Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

 
 
         Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Laporan
ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.
 
        Laporan ini berisikan tentang Laporan Praktikum Uji Zat Makanan. Harapan
saya, semoga laporan ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik lagi.
 
         Sebelumnya saya meminta maaf kepada guru mata Pelajaran Biologi yaitu Ibu
Murti, saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan laporan ini.
 
         Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amiin.
 
 
 
 
 
 
                                                                             

BAB I
PENDAHULUAN
 
1.1 Latar Belakang
         Manusia merupakan makhluk hidup heterorof. Mereka tidak dapat membuat
makanannya sendiri. Mereka mend apatkan makanan tersebut dari organisme lain, baik
tumbuhan maupun hewan. Makanan adalah bahan yang mengandung zat-zat gizi atau unsur
kimia yang dapat dicerna dan diserap Oleh tubuh sehingga dapat berguna bagi tubuh.
         Makanan yang dapat dimakan Oleh manusia adalah makanan yang baik dan
menyehatkan. Syarat makanan yang baik dan menyehatkan diantaranya yaitu mengandung
zat gizi (nutrisi) yang mencukupi, seperti mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, garam-garam mineral, dan air. Namun setiap makanan mengandung nutrisi yang
berbeda-beda.
         Oleh karena itu, kami akan mencoba melakukan praktikum uji lemak, protein,
karbohidrat dan glukosa pada beberapa sampel makanan yang telah kami persiapkan.
1.2 Rumusan Masalah
 
- Makanan apakah yang mengandung karbohidrat?
- Makanan apakah yang mengandung protein?
- Makanan apakah yang mengandung glukosa?
- Makanan apakah yang mengandung lemak?
 
1.3 Tujuan
 
- Mengetahui kandungan zat makanan (karbohid rat/amilum, protein, lemak, dan
glukosa) dari berbagai jenis bahan makanan.
- Memahami fungsi zat makanan bagi tubuh.
 
BAB II
TEORI
 
         Komposisi tubuh dan beberapa kategori zat makanan. Tubuh manusia rata-rata
mengandung 20% lemak, 15% protein, sedikit karbohidrat sekitar 1% dan sejumlah
besar air. Juga banyak mengandung mineral makro dari Ca dan P sampai S dan Mg serta
sejumlah kecil dari hampir semua elemen yang didapatkan dalam tabel periodik.
Makanan manusia menggambarkan komposisi yang dibutuhkan dan terdiri dari banyak
bahan makanan yang kaya akan air, bahan bersifat protein, lemak dan karbohidrat,
serta bahan lain yang mengandung mineral-mineral makro. Mineral-mineral makro
didapatkan sehubungan dengan zat-zat makanan lain kecuali kalau pemrosesan dan
perifikasi dilakukan secara intensif. Dari semua zat makanan yang diketahui dapat
dibagi menjadi enam bagian: protein, karbohidrat, lemak, vitamin mineral makro dan
mikro. Dalam pembagian ini tidak termasuk air dan oksigen sebagai zat-zat makanan
karena tidak diperlukan usaha untuk menghasilkan dan menyediakan keduanya (Linder,
1992: h. 16-17).
         Makanan adalah substansi yang dimasukkan ke dalam tubuh dengan tujuan
menyediakan bahan yang penting untuk pembentukan protoplasma baru atau mengganti
protoplasma yang rusak, menyediakan energi yang sangat penting untuk pembentukan
bermacam-macam aktivitas tubuh seperti kontraksi otot, sekresi kelenjar, sintesis
bermacam-macam substansi, absorbsi makanan di saluran pencernaan, reabsorpsi
substansi atau zat di tubuli ginjal, pertumbuhan dan reproduksi, dan menyediakan
substansi esensial untuk pengaturan fungsi sel, dan alat tubuh secara keseluruhan
(Tim Dosen, 2012: h. 37).
         Dalam pola makanan kita, beras sebagai sumber karbohidrat merupakan sumber
energi utama bagi tubuh. Kira-kira 90% dari keseluruhan kebutuhan energi berasal
dari sumber karbohidrat. Dalam metabolisme karbohidrat, kita ketahui bahwa glukosa
dapat menghasilkan energi yang dihasilkan oleh tubuh yang dapat pula disimpan
dahulu sebagai cadangan sumber energi dalam bentuk glikogen. Polisakarida ini
digunakan oleh tubuh sewaktu-waktu tubuh membutuhkan energi. Sumber karbohidrat
dalam makanan terutama berasal dari tumbuhan yang dibentuk melalui proses
fotosintesis. Tumbuhan menyimpan karbohidrat untuk digunakan sebagai sumber energi
(Poedjiadi, 2009: h. 376).
 
