Anda di halaman 1dari 15

Laporan Biologi

Uji Makanan

Oleh: John Christian P.T X IPA/13

SMAK MATER DEI PROBOLINGGO


Tahun Ajaran 2020-2021
DAFTAR ISI
Cover
Daftar Isi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan Praktikum

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat-Alat Dan Bahan Praktikum

B. Cara Kerja

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

B. Pembahasan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

VI. DAFTAR PUSTAKA


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua makhluk hidup pasti membutuhkan makanan untuk
mempertahankan kehidupannya. Didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang
dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan metabolisme. Bila makanan
tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh, kelancaran kerja fisiologis
akan terganggu. Persoalan gizi memang tidak terlepas dari pembahasan mengenai
zat-zat makanan atau nutrisi yang akan masuk kedalam tubuh, karena makanan
yang bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat nutrien yang dibutuhkan
oleh tubuh agar tubh dapat melakukan fungsi dengan sebaik-baiknya. Kebutuhan
nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan manusia, namun jumlah nutrisi yang
diperlukan tiap orang berbeda sesuai dengan karakteristik, seperti jenis kelamin,
usia, aktivitas, dan lain-lain.
Slogan makanan 4 sehat 5 sempurna sudah tidak asing ditelinga kita.
Bahkan sebelum mengengam pendidikan dibangku sekolah Prof. Poerwo
Soedarmo merupakan guru besar ilmu gizi pertama Indonesia pada tahun 1950-an,
memperkenalkan slogan 4 sehat 5 sempurna ini. Makanan sehat adalah makan yang
mengandung 4 sumber nutrisi yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran,
buah-buahan dan disempurnakan dengan susu. Dilihat dari penjabarannya maka
makanan 4 sehat 5 sempurna tergolong ke dalam menu makanan yang lengkap dan
mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral. Masing-masing zat gizi ini terkandung dalam jenis
makanan yang berbeda-beda.
Untuk mengetahui kandungan gizi dalam makanan, maka perlu dilakukan
pengujian. Uji makanan meliputi uji amilum, uji protein, uji glukosa.
B. Tujuan
Tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah mengetahui kandungan zat
di dalam makanan dan menguji keberadaaan kandungan karbohidrat, protein ,
lemak , glukosa pada jenis makanan tertentu.
C. Manfaat
Manfaat dari dilakukannya praktikum ini adalah agar mengetahui
kandungan gizi dalam makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, serta glukosa.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan,
dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap jenis
gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan
sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang
mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk
membantu pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh
tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan
digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi
glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.
Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh
tubuh:
· KARBOHIDRAT
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang
tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul
karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak
karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang
terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi
komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti
selulosa, pektin, serta lignin.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan
lemak.
· AMILUM
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang
tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan
bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa
(sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga
menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat
pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini
belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
· PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang
tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
- LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa
yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda
dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti
bahan makanan yang berasal dari hewan dan bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan.
Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
· BIURET
Uji biuret merupakan sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida. Hal
ini didasarkan pada pereaksi biuret, larutan biru yang mengubah violet pada kontak
dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptide.
· BENEDICT
Cara kerja Benedict:
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di
mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di
reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga
terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+.
Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan
dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa
disebut sebagai gula pereduksi.

· LUGOL
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk
mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda,
digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator
keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar
sebuah dark-blue/black.

