Anda di halaman 1dari 51

Kali ini aku pegen berbagi info dari hasil praktikum yang aku lakukan.

Ok
langsung saja ini dia!!

 
TUJUAN
Membuktikan bahwa suatu bahan makanan mengandung protein, lemak,
amilum, dan glukosa.
LANDASAN TEORI
Makanan adalah segala sesuatu yang dapat di konsumsi yang mengandung
zat-zat yang diperlukan oleh tubuh dan bebas dari kuman.
Fungsi makanan :
a. Sumber energi
b. Membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh
c. Pengganti sel-sel tubuh
d. Pemelihara proses-proses tubuh
e. Pertahanan tubuh
1. Karbohidrat
Karbohidrat dapat menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan
sagu, kandungan karbohidrat banyak dijumpai karbohidrat hanya dapat
diperoleh dari tumbuhan. Karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan dan
merupakan hasil sintesis senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur
C, H, dan O menjadi senyawa organik.
Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat
dalam makanan dapat di uji dengan lugol, Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin
hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan
glukosa merupakan karbohidrat dari golongan monosakarida. Fungsi
karbohidrat, antara laini:
a. Sebagai penghasil energi
b. Sebagai pembentuk struktur sel, jaringan, dan anggota tubuh. Di dalam sel,
terutama bagian gen yang berada di dalam inti sel tersusun dari karbohidrat
yang beratom c lima
c. Dapat menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh
d. Berperan dalam pembentukan protein dan lemak
e. Berperan dalam proses metabolisme tubuh
f. Selusose dapat mencegah sembelit (susah buang air besar)
g. Laktosa dapat membantu penyerapan unsur kalsium dari makanan
Karbohidrat dibagi menjadi 3 macam berdasarkan jumlah gugus gula yang
menyusunnya. Karbohidrat disimpan di dalam tubuh dalam dua bentuk, yaitu
tersimpan dalam otot dan hati berupa glikogen dan tersimpan dalam darah
berupa glukosa. Untuk menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat melalui
serangkaian proses metabolisme dalam tubuh.
2. Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, O
(karbon, hidrogen, dan oksigen) dan kadang-kadang P dan N (fosfor dan
nitrogen). Lemak tidak dapat larut alam air, melainkan larut dalam kloroform,
eter, dan minyak tanah. Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang
disebut lemak nabati. Lemak nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain
kelapa, minyak kelapa, kacang-kacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-
lain. Adapun sumber lemak yang berasal dari hewan disebut lemak hewani.
Lemak hewani bisa diperoleh dari daging, susu, mentega, telur, ikan, dan
sebagainya.
Kebutuhan lemak setiap hari untuk seseorang kurang lebih 1 gram setiap
kilogram berat badan.Tetapi kebutuhan ini berbeda-beda, tergantung usia,
aktivitas, dan suhu. Anak-anak lebih sedikit membutuhkan lemak daripada
orang dewasa. lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Untuk mengetahui
dan membuktikan ada tidaknya kandungan lemak dalam makanan dapat di uji
dengan kertas buram, jika setelah kertas kering terdapat noda transparan
maka dapat dikatakan makanan yang di uji mengandung lemak. Lemak
mempunyai peran, antara lain:
a. Untuk menghasilkan kalori atau energi, bahkan energi yang dihasilkan
lemak lebih tinggi dibandingkan karbohidrat;
b. Sebagai pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam
lemak antara lain vitamin A, D, E dan K;
c. Untuk membangun bagian-bagian tertentu dari sel. Bagian sel yang
tersusun dari lemak adalah membran sel;
d. Dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah;
e. Sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan
lambung.
3. Protein
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O
dan kadang-kadang mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor). Jenis
protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani
antara lain berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan
protein nabati diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran.
Protein hewani lebih baik daripada protein nabati karena mengandung asam-
asam amino esensial yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga
disebut protein yang sempurna. Protein nabati kurang sempurna karena
walaupun mengandung asam amino esensial yang lengkap tetapi jumlahnya
sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat mencukupi untuk proses
pertumbuhan tubuh.
Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kebutuhannya berbeda-beda
untuk masing-masing orang. Hal ini tergantung dari usia, berat badan, jenis
kelamin, wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan lain-lain. Pada dasarnya
protein memiliki fungsi di dalam tubuh, antara lain:
a. Menghasilkan energi dan kalori, kalori yang dihasilkan dari protein, yaitu
setiap 1 gram menghasilkan 4,1 kalori;
b. Sebagai unsur pembangun jaringan yang rusak;
c. Untuk membantu pertumbuhan tubuh;
d. Sebagai sistem buffer, artinya dapat menjaga keseimbangan asam dan
basa;
e. Dapat membentuk enzim, hormon, dan pigmen;
f. Membantu proses metabolisme tubuh.
4. Glukosa
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan
tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal
bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama
pada industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah
heksosa—monosakarida yang mengandungenam atom karbon. Glukosa
merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu
oksigennya membentuk cincin yang disebut “cincin piranosa”, bentuk paling
stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada
gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat
pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.
Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih
reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.

ALAT DAN BAHAN


• ALAT
– Lumpang kecil dan alu
– Kertas saring
– Kertas sampul
– Pensil warna
– Tabung reaksi beserta rak
– Pembakar spiritus dan perlengkapannya.

• BAHAN

– Minyak goreng
– Lemak (gajih) ayam atau sapi
– Putih telur rebus
– Tahu atau tempe
– Nasi
– Kentang
– Sirup
– Madu
– Larutan benedict
– Larutan yodium
– Laritan biuret
– Air

LANGKAH KERJA
A. Uji Protein
1. Menyediakan delapan buah tabung reaksi atau sebanyak bahan makanan
yang akan diuji.
2. Mengisi tiap tabung reaksi dengan bahan makanan yang akan diuji dan
menaruh pada raknya.
3. Kemudian, menetesi larutan Biuret ke dalam tiap tabung reaksi dan
mencatat perubahan warna yang terjadi. Setelah itu, mengocok hingga
tercampur rata dan mengamati perubahan warna yang terjadi. Mencatat di
buku kerja.
4. Bahan makanan apakah yang menunjukkan perubahan warna ? Apabila
mengandung protein, bahan makanan itu akan berwarna ungu.

B. Uji Amilum
1. Mengisi tabung reaksi dengan bahan makanan yang sama seperti pada
percobaan uji protein.
2. Kemudian, menaruh pada raknya dan menetesi setiap tabung dengan
larutan yodium sebanyak lima tetes.
3. Kemudian, mengocok tabung reaksi tersebut dan mengamati lagi
perubahan warna yang terjadi. Mencatat di buku kerja.
4. Tabung manakah yang menunjukkan perubahan warna ? Bagaimanakah
perubahan warna tersebut ?
5. Bahan makanan apakah yang menunjukkan perubahan warna setelah
ditetesi dengan larutan yodium ? Apabila warna biru tua, bahan makanan itu
mengandung karbohidrat (amilum).

C. Uji Glukosa
1. Mengisi tabung reaksi dengan bahan makanan yang tersedia
2. Kemudian ,mengatur pada rak dan menyiapkan pembakar spirtus
3. Menetesi masing masing tabung dengan larutan Benedict dan
mengkocoknya
4. Memanaskan air 100 ml hingga mendidih dan di masukkan tabung reaksi
tersebut, biarkan selama 15 menit
5. Setelah itu, tabung reaksi di angkat dan di letakkan pada raknya, jangan
sampai tertukar tempat
6. Kemudian , mengamati perubahan warna yang terjadi.
7. Tabung manakah yang mengalami perubahan warna ? Warna apakah yang
terjadi ? Apakah tabung yang lain juga menunjukkan perubahan warna ?
8. Bahan makanan apakah yang dapat Anda identifikasi dengan
menggunakan larutan Benedict dan pemanasan ? Apakah mengandung
glukosa , bahan bahan makanan itu akan berwarna merah bata.

