Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

UJI BENEDICT DAN UJI BIURET

Disusun oleh:

Tegar Wirayudha 1910211093


Muhammad Yusuf Athallah Lubis 1910211011
Angelina Devora 1910211043
SefinaRiandaDewi 1910211035

DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAKARTA
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan untuk
memenuhi tugas Biokimia yang berjudul LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UJI
BENEDICT DAN UJI BIURET.

Kami mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah


berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu,
kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk pembelajaran kedepannya.

Jakarta, 29 Agustus 2019

Penyusun
UJI BENEDICT

A. TUJUAN
Memperlihatkan sifat mereduksi dari beberapa karbohidrat.
B. DASAR TEORI
Karbohidrat adalah golongan senyawa yang terdiri dari unsur unsur
Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Karbohidrat dapat dibedakan
menjadi beberapa, yakni monosakarida yang terdiri dari glukosa, galaktosa,
dan fruktosa. Disakarida yang terdiri dari laktosa, sukrosa, dan fruktosa. Serta
polisakarida, contohnya adalah amilum dan pati.
Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa
disakarida seperti laktosa dan maltosa.
Nama Benedict merupakan nama seorang ahli kimia asal Amerika,
Stanley Rossiter Benedict (17 Maret 1884-21 Desember 1936). Benedict lahir
di Cincinnati dan studi di University of Cincinnati. Setahun kemudian dia
pergi ke Yale University untuk mendalami Physiology dan metabolisme di
Department of Physiological Chemistry.
Pada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid,
kecuali aldehid dalam gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh karena
itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun karena memiliki
gugus alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan
mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi
benedict.
Untuk mengetahui adanya monosakarida dan disakarida pereduksi
dalam makanan, sample makanan dilarutkan dalam air, dan ditambahkan
sedikit pereaksi benedict. Dipanaskan dalam waterbath selamaa 4-10 menit.
Selama proses ini larutan akan berubah warna menjadi biru (tanpa adanya
glukosa), hijau, kuning, orange, merah dan merah bata atau coklat (kandungan
glukosa tinggi).
Sukrosa (gula pasir) tidak terdeteksi oleh pereaksi Benedict. Sukrosa
mengandung dua monosakrida (fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui
ikatan glikosidic sedemikian rupa sehingga tidak mengandung gugus aldehid
bebas dan alpha hidroksi keton. Sukrosa juga tidak bersifat pereduksi.
Uji Benedict dapat dilakukan pada urine untuk mengetahui kandungan
glukosa. Urine yang mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya
penyakit diabetes.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1) Rak dan tabung reaksi.
2) Pipet tetes
3) Waterbatch
4) Label

Bahan :
1) Glukosa 2%, Sukrosa 2%, Laktosa 2%, Amilum 2%
2) Benedict

D. CARA KERJA
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Membersihkan alat-alat yang digunakan
3) Memasukkan 2,5 mL pelarut Benedict di setiap tabung reaksi
4) Memasukkan Glukosa 4 tetes ke tabung reaksi berlabel glukosa
5) Memasukkan Sukrosa 4 tetes ke tabung reaksi berlabel sukrosa
6) Memasukkan Fruktosa 4 tetes ke tabung reaksi berlabel fruktosa
7) Memasukkan Amilum 4 tetes ke tabung reaksi berlabel amilum
8) Memasukkan Aquades 4 tetes ke tabung reaksi berlabel aquades
9) Memanaskan semua tabung reaksi pada air mendidih selama 3 menit
10) Mengamati perubahan hasil
BAHAN NO TABUNG
1 2 3 4 5 6
Larutan 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL
Benedict
Larutan 4 tetes
Glukosa 2%
Larutan 4 tetes
Fruktosa
2%
Larutan 4 tetes
Sukrosa 2%
Larutan 4 tetes
Amilum 2%
Larutan 4 tetes
Laktosa 2%
Larutan 4 tetes
Aquades
Hasil Terdapat Terdapat endapan Terdapat Tidak Tidak
Pengamatan endapan Merah Bata endapan terdapat terdapat
bewarna bewarna endapan endapan
Oranye Hijau

E. HASIL PENGAMATAN
F. LAMPIRAN
Larutan + pelarut benedict sebelum dipanaskan ; Dari kiri ke kanan, Sukrosa,
Laktosa, Glukosa, Amilum, Aquades, dan Fruktosa.

