abu 8 – 17,7
Serat kasar 6,2 – 31,5
(Mazza, 1998)

Protein bekatul lebih rendah dari protein hewani, namun lebih tinggi dari pada
kedelai, biji kapas, jagung, dan terigu . Bekatul mengandung asam amino lisin
yang lebih tinggi dibandingkan beras ( Damayanthi dkk.,2007)
Kandungan gizi

Berbagai hasil penelitian telah menunjukkan bahwa bekatul mempunyai nilai


gizi tinggi, mengandung senyawa bioaktif antioksidan, dan mengandung serat rice
bran sacharida. Hasil penelitian tenang manfaat bekatul adalah:

- Adom K dan Liu R, 2002: antioksidan bekatul berupa oryzanol, tokoferol


dan asam ferulat, antioksidan tersebut mampu menghambat kejadian kencing
manis, penyakit Alzheimer, mencegah kejadian penyakit jantung dan kanker.

- Godber J, Xu Z, Hegsted M, Walker T, 2002; Rohrer C, Siebenmorgen T,


2004: menunjukkan bahwa antioksidan bekatul terutama vitamin E dan oryzanol,
serta lemak tidak jenuhnya mampu sebagai penurun kolesterol, dan kandungan
rice bran sacharida mampu mencegah kejadian penyakit kanker.

- Gescher, A (2007) konsumsi bekatul menurunkan 51% resiko kanker


adenoma disaluran usus.

- L, Cara, dkk (1992), pria yang diberi diet makanan yang mengandung 70 g
lemak, 756 mg kolesterol dan 10 g bekatul ternyata menunjukkan respon positif
dalam penurunan kadar trigliserida serum.

2.4 Kajian Literatur

1. Dedak Padi (termasuk bagian dalam padi)


2. Puding (Makanan sehat berserat, hidangan penutup)
METODE PENULISAN
3.1 Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung


atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.
Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu
mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau
kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan
observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu
pengetahuan tersebut.

Kami telah mengobservasi dengan datang ke toko penjual pakan burung yang
ada di sekitar Tlogosari karena tempatnya yang mudah diakses untuk
mendapatkan bekatul tersebut. Lalu kami memulainya dengan bereksperimen
membuat pudding bekatul dengan 3x percobaan :

I. Kami mencobanya dengan menambahkan gula 2-3 sendok dan


menambahkan langsung bekatul yang sudah dicampur dengan air ke dalam
panci. Alhasil seperti di bawah ini. Kami pun merasakan masih terdapat
serat kasar dan rasanya aneh. Kemudian kami mencoba lagi di hari
berikutnya.

II. Percobaan kami yang ke 2 ini bisa dibilang lebih baik dari pada percobaan
sebelumnya. Di percobaan ami yang ke 2 kami lebih memperhatikan kadar
air dengan gula yang perbandingannya imbang agar tidak terlalu lembek
dan kurang manis.
III. Percobaan Kami yang ke 3 adalah dengan mengkombinasikan warnanya
dan kami mencoba untuk di uji coba ke para siswa di masing – masing
kelas, respon yang kami terima berbuah manis dan banyak yang berkata”
Enak kok , Sebenarnya ini puding apa sih ?”

Kami menjawab “ Itu puding bekatul”, dan mereka pun tidak menyadari
bahwa yang mereka makan adalah puding bekatul.
PEMBAHASAN

4.1 Manfaat Puding


1. Menurunkan kolesterol jahat
2. Baik dikonsumsi penderita diabetes
3. Membuat pencernaan sehat
4. Melawan radikal bebas dan kanker
5. Mengatasi otot pegal
6. Kesehatan jantung
7. Memperbaiki fungsi hati
8. Mengatasi beri – beri
9. Gangguan saraf
10. Ramah ditubuh (tidak mengandung bahan berbahaya)
11. Meningkatkan kekebalan tubuh
1.1 Manfaat Bekatul
1. Menurunkan kolesterol jahat
2. Metabolisme lemak
3. Membuat pencernaan menjadi sehat
4. Baik dikonsumsi penderita diabetes
5. Mengatasi pengapuran pembuluh darah
6. Melawan radikal bebas dan kanker
7. Kesehatan jantung
8. Memperbaiki fungsi hati
9. Mengatasi beri-beri
10. Ramah di tubuh
11. Meningkatkan kekebalan tubuh
1.2 Cara Pembuatan

Alat dan bahan yang diperlukan :

1. Panci
2. Pengaduk
3. Pisau
4. Bekatul
5. Mangkok (Bisa juga piring, gelas, dll)
6. Saringan
7. Air 350 ml
8. Gula
9. Agar –agar

Cara Pembuatan:

1. Masukkan air ke dalam panci

2. Masukkan agar – agar dan aduklah sampai mendidih

3. Sambil menunggu mendidih, masukkan bekatul pada mangkok dan berilah air
kira – kira 100 ml, aduk hingga rata dan saringlah.

4. Saat mendidih masukkan air sari bekatul yang sudah disaring ke dalam panci.
Berilah gula 3 sendok makan dan aduklah hingga rata

5. Masukkan ke dalam cetakan. Tunggu hingga dingin, lalu siap disajikan dan
potonglah puding itu dengan pisau. Untuk garnishnya bisa ditambahkan susu
kental manis, atau vla dan lain – lain.
BAB 3. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Seperti yang tertera pada referensi di atas bahwa puding dan bekatul memiliki
manfaat yang cukup banyak bagi kesehatan. Selain memiliki manfaat yang cukup
banyak bagi kesehatan proses pembuatan puding bekatul ini juga tidak sulit.
Walaupun selama ini bekatul sering dijadikan sebagai pakan ayam atau unggas
lainnya ternyata memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan dapat diolah
menjadi makanan yang tinggi serat dan juga protein.

5.2 Saran

1. Dalam proses pembuatan diharapkan untuk selalu memperhitungkan


perbandingan antara air dan bekatul.
2. Perhatikan juga kadar gula dalam pembuatan puding bekatul.
3. Bila ingin mendapatkan nilai estetikanya bisa ditambahkan garnish di atas
puding tersebut
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Puding

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/rizqie-auliana-dra-
mkes/manfaat-bekatul-dan-kandungan-gizinya.pdf

http://www.halodok.com/2015/12/manfaat-pudding-yang-bikin-tubuh-jadi.html

http://manfaat.co.id/manfaat-bekatul

Anda mungkin juga menyukai