D. Uji Lemak
1. Menyediakan selembar kertas sampul (warna coklat)
2. Mengoleskan sejumlah kecil tiap jenis bahan makanan yang akan di uji
pada kertas sampul tersebut.
3. Kemudian, mengarahkan kertas tersebut ke sinar matahari atau lampu
.Amati bagian yang di olesi bahan makanan
4. Bahan makanan apakah yang menjadikan kertas sampul tembus
pandang ?
5. Menyalin tabel berikut pada buku kerja anda. Mengisi tabel tersebut
dengan data pengamatan anda.

HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan
Macam Bahan Makanan Sebelum Reaksi Sesudah Reaksi (Perubahan
warna) Keterangan
(mengandung)
Uji Protein Uji Lemak Uji Amilum Uji Glukosa
Nasi Putih Biru muda Tak trasparan Hitam Biru tua Mengandung banyak
amilum,sedikit glukosa
Telur Putih Putih keruh Tak trasparan Merah tua Biru bening Mengandung
banyak protein,sedikit amilum
Minyak Kuning keemasan Kuning keruh Trasparan Merah keunguan Hijau
muda Mengandung lemak
Sirup Merah Merah kekuningan Tak trasparan Merah bata Merah bata
Mengandung glukosa banyak
Kentang Kuning Kuning Tak trasparan Hitam Putih kebiruan Mengandung
banyak amilum
Tahu/ tempe Coklat / Putih kekuningan Ungu Tak trasparan Putih Biru
kehijauan Mengandung banyak protein
Gajih Kuning keputihan Kuning keruh Trasparan Kuning kehitaman Hijau
Mengandung lemak,sedikt glukosa
Madu Kuning Coklat keruh Tak trasparan Merah tua Merah kecoklatan
Mengandung banyak glukosa
PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini menggunakan reagen yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung


karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin
hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila
bahan makanan itu ditetesi biuret menghasilkan warna ungu, maka bahan
makanan tersebut mengandung protein.

Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa


pada bahan makanan. Bila bahan makanan yg ditetesi Benedict berwarna
merah bata, maka makanan tersebut mengandung glukosa.

Kertas sampul warna coklat adalah bahan penguji pada kandungan lemak.
Karena kertas sampul warna coklat mudah menyerap air/minyak jadi sangat
cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di
tumbuk di oleskan pada kertas sampul warna coklat. Setelah itu keringkan
atau bisa juga di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air
mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut
mengandung lemak.

• Uji Amilum

Dari hasil pengamatan dengan melakukan praktikum dapat dilihat bahwa zat
makanan yang mengandung amilum adalah nasi, dan kentang. Namun dalam
uji amilum yang kami lakukan ada sedikit kesalahan dalam menuliskan hasil
data sebenarnya. Data sebenarnya yang mengandung amilum adalah
kentang, dan nasi yang menunjukkan perubahan warna menjadi hitam bukan
biru tua. Kecuali kalau reagen/ larutan yang digunakan itu larutan yodium.
Mungkin dikarenakan kami terlalu memperhatikan catatan langkah – langkah
kerja yang mengunakan larutan yodium bukan lugol.

• Uji Protein
Bahan makanan yang banyak mengandung protein adalah tahu, tempe, dan
putih telur. Namun dalam uji protein yang kami lakukan ada sedikit kegagalan
putih telur tidak menunjukkan warna ungu padahal putih telur juga
mengandung protein. Mungkin dikarenakan kelebihan cairan yg digunakan
untuk menguji zat makanan tersebut dan kurang teliti dalam mengecek
perubahan warna pada makanan.

• Uji Glukosa

Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah sirup, dan madu. Yang
menunjukkan perubahan warna sirup yang semula merah menjadi merah
bata. Dan madu yang semula kuning keemasan menjadi merah bata pula.
Maka dapat dipastikan bahwa sirup dan madu itu mengandung glukosa.

• Uji lemak
Bahan makanan yang mengandung lemak adalah minyak, dan gajih. Yang
menunjukkan noda transparan pada kertas sampul warna coklat setelah
bahan makanan tersebut dioleskan pada kertas sampul dan dikeringkan.

KESIMPULAN
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat atau tidak. Bila makanan yang ditetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat, yakni nasi dan kentang
Biuret digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila makanan ditetesi
biuret, akan berubah warna menjadi ungu, maka mengandung protein, yakni
tahu, putih telur, dan tempe.
Benedict digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada bahan makanan
jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata, yakni, sirup, madu.
Kertas payung adalah bahan penguji pada kandungan lemak . Karena kertas
payung mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini.
Apabila makanan yang sudah ditumbuk dioleskan pada kertas payung lalu
dipanaskan, sehingga kandungan air mudah mengering, jika ada noda
trasnparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak yakni minyak,
dan gajih.
Ok, itu dia sobat laporan hasil praktikum, semoga bermanfaat.
Cara Menguji Kandungan zat Makananan

di Rabu, Maret 04, 2015


Di dalam makanan terdapat zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh diantaranya adalah
amilum dan glukosa (karbohidrat), protein, dan lemak. Nah, bagaimana cara menguji
kandungan bahan makanan? Itu adalah topik bahasan kita pada artikel ini.

Kita hanya akan mencoba mengulas cara pengujian sampel makanan menggunakan


cara kimiawi. Berikut penjelasan lengkapnya.

ads

Cara menguji kandungan zat makananan

Cara Menguji Kandungan zat Makananan

Menguji Kandungan Amilum

Untuk menguji kandungan amilum menggunakan lugol, lugol yang berwarna biru lalu
diteteskan pada ekstrak makanan yang diuji, apabila berubah warna menjadi
kehitaman maka makanan tersebut mengandung amilum.

Menguji Kandungan Protein

Untuk menguji kandungan protein pada makanan mengunakan beuret yang


berwarna biru. Beuret diteteskan pada ekstrak makanan kemudian perhatikan
perubahan warna pada makanan, jika berubah warna menjadi ungu makan makanan
tersebut mengandung protein. Jika tidak terjadi perubahan warna maka makanan
tersebut tidak mengandung protein.

Menguji Kandungan Glukosa

Untuk menguji kandungan glukosa pada makanan maka menggunakan benedit.


Ekstrak makanan dicampurkan dengan tetesan benedit di dalam tabung reaksi
kemudian dipanaskan hingga mendidih. Jika berubah warna menjadi merah bata
berarti makanan tersebumengandung glukosa, namun sebaliknya jika tidak berubah
warna berarti tidak mengandung glukosa.
BAB 1

PENDAHULUAN
Uji Makanan

1.1 Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum ini, yaitu:
1.   Mengetahui kandungan zat didalam makanan
2.   Menguji keberadaaan kandungan karbohidrat, protein , lemak , glukosa pada jenis
makanan tertentu.

1.2 Dasar Teori


Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh
makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap jenis gizi yang kita
dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang
kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat
adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,baik otak
maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan
lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita
membutuhkan energi.

Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh:

·    KARBOHIDRAT

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun
hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling
sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan
polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta
bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat
dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen
struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin,
serta lignin.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme
dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

·     AMILUM

Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama
yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai
sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes
iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah
bisa tuntas dijelaskan.

·     GULA (GLUKOSA)

Glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada
sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian
glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya
menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak,
yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang
akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi.
Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak
secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang
dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya
menjadi glukosa.
·     PROTEIN

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup
dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk
batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai
antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam
biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan
sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino
tersebut (heterotrof).