B. TATA TERTIB UNTUK SISWA


Siswa tidak diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium tanpa seijin
guru/laboran. Siswa tidak diperkenankan membawa makanan/ minuman ke
ruang Laboratorium, kecuali untuk praktikum. Siswa dilarang makan dan
minum di ruang Laboratorium. Siswa tidak diperkenankan membawa alat-
alat/bahan praktikum ke luar ruangan Laboratorium tanpa seijin guru/laboran
Siswa dilarang mencorat-coret bangku/ ruang laboratorium. Alat-alat/ bahan
praktikum harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan atau sesuai
anjuran guru. Dalam melakukan praktikum, hendaknya digunakan bahan yang
seminim mungkin/ secukupnya. Siswa wajib menyiapkan dan memakai
peralatan proteksi diri; seperti jas laboratorium, masker, kacamata pelindung,
dan sarung tangan. Siswa dilarang bermain di dalam laboratorium, dilarang
melakukan percobaan/eksperimen sendiri tanpa sepengetahuan guru. Jika
dalam praktikum siswa merusakkan/ memecahkan alat, maka yang
bersangkutan wajib menggantinya sesuai dengan ketentuan yang tertulis dalam
SOP (Standart Operating Procedures) Kerusakan Pemakaian Peralatan
Laboratorium dan Glassware. Jika dalam praktikum terjadi kecelakaan (kena
pecahan kaca, terbakar, tertusuk, tertelan bahan kimia) harap segera melapor
kepada guru/laboran. Label bahan kimia yang rusak/hilang harap segera
dilaporkan kepada guru/laboran. Jagalah kebersihan dan buanglah sampah
pada tempatnya. Dilarang membuang sampah padat ke wastafel. Setelah
selesai praktikum, alat-alat/bahan hendaknya dikembalikan ke tempat semula
dalam keadaan lengkap, bersih dan siap pakai. Kebersihan alat/glassware
adalah tanggung jawab siswa dibawah pengawasan guru dan laboran.
Sebelum meninggalkan ruang Laboratorium, meja praktikum harus dalam
keadaan bersih dan kering, kursi diletakkan rapi/ditata di tempat semula, kran
air dan gas ditutup rapat, kontak listrik dicabut

C. TATA TERTIB UNTUK GURU


Guru wajib mengisi Form Pemakaian Ruang Laboratorium, dan Form
Peminjaman Alat dan Bahan yang sudah disiapkan oleh Laboran. Guru harus
selalu mengawasi siswa yang sedang melakukan percobaan/praktikum, dan
tidak sekali-kali meninggalkannya. Guru harus mampu menguasai penggunaan
alat/ bahan praktikum dengan benar. Guru harus dapat menguasai dengan
penuh disiplin siswa di ruang laboratorium. Guru harus tahu dan paham bahwa
siswanya mengerti tata-tertib dan melaksanakan tata tertib tersebut dengan
baik. Guru harus selalu menjaga kebersihan ruang alat dan bahan praktikum
dan membuang sampah pada tempatnya. Alat-alat dan bahan yang digunakan
untuk praktikum hendaknya disiapkan sebelumnya dalam keadaan siap pakai.
Guru selalu memberikan petunjuk penggunaan alat/ bahan kepada siswanya.
Guru selalu memberikan peringatan/perhatian kepada siswanya jika mungkin
dapat menimbulkan bahaya dalam melakukan praktikum.
Guru selalu memberikan peringatan/perhatian tentang sesuatu yang perlu
mendapat perlakuan khusus. Guru harus menguasai prosedur keselamatan
kerja dalam laboratorium, termasuk harus dapat menguasai penggunaan alat
pengaman (pemadam kebakaran, kotak PPPK, kontak listrik, dll). Guru wajib
mengawasi siswa dalam membersihkan apparatus/glassware, memastikan
semua apparatus/glassware bersih setelah dipakai dan ditata rapi di tempat
semula. Guru bertanggung jawab atas kelengkapan alat/bahan, jangan sampai
hilang/rusak/ pecah. Selesai praktikum, ruangan laboratorium harus dalam
keadaan bersih, kran air dan gas ditutup rapat, kontak listrik dicabut.
III. METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Bahan :
1. Reagen (lugol, biuret, benedict)
2. Bahan makanan yang ingin di uji (nasi putih(yang dikunyah), nasi putih(yang
ditumbuk, telur, roti, apel)
3. Air
Alat :
1. Penjepit tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Lumpang porselin
4. Tabung reaksi
5. Pembakar spritus
6. Pemes/pisau
7. Papan proselin
8. Spatula/pengaduk
9. Rak tabung reaksi
10. Gelas ukur

B. Langkah Kerja

A. Demontrasi
1. Mengambil sedikit nasi, kemudian dihaluskan dengan mortal/lumping
porselen.
2. Menambahkan air secukupnya.
3. Memasukkan nasi ke dalam tabung reaksi 1, kemudian ditetesi dengan
Lugol. Mengamati perubahan yang terjadi.
4. Mengambil Glukosa, memasukkan ke dalam tabung reaksi 2.
5. Larutkan dengan air.
6. Memasukkan lima tetes Benedict, kemudian dipanaskan diatas lampu
spirtus.
7. Mengamati perubahan yang terjadi.
8. Mengambil sedikit telur.
9. Memasukkan ke tabung reaksi 3.
10. Menambahkan lima tetes biuret, lalu dikocok.
11. Mengamati perubahan yang terjadi.
12. Tulis hasil pengamatan pada laporan pengamatan sementara.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan dari uji makan adalah sebagai berikut:


No. Bahan Makanan Menguji Amilum Menguji Protein
(Lugol) (Biuret)

1. Telur Oranye Ungu


kecoklatan
2. Nasi putih Biru Gelap +
(ditumbuk)
3. Roti - +
4. Nasi Putih + +
(Dikunyah)

Keterangan :
+ = terdapat kandungan - = tidak terdapat kandungan

B. Pembahasan

Berdasar pada tabel 01 di halaman sebelumnya, berikut ini adalah jenis zat yang
terkandung dalam makanan:

1. Amilum : jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berwarna
ungu, biru tua, hijau gelap, dan hitam maka bahan makanan tersebut mengandung
amilum. Semakin gelap warna yang di hasilkan maka semakin banyak kandungan
amilum yang terdapat pada bahan makanan tersebut. Pada praktikum kali ini,
amilum terdapat pada nasi putih.

2. Glukosa: jika bahan makanan ditetesi dengan larutan benedict sebelum


dipanaskan berwarna hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi
warna merah bata, atau coklat, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
Pada praktikum kali ini, glukosa terdapat pada kuning telur dan tempe.

3. Protein: jika makanan ditetesi dengan larutan biuret dan setelah dikocok
berubah menjadi hijau toska atau biru muda berarti bahan makanan tersebut
mengandung protein. Pada praktikum kali ini, protein dapat ditemukan pada kuning
telur, tahu dan tempe. Pada nasi kami juga menemukan adanya kandungan protein,
tetapi tidak sebanyak kandungan kuning telur, tahu dan tempe.

4. Lemak : Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang diuji
mengandung lemak. Pada praktikum kali ini, lemak ditemukan pada minyak
goreng.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
* Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret
akan berubah wana menjadi ungu.
* Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi
ungu hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
* jika bahan makanan yang ditetesi oleh larutan benedict sebelum dipanaskan
berwarna hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna
merah bata, atau coklat, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
* Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang diuji
mengandung lemak.

B. Saran
Sebaiknya teliti dalam memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada
larutan yang telah dipanaskan.
VI. Daftar Pustaka

Aryulina, Diah dkk. 2010. BIOLOGY for Senior High School Grade XI Semester 1.
Jakarta : Erlangga.
Kimball, J. W. 1999. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga.
Prawirohartono, Slamet. 2004. Sains Biologi 2a Kurikulum 2004 Kelas 2 SMA.
Jakarta: Bumi aksara.
Sri Lestari, Endang. 2009. BIOLOGI 2 Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional.
Susantri.2013.Uji Amilum, Glukosa, Protein dan Lemak.
(online). (http://susantri10.blogspot.com/2013/01/uji-amilum-glukosa-protein-
dan-lemak.html) diakses tanggal 17 Maret 2014.

Anda mungkin juga menyukai