Tujuan :
Siswa dapat menguji kandungan karbohidrat, gula, protein, dan lemak, pada jenis makanan
tertentu.
Alat dan Bahan :
Tabung reaksi dan rak tabung
Pelat tetes
Penjepit tabung reaksi
Pipet tetes
Pembakar spiritus (bunsen)
Cawan petri
Kertas buram / stensil
Larutan lugol / yodium
Larutan Benedict / Fehling A dan B
Pereaksi Biuret (NaOH dan CuSO4)
Alkohol 70%
Bahan makanan (roti, nasi, tempe, tahu, telur, tomat, kacang tanah, gula, susu dan minyak
goreng)
Cara Kerja :
Kecuali minyak goreng, masing-masing bahan digerus sampai lumat, masing-masing
ditempatkan di dalam wadah dan diberi label A (roti), B (nasi), C (tempe), D (tahu), E (telur), F
(tomat), G (kacang tanah), H (gula), I (susu), J (minyak goreng).
Analisa Data :
Dari hasil data percobaan Uji Makanan yang kami peroleh, dapat kami uraikan sebagai
berikut.
Pada saat uji kandungan glukosa dalam makanan, kami menambahkan larutan Fehling A dan
Fehling B ke dalam bahan makanan yang kami uji satu per satu seperti roti, nasi, tempe, tahu,
telur, tomat, kacang tanah, gula, susu dan minyak goreng. Setelah bahan makanan itu kami
campur dengan Fehling A dan Fehling B ternyata warnanya berubah.
Roti menjadi biru
Nasi menjadi biru laut
Tempe menjadi ungu keruh
Tahu menjadi ungu keruh
Telur menjadi ungu tua
Tomat menjadi hijau tua
Kacang tanah menjadi ungu
Gula menjadi hijau lumut
Susu menjadi ungu
Minyak goreng menjadi hijau
Kemudian setelah itu kami membakar bahan makanan tersebut dan hasilnya warna dari
bahan makanan tersebut juga berubah.
Roti menjadi merah bata
Nasi menjadi merah bata
Tempe menjadi coklat keruh
Tahu menjadi ungu keruh
Telur menjadi hitam
Tomat menjadi merah bata
Kacang tanah menjadi hitam keruh
Gula menjadi merah bata
Susu menjadi merah bata
Minyak goreng menjadi hijau
Dan dari hasil percobaan kami di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang
berubah warna menjadi merah bata itulah yang mengandung glukosa.
Analisa Data :
Dari hasil data percobaan Uji Makanan yang kami peroleh, dapat kami uraikan sebagai
berikut.
Pada saat uji kandungan amilum dalam makanan, kami menambahkan larutan Yodium ke
dalam bahan makanan yang kami uji satu per satu seperti roti, nasi, tempe, tahu, telur, tomat,
kacang tanah, gula, susu dan minyak goreng. Setelah bahan makanan itu kami campur dengan
Yodium ternyata warnanya berubah.
Roti menjadi hitam
Nasi menjadi hitam
Tempe menjadi putih kekuningan
Tahu menjadi hitam kekuningan
Telur menjadi kuning
Tomat menjadi oranye
Kacang tanah menjadi biru kekuningan
Gula menjadi hitam
Susu menjadi putih
Minyak goreng menjadi oranye
Dan dari hasil percobaan kami di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang
berubah warna menjadi hitam kebiruan itulah yang mengandung amilum.
Analisa Data :
Dari hasil data percobaan Uji Makanan yang kami peroleh, dapat kami uraikan sebagai
berikut.
Pada saat uji kandungan protein dalam makanan, kami menambahkan larutan NaOH dan
CuSO4 ke dalam bahan makanan yang kami uji satu per satu seperti roti, nasi, tempe, tahu, telur,
tomat, kacang tanah, gula, susu dan minyak goreng. Setelah bahan makanan itu kami campur
dengan NaOH dan CuSO4 ternyata warnanya berubah.
Roti menjadi ungu
Nasi menjadi biru
Tempe menjadi ungu
Tahu menjadi biru keunguan
Telur menjadi ungu
Tomat menjadi biru
Kacang tanah menjadi ungu
Gula menjadi biru
Susu menjadi biru keunguan
Minyak goreng menjadi biru
Dan dari hasil percobaan kami di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang
berubah warna menjadi ungu itulah yang mengandung protein.
Analisa Data :
Dari hasil data percobaan Uji Makanan yang kami peroleh, dapat kami uraikan sebagai
berikut.
Pada saat uji kandungan lemak dalam makanan, kami menggosok-gosokkan bahan makanan
satu per satu seperti roti, nasi, tempe, tahu, telur, tomat, kacang tanah, gula, susu dan minyak
goreng pada kertas buram. Setelah bahan makanan itu kami gosokkan pada kertas buram ternyata
terdapat noda yang membekas.