·      LEMAK

Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak
nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya
disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang
padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen
Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
·     BIURET
Uji biuret merupakan sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida. Hal ini didasarkan
pada pereaksi biuret, larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat
denganikatan peptide.
·     BENEDICT
Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan Amerika,
Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi
gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih
umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-
hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu.
Cara kerja Benedict:
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana
glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen
benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah
perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami
reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa
mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.
·         LUGOL
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan
dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang.
Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan
yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black.
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Alat dan Bahan

Bahan :
1.      Reagen (lugol, biuret, benedict, ethanol 90%)
2.      Bahan makanan yang ingin di uji (nasi putih, kuning telur, minyak, tahu, tempe)

Alat :
1.      Penjepi tabung reaksi
2.      Pipet tetes
3.      Lumpang porselin
4.      Tabung reaksi
5.      Pembakar spritus
6.      Pemes/pisau
7.      Papan proselin
8.      Spatula/pengaduk
9.      Rak tabung reaksi
10.  Gelas ukur

2.2 Langkah Kerja

1.      Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.


2.      Melakukan uji makanan.
3.      Percobaan 1 : Uji amilum
a.       Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin.
b.      Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 10 tetes.
c.       Mengamati perubahan warna yang terjadi.
d.      Memasukkan data pada table pengamatan.
4.      Percobaan 2 : Uji protein
a.       Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan
penumbuk.
b.      Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
c.       Letakkan hasil tumbukan pada lumpang proselin.
d.      Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes.
e.       Mengamati hingga ada perubahan warna menjadi ungu, maka bahan makanan
tersebut mengandung protein.
f.       Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama
dengan bahan makanan yang lain.

5.      Percobaan 3 : Uji glokusa.


a.       Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan
penumbuk.
b.      Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
c.       Letakkan hasil tumbukan pada tabung reaksi.
d.      Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes.
e.       Panaskan tabung reaksi di atas pembakar sepritus.
f.       Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama
dengan bahan makanan yang lain.

6.      Percobaan 4 : Uji Lemak Kompleks


a.       Tuangkan etanol pekat ke dalam tabung reaksi.
b.       Tambahkan satu atau dua tetes minyak goreng kedalam tabung reaksi.
c.        Kocok tabung reaksi.
d.       Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang diuji mengandung
lemak.
e.       Memasukkan data pada tabel pengamatan.

2.3 Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan dari uji makan adalah sebagai berikut:


No. Bahan Makanan Menguji Amilum Menguji Glukosa Menguji Protein Menguji Lemak

1. Kuning Telur - + +

2. Tahu - - +

3. Tempe - + +

4. Nasi Putih + - +

5. Minyak Goreng +
(tabel 01)             Keterangan :
+ = terdapat kandungan                                   -          = tidak terdapat kandungan

BAB 3
PENUTUP
 
2.1 Analisa Data

Berdasar pada tabel 01 di halaman sebelumnya,  berikut ini adalah jenis zat yang
terkandung dalam makanan:

1.     Amilum : jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berwarna ungu,
biru tua, hijau gelap, dan hitam maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
Semakin gelap warna yang di hasilkan maka semakin banyak kandungan amilum yang
terdapat pada bahan makanan tersebut. Pada praktikum kali ini, amilum terdapat pada
nasi putih.

2.    Glukosa: jika bahan makanan ditetesi dengan larutan benedict  sebelum dipanaskan
berwarna hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah
bata, atau coklat, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Pada praktikum
kali ini,  glukosa terdapat pada kuning telur dan tempe.

3.    Protein: jika makanan ditetesi dengan larutan biuret dan setelah dikocok berubah
menjadi hijau toska atau biru muda berarti bahan makanan tersebut mengandung protein.
Pada praktikum kali ini, protein dapat ditemukan pada kuning telur, tahu dan tempe.
Pada nasi kami juga menemukan adanya kandungan protein, tetapi tidak sebanyak
kandungan kuning telur, tahu dan tempe.

4.    Lemak : Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang diuji mengandung
lemak. Pada praktikum kali ini, lemak ditemukan pada minyak goreng.
2.2 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
*    Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret akan
berubah wana menjadi ungu.
*    Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi ungu
hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
*    jika bahan makanan yang ditetesi oleh larutan benedict sebelum dipanaskan berwarna
hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah bata, atau
coklat, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
*    Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang diuji mengandung lemak.

Daftar Pustaka
Aryulina, Diah dkk. 2010. BIOLOGY for Senior High School Grade XI Semester 1. Jakarta :
Erlangga.
Kimball, J. W. 1999. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga.
Prawirohartono, Slamet. 2004. Sains Biologi 2a Kurikulum 2004 Kelas 2 SMA. Jakarta: Bumi aksara.
Sri Lestari, Endang. 2009. BIOLOGI 2 Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas
XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional.
Susantri. 2013. Uji Amilum, Glukosa, Protein dan Lemak. (online). 
(http://susantri10.blogspot.com/2013/01/uji-amilum-glukosa-protein-dan-lemak.html) diakses
tanggat 17 Maret 2014.
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
KATA PENGANTAR

               Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah
menciptakan alam jagat dengan segala kesempurnaannya. Kami sebagai penulis sekaligus
penyusun makalah ini sangat berterimakasih kepada ibu guru yang telah mengajarkan mata
pelajaran BIologi  sekaligus yang telah menuntun dalam pembuatan laporan praktikum
mengenai” kandungan karbohidrat,lemak dan protein dalam bahan makanan.”.Kami pun
berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah ikut berpartisipasi atas terbentuknya makalah
yang sederhana ini.
           Dalam penulisan laporan praktikum, kami mendapatkan suatu pelajaran baik dalam
penulisan laporan serta mendapatkan pengetahuan tentang praktikum tersebut. Kami sebagai
penulis dalam laporan  ini masih dalam proses belajar baik dalam tata cara penulisan laporan
yang baik maupun dalam memahami dengan baik dalam menyajikan laporan  sehingga kami
selaku tim kelompok dalam penyusunan laporan  ini sangat mengharapkan saran-saran yang
membangun sehingga menghasilkan isi laporan yang dapat mendidik serta dapat
dipertanggungjawabkan.

                                                                                     

   Kendari,  11 Januari 2012

                TIM PENULIS
DAFTAR ISI

1.     Kata Pengantar …………………………………………………………………….....i


2.    Daftar Isi ……………………………………………………………………………...ii
3.    Bab I : a. Pendahuluan ………………………………………………………………1
-          Latar Belakang……………………...………………………………….1

-          Tujuan Penelitian……………………………………………………...1
4.    Bab II  :  b. Tinjauan Pustaka …………………………...…………………………..........2
5.    Bab III : c. Metode penelitian …………………….……..……………………….........…5
-          Waktu dan Tempat……………..…….…………………….………..5

-          Alat dan Bahan …………………………………………………..…..5

-          Prosedur Kerja…………………………………………………..…....5
6.    Bab IV : d. Hasil dan Pembahasan……………………………..……………….…...........5
-          Hasil Pengamatan…………..…………………………………..…….5
7.    Bab V  : e. Penutup……………………………………………………………….........…..6
-          Kesimpulan …………………………………………………………..10

-          Saran……………………………….………………………………….10

-          Daftar Pustaka…………………………………………………..….…11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

        Bahan makanan: didalamnya terkandung zat makanan seperti Karbohidrat,


protein,lemak, vitamin dan garam mineral Bahan makanan yang kita konsumsi
sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak
dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan
vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan
sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.kami melakukan
percobaan mengenai uji makanan untuk mengetahui kandungan glukosa,
karbohidrat, protein dan lemak. Selain itu, kami membuat laporan praktikum
biologi ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Dewi
Saribanon.Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun tas unsur-unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Tubuh kita membutuhkan karbohidrat sebagai
sumber energi utama, menjaga keseimbangan kondisi asam basa dalam tubuh, dsb.
Untuk mengetahui apakah makanan tersebut mengandung krbohidrat atau tidak,
maka harus dilakukan percampuran bahan makanan dengan lugol dan akan
berubah warna menjadi hitam kebiruan.Protein memiliki fungsi penting yaitu
sebagai bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom. Juga
berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-sel baru. Jika bahan makanan yang telah
dicampur oleh beberapa tetes biuret berubah warna menjadi violet maka makanan
tersebut mengandung protein.Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E,
dan K, sebagai pelindung organ tubuh, dan sebagai pembentuk membran sel. Jika
kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjdi transparant setelah dijemur,
maka makanan tersebut mengandung lemak.