Larutan benedict setelah dipanaskan, Dari kiri ke kanan, Aquades, Amilum,


Fruktosa, Glukosa, Laktosa, Sukrosa
G. KESIMPULAN
Ketika dilakukan pengujian kepada ke-enam larutan ini, hasilnya terlihat
bahwa tidak semua jenis karbohidrat memiliki sifat pereduksi, sifat pereduksi
pada uji benedict dapat dilihat dari endapan merah bata yang muncul pada
hasil reaksi yang dilakukan. Pada uji benedict yang dilakukan pada glukosa,
terlihat adanya endapan merah bata, sama halnya pada larutan fruktosa,
kemunculan endapan merah bata membuktikan bahwa kedua larutan ini
memiliki sifat pereduksi.
Larutan glukosa dan fruktosa merupakan gula pereduksi , hal ini disebabkan
adanya gugus karonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa dimana
ujung produksinya adalah yang mengandung aldehida.
Kesimpulan yang dapat diambil pada percobaan ini adalah Glukosa, Fruktosa,
dan Laktosa menghasilkan endapan merah bata yaitu memiliki kesimpulan
bahwa bahan ini mengandung keton bebas atau gugus aldehid, sementara itu
Sukrosa, Amilum dan Aquades tidak mengandung gugus aldehid atau keton
bebas

H. DAFTAR PUSTAKA
 https://www.academia.edu/19401529/ANALISIS_SENYAWA_GOLON
GAN_KARBOHIDRAT
 https://www.edubio.info/2014/04/uji-benedict.html
 https://www.academia.edu/15873447/Uji_benedict
UJI BIURET

A. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk memperlihatkan bahwa protein
mempunyai ikatan peptida.

B. Landasan teori
1. Protein
Protein adalah makromolekul kompleks secara fisik dan fungsional
yang melakukan banyak peran sangat penting. Berstruktur rantai polipeptida
yang panjang, protein memiliki satuan monomer yaitu asam amino. Sintesis
rantai polipeptida menggunakan rangkaian asam amino yang digabung
dengan ikatan biasa membentuk ikatan peptida.(Harper, 2014)

Dalam kehidupan, protein memegang peranan yang penting pula. Proses


kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu
protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Di samping itu hemoglobin dalam
butir-butir darah merah atau eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut
oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh, adalah salah satu jenis
protein. Demikian pula zat-zat yang berperan untuk melawan bakteri penyakit
atau yang disebut antigen, juga suatu protein (Poedjiadi, 2005).

2. Uji Biuret
Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptide dalam suatu
zat yang diuji. Adanya ikatan peptide mengindikasikan adanya protein,
karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan
peptide membentuk protein. Ikatan peptide merupakan ikatan yang terbentuk
ketika atom karbon dari

Gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus
amina molekul lain. Reaksi tersebut melepaskan molekul air sehingga
disebut reaksi kondensasi.

3. Indikator

Indikator yang dipakai adalah, jika hasilnya membentuk warna ungu


ataulembayung maka larutan tersebut mengandung ikatan peptida. Pada Uji
Biuret, Ion Cu2+ (yang dihasilkan dari CU2SO4) dari pereaksi biuret dalam
suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida
yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau
violet.

C. Alat dan Bahan


Alat:
1. Tabungreaksi
2. Raktabungreaksi
3. Pipet

Bahan:
1. Larutan albumin
2. Larutan gelatin
3. Kasein

4. Aquades
5. NaOH 10%
6. Larutan CuSO4 0,1%

D. Cara Kerja
1. Siapkanempattabungreaksi.
2. Berikan label pada setiaptabungreaksidengan label albumin, gelatin,
kasein, danaquades pada tabungreaksi yang berbeda.
3. Isi tabungreaksiberlabel albumin denganlarutan albumin sebanyak
2 ml.
4. Isi tabungreaksiberlabel gelatin denganlarutan gelatin sebanyak 2 ml
5. Isi tabungreaksiberlabelkaseindenganlarutankaseinsebanyak 2 ml
6. Isi tabungreaksiberlabelaquadesdenganlarutanaquadessebanyak
2 ml
7. Tambahkan NaOH pada setiaptabungreaksisebanyak 2 ml.
8. Tambahkan CuSO4sebanyaktigatetes pada setiaptabungreaksi.
9. Aduklarutan pada setiaptabungreaksi.
10. Amati perubahanwarna!
E. Hasil pengamatan

TABUNG
BAHAN
1 2 3 4

Larutan 2 ml
albumin
Larutan 2 ml
gelatin
Kasein 2 ml
Aquades 2 ml
NaOH 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml
10%
CuSO4 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes
0,1%

Warnaungu/lembayung Warnaungu/lembayung Warnaungu/lembayung Bening


HASIL
Sebelumdiaduk

Setelah diaduk
F. Kesimpulan :

Aquades dalam tabung reaksi tetap berwarna bening dan tidak membentuk
warna ungu maka dapat disimpulkan bahwa aquades tidak mengandung ikatan
peptida dan tidak mengandung protein

Albumin, gelatin, dan kasein dalam tabung reaksi membentuk warna menjadi
ungu maka dapat disimpulkan bahwa ketiga larutan tersebut mengandung
ikatan peptida dan protein.

G. Daftar Pustaka

 Biokimia Harper
 Dasar-dasar Biokimia Poedijadi

Anda mungkin juga menyukai