Roti tidak ada noda yang transparan
Nasi tidak ada noda yang transparan
Tempe tidak ada noda yang transparan
Tahu tidak ada noda yang transparan
Telur tidak ada noda yang transparan
Tomat tidak ada noda yang transparan
Kacang tanah terdapat noda transparan
Gula tidak ada noda yang transparan
Susu terdapat noda yang transparan
Minyak goreng terdapat noda transparan
Dan dari hasil percobaan kami di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang
terdapat noda yang transparan itulah yang mengandung lemak.
Pertanyaan Diskusi :
1. Berdasarkan hasil uji, makanan mana yang mengandung :
a. Amilum
b. Protein
c. Gula pereduksi
d. Lemak / minyak
2. Sebutkan indikator perubahan warna yang timbul dalam percobaan uji bahan makanan?
3. Sebutkan bahan makanan yang dapat diuji dengan reagent biuret, lugol, dan fehling A+B?
4. Apa masing-masing fungsi lemak, protein dan karbohidrat bagi tubuh?
5. Carilah fungsi dan defisiensi dari vitamin berikut :
a. Thiamin
b. Riboflavin
c. Niasin
d. Piridoksin
e. Biotin
f. PABA ( asam paraaminobenzoat )
Fungsi Karbohidrat :
Sebagai sumber energi ( 1 gram karbohidrat = 4,1 kalori )
Membentuk senyawa-senyawa organik, seperti lemak dan protein
Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
5.
a. Thiamin (Vitamin B1)
Fungsi :
– Pembuatan neurotransmiter
– Sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidrat
– Keseimbangan air di dalam tubuh
– Penyerapan lemak oleh jonjot usus
Defisiensi :
– Beri-beri
– Selera makan hilang
– Pertumbuhan terhenti
– Transpor cairan tubuh terganggu
– Metabolisme karbohidrat terganggu sehingga terjadi timbunan asam piruvat dalam sel, yang
akan menjadi racun dalam sel
– Kontraksi otot jantung dan sistem saraf pusat melemah
b. Riboflavin (Vitamin B2)
Fungsi :
– Metabolisme gula dan protein
– Rangsang saraf mata
– Pertumbuhan
– Pemeliharaan jaringan kulit sekitar mulut
– Merupakan enzim pada oksidasi dalam sel
– Menghasilkan energi dalam sel
Defisiensi :
– Keilosis (luka pada sudut mulut)
– Katarak (lensa mata menjadi keruh)
– Pertumbuhan terhenti
– Peradangan pada kornea mata sehingga pandangan kabut
c. Niasin (Vitamin B3)
Fungsi :
– Membentuk koenzim A
– Sintesis hormon
– Kestabilan gula darah
Defisiensi :
– Dermatitis
– Insomnia
– Internitis
– Gangguan fungsi saraf
– Kelelahan
d. Piridoksin (Vitamin B6)
Fungsi :
– Metabolisme lemak
– Pembuatan sel darah merah dan kulit
– Penyusun enzim dekarboksilase dan transaminase
– Pertumbuhan
– Aktivitas urat saraf
Defisiensi :
– Pelagra
– Anemia
– Obstipasi
– Kejang-kejang dan amat peka terhadap rangsang
– Pertumbuhan terhambat
e. Biotin (Vitamin B8)
Fungsi : dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang
fungsi biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Defisiensi : kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang
menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual,
depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah
defisiensi.
f. PABA (asam paraaminobenzoat)
Fungsi : sebagai bagian dari koenzim asam tetrahydrofolic, membantu dalam metabolisme dan
pemanfaatan asam amino dan juga mendukung sel darah, khususnya sel darah merah. PABA
mendukung produksi asam folat oleh bakteri usus. PABA penting untuk kulit, rambut pigmen,
dan kesehatan usus. Digunakan sebagai tabir surya, juga dapat melindungi terhadap
perkembangan kulit terbakar dan kanker kulit dari paparan sinar ultraviolet berlebih.
Difisiensi : hal ini dimungkinkan bahwa dosis tinggi PABA bisa agak menjengkelkan ke hati, di
samping itu, mual dan muntah terjadi, karena menderita anoreksia, demam, ruam kulit, dan
bahkan vitiligo. Kekurangan masalah tidak sangat umum, mereka terjadi lebih sering dengan
penggunaan sulfa atau antibiotik lain yang mengubah fungsi bakteri usus dan, oleh karena itu,
produksi PABA. Kelelahan umum, lekas marah, depresi, gugup, rambut beruban, sakit kepala,
dan sembelit atau gejala pencernaan lainnya dapat terjadi.