1. 2. Tujuan
Tujuan Praktikum adalah Untuk menguji adanya kandungan karbohidrat,lemak dan
protein dalam bahan makanan.

                                   

BAB II.    

TINJAUAN PUSTAKA
Tubuh manusia membutuhkan zat makanan dalam jumlah yang berbeda. Ada yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak (makronutrien), yaitu karbohidrat; protein; dan lemak,  ada
pula yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, yaitu mineral dan vitamin
Makronutrien yang dibutuhkan manusia:
1. Karbohidrat
Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O yang dibentuk dalam proses fotosintesis
oleh tumbuhan berhijau daun. Golongan karbohidrat antara lain : gula, tepung, dan selulosa.
Menurut ukuran molekul,  karbohidrat dibedakan menjadi beberapa golongan sebagai berikut
-Monosakarida, meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa.

 Disakarida, meliputi sukrosa, maltosa, dan laktosa.


 Polisakarida, meliputi amilum, selulosa, dan glikogen.
Setiap molekul glukosa mengandung 38 ATP (adenosine trifosfat). Metabolisme karbohidrat
dipengaruhi oleh enzim-enzim dan hormone-hormon tertentu. Adapun fungsi karbohidrat
adalah sebagai berikut:
1. Sebagi penghasil kalori (1 gram = 4,1 kalori )
2. Pembentuk senyawa-senyawa organic yang lain seperti lemak dan protein
3. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
2. Lemak
Lemak tersusun atas unsure-unsur C, H, dan O yang merupakan senyawa majemuk. Lemak
terdiri atas asam lemak dan gliserol. Pada satu molekul lemak terdapat satu molekul gliserol
dan tiga buah molekul asam lemak.
Sumber lemak dibagi menjadi dua macam, yaitu hewani dan nabati.
Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam eter, benzene, dan kloroform. Lemak
terdiri atas 2 komponen, yaitu asam lemak dan gliserol. Setiap 3 molekul asam lemak
berikatan dengan molekul gliserol membentuk trigliserida. Asam lemak yang dibuat oleh
tubuh disebut asam lemak nonesensial, sedangkan asam lemak yang diperoleh dari makanan
disebut asam lemak esensial

Adapun fungsi lemak sebagai berikut :

1. Sebagai penghasil energi ( 1 gram = 9,3 kalori )


2. Pembangun bagian-bagian sel tertentu
3. Pelarut beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K
4. Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
3. Protein
Protein merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas unsure-unsur C, H, O, N, dan kadang-
kadang terdapat unsure P dan S. Molekul protein tersusun dari sejumlah asam amino sebagai
bahan dari dasar.
Sifat-sifat suatu protein ditentukan oleh :

1. Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein


2. Jumlah tiap macam asam amino
3. Susunan asam amino dalam molekul protein
Ada beberapa asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh kita, sehingga harus didapat
dari makanan kita sehari-hari. Asam amino tersebut disebut asam amino esensial yang
berjumlah 8, yaitu : lisineleusin, isoleusin, treonin, metionin, valin, fenilalanin, dan triptofan.
Protein dicerna secara kimia menjadi asam-asam amino yang kemudian diserap pada
dinding-dinding ahlus. Asam-asam amino tersebut masuk ke pembuluh darah dan diangkut
menuju ke sel-sel tubuh.
Adapun fungsi protein, yaitu :

1. Penghasil energi ( 1 gram = 4,1 kalori )


2. Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti yang rusak
3. Pembuat enzim dan hormone
4. Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
5. Pembentuk antibody
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan
indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang
banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:
1. Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
2. Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida
dan di sakarida
3. Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
4. Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu


Waktu         : Hari Selasa, 7 Februari 2012
Pukul          :11.15-13.25
Tempat       : laboratorium Biologi SMAN 4 kendari
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.      Penjepi tabung reaksi
2.      Pipet tetes
3.      Lumpang porselin
4.      Tabung reaksi
5.      Pembakar spritus
6.     Spatula/pengaduk
7.   Rak tabung reaksi
8.    Gelas ukur
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah :
              1.      Reagen (lugol, biuret, benedict)
2.      Kertas buram
3.      Bahan makanan yang ingin di uji ( tepung ,air gula,nasi,minyak goreng,madu,ikan
goreng,tahu,dan telur )
3.3 Cara Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.
2.      Melakukan uji makanan.
3.      Percobaan 1 : Uji amilum
a.       Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin.
b.      Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2 tetes.
c.       Mengamati perubahan warna yang terjadi.
d.      Memasukkan data pada table pengamatan.
4.      Percobaan 2 : Uji protein
a.       Menghaluskan bahan yang diuji .
b.       Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
d.      Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes.
e.       Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan warna menjadi  ungu, maka
bahan makanan tersebut mengandung protein.
f.       Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan
makanan yang lain.
5.      Percobaan 3 : Uji glokusa.
a.       Menghaluskan bahan yang diuji
b.      Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
c.    Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes.
d.      Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes.
e.       Panaskan tabung reaksi d atas pembakar sepritus.
f.       Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan
makanan yang lain
6.      Percobaan 4 : Uji Lemak.
a.       Mengusap bahan yang akandi uji pada kertas buram.
b.      Tunggulah beberapa saat
c.       Apabila ada noda transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
d.      Memasukkan data pada table pengamatan.
e.       Melakukan hal yang sama pada bahan makanan yang lain.

BAB IV  
 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan       
No Bahan makanan Regen Fehling A Regen biuret Regen lugol Kertas buram
yang di uji dan B(mengguji (menguji (menguji yang akan
glukosa) protein ) karbohidrat) transparan
menguji lemak
1. Tahu    
2. Kuning telur    
3. Putih telur    
4. Ikan goreng    
5. Minyak goreng    
6. Madu        
7. Mantega    
8. Terigu        
9. Air gula    
10. Jagung        
11. Nasi        
Ket :  √  = ada -  = tidak ada
Pembahasan
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan
warna ungu/ warna lembayung.
        Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada
bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata.
        Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini
makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas
pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
  Bahan makanan Kandungan  glukosa menggunakan Fehlingg A dan B berwarna merah bata
yaitu bahan makanan madu dan air gula
  Bahan makanan Kandungan protein menggunakan biuret berwarna ungu yaitu kuning telur
,tahu,ikanmputih telur
  Bahan makanan kandungan lemak menggunakan kertas yang dioleskan tampa transparan
yaitu madu,minyak dan mentega
  Bahan makanan kandungan karbohidrat mengguanakan lugol berwarna hitam/biru yaitu
terigu,nasi,jagung,ubi