 
         Pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan makro. Untuk asimilasi zat-zat
makanan oleh tubuh, bahan-bahan makanan yang masih bersifat volunteer harus
terlebih dahulu mendapat proses mastikasi dan pencernaan. Dalam proses ini, zat-zat
polimerik seperti pati, protein dan trigliserida dipecah menjadi bagian-bagian
pembangunnya (building block) yaitu gila-gula monomerik, asam-asam amino, asam-asam
lemak dan lain-lain. Proses pemecahan ini dibutuhkan untuk penyerapan ke dalam
tubuh, kecuali untuk vitamindan unsure inorganik (Poedjiadi, 2009: h. 17).
         Vitamin adalah komponen tambahan makanan yang berperan sangat penting
dalam gizi manusia. Banyak vitamin tidak stabil dalam kondisi pemrosesan tertentu
dan penyimpanan dank arena itu aras kandungan vitamin dalam makanan yang diproses
dapat sangat menurun. Vitamin sintetik dipakai secara luas untuk menggantikan
vitamin yang hilang dan untuk mengembalikan aras kandungan vitamin dalam makanan
(Deman, 1997: h. 393).
         Untuk mengetahui kandungan zat nutrien yang terdapat dalam bahan makanan
digunakan indikator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Menurut
(Ardhy, 2012) beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan
nutrien dalam makanan adalah:
- Lugol/kalium yodida digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis
amilum (tepung).
- Benedict/fehling A dan fehling B digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan
makanan kelompok gula (monosakarida dan di sakarida).
- Millon/Molisch /Biuret digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok
protein.
BAB III
METODOLOGI
 
2.1 Alat dan Bahan:
1. Bahan makana (beras, roti, kanji, kentang, ikan, tepung terigu), buah-buahan
2. Larutan lugol/iodium
3. Reagen benedict
4. Fehling A dan B
5. Reagen Biuret
6. Dua puluh tabung reaksi dengan raknya
7. Gelas ukur
8. Akuades
9. Pipet
10. Reagen Millon Nase
11. Bunsen
12. Etanol
13. Parutan dan wadah plastik
14. Kertas saring
2.2 Cara kerja: 
1. Uji Karbohidrat / Amilum
 

         Bahan makanan (boleh bahan padat atau larutan) yang ingin diketahui
kandungan amilumnya ditetesi dengan larutan lugol yang encel. Jika menunjukkan
warna biru sampai hitam menandakan bahan tersebut positif mengandung amilum.
 
2. Uji Glukosa / Gula
         

         Larutan bahan makan yang diuji dimasukkan dalam tabung reaksi, lalu
ditetesi Fehling A dan B, larutan akan berwarna biru. Kemudian panaskan tabung
reaksi. Jika waran biru pada larutan berubah menjadi hijau-orange berarti bahan
makanan tersebut mengandung gula. Jika pengujian menggunakan reagen Benedict bahan
makanan yang mengandung gula akan berwarna jingga
 
 
3. Uji Protein
 

         Larutan makanan ditetesi 4 reagen Bluret, jika warnanya berubah ungu
berarti mengandung protein. Jika menggunakan reagen Millon Nase bahan akan
menggumpal dan berwarna putih, kemudian bahan dipanaskan. Jika berubah warna merah
berarti makanan tersebut mengandung protein.
 
4. Uji Lemak
 

         Masukkan 5 ml etanol dalam tabung reaksi. Kemudian masukkan 2 tetes
larutan bahan yang diuji. Tuangkan etanol dan bahan ini ke dalam tabung reaksi
berisi 5 ml air. Jika terbentuk emulsi putih keruh berarti bahan tersebut
mengandung lemak.
 
         

BAB IV
HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN
 
No. Macam-macam zat makanan Reagen Warna awal Warna setalah ditetesi
Kandungan zat makanan
1 Tepung Lugol Putih Bitu-hitam Amilum
2 Gula Fehling A&B Biru Hijau-orange Gula
3 Kuning telur Biuret Kuning Ungu Protein
4 Putih telur Etanol Bening Putih keruh Lemak
 
3.1 Pembahasan
Berdasarkan pada tabel hasil pengujian di atas berikut adalah jenis zat yang
terkandung di dalam makanan:
1. Protein: Bahan makanan yang diberi tetesan biuret jika mengandung protein akan
berwarna biru. Hasil praktikum menunjukan bahwa kandungan protein ada pada telur,
tahu, dan juga tempe.
2. Lemak: Pengujian dilakukan pada bahan makanan dan ketika terbentuk endapan putih
maka artinya mengandung lemak. Pada praktikum kali ini, kandungan lemak ada pada
minyak goreng.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai