Agustina (01)
XI MIPA 1
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kelompok kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas uji zat
makanan. Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) yaitu biologi. Adapun laporan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan
ini dan dapat terselesaikan dalam waktu yang tepat.
Kami dari kelompok 4 mengucap banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan terutama kepada Ibu Siti Istatik dan situs web yang kami jadikan acuan
untuk membuat laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung kami juga
menyadari bahwa tugas laporan ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun dari
segi penulisan. Untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan tugas laporan ini dan untuk kelancaran membuat. Semoga laporan yang
kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Karbohidrat dapat menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan sagu,
kandungan karbohidrat banyak dijumpai karbohidrat hanya dapat diperoleh dari tumbuhan.
Karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan dan merupakan hasil sintesis senyawa
anorganik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O menjadi senyawa organik. Untuk
mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan dapat di
uji dengan lugol, Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya. Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan
glukosa merupakan karbohidrat dari golongan monosakarida. Karbohidrat dibagi menjadi 3
macam berdasarkan jumlah gugus gula yang menyusunnya. Karbohidrat disimpan di dalam
tubuh dalam dua bentuk, yaitu tersimpan dalam otot dan hati berupa glikogen dan tersimpan
dalam darah berupa glukosa. Untuk menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat melalui
serangkaian proses metabolisme dalam tubuh.
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O dan
kadang-kadang mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor). Jenis protein ada dua, yaitu
protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain berasal dari ikan, susu, daging,
telur dan lain-lain, sedangkan protein nabati diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan
juga sayuran. Protein hewani lebih baik daripada protein nabati karena mengandung asam-
asam amino esensial yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein
yang sempurna. Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung asam amino
esensial yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat mencukupi
untuk proses pertumbuhan tubuh. Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kebutuhannya
berbeda-beda untuk masing-masing orang. Hal ini tergantung dari usia, berat badan, jenis
kelamin, wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan lain-lain. Pada dasarnya protein
memiliki fungsi di dalam tubuh, antara lain:
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu
hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga
dekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah
heksosa—monosakarida yang mengandungenam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida
(mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang
disebut “cincin piranosa”, bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin
ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya,
yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.
Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang
proporsinya 0.0026% pada pH 7.
2. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung protein?
3. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung lemak?
4. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung glukosa?
5. Pada uji kandungan glukosa, adakah perbedaan hasil reaksi yang menggunakan nasi
dengan nasi yang sudah dikunyah. Berikan alasan anda.
6, Selain karbohidrat, protein, dan lemak, adakah jenis zat makanan lainnya? Tuliskan
jenisnya dan sumber bahan makanannya.
7. Jelaskan manfaatnya bagi tubuh dari masing-masing jenis zat makanan tersebut.
9. Cobalah anda menyusun menu makan siang yang seimbang untuk remaja laki-laki dan
perempuan yang berusia 15-17 tahun
1.3 Hipotesis
HO = Tidak ada kandungan amilum, glukosa, protein, dan lemak dalam berbagai jenis
makanan yang diuji.
H1 = Ada kandungan amilum, glukosa, protein, dan lemak dalam berbagai jenis makanan
yang diuji.
3. Dapat engetahui bagaimana cara menguji kandungan amilum, glukosa, protein dan
lemak dalam bahan makanan.
Hari : Rabu
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Uji Lemak
1. Menggunakan pensil atau bolpoin dan prnggaris untuk membuat kotak-kotak pada
kertas minyak sebanyak jenis bahan makanan yang akan diuji. Menulis nama bahan makanan
pada setiap kotak.
B. Uji Protein
3. Mencatat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna ungu
(violet), berarti bahan makan tersebut mengandung protein.
C. Uji Amilum
2. Meneteskan ekstrak bahan makanan pada tabung reaksi. Menempelkan label kecil
bertuliskan nama setiap bahan makanan pada pipa tetes.
4. Mencatat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna biru
tua, berarti bahan makan tersebut mengandung amilum.
D. Uji Glukosa
2. Menjepit tabung reaksi dengan penjepit kemudian membakar selama kurang lebih
satu menit di atas pembakar spirtus secara hati-hati.
3. Mencatat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna hijau
ke kuning ke merah bata, berarti bahan makan tersebut mengandung glukosa.
2.3 Variabel
Variabel Bebas : Ekstrak bahan makanan yang akan diuji (tempe, tahu, telur ayam,
singkong, tepung terigu, minyak goreng, pisang, kemiri, susu, dan kubis)
Variabel Kontrol : Larutan biuret, lugol, benedict (Felling A dan B), dan kertas minyak /
buram.
Variabel Terikat : Perubahan warna saat ekstrak bahan makanan diberi larutan penguji
(uji amilum, glukosa dan protein) dan adanya noda pada kertas minyak/ buram (uji lemak).
BAB III
PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA
Berdasarkan tabel di atas, berikut ini adalah jenis zat yang terkandung dalam
makanan:
1. Amilum : jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berwarna ungu, biru
tua, hijau gelap, dan hitam maka bahan makanan tersebut mengandung amilum. Semakin
gelap warna yang di hasilkan maka semakin banyak kandungan amilum yang terdapat pada
bahan makanan tersebut. Pada praktikum kali ini, amilum terdapat pada singkong, tepung
terigu dan pisang.
2. Glukosa: jika bahan makanan ditetesi dengan larutan benedict sebelum dipanaskan
berwarna hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah bata,
atau coklat, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Pada praktikum kali ini,
glukosa terdapat pada tempe, kuning telur, singkong, minyak goreng, pisang, kemiri, susu
dan kubis.
3. Protein: jika makanan ditetesi dengan larutan biuret dan setelah dikocok berubah menjadi
hijau toska atau biru muda berarti bahan makanan tersebut mengandung protein. Pada
praktikum kali ini, protein dapat ditemuka pada tempe, tahu, kuning telur, putih telur, terigu,
kemiri dan susu.
4. Lemak : Jika terdapat noda transparan pada kertas minyak yang telah diberi tetesan
ekstrak bahan makanan dan sudah dijemur, maka terdapat kandungan lemak pada bahan
makanan tersebut. Pada praktikum kali ini, lemak dapat ditemukan pada kuning telur, putih
telur, minyak goreng, pisang dan kemiri.
3.4 Pembahasan
1. jenis bahan makanan apakah yang mengandung karbohidrat adalah singkong, terigu, dan
pisang.
2. jenis bahan makanan apakah yang mengandung protein adalah tempe, tahu, kuning telur,
putih telur, tepung terigu, kemiri, dan susu.
3. jenis bahan makanan apakah yang mengandung lemak adalah kuning telur, putih telur,
pisang, kemiri, dan minyak goreng.
4. jenis bahan makanan apakah yang mengandung glukosa adalah kuning telur, tempe,
singkong, pisang, kemiri, susu, minyak goreng, dan gubis.
5. Pada nasi yang belum dikunyah, akan terjadi perubahan warna menjadi ungu yang
menandakan bahwa nasi tersebut tidak mengandung glukosa, namun jika nasi tersebut sudah
dikunyah, warna yang muncul adalah merah bata, yang menandakan bahwa nasi tersebut
mengandung glukosa, karena nasi yang mengandung amilum saat dikunyah akan bertemu
dengan enzim ptialin yang ada di ludah atau di mulut sehingga amilum akan dipecah menjadi
glukosa dan atau maltosa.
6. Ada, jenis zat makanan glukosa. Sumber bahan makanannya adalah tempe, kuning telur,
singkong, minyak goreng, pisang, kemiri, susu, dan gubis
8. Karena dengan mengonsumsi beraneka ragam jenis makanan, kebutuhan gizi kita akan
terpenuhi. Tidak ada makanan yang mengandung seluruh zat gizi kecuali ASI bagi bayi
sampai umur 6 bulan. Dan jika gizi dalam tubuh tercukupi, tubuh akan menjadi sehat.
9. Nasi, Ikan bandeng goreng, oseng telur puyuh dan buncis, kerupuk,melon dan segelas air
putih. Karena menu makanan tersebut sudah memenuhi gizi seimbang serta mencakup
makanan 4 sehat 5 sempurna. Dimana terdapat karbohidrat dan glukosa pada nasi,protein dari
ikan bandeng dan telur puyuh,vitamin dan mineral dari buncis dan melon.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut dapat kita ketahui bahwa untuk menentukan ada tidaknya
kandungan amilum pada makanan dapat diketahui dengan uji lugol, kandungan protein
dengan uji biuret, kandungan glokosa dengan uji benedict, dan kandungan lemak dengan
kertas minyak / buram yang dijemur.
Masing-masing pengujian akan memberikan warna yang berbeda pada tiap bahan
makanannya. Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berwarna ungu, biru tua,
hijau gelap, dan hitam maka bahan makanan tersebut mengandung amilum. Semakin gelap
warna yang di hasilkan maka semakin banyak kandungan amilum yang terdapat pada bahan
makanan tersebut. Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan benedict sebelum dipanaskan
berwarna hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah bata,
atau coklat, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Pada praktikum kali ini,
glukosa terdapat pada tempe, kuning telur, singkong, minyak goreng, pisang, kemiri, susu
dan kubis. Jika makanan ditetesi dengan larutan biuret dan setelah dikocok berubah menjadi
hijau toska atau biru muda berarti bahan makanan tersebut mengandung protein. Pada
praktikum kali ini, protein dapat ditemuka pada tempe, tahu, kuning telur, putih telur, terigu,
kemiri dan susu. Jika terdapat noda transparan pada kertas minyak yang telah diberi tetesan
ekstrak bahan makanan dan sudah dijemur, maka terdapat kandungan lemak pada bahan
makanan tersebut. Pada praktikum kali ini, lemak dapat ditemukan pada kuning telur, putih
telur, minyak goreng, pisang dan kemiri.
LAMPIRAN