Pertanyaan :
  Uji karbohidrat
1.Apa yang terjadi saat bahan-bahan makanan yang dilarutkan dalam larutan benedict dan
dipanaskan ?
Jawab ;akan terjadi perubahan warna
2.Apa yang terjadi saat bahan-bahan makanan tersebut ditetesi larutan iodine?
Jawab : akan terjadi perubahan warna
3.Bahan-bahan makanan apa saja yang mengandung amilum ?
Jawab :yang mengandung amilum seperti ubi dan tepung terigu
4.Bahan-bahan makanan apa saja yang mengandung glukosa ?
Jawab :yang mengandung glukosa seperti nasi
  Uji lemak
1.Bagaimana kondisi kertas setelah diolesi larutan ?mengapa bisa demikian ?
Jawab : kondisi kertas menjadi transparan karena bahan makanan yang diolei ke kertas
mengandung protein
2.Kesimpulan apa yang diperoleh dari kegiatan ini ?
Jawab :bahan bahan makanan yang diuji di kertas menjadi transparan yang berarti makanan
tersebut mengandung protein
  Uji protein
1.Apa kegunaan larutan biuret ?
Jawab :Biuret digunakan untuk menguji protein
2.Perubahan apa yang terjadi saat larutan bahan makkanan ditetesi larutan biuret ?
Jawab :Jika mengandung protein akan berubah menjadi warna ungu
3.Zat makanan apa yang terkandung dalam tempe dan tahu ?
Jawab : zat makanan yang terdapat pada tahu adalah protein

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikumyang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
Kesimpulan
  Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret akan berubah
wana menjadi ungu.
  Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi ungu hingga
kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
  Jika bahan makanan diteesi larutan fehling A+B kemudian dipanaskan akan berubah warna
menjadi orange/jingga maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI
KANDUNGAN BAHAN MAKANAN
A. TUJUAN

Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat
mengidentifikasi zat makanan yang terdapat didalam berbagai bahan
makanan yang telah ditentukan. Selanjutnya, melakukan uji zat-zat makanan
terhadap berbagai bahan makanan, secara rinci kita dapat melakukan hal-hal
berikut:

 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat;


 Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber
karbohidrat;
 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak;
 Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber
lemak;
 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein;
 Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber
protein.

B. DASAR TEORI

Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan
yang dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air.
Keenam zat makanan tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan
makanan.

Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk
hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup
membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam
mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam
mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan badan dan otak.

Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan.
Tetapi bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam
jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat
makanan tertentu.
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian
sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan
makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-
zat makanan yang di ujikan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.

KARBOHIDRAT

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan


sumber energi utama bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan
bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida
berasal dari udara dan air dari tanah.

Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa,


disamping itu pula dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis
karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Dalam bentuk sederhana formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn.

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana
merupakan karbohidrat yang banyak mengandung gula. Karbohidrat
sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan
oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang
banyak mengandung serat.

Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Karbohidrat


menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan
karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Selain
sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat
protein dan lemak.

Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu


gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh
berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi,
sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan
sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan
energi di dalam jaringan lemak.

AMILUM
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama
yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai
produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga
menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera)
sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan
warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.
Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)

Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam
metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme
lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.

Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah


sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap
glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan.
Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak,
sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai
glikogen (“pati hewan”) dan sel lemak yang menyimpannya sebagai lemak.

Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali


menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak
simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak
secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula
lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati,
yang mengkonversinya menjadi glukosa.

PROTEIN

Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang


mengandung protein. Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos yang
berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh
seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia
berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap
organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, sebagian ada
didalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di
dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua
enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks
intraseluler dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang
membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim,
hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain
yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh.

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu
hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino
yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Protein merupakan zat
makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, mengganti bagian
yang rusak, dan sebagainya.

Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein


hewani berasal dari hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein
hewani merupakan protein sempurna karena mengandung asam amino
esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur.
Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam
amino esensialnya kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi
keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama kedelai. Protein
nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran.
Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan
tubuh,  jadi harus dikonsumsi secara teratur.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem
kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi
hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof).

LEMAK

Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan


senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan
struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai
bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan bahan
makanan yang berasal dari tumbuhan.

Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah
daging, jeroan, krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan
makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah
minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan
sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas
akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas
air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap
sehingga kertas akan kering kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang
dari kertas karena minyak tidak menguap. 1 gram lemak menghasilkan 9,3
kalori. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk pengujian sederhana
tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan.

Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan


menjadi tiga golongan yaitu :

 Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu


gliserol dan tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah
lilin, malam atau plastisin (lemak sederhana yang padat pada suhu
kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
 Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa
bukan lemak seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein
yang merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Fosfolipd yang
merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.
 Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses
hidrolisis lipid. Misalnya kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol.
Kolesterol merupakan komponen utama pada membran sel hewan dan
juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat hormone
steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati
kolesterol digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan
beberapa garam empedu untuk penyerapan lemak. Contoh derivate
lemak yang lain adalah asam lemak yang merupakan asam organik
dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.

Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua. Pertama,


asam lemak jenuh tubuh dan bersifat non esensial karena dapat disintesis
oleh tubuh dan umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak
jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya mentega dan gajih. Kedua, asam
lemak tidak jenu, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh
dan umumnya berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh
berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng, minyak kedelai, dan
minyak  jagung.

Lemak mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :

 Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang
sama dibandingkan bahan makanan lain,
 Pembawa zat-zat makanan yang esensial,
 Pelindung alat tubuh yang lunak,
 Melindungi tubuh dari suhu yang rendah,
 Bahan penyusun membran sel,
 Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu
yang lama.

Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:

 Tabung reaksi dengan raknya


 Pipa tetes
 Cawan petri
 Mortal
 Spatula
 Pembakar bunsen
 Penjepit tabung reaksi
 Kertas buram
 Korek api
 Tisu

2. Bahan Bahan makanan yang kami gunakan pada penelitian ini diantaranya:

 Roti
 Tempe
 Putih telur
 Pisang
 Kemiri
 Margarin
 Sari jeruk
D. CARA KERJA

1. Uji Karbohidrat (Amilum)

 5 bahan makanan digerus secara terpisah(Roti, tempe, putih telur,


pisang, dan kemiri) lalu di tempatkan di cawan petri
 Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan kedalam plat tetes
dan masing-masing diberi label
 Penampilan awal di dokumentasikan
 Kemudian masing masing bahan makanan ditetesi dengan 5 tetes
lugol/kalium iodida
 Perubahan warna yang terjadi diamati, dicatat dan didokumentasikan

2. Uji Lemak

 Semua bahan makanan yang ada dioleskan secara terpisah di atas


kertas buram yang telah disediakan
 Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering
 Diamati dibawah cahaya

3. Uji Karbohidrat (Glukosa)

 Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan


kedalam tabung reaksi
 Masing-masing tabung reaksi diberi label
 Kemudian ditetesi 5 tetes benedict dan dipanaskan diatas bunsen
 kemudian didiamkan selama beberapa menit
 perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi pada bahan makanan
diamati dan dicatat hasil pengamatannya

4. Uji Protein

 Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan


kedalam tabung reaksi
 Masing-masing tabung reaksi diberi label
 Diteteskan dengan 3 tetes NaOH kemudian 3 tetes CuSO4
 Perubahan warna yang terjadi diamati dan dicatat sebelum dan
sesudah ditetesi

E. TABEL DATA PENGAMATAN


F. PEMBAHASAN

Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung


karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru
hitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap
warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila


bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret
akan menghasilkan warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada
ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut
: Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida
dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.

Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa


pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika
reagen Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki
sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen
benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga
terjadilah perubahan warna.

Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas


buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini.
Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada
kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga
kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan
makanan tersebut mengandung lemak.

Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai
berikut:

Uji Roti

 Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan


menghasilkan warna biru kehitaman. Maka dari itu roti mengandung
amilum.
 Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi
reagen biuret warna ungu hanya sedikit diatas dan sisanya hanya
warna putih.
 Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen
berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung
glukosa.
 Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda
transparan . Hal ini berarti roti memiliki kandungan lemak.

Uji Tempe

 Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan


menghasilkan warna putih kecoklatan. Hal ini membuktikan bahwa
tempe tidak mengandung amilum.
 Uji protein, tempe hanya sebagian mengandung protein karena ketika
ditetesi dengan reagen biuret warna menjadi setengah ungu.
 Uji glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Ketika ditetesi
benedict dan dipanaskan diatas busen warna berubah menjadi agak
orange.
 Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram tempe tidak
meninggalkan noda transaparan. Hal ini membuktikan bahwa tempe
tidak memiliki kandungan lemak.

Uji Putih Telur

 Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan
menghasilkan warna orange kecoklatan. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki
amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
 Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi
reagen biuret warna menjadi ungu.
 Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas
bunsen ternyata berwarna kuning kecoklatan. Hal itu menunjukkan
bahwa putih telur mengandung sedikit glukosa.
 Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram tidak
meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung
lemak.

Uji Pisang

 Uji amilum, pisang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna


coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa pisang memiliki amilum
hanya sebagian saja.
 Uji protein, pisang tidak memiliki kandungan protein karena setelah
ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan.
 Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada busen
pisang menjadi berwarna cokelat kehitaman. Maka pisang tak memiliki
glukosa.
 Uji lemak, pisang sedikit mengandung lemak karena kertas buram yang
diolesi gerusan pisang meninggalkan sedikit noda transparan.

Uji Kemiri

 Uji amilum, kemiri yang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan


warna coklat kehitaman. Maka kemiri sebagian memiliki kandungan
amilum.
 Uji protein, kemiri memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi
oleh reagen biuret warna menjadi ungu.
 Uji glukosa, kemiri berubah menjadi coklat gelap sesudah ditetesi dan
dipanskan diatas bunsen. Hal ini berarti kemiri tidak memiliki kandungan
glukosa.
 Uji lemak, kemiri tidak mengandung lemak. Karena kertas buram yang
diolesi tidak meninggalkan noda transparan.

Uji Margarin

Margarin hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasil dari pengamatan yang
kami dapatkan adalah margarin memiliki kandungan lemak karena ketika
margarin dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan.
Uji Sari Jeruk

Sama halnya dengan margarin, sari jeruk hanya digunakan pada saat uji
lemak. Hasilnya, sari  jeruk sama sekali tidak memiliki kandungan lemak
karena kertas buram yang dioleskan sari  jeruk tidak meninggalkan noda
transaparan.

G. JAWABAN PERTANYAAN

1. Bahan apa ajakah yang mengandung amilum dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung amilum adalah roti karena perubahan


warna yang terjadi saat gerusan roti di tetesi lugol/kalium iodida warnanya
berubah menjadi biru kehitaman

2. Bahan apa sajakah yang mengandung glukosa dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah roti dan tempe. Pada roti
saat diteteskan benedict warna berubah menjadi orange sedangkan tempe
walaupun perubahan warnanya sedikit berwarna agak orange

3. Bahan apa sajakah yang mengandung protein dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri.
Kedua perubahan warna sama-sama berwarna ungu

4. Bahan apa sajakah yang mengandung lemak dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung lemak adalah margarin dan roti. Margarin
sepenuhnya meninggalkan noda transparan pada kertas buram sedangkan
roti hanya sedikit noda transparan yang tertinggal. Maka, roti sedikit memiliki
lemak H.

SIMPULAN

Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

 Yang mengandung amilum adalah roti.


 Yang mengandung glukosa adalah roti dan tempe.
 Yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri.
 Yang mengandung lemak adalah margarin dan roti.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak
yang mempunyai lebih dari dua nutrisi atau lebih. Seperti roti terdapat amilum,
glukosa dan lemak.

Uji kandungan boraks dalam


makanan
By Dosso Sang IsahiPosted on 17 February 2014
 Artikel ini telah dibaca 9212 kali.

Boraks merupakan garam Natrium Na2B4O7.10H2O yang banyak digunakan


dalam berbagai industri non pangan khususnya industri kertas, gelas, bahan
solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik, pengontrol kecoak dan
keramik. Selain itu Boraks digunakan juga sebagai bahan solder, bahan
pembersih, pengawet kayu, antiseptik dan pengontrol kecoak.

Boraks merupakan bahan beracun yang


berbahaya bagi manusia, karena bisa diserap oleh tubuh dan disimpan
secara kumulatif dalam hati, otak, usus, atau testis sehingga dosisnya dalam
tubuh semakin lama semakin tinggi. Bila konsumsi dilakukan menahun bisa
menyebabkan kanker. Boraks sering disalahgunakan dalam industri pangan.
Biasanya ditambahkan pada kerupuk, bakso, lontong dan lain-lain.
Masyarakat awam mengenal boraks dengan nama garam Bleng atau Cetitet.

Uji kandungan boraks dalam makanan


Kali ini kita akan mencoba melakukan uji kandungan boraks dalam makanan.

Tujuan :
Mengetahui adanya kandungan boraks dalam bahan makanan tertentu
Alat dan Bahan :
 Pisau
 Sample Bakso dari berapa penjual
 Pipet tetes
 Air kunyit
 Mie
 Kerupuk
 Boraks ( garam bleng )

Cara kerja :
1. Sebelum menguji boraks pada makanan kita lakukan dahulu uji boraks.
Caranya: teteskan cairan kunyit pada boraks (garam bleng). Tunggu
beberapa saat, maka boraks akan tampak berwarna merah kecoklatan.
2. Lakukan tes yang sama terhadap pentol bakso. Pengol bakso
dilumatkan lalu angin-anginkan sebentar. Tetesi pentol bakso tersebut
dengan air kunyit. Biarkan selama kurang lebih lima menit. Amati
perubahan warnanya.
3. Lakukan dengan cara yang sama pada berbagai bahan makanan yang
diduga mengandung boraks
4. Cacat hasil pengamatan [pada tabel di bawah dan simpulkan!

Penjelasan :
Bahan makanan yang ditetesi air kunyit berubah menjadi merah kecoklatan
menunjukkan bahan makanan tersebut mengandung boraks. Mengapa
berubah warna merah kecoklatan? Kunyit mengandung kurkumin, sedangkan
boraks bersifat basa. Bila boraks dicampur dengan kurkumin akan
menghasilkan senyawa baru yang disebut boro kurkumin berwarna merah
kecoklatan. TABEL HASIL PENGAMATAN TES KANDUNGAN BORAKS 

No NAMA MAKANAN WARNA KETERANGAN

1      

2      
3      

4      

5      

6      

7      

Cara Menguji Zat Makanan


Cara Uji Zat Makanan 
  

     I.            Tujuan
1. Untuk mengetahui zat gizi yang terdapat pada bahan makanan.
2. Untuk menguji ada tidaknya kandungan amilum dengan uji lugol.
3. Untuk menguji ada tidaknya kandungan glukosa dengan uji benedict.
4. Untuk menguji ada tidaknya kandungan protein dengan uji biuret.
5. Untuk menguji ada tidaknya kandungan lemak dengan uji transparasi.

   II.            Dasar Teori
Tubuh manusia membutuhkan zat makanan dalam jumlah yang berbeda. Ada yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak (makronutrien), yaitu karbohidrat; protein; dan
lemak,  ada pula yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, yaitu mineral dan vitamin.
Makronutrien yang dibutuhkan manusia:
1.  Karbohidrat
Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O yang dibentuk dalam proses
fotosintesis oleh tumbuhan berhijau daun. Golongan karbohidrat antara lain : gula,
tepung, dan selulosa. Menurut ukuran molekul,  karbohidrat dibedakan menjadi
beberapa golongan sebagai berikut
 Monosakarida, meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa
 Disakarida, meliputi sukrosa, maltosa, dan laktosa
 Polisakarida, meliputi amilum, selulosa, dan glikogen
Setiap molekul glukosa mengandung 38 ATP (adenosine trifosfat). Metabolisme
karbohidrat dipengaruhi oleh enzim-enzim dan hormone-hormon tertentu.
Adapun fungsi karbohidrat adalah sebagai berikut:
1. Sebagai penghasil kalori (1 gram = 4,1 kalori )
2. Pembentuk senyawa-senyawa organic yang lain seperti lemak dan protein
3. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
2.  Lemak
Lemak tersusun atas unsure-unsur C, H, dan O yang merupakan senyawa
majemuk. Lemak terdiri atas asam lemak dan gliserol. Pada satu molekul lemak
terdapat satu molekul gliserol dan tiga buah molekul asam lemak.
Sumber lemak dibagi menjadi dua macam, yaitu hewani dan nabati.
Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam eter, benzene, dan kloroform.
Lemak terdiri atas 2 komponen, yaitu asam lemak dan gliserol. Setiap 3 molekul
asam lemak berikatan dengan molekul gliserol membentuk trigliserida. Asam
lemak yang dibuat oleh tubuh disebut asam lemak nonesensial, sedangkan asam
lemak yang diperoleh dari makanan disebut asam lemak esensial
Adapun fungsi lemak sebagai berikut :
1. Sebagai penghasil energi ( 1 gram = 9,3 kalori )
2. Pembangun bagian-bagian sel tertentu
3. Pelarut beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K
4. Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
3.  Protein
Protein merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas unsure-unsur C, H, O, N,
dan kadang-kadang terdapat unsure P dan S. Molekul protein tersusun dari
sejumlah asam amino sebagai bahan dari dasar.
Sifat-sifat suatu protein ditentukan oleh :
1. Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein
2. Jumlah tiap macam asam amino
3. Susunan asam amino dalam molekul protein
Ada beberapa asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh kita, sehingga
harus didapat dari makanan kita sehari-hari. Asam amino tersebut disebut asam
amino esensial yang berjumlah 8, yaitu : lisineleusin, isoleusin, treonin, metionin,
valin, fenilalanin, dan triptofan.

Protein dicerna secara kimia menjadi asam-asam amino yang kemudian diserap
pada dinding-dinding ahlus. Asam-asam amino tersebut masuk ke pembuluh
darah dan diangkut menuju ke sel-sel tubuh.
Adapun fungsi protein, yaitu :
1. Penghasil energi ( 1 gram = 4,1 kalori )
2. Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti yang rusak
3. Pembuat enzim dan hormone
4. Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
5. Pembentuk antibody

1. III.            Alat dan Bahan

1. Bahan makanan 7. Tabung reaksi 5 buah dan plat


2. Air tetes
8. Rak tabung reaksi
3. Reagen Lugol 9. Penjepit tabung reaksi
4. Reagen Benedict 10. Lampu spiritus/pembakar
5. Reagen Biuret bunsenn
6. Pipet tetes 11. Gelas kimia
12. Kertas buram

 IV.            Langkah kerja

1. Uji amilum/uji lugol


2. Membuat larutan bahan makanan yang akan diuji
3. Larutan bahan makanan dimasukkan ke dalam tabung reaksi setinggi 1cm
atau diteteskan pada lubang plat tetes.
4. 1 tetes larutan lugol diteteskan pada larutan bahan makanan pada tabung
reaksi atau plat tetes tersebut menggunakan pipet tetes.
5. Tabung reaksi diguncangkan agar larutan homogen, warna sebelum dan
sesudah ditetesi larutan lugol diamati.
6. Langkah yang sama dilakukan terhadap semua bahan makanan yang
tersedia.
7. Hasil pengamatan dicatat pada tabel pengamatan mengenai uji lugol.

1. Uji Glukosa/Uji fehling AB/Uji Benedict


1. Dibuat larutan bahan makanan seperti langkah pada uji A.
2. Larutan bahan makanan dimasukkan ke dalam tabung reaksi setinggi
1cm atau diteteskan pada lubang plat tetes.
3. Larutan bahan makanan tersebut diteteskan 5 tetes larutan fehling A
dan 5 tetes larutan fehling B kemudian larutan tersebut dihomogenkan dan dicatat
warna larutannya.
4. Kemudian larutan bahan makanan tersebut dipanaskan sampai
hamper mendidih, warna larutan setelah dipanaskan diamati.
5. Langkah yang sama dilakukan terhadap semua bahan makanan yang
tersedia.
6. Hasil pengamatan dicatatat pada tabel pengamatan mengenai uji
Glukosa.
1. Uji Protein/Uji Biuret
2. Dibuat larutan bahan makanan yang akan diuji.
1. Larutan bahan makanan dimasukkan ke dalam tabung reaksi setinggi
1cm atau diteteskan pada lubang plat tetes.
2. Larutan biuret diteteskan pada larutan bahan makanan dengan
menggunakan pipet tetes sampai ada perubahan warna pada larutan bahan
makanan. (Pemberian larutan biuret dihentikan apabila terbentuk larutan warna
ungu)
3. Langkah yang sama dilakukan terhadap semua bahan makanan yang
tersedia.
4. Hasil pengamatan dicatatat pada tabel pengamatan mengenai uji
Biuret.

D. Uji Lemak / Uji Transparasi


1. Dibuat larutan bahan makanan yang akan diuji.
2. Larutan bahan makanan dioleskan pada kertas buram.
3. Kertas tersebut dikeringkan atau dilewatkan diatas pembakar spiritus.
4. Kertas bernoda tersebut di transparasikan kea rah cahaya. Jika transparan
berarti ada kandungan lemak pada bahan makanan tersebut.
5. Langkah yang sama dilakukan terhadap semua bahan makanan yang
tersedia.
6. Hasil pengamatan dicatatat pada tabel pengamatan mengenai uji Lemak.

    V.            Hasil Pengamatan

Tabel hasil uji makanan.

Perubahan warna setelah diuji Uji transparasi


Bahan
makanan Tidak
Lugol Benedict Biuret Transparan
transparan

Minyak Oranye Biru muda Biru ü

Taoge Biru tua Hijau muda Ungu - ü


Tempe Kuning Biru tua Ungu - ü

Sawi Hijau Hijau tua Hijau - ü

Jambu biji Merah muda Oranye Biru - ü

Apel Oranye Oranye tua Oranye - ü

Nasi Biru tua Biru Ungu - ü

Tahu Putih Ungu Ungu - ü

Daging ayam Oranye Biru tua Ungu ü -

Putih telur Kuning Ungu Ungu ü -

Arahan diskusi

1. Bagaimana perubahan warna yang terjadi pada semua bahan makanan yang
diuji ? Apakah semua mengandung zat gizi yang lengkap ?
Jawab :

 Ø Minyak:
Ditetesi lugol menjadi warna oranye, artinya tidak mengandung amilum.
Ditetesi benedict menjadi biru muda artinya tidak mengandung glukosa.
Ditetesi biuret menjadi biru, artinya tidak mengandung protein.
Transparan ketika uji transparasi, artinya mengandung lemak.

 Ø Taoge
Ditetesi lugol menjadi warna biru tua, artinya mengandung amilum.
Ditetesi benedict menjadi hijau muda, artinya tidak mengandung glukosa.
Ditetesi biuret menjadi warna ungu, artinya mengandung protein.
Tidak transparan ketika uji transparasi, jadi tidak mengandung lemak.

 Ø Tempe
Ditetesi lugol menjadi warna kuning, artinya tidak mengandung amilum.
Ditetesi benedict menjadi biru tua, artinya tidak mengandung glukosa.
Ditetesi biuret menjadi ungu, artinya mengandung protein.
Tidak transparan ketika uji transparasi, jadi tidak mengandung lemak.

 Ø Sawi
Ditetesi lugol menjadi warna hijau, artinya tidak mengandung amilum.
Ditetesi benedict menjadi hijau tua, artinya tidak mengandung glukosa.
Ditetesi biuret menjadi hijau, artinya tidak mengandung protein.
Tidak transparan ketika uji transparasi, jadi tidak mengandung lemak.

 Ø Jambu biji
Ditetesi lugol menjadi warna merah muda, artinya tidak mengandung amilum.
Ditetesi benedict menjadi oranye, artinya mengandung glukosa.
Ditetesi biuret menjadi biru, artinya tidak mengandung protein.
Tidak transparan ketika uji transparasi, jadi tidak mengandung lemak.

 Ø Apel
Ditetesi lugol menjadi warna oranye, artinya tidak mengandung amilum.
Ditetesi benedict menjadi oranye tua, artinya mengandung glukosa.
Ditetesi biuret menjadi oranye, artinya tidak mengandung protein.
 Ø Nasi
Ditetesi lugol menjadi warna biru tua, artinya mengandung amilum.
Ditetesi benedict menjadi biru artinya tidak mengandung glukosa.
Ditetesi biuret menjadi ungu, artinya mengandung protein.
Tidak transparan ketika uji transparasi, jadi tidak mengandung lemak.

 Ø Tahu
Ditetesi lugol menjadi warna putih, artinya tidak mengandung amilum.
Ditetesi benedict menjadi ungu, artinya tidak mengandung glukosa.
Ditetesi biuret menjadi ungu, artinya mengandung protein.
Tidak transparan ketika uji transparasi, jadi tidak mengandung lemak.

 Ø Daging ayam
Ditetesi lugol menjadi warna oranye, artinya tidak mengandung amilum.
Ditetesi benedict menjadi biru tua, artinya tidak mengandung glukosa.
Ditetesi biuret menjadi ungu, artinya mengandung protein.
Transparan ketika uji transparasi, artinya mengandung lemak.

 Ø Putih telur
Ditetesi lugol menjadi warna kuning, artinya tidak mengandung amilum.
Ditetesi benedict menjadi ungu, artinya tidak mengandung glukosa.
Ditetesi biuret menjadi ungu, artinya mengandung protein.
Transparan ketika uji transparasi, artinya mengandung lemak.

Jadi, semua bahan makanan tidak mengandung gizi yang lengkap.

1. Apa yang terjadi saat bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol, jika
makanan mengandung amilum ?
Jawab : Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna
menjadi biru tua hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut
mengandung  amilum.

1. Apa yang terjadi saat bahan makanan diuji dengan reagen benedict, jika
makanan mengandung glukosa ?
Jawab :  Jika bahan makanan ditetesi larutan benedict kemudian dipanaskan akan
berubah warna menjadi orange/jingga maka bahan makanan tersebut
mengandung glukosa.

1. Apa yang terjadi saat bahan makanan ditetesi dengan larutan biuret, jika
mengandung protein ?
Jawab : Bila makanan mengandung protein, setelah ditetesi larutan biuret maka
terjadi perubahan warna menjadi warna ungu.

1. Apakah semua bahan makanan yang diuji mengandung lemak ? Jelaskan !


Jawab : Tidak, karena tidak semua bahan makanan terlihat transparan saat uji
transparasi, artinya bila tidak transparan maka tidak mengandung lemak.

 VI.            Kesimpulan
 Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan
biuret akan berubah wana menjadi ungu.
 Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna
menjadi biru tua hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut
mengandung amilum.
 Jika bahan makanan ditetesi larutan benedict kemudian dipanaskan akan
berubah warna menjadi orange/jingga maka bahan makanan tersebut
mengandung glukosa.
 Bahan makanan dalam percobaan ini yang mengandung protein adalah
taoge, tempe, nasi, tahu, daging ayam dan putih telur.
 Bahan makanan yang mengandung amilum dalam percobaan ini adalah
taoge dan apel.
 Bahan makanan yang mengandung glukosa dalam percobaan ini adalah
jambu biji dan apel.

DAFTAR PUSTAKA

DA Pratiwi dkk, Biologi untuk SMA kelas XI, 2007, Jakarta, Penerbit Erlangga.
Sudjadi, Bagod & Laial Siti.2007.Biologi Sains dalam
Kehidupan2A.Surabaya:Yudhistira.

KEGIATAN PRAKTIKUM UJI KARBOHIDRAT I.      Teori Karbohidrat menyediakan


kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa,
merupakan nutrien utama sel. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi
untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang penting bagi proses tubuh manusia. Proses
katabolisme pada umumnya menggunakan glukosa untuk di pecah menjadi energi yang
berguna bagi keberlangsungan proses hidup makluk hidup. II.    Tujuan Mengidentifikasi /
mengetahui bahan yang mengandung korbohidrat dan yang tidak mengandung karbohidrat
III.   Alat dan bahan : 1.    Piring plastik 2.    Pipet 1 buah 3.    Pisang 1 iris kecil 4.    Apel  1
iris kecil 5.    Nasi 2 – 3 butir 6.    Telur rebus ( bagian putihnya ) 1 iris kecil 7.    Tahu putih
1 iris kecil 8.    Margarine seujung sendok kecil 9.    Biscuit 1 potong kecil 10. Tepung terigu
1 sendok kecil 11. Gula pasir 1 sendok kecil 12. Kentang 1 iris kecil 13. Kalium iodide / lugol
0,1 M 10 ml IV.  Cara Kerja 1.    Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar
langsung dalam lembar kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini 2.    Susun semua
makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas piring plastic 3.   
Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium dalam
KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan
yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah
ditetesi larutan yodium 4.    Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan
buatlah kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum V.   Data Hasil
Pengamatan Tabel Pengamatan Hasil Uji karbohidrat No. Bahan makanan Warna
Keterangan Sebelum diberi yodium Sesudah diberi yodium 1 Pisang Kekuningan Keunguan
Agak pekat 2 Apel Putih Putih 3 Nasi Putih Keunguan Pekat 4 Telur rebus (bagian putih)
Putih Putih 5 Tahu putih Putih Putih 6 Margarine Kuning Kuning 7 Biscuit Coklat Agak ungu
Sebentar 8 Tepung terigu Putih Ungu Pekat 9 Gula pasir Putih Putih 10 kentang
kekuningan Ungu Agak pudar VI.  Pembahasan Pisang , nasi,biscuit,tepung terigu, kentang
mengandung amilum walau pun kadar nya berbeda – beda, sedangkan apel , telur, tahu,
margarine, gula pasir tidak terditeksi amilumnya. VII. Kesimpulan Benda yang mengandung
amillum akan berubah warna, setelah ditetesi lugol (iodium). Tetapi perubahan tidak sama
karena kandungan amilum pada benda tersebut berbeda. VIII.      Jawaban pertanyaan 1.   
Semuanya tidak menunjukkan warna ungu, khususnya pada gula pasir karena gula
kandungan karbohidratnya lebih kecil daripada kandungan zat-zat lainnya. 2.    Perbedaan
warna disebabkan karena bahan makanan yang ditetesi yodium tersebut tidak semua
dominan mengandung karbohidrat. 3.    Nasi, tepung terigu, pisang, kentang, biscuit.\
mengandung karbohidrat 4.    Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung
amilum dan yang tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua
sama kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya.

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef

Anda mungkin juga